Anda di halaman 1dari 17

Safari Home Dalam Menjalin Silaturahmi Mahasiswa IAIN Kudus

Penelitian Lapangan

Disusun Guna Memenuhi Tugas Ulangan Semester Akhir (UAS)

Mata Kuliah Sosiologi Agama

Dosen Pengampu : Irzum Farihah, S.Ag., M.SI

Disusun Oleh :

Roif Husaeni (1630310021)

JURUSAN TASAWUF DAN PSIKOTERAPI

FAKULTAS USHULUDDIN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS

TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Silaturrahim atau hubungan persaudaraan sudah menjadtradisi dalam masyarakat kita,
umumnya bangsa Indonesia. Selaindengan kunjungan dalam hidup bertetangga dan
bersaudaraseringkali pula dilakukan secara massal. Yang paling populerialah yang kita
kenal dengan acara “Halal Bihalal” yangdilaksanakan setelah selesai sholat Idul Fitri.
Selain bersilaturrahