(SILATURRAHIM)
Disusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah pada Studi Hadits Multikultural
DI SUSUN OLEH:
MUSLIMIN
2021
KATA PENGANTAR
Trimakasih pula kepada Dosen Mata kuliah Bapak Dr. Sahudi, M.HI.,
M.Pd.I, yang telah memberikan arahan beserta teman-teman seangkatan, sehingga
makalah ini selesai tepat pada waktunya. Walaupun masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, namun penulis berharap agar makalah ini dapat
dipergunakan dan di manfaatkan baik di dalam kampus atau di luar kampus.
Jayapura
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................3
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Silaturrahim.................................................................................4
B. Manfaat Silaturahim......................................................................................5
C. Anjuran silaturrahim.....................................................................................8
D. Macam-macam Silaturahim........................................................................10
A. Kesimpulan.................................................................................................18
B. Rekomendasi...............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri,
dengan kata lain manusia membutuhkan orang lain. Agama Islam
menganjurkan untuk selalu berkomunikasi atau bersilaturrahim antara satu
dan yang lain, untuk menjalin kekeluargaan dan menjaga kasih sayang antara
satu dan lainya.
Terjemahannya:
1
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV jumanatul,
2004), hlm 510
1
2
Namun pada abad sekarang ini adalah abad dimana manusia telah
disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing, bahkan tetatangga pun tidak
saling kenal apalagi bertegur sapa. sehingga kurangnya mempertahankan tali
silaturrahim untuk datang kerumah keluarga (keluarga dekat), kerabat,
tetangga. Fenomena tersebut tidak bisa dihindarkan karena memamg
perubahan zaman yang semakin modern, segalanya sudah dipermudah dengan
teknologi. Bila teknologi yang digunakan manusia baik, akan baik pula
hasilnya, akan tetapi jika tidak digunakan dengan baik maka teknologi yang
akan mengendalikan manusia.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
2
Sahudi, Studi Hadits (kajian Hadits Multikultural), (Yogyakarta: Idea Pres yogyakarta,
2020), hlm 276
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Silaturrahim
Perlu diketahui bahwa kata silaturrahim merupakan kata serapan
dari bahsa Arab yang tersusun dari dua kata yang digabungkan, yakni
shilah dan rahm yang memiliki makna. Pertama, berarti kelembutan atau
kasih sayang, kedua bermakna peranakan (persaudaraan). Menurut Al-
Qurthubi, silaturrahmi memiliki dua arti, yaitu secara umum dan khusus.
Arti secara umum ialah menjalin hubungan terhadap seseorang yang
beriman dalam bentuk kasih sayang, nasehat menasehati, saling tolong
menolong orang yang beriman, adil, bijak dan memberikan hak-hak
mereka. Sedangkan makna silaturahmi secara khusus adalah menjalin
hubungan kerabat atau keluarga, baik keluarga dari ayah ataupun dari ibu
untuk mengetahui kabar, dan tidak meninggalkan mereka dalam masa-
masa sulit.3 Ada pendapat lain mengatakan bahwa silaturrahim adalah
melakukan kebajikan kepada kerabat dengan harta, pelayananm
kunjungan, nasehat, dan lainnya yang termasuk jalan-jalan untuk
menyampaikan kebajikan kepada orang lain.4
3
Adnan Tharsyah, Manusia Yang Dicintai dan Dibenci Allah, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2004), hlm 21
4
Sayid Majdi Fathi, Amal Yang Dicintai Allah, (Jakarta: Gema Insani Pres, 2005), hlm
100
4
5
B. Manfaat Silaturahim
Ada beberapa manfaat silaturahim pada diri seseorang diantaranya,
yaitu:6
5
Toto Tasmara, Mengenal Potensi Diri, (Jakarta: Gema Insani, 2004), hlm 398
6
Ibid., hlm 403
baik kepada orang lain, seseorang akan belajar untuk memahami orang
lain. Seperti menjenguk orang sakit dan lain sebagainya.
4. Dekat dengan tali perjodohan
Jodoh ada ditangan Allah SWT, dan Allah menyediakan berbagai
sarana dan media untuk mempertemukan jodoh tersebut. Salah satu jalur
yang paling dominan adalah ikatan tali silaturahmi, baik silaturahmi
melalui orang tua, pekerjaan, teman, dan terkadang bisa berakhir dengan
ikatan serius mengarah ke pernikahan.
Terjemahnnya:
“Dan orang-orang yang menghubungkan apa-apa yang Allah
perintahkan supaya dihubungkan dan mereka takut kepada
Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk.”. (Q.S Ar-Ra’du/13:
21)8
7
Sahudi, Studi Hadits (kajian Hadits Multikultural), (Yogyakarta: Idea Pres yogyakarta,
2020), hlm 295
8
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV. Jumanatul,
2004), hlm 254
menjalin silaturahmi kepada tetangga yang non muslim untuk menjaga
keharmonisa tetangga karena kita berada di minoritas Islam.
C. Anjuran silaturrahim
Silaturahmi sangatlah dianjurkan dalam ajaran Islam, dimana jika
silaturahmi ini selalu dipertahankan dan diperkuat dengan cara saling
kunjung-mengunjungi akan berpuncak pada keharmonisan dalam suatu
keluarga, kerabat, tetangga dan lingkungan. Allah SWT mengatakan di dalam
Al-Qur’an yang berbunyi:
Artinya:
9
Depertemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Bandung: CV Jumanatul,
2004), hlm 517
ْ ه
َ وال ل ْف ُظ ِل ْبن ا ل َّ ُ ُ ْ ُ َّ . ح َّد َث
مح م د بن ا ل م ن ِ ي
َقا َّ. َ ُ
مث ن ل َ َّ م حمد بن بشا ٍر
ِ
ن .ث
و
ْ َ َ ْ ْ َ ْ َّ َ ْ ُ َّ َ َ َّ
س ِم عت ا ل ع َل ع ب ِد ٍ حد ر ف ع ج ن ب د م ح م ان حدث
َ َ َ شعبة قال
ء بن ث نا
ِّ
ِلَّ الَّرْ حَ م ن يحدث عن أ بي ه أ ب ه َرْ‹ي َرَ‹ة أن ر قال يا ر ُسول ل
ِإن ُ ا ِ ِ ِ يعن ِ
ُ ا َ ُ ُ ج َلْ ْ َ ْ َ ْ ُ ُ َ َ ا
َل سي ئو َن إ ُ
ط وأحسن يه َ م.ل ق را ب ة أص ل ه م و ُي ق
ل م وأح ُ إل ي عو ب
و
ي ي
ْ َ
أ تس ُّف ُه ل
ْ
ك َما قلت › ع ْن ُه ْم و َيج َه ُلو َن ع ََّل ف َقال ل
ِ
ْم َمل ا ت ْ ْ
ئ ن
ّ
ن َما ك
فك
َ َّ ذ ِلك ْ َ َ ز َ ك من ِ ظ ِه ر
ي ِه د ْمت َول
ما ل ْم ع يe ا َّلل ال ع
ع َ ي م
ل
Artinya:
10
https://carihadis.com/Shahih_Muslim/=silaturahim, diakses pada hari Senin
tanggal 20 September 2021 pukul 08.00 WIT
tidak menginginkan silaturahmi, maka Allah SWT yang akan memberikan
balasan kelak di akhirat.
D. Macam-macam Silaturahim
Manusia tidak akan bisa hidup tampa tergantung pada orang lain atau
makhluk lain. Manusia akan selalu membutuhkan kerja atau manfaat orang
lain atau makhluk lain, karena itu silaturahim dalam Islam sangat dianjurkan.
1. Silaturahim umum
Silaturahim umum adalah seseorang dengan orang yang tidak
memiliki kekerabatan. Misalnya, silaturahimnya seorang santri kepada
gurunya yang tidak punya hubungan kerabat, yang bertujuan untuk
tabarukkan, (ngalap berkah, Jawa), atau silaturahimnya seseorang kepada
teman-temannya. Silaturahim umum ini bukan yang dimaksud oleh
hadits “qothi’urrahimi la yadhulul jannah” (pemutus tali silaturahim
tidak akan masuk surga).
Dapat disimpulkan bahwa jika ada dua orang yang tidak memiliki
ikatan saudara (ayah, anak, kakek, paman, saudara misan, dan
sebagainya) pernah kenal, lalu tidak lagi menjalin silaturahim, bukan
termasuk yang di maksud oleh hadits ini.
2. Silaturahim khusus
Silatuahim khusus adalah silatuurahim kepada orang yang
memiliki ikatan saudara. Silaturahim ini dimaksud oleh hadits tersebut.
“siapapun yang memutus tali silaturahim, maka tidak bisa masuk surga,
atau kalau masuk surge maka akan mengalami siksaan terlebih dahulu.
11
http://www.nu.or.id/post/read/53673/inilah-dua-jenis-silaturahim, diakses pada hari
Selasa, 21 September 2021 pukul 07.00 WIT.
Maka dari beberapa macam silaturahim di atas penulis dapat
menyimpulkan, silaturahmi umum ataupun khusus sama-sama pentingnya
manusia tidak bisa hidup sendiri dan membtuhkan orang lain dimanapun dan
kapan pun manusia berada. Menjaga silaturahim secara umum dalam arti
antara guru dan murid itu penting karena untuk mendapatkan keberkahan
dalam mencari ilmju, dan silaturahmi secara khusus, dengan silaturahmi pada
keluarga terdekat, kerabat maka akan terjaga dari siksa api neraka .
d. Muhammad bin Jubair bin Muth'im bin 'Adiy, An Naufaliy, Abu Sa'id,
Tabi'in kalangan pertengahan, wafat tahun 100 H, hidup di Madinah.
e. Jubair bin Muth'im bin 'Adiy, Abu Muhammad, Shahabat, wafat tahun
59 H, hidup di Madinah, wafat di Madinah.
Biografi Perawi Hadits Bukhari
Biografi Perawi 1
Nama : Jubair bin Muth'im bin 'Adiy Laqob :-
Kunyah : Abu Muhammad Negeri Hidup : Madinah
Nasab :- Negeri Wafat : Madinah
Kalangan : Sahabat Tahun Wafat : 59 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Perawi : Sahabat
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 19 Ibnu Majah 7
Muslim : 10 Darimi 7
Tirmidzi :6 Ahmad 56
Abu Dawud : 12 Malik 1
Nasa’i 9
Biografi Perawi 2
: Muhammad bin Jubair bin Laqob :-
Nama
Muth’im bin ‘Adiy
Kunyah : Abu Sa'id Negeri Hidup : Madinah
Nasab : An Naufaliy Negeri Wafat :
Kalangan : Tabi’in kalangan pertengahan Tahun Wafat : 100 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Perawi : Sahabat
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 21 Ibnu Majah :3
Muslim :7 Darimi :7
Tirmidzi :4 Ahmad : 27
Abu Dawud :4 Malik :2
Nasa’i :2
Biografi Perawi 3
Nama : Muhammad bin Muslim bin Laqob :-
‘Ubaidillah bin ‘Abdullah bin
Syihab
Kunyah : Abu Bakar Negeri Hidup : Madinah
Nasab : Al Qurasyiy Az Zuhriy Negeri Wafat :-
Kalangan : Tabi’in kalangan pertengahan Tahun Wafat : 124 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Ibnu Hajar al ‘Aqsalani : faqih Adz Dzahabi : seorang tokoh
hafodz mutqin
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 1181 Ibnu Majah 296
Muslim : 606 Darimi 274
Tirmidzi : 280 Ahmad 1721
Abu Dawud : 404 Malik 269
Nasa’i 699
Biografi Perawi 4
Nama : Uqail bin Khalid bin ‘Uqail Laqob :-
Kunyah : Abu Khalid Negeri Hidup : Syam
Nasab : Al Umawiy Al Ayliy Negeri Wafat : Maru
Kalangan : Tabi’in (tdk jumpa Shahabat) Tahun Wafat : 144 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Ahmad bin Hambal : Tsiqah Al Ajli : Tsiqah
An Nasa’I : Tsiqah Al ‘Uqaili : Shaduuq
Abu Zur’ah : shaduuq tsiqah Ibnu Hibban : disebutkan dalam ‘Ats Tsiqat’
Abu Hatim : La ba’sa bih
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 187 Ibnu Majah 12
Muslim : 65 Darimi 14
Tirmidzi : 13 Ahmad 76
Abu Dawud : 24 Malik 0
Nasa’i 24
Biografi Perawi 5
: Laits bin Sa'ad bin 'Abdur Laqob :-
Nama
Rahman
Kunyah : Abu Al Harits Negeri Hidup : Maru
Nasab : Al Fahmiy Negeri Wafat :-
Kalangan : Tabi’ut Tabi’in kalangan tua Tahun Wafat : 175 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Yahya bin Ma’in : Tsiqah Muhammad bin Sa’at : Tsiqah
Ahmad bin Hambal : Tsiqah Ibnu Madini : Tsiqah Tsabat
Abu Zur’ah : Tsiqah
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 437 Ibnu Majah 122
Muslim : 298 Darimi 78
Tirmidzi : 170 Ahmad 450
Abu Dawud : 148 Malik 0
Nasa’i 286
Biografi Perawi 6
Nama : Yahya bin ‘Abdullah bin Bukair Laqob :-
Kunyah : Abu Zakariya Negeri Hidup : Maru
Nasab : Al Qurasyiy Al Makhzumiy Negeri Wafat :-
Kalangan : Tabi’ut Tabi’in kalangan tua Tahun Wafat : 231 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
An Nasa’i : dla’if Al Khalili : Tsiqah
Ibnu Hibban : disebutkan dalam ‘ats Ibnu Qani’ : Tsiqah
tsiqat Ibnu Hajar al ‘Asqalani : Tsiqah
As Saji : Shaduuq Adz Dzahabi : Hafidz
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 194 Ibnu Majah 4
Muslim :4 Darimi 0
Tirmidzi :1 Ahmad 0
Abu Dawud :0 Malik 0
Nasa’i 0
d. Abu Qabus maula 'Abdullah bin 'Amru, Abu Qabus , Tabi'in kalangan
biasa.
Biografi Perawi
BIOGRAFI PERAWI JALUR 1
: Abdullah bin ‘Amru bin Al Laqob :-
Nama
‘Ash bin Wa’il
Kunyah : Abu Muhammad Negeri Hidup : Maru
Nasab : As Sahmiy Al Qurasyiy Negeri Wafat : Tha’if
Kalangan : Shahabat Tahun Wafat : 63 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Ibnu Hajar al ‘Aqsalani : Shahabat
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 71 Ibnu Majah 116
Muslim : 67 Darimi 41
Tirmidzi : 93 Ahmad 639
Abu Dawud : 154 Malik 10
Nasa’i 124
BIOGRAFI PERAWI 2
: Abu Qabus maula ‘Abdullah Laqob :-
Nama
bin ‘Amru
Kunyah : Abu Qabus Negeri Hidup :-
Nasab :- Negeri Wafat :-
Kalangan : Tabi’in kalangan biasa Tahun Wafat :-H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Ibnu Hajar al ‘Aqsalani : maqbul Adz Dzahabi : menstsiqahkannya
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari :0 Ibnu Majah 0
Muslim :0 Darimi 0
Tirmidzi :1 Ahmad 1
Abu Dawud :1 Malik 0
Nasa’i 0
BIOGRAFI PERAWI 3
: Amru bin Dinar Al Atsram, Al Laqob : Al Astram
Nama
Jumahiy
Kunyah : Abu Muhammad Negeri Hidup : Marur Rawdz
Nasab : Al Jumahiy Negeri Wafat :-
Kalangan : Tabi'in kalangan biasa Tahun Wafat : 126 H
Komentar Ulama Tentang Perawi
Abu Hatim : Tsiqah Ibnu Hibban : disebutkan dalam ‘ats Tsiqaat
An Nasa’I : Tsiqah Ibnu Hajar al ‘Aqsalani : Tsiqah Tsabat
As Saaji : Tsiqah Adz Dzahabi : Imam
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 201 Ibnu Majah 59
Muslim : 125 Darimi 53
Tirmidzi : 58 Ahmad 254
Abu Dawud : 55 Malik 0
Nasa’i 132
BIOGRAFI PERAWI 4
: Sufyan bin ‘Uyainah bin Abi Laqob : Al Astram
Nama
‘Imran Maimun
Kunyah : Abu Muhammad Negeri Hidup : Kufah
Nasab : Al Hilaliy Negeri Wafat : Masrur Rawdz
Kalangan : Tabi'ut Tabi'in kalangan Tahun Wafat : 198 H
pertengahan
Komentar Ulama Tentang Perawi
Ibnu Hibban : Hafidz Mutqin Adz Dzahabi : Tsiqah Tsabat
Al ‘Ajli : Tsiqahi Tsabat dalam hadits Adz Dzahabi : Hafidz Imam
Adz Dzahabi : Ahadul A’lam
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari : 416 Ibnu Majah 298
Muslim : 459 Darimi 129
Tirmidzi : 279 Ahmad 821
Abu Dawud : 212 Malik 0
Nasa’i 391
BIOGRAFI PERAWI 5
: Muhammad bin Yahya bin Abi Laqob : Al Astram
Nama
‘Umar
Kunyah : Abu ‘Abdullah Negeri Hidup : Masrur Rawdz
Nasab : Al 'Adaniy Negeri Wafat : Masrur Rawdz
: Tabi'ut Tabi'in kalangan Tahun Wafat : 243 H
Kalangan
pertengahan
Komentar Ulama Tentang Perawi
Ahmad bin Hambal : Shalih Maslamah bin Qosim : la ba’sa bih
Ibnu Uyainah : Shaduuq Ibnu Hajar al ‘Asqalani : Shaduuq
Ibnu Hibban : disebutkan dalam ‘ats Adz Dzahabi : Hafidz
tsiqaat
Jumlah Perawi yang diriwayatkan Perawi:
Bukhari :1 Ibnu Majah 17
Muslim : 285 Darimi 0
Tirmidzi : 180 Ahmad 0
Abu Dawud :0 Malik 0
Nasa’i 0
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengertian silaturahim adalah cara seseorang saling kunjung mengunjungi
untuk mempererat tali persaudaraan atau kekerabatan untuk mencapai
keluarga yang nyaman, aman, dan saling menyayangi satu sama lain.
B. Rekomendasi
Besar haranpan penulis, makalah ini bisa bermanfaat bagi para
pembaca. Tidak ada yang sempurna di muka bumi ini, kesempurnaan hanya
milik Allah SWT. bilamana ada kekurangan, dikemudian hari harapannya
dapat sempurnakan kembali.
18
DAFTAR PUSTAKA
Adnan Tharsyah, Manusia Yang Dicintai dan Dibenci Allah, (Bandung: Mizan
Pustaka, 2004).
Sayid Majdi Fathi, Amal Yang Dicintai Allah, (Jakarta: Gema Insani Pres, 2005).
19