Anda di halaman 1dari 9

SILATURRAHIM

H A D IS P EN D ID I K A N 2

OLEH :

N U N U K K R I S TI A N A H 202004010008

SITI IMROHAH 2 0 2 0 0 4 0 1 0 0 11
PENGERTIAN SILATURRAHMI
• Silaturahmi berasal dari bahasa arab yang terdiri dari kata ‫ ِص ّلة‬yang berarti
“menyambung” dan ‫ الّرحِم‬yang berarti “rahim perempuan yaitu tempat dimana
janin berkembang dan terlindungi dalam perut wanita” Dan istilah ‫الّرحِم‬
digunakan untuk menyebutkan karib-kerabat, karena mereka berasal dari satu
rahim. jika dihubungkan menjadi ‫ ِص َّلُة الَّرحِم‬maka pengertian silaturahmi berarti
menyambung hubungan dengan para kerabat.
• silaturahim secara etimologi adalah menyambungkan kasih sayang atau
kekerabatan yang menghendaki kebaikan.
• secara terminologi adalah berinteraksi dan bertemu dengan sanak saudara dan
karib kerabat untuk bisa saling membantu dan mempererat hubungan
kekeluargaan,
Hadist Menyambung Silaturrahmi

• ‫َع ْن َأِبي ُهَر ْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َأَّن َر ُس وَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل َخ َلَق ُهَّللا اْلَخ ْلَق َفَلَّم ا َفَر َغ ِم ْنُه َقاَم ْت الَّر ِح ُم َفَقاَل َم ْه َقاَلْت َهَذ ا َم َقاُم‬

‫اْلَعاِئِذ ِبَك ِم ْن اْلَقِط يَعِة َفَقاَل َأاَل َتْر َض ْيَن َأْن َأِص َل َم ْن َو َص َلِك َو َأْقَطَع َم ْن َقَطَعِك َقاَلْت َبَلى َيا َرِّب َقاَل َفَذ ِلِك َلِك ُثَّم َقاَل َأُبو ُهَر ْيَر َة َفَهْل َع َس ْيُتْم ِإْن‬

‫َتَو َّلْيُتْم َأْن ُتْفِس ُد وا ِفي اَأْلْر ِض َو ُتَقِّطُعوا َأْر َح اَم ُك ْم‬

• Artinya : “Dari Abu Hurairoh ra. bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, “Allah menciptakan semua makhluk hingga setelah

selesai berdirilah rahim dan Allah bertanya, ‘Apa ini?’ rahim berkata, ‘Ini adalah tempat orang yang berlindung kepadamu

dari pemutus hubungan tali silaturahim.” Allah pun berfirman, “Ya, relakah kamu jika Aku menyambung orang yang

menyambungmu dan Aku putuskan orang yang memutusmu.” Rahim pun menjawab, “Mau, ya Rabbi.” Kemudian Abu

Hurairah berkta, “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan

hubungan kekeluargaan?”
Penjelasan Hadist
• Al-Qurthubi mengemukakan bahwa rahim yang dimaksud pada surah Muhammad [47] ayat 22-
23 ada dua macam, yaitu: pertama, rahim bermakna khusus, yakni hubungan kekeluargaan
yang berpangkal pada dimensi biologis atau keturunan. Kedua, rahim bermakna umum, yakni
hubungan yang terjalin atas dasar persamaan agama. Kedua bentuk silaturahmi ini sama-sama
tidak boleh diputuskan.
• Sementara sebagian ulama berpandangan, silaturahmi tidak terbatas hanya pada hubungan
kekeluargaan dan persamaan agama, tetapi juga hubungan sesama manusia, karena semua
manusia berasal dari nenek moyang yang sama, yakni nabi Adam as dan Hawa as. Tali
silaturahmi antara sesama manusia ini tidak boleh diputuskan dan diganggu gugat selama tidak
berakibat buruk (Tafsir al-Misbah [13]: 147).
• Di akhir ayat ditegaskan bahwa mereka yakni orang-orang munafik yang berbuat kerusakan di
muka bumi dan memutuskan silaturahmi akan mendapatkan laknat dari Allah swt, jauh dari
rahmat-Nya dan dekat dengan murka-Nya. Tidak hanya itu, Dia juga akan membutakan mata
kepala atau mata hati mereka dan menulikan pendengaran mereka sehingga tidak dapat
menyadari atau memahami kebenaran.
Penjelasan Hadist
• Al-Qurthubi mengemukakan bahwa rahim yang dimaksud pada surah Muhammad [47] ayat 22-23 ada dua
macam, yaitu: pertama, rahim bermakna khusus, yakni hubungan kekeluargaan yang berpangkal pada
dimensi biologis atau keturunan. Kedua, rahim bermakna umum, yakni hubungan yang terjalin atas dasar
persamaan agama. Kedua bentuk silaturahmi ini sama-sama tidak boleh diputuskan.
• Penjelasan pertama : Yang dimaksud Rahim adalah kerabat atau nasab yang dihubungkan oleh Rahim ibu
yang saling terhubung sama lain yang juga apabila ada anak manusia yang memutuskan tali persaudaraan
maka amat besar dosa yang dilakukannya. Karena sejatinya seorang kerabat adalah tempat untuk berlindung
dari hal-hal yang tidak baik, hal-hal yang menyakiti, hal hal yang selalu melekat pada dirinya.
• Sementara sebagian ulama berpandangan, penjelasan kedua : silaturahmi tidak terbatas hanya pada hubungan
kekeluargaan dan persamaan agama, tetapi juga hubungan sesama manusia, karena semua manusia berasal
dari nenek moyang yang sama, yakni nabi Adam as dan Hawa as. Tali silaturahmi antara sesama manusia ini
tidak boleh diputuskan dan diganggu gugat selama tidak berakibat buruk (Tafsir al-Misbah [13]: 147).
• Di akhir ayat ditegaskan bahwa mereka yakni orang-orang munafik yang berbuat kerusakan di muka bumi
dan memutuskan silaturahmi akan mendapatkan laknat dari Allah swt, jauh dari rahmat-Nya dan dekat
dengan murka-Nya. Tidak hanya itu, Dia juga akan membutakan mata kepala atau mata hati mereka dan
menulikan pendengaran mereka sehingga tidak dapat menyadari atau memahami kebenaran.
Ayat Al-Quran tentang Silaturrahmi
٢٢ ‫َفَهْل َع َس ْيُتْم ِإْن َتَو َّلْيُتْم َأْن ُتْفِس ُد وا ِفي اَأْلْر ِض َو ُتَقِّطُعوا َأْر َح اَم ُك ْم‬

