Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TENTANG MUSEUM GEOLOGI BANDUNG

Disusun oleh : Wahyu Nurrohim

Mata pelajaran : IPA

Kelas : VII G

SMP NEGERI 1 PONTANG


Jl. Ciptayasa KM. 12 Pontang
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya serta karunian-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik tanpa ada halangan.

Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alaml. Selain
itu, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan menjadi
referensi untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, kami mengharap segala kritik dan saran yang membangun dan dapat
menjadikan makalah ini jauh lebih baik lagi. Kami mohon maaf setulus-tulusnya atas
kesalahan maupun kekurangan dalam penyusunan laporan ini.

ii
DAFTAR ISI

MAKALAH............................................................................................................................................i
TENTANG MUSEUM GEOLOGI BANDUNG....................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
2.1 Sejarah Singkat Museum Geologi Bandung..........................................................................2
2.2 Koleksi yang ada di museum geologi bandung......................................................................3
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................7
3.2 Saran......................................................................................................................................7

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada bab ini membahas tentang penelitian secara umum, yang diawali dengan suatu
tinjauan mengapa perlu mempelajari penelitian, apa manfaat penelitian bagi mahasiswa,
dan kemudian dilanjutkan dengan definisi penelitian. Definisi ini perlu diketahui untuk
memperoleh pemahaman penelitian dengan baik, sehingga dapat dipahami arti dan
manfaat dari suatu penelitian. Pembahasan dilanjutkan dengan memberikan suatu
pengertian, serta beberapa karakteristik dari metode ilmiah. Metode ilmiah perlu
diketahui karena ini merupakan prosedur atau cara-cara tertentu yang digunakan untuk
memperoleh pengetahuan yang disebut dengan ilmu/pengetahuan ilmiah.

Beberapa peneliti mempunyai pendapat bahwa suatu penelitian itu harus dilakukan secara
ilmiah. Untuk itu perlu diketahui beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar suatu
penelitian dikatakan suatu penelitian ilmiah. Selanjutnya pembahasan membicarakan
beberapa tujuan yang akan dicapai dalam melakukan penelitian, dan pada akhir bab ini
dibahas masalah paradigma penelitian. Paradigma penelitian merupakan kerangka
berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan
sosial dan perlakuan peneliti terhadap ilmu atau teori. Paradigma penelitian juga
menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah, serta kriteria pengujian
sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.

1.2 Tujuan
1. Mengetahui koleksi - koleksi yang ada di museum GEOLOGI BANDUNG

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Singkat Museum Geologi Bandung


Berdirinya Museum Geologi sangat erat kaitannya dengan sejarah penyelidikan Geologi
di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1850 oleh "Dienst Van Het Mijnwezen",
yang berkedudukan di Bogor (1852-1866). Lembaga ini kemudian pindah ke Jakarta
(1866-1924) dan pada tahun 1924 pindah lagi ke Bandung di Gedung Gouvernment
Bedrijven.

Para ahli geologi sangat erat kaitannya dalam dalam melaksanakan penyelidikan geologi
diberbagai daerah selalu membawa contoh mineral, batuan dan fosil untuk diteliti di
Laboratorium. Mulai tahun 1922 penyelidikan geologi semakin meningkat, maka contoh
batuan, mineral dikumpulkan dari berbagai wilayah Indonesia semakin banyak. Berbagai
contoh tersebut memerlukan banyak tempat khusus untuk mendokumentasikannya,
kemudian timbul suatu gagasan untuk memperlihatkan koleksi tersebut kepada
masyarakat luas. Akhirnya pada tahun 1928 dibangun gedung yang diperuntukkan bagi
laboratorium dan museum di Remrandt Staart Bandung yang sekarang disebut Jalan
Diponegoro Bandung gedung ini dirancang dengan gaya arsitek ”art deco” oleh arsitek
Belanda Ir.H. Meralda Van Schouwenbrug. Pada 16 Mei 1929 bertepatan dengan
Kongres Ilmu Pengetahuan Pasifik yang ke IV Museum Geologi diresmikan dengan
nama “Geologische Museum”. Peragaan pada waktu itu sangatlah sederhana, dimana
berbagai koleksi disimpan dalam lemari kaca. Setiap koleksi dilengkapi label yang
menginformasikan nomor dan nama koleksi serta ditemukannya, juga kolektornya.
Sistem peragaan seperti itu relative tidak berubah sampai tahun 1998 namun pengunjung
tetap banyak dan jumlahnya terus meningkat. Agar Museum Geologi meningkat
pelayanannya mulai tahun 1993 disusun rencana pengembangan atas kerja sama dengan
Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang meliputi : renovasi gedung, pengembangan
gedung pada system dokumentasi , koleksi pengembangan sistem penerangan ,
pengembangan system edukasi dan pengembangan program penelitian.

Renovasi gedung dan pengembangan peragaan yang pekerjaan fisiknya dimulai pada 2
November 1998 dapat diselesaikan pada pertengahan Agustus 2000. Pada 22 Agustus
2000, Museum Geologi diresmikan kembali pembukaannya oleh Megawati Soekarno
Putri.

Dengan adanya pengembangan ini luas bangunan menjadi 6000 m² dan diharapkan
Museum Geologi dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dan pengguna jasa Museum
Geologi lainnya.

2
2.2 Koleksi yang ada di museum geologi bandung
A. Batuan
a. Granit

b. Peridotit

c. Batu Lempeng

d. Batu Pasir

e. Batubara

f. Batugamping

3
g. Baturijang

h. Sekis

B. Mineral
a. Amethyst

b. Stibnite

c. Dioptase

4
d. Azurite

C. Fosil
a. Vertebrata

5
b. Invertebrata

6
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdirinya Museum Geologi sangat erat kaitannya dengan sejarah penyelidikan Geologi
di Indonesia yang telah dimulai sejak tahun 1850 oleh "Dienst Van Het Mijnwezen",
yang berkedudukan di Bogor (1852-1866). Lembaga ini kemudian pindah ke Jakarta
(1866-1924) dan pada tahun 1924 pindah lagi ke Bandung di Gedung Gouvernment
Bedrijven.

3.2 Saran
Kita sebagai generasi muda hendaklah menjaga sejarah bangsa kita, khususnya pada
unsur sejarah yang terdapat di Museum Geologi Bandung dan janganlah kita merusak
keindahan alam sekitar kita. Penulis berharap Museum yang ada di Bandung terutama
Museum Geologi tetap terawat dan dijaga kebersihanya harus lebih telaten dan detail
dalam menjelaskan atau mengarahkan pengunjung yang ada di Museum maupun yang
baru masuk agar pengunjung lebih paham dan mengerti tentang sejarah Museum Geologi
dan benda-benda bersejarah yang ada di Museum Geologi.

Anda mungkin juga menyukai