Anda di halaman 1dari 36

Orientasi umum tentang

filsafat DAN ilmu

Mappeaty Nyorong
Graduate School of Public Health
Tujuan Pembelajaran
• Apa arti filsafat
• Sejarah filsafat
• Filsafat masa awal
• Filsafat abad tengah
• FIlsafat modern
• Filsafat dn ilmu kesehatan masyarakay
Filsafat

• filsafat barat (dimulai dari Yunani)


• Filsafat timur
• Filsafat arab
• Filsafat romawi
• Filsafat PANCASILA (indonesia)
MENGAPA HARUS BELAJAR FILSAFAT?

• Untuk mengetahui sejak kapan munculnya


ilmu
(pengetahuan)
• Agar mampu berpikir sistematis, kritis
untuk
memperoleh kebenaran.
PENGERTIAN FILSAFAT

• Dari sisi kebahasaan (ETIMOLOGI)


• Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu
philosophia. Philo artinya, cinta dan Sophia
kebijaksanaan/kebenaran. Jadi philosophia adalah
orang yang mencintai kebenaran, sehingga
berupaya
memperoleh dan memilikinya.
Kata philosophia ditransformasikan ke berbagai
bahasa. Dalam bahasa arab disebut falsafah.
Dalam
bahAsa Indonesia disebut falsafat/filsafat.
Dalam
bahAsa Belanda dan Jerman disebut
Philosophie.
SEJARAH filsafat

• Zaman kuno
• Zaman penalaran
• Zaman abad tengah
• Zaman modern
Zaman kuno

A. Zaman Prasejarah (4 juta tahun yl – 20.000 TH SM)


Tidak meninggalkan apapun mengenai dirinya
MENEMUKAN KEKUATAN ALAM
MANUSIA MENDAPAT MAKANAN DARI YANG DISEDIAKAN
OLEH ALAM
MANUSIA MENGGUNAKAN BATU SEBAGAI ALAT
SECARA KEBETULAN, MANUSIA MENEMUKAN KEKUATAN
ALAM YANG DAPAT DIMANFAATKAN SEPERTI AIR, API, TANAH
DAN ANGIN
pengetahuan Manusia berkisar pada
Know how,
- Kemampuan mengamati
- Kemampuan membeda-bedakan
- Kemampuan memilih
- Trial and error
Zaman kuno

• B. MASA SEJARAH (15.000 th – 600 th sm)


• KEMAMPUAN WARISAN DARI MASA LALU,
DIKEMBANGKAN
• KEMAMPUAN:
– MEMBACA
– MENULIS
– BERHITUNG
Zaman penalaran

• 600 SM – 200 SM
Manusia mahluk yang luhur, yang mempunyai kebebasan.
Manusia mulai mempertanyakan “apakah inti alam ini?”
• Thales (624-548 SM) – air
• Anaximandros (610-546 SM) – to apeiron, sst yg tak
terbatas
• Anaximenes (590 – 528 SM) - udara
• Phytagoras (570-495 SM) bilangan
• Herakleitos (535 – 475 sm) – api, perubahan yang
abadi
• Parmenides (540 – 475 SM) – realitas itu “ada”
• Anaxagoras (500-428 SM) – amat banyak biji
• Demokritos (460-370 SM) – atom, awal mulaI
paham matErialisme
Pembagian sejarah filsafat

• MASA sebelum (filsuf pertama) -


• Masa sokrates
• Masa plato
• Masa aristoteles
Aristoteles -> Logika Deduktif
Silogisme: premis mayor dan minor
FILSAFAT DI TIMUR

India
Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah
Buddha Gautama sebagai pendiri agama
Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana
(543 SM), tiga bulan kemudian diadakan
Sidang Agung Sangha (Sangha Samaya).
FILSAFAT DI TIMUR

• India
SIDANG Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan
setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan
Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh
500 orang Bhikkhu yang semuanya Arahat. Sidang
diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor
sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu.
• Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran Sang
Buddha yang diajarkan kepada orang yang
berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam
waktu yang berlainan. Mengulang Dhamma dan
Vinaya agar Ajaran Sang Buddha tetap murni,
kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. Y.A. Upali
mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang
Dhamma.
FILSAFAT DI TIMUR

Perkembangan di Asia Selatan dan Timur


CHINA
- Lao Tse -> mengajarkan bagaimana hidup selaras
dengan alam
- Confusius -> mengajarkan tentang kehidupan
yang harmonis
Zaman abad tengah

- Al-Khawarizmi -> aljabar


- Omar Khayam -> Ahli Perbintangan
- Ibnu Rushd -> ahli ilmu kedokteran
- Al-Idrisi -> Ahli Astronomi
Zaman modern

• Filsafat modern
• Filsafat modern adalah pembagian dalam
sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda
berakhirnya era skolastisisme.[1][2] Waktu
munculnya filsafat modern adalah abad ke-
17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat
 dan Amerika Utara.[3] 
• Filsafat Modern ini pun dimulai sejak
munculnya rasionalisme lewat
pemikiran Descartes, seorang filsuf
terkemuka pada zaman Modern.[3][4]
• Masa modern menjadi identitas di
dalam filsafat Modern.[1] Pada masa
ini rasionalisme semakin dipikirkan.[1]
 Tidak gampang untuk menentukan
mulai dari kapan Abad Pertengahan
 berhenti.[1] 
• Namun, dapat dikatakan bahwa Abad
Pertengahan itu berakhir pada abad 15
dan 16 atau pada akhir masa 
Renaisans.[1] Masa setelah Abad
Pertengahan adalah masa Modern.[2]
 Sekalipun, memang tidak jelas kapan
berakhirnya Abad Pertengahan itu
• Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas
menandai masa Modern ini, yaitu
berkembang pesat berbagai kehidupan
manusia Barat, khususnya dalam bidang
kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan
ekonomi.[2][5] Usaha untuk menghidupkan
kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi.
[2]
 
• Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh
suasana kristiani. Di bidang Filsafat,
terdapat aliran yang terus
mempertahankan masa Klasik.[2] Aliran-
aliran dari Kungfu dan mazhab Stoa
menjadi aliran-aliran yang terus
dipertahankan.[6] Pada masa Renaissance ini
tidak menghasilkan karya-karya yang
penting.[6]
• Satu hal yang yang menjadi perhatian pada
masa Renaissance ini adalah ketika kita
melihat perkembangan pemikirannya.[1]
 Perkembangan pada masa ini menimbulkan
sebuah masa yang amat berperan di dalam
dunia filsafat.[1] Inilah yang menjadi awal dari
masa modern.[1]
•  Timbulnya ilmu pengetahuan yang
modern, berdasarkan metode
eksperimental dan matematis.[1] Segala
sesuatunya, khususnya di dalam bidang
ilmu pengetahuan mengutamakan logika
dan empirisme.[1] Aristotelian menguasai
seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-
hal tersebut.[1]
• Pada masa Modern terjadi perkembangan yang
pesat pada bidang ekonomi.[2] Hal ini terlihat dari
kota-kota yang berkembang menjadi pusat
perdagangan, pertukaran barang, kegiatan
ekonomi monoter, dan perbankan.[2]
• Kaum kelas menengah melakukan upaya untuk
bangkit dari keterpurukan dengan
mengembangkan suatu kebebasan tertentu.[2]
•  Kebebasan ini berkaitan dengan syarat-
syarat dasar kehidupan.[2] Segala macam
barang kebutuhan bisa dibeli dengan uang.
[2]
 Makanisme pasar pun sudah mulai
mengambil peranan penting untuk
menuntut manusia untuk rajin, cerdik, dan
cerdas.[2] 
• Dari sudut pandang sosio-ekonomi
menjelaskan bahwa individu
berhadapan dengan tuntutan-tuntutan
baru dan praktis yang harus dijawab
berdasarkan kemampuan akal budi
yang mereka miliki.
• Kemampuan ini tanpa harus mengacu
kepada otoritas lain, entah itu dari
kekuasaan gereja, tuntutan tuan
tanah feodal, maupun ajaran muluk-
muluk dari para filsuf.[2]
• Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat
bahwa masa modern merupakan periode di mana
berbagai aliran pemikiran baru mulai
bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran
filosofis Barat.
•  Filsafat Barat menjadi penggung perdebatan
antar filsuf terkemuka.[1] Setiap filsuf tampil
dengan gaya dan argumentasinya yang khas
• Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat
kasar dan siniS, kadang tajam dan pragmatis, ada
juga yang sentimental.[1] Sejarah filsafat pada masa
modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau
periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), 
zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman
Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.[1]
• Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka
jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern.[1]
 Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus
Coperticus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan 
Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan Francis Bacon
 (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar
filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu
pengetahuan.[1] Dia merupakan bangsawan Inggris yang
terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk
menggantikan teori Aristoteleles tentang ilmu
pengetahuan dengan teori baru.[1]
• Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf
yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini.[1] Rene
Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapa
filsafat modern.[1] Dia adalah seorang filsuf Perancis.[1]
 Descartes belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin
Pater-pater Yesuit di desa La Fleche.[1] Descartes menulis
sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de la
method pada tahun 1637.[1] 
• Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang
metode perkembangan intelektuilnya.[1] Dia
dengan lantang menyatakan bahwa tidak merasa
puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang
menjadi bahan pendidikannya.[1] 
• Dia juga menjelaskan bahwa di dalam dunia
ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya
pasti.[1] Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan
pada kenyataannya memang dipersoalkan juga.[1]
• Sekian, kita lanjut bulan
depan, in syaa Allah

Anda mungkin juga menyukai