‫َف‬ ‫ٰۤل‬
‫ٰٓم‬ ‫َن‬ ‫َل‬ ‫َّل‬
٢٣ ‫ُاو ِٕىَك ا ِذ ْيَن َع ُهُم ُهّٰللا َص َّم ُهْم َو ْع ى ْبَص اَر ُهْم‬
‫َا‬ ‫َا‬ ‫َا‬
• Artinya : “Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan
di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?”
• Mereka Itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka
dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.”
Penjelasan Ayat Al-Quran tentang
Silaturrahmi
• jika surah Muhammad [47] ayat 22-23 dibaca dalam kaidah ushul fikih “ ‫النهي عن شيء‬
‫ ”االمر بالضده‬atau larangan terhadap sesuatu berarti perintah akan yang sebaliknya,
maka makna larangan memutus silaturahmi pada ayat ini bermakna perintah
menjaga silaturahmi. Artinya, umat Islam diperintahkan untuk menjaga bumi dan
silaturahmi antara sesama manusia tanpa memandang latar belakang.
• Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa melalui dua ayat tersebut
Allah swt ingin mengkritik kaum munafik yang hanya mengutamakan kepentingan
mereka sendiri. Di sisi lain, Dia juga secara eksplisit menuntun manusia untuk
menjaga alam sekitar, tidak berbuat kerusakan di muka bumi, dan menjaga
silaturahmi, baik terhadap sesama muslim maupun sesama manusia. Wallahu a’lam.
Hadist 2

‫َعْن َأِبي ُهَرْيَر َة َرِض َي ُهَّللا َع ْنُه َعْن الَّنِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل ِإَّن الَّر ِح َم َش ْج َنٌة ِم ْن الَّرْح َمِن َفَقاَل ُهَّللا َم ْن َو َص َلِك َو َص ْلُتُه َو َم ْن َقَطَعِك َقَطْع ُتُه‬

Artinya : Dari Abu Hurairah ra. dari Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya rahim itu berasal dari Arrahman lalu Allah

berfirman, “Siapa menyambungmu Aku menyambungnya dan barangsiapa memutusmu aku memutusnya.” (H.R :

Bukhari).

Makna secara keseluruhan bahwa rahim itu adalah merupakan pengaruh rahmat Allah yang melekat kuat dengan

kerahimannya. Adapun orang yang memutuskan hubungan silaturahim berarti dia memutuskan hubungan untuk

dirinya dari rahmat Allah. Rahim secara umum mencakup makna saling cinta, saling kasih sayang dan berlaku adil.

Rahim secara khusus mencakup memberikan nafkah kepada kerabat, memperhatikan keadaan mereka, pura-pura

tidak tahu dengan aib mereka.


Manfaat Silaturrahmi
• Mendapat rahmat, nikmat, dan ihsan dari Allah SWT
• Masuk surga dan jauh dari neraka
• Lapang rizki dan panjang umur

Bentuk Silaturrahmi
• Berbuat baik atau ihsan terutama dengan memberikan bantuan materil untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya
• Memelihara dan meningkatkan rasa kasih sayang sesama kerabat maupun sesama muslim maupun
orang lain dapat diaplikasikan dengan sikap saling kenal-mengenal, hormat-menghormati, bertukar
salam, kunjung-mengunjungi, surat-menyurat, bertukar hadiah, jenguk-menjenguk, bantu-membantu,
dan berkerja sama menyelenggarakan walimahan, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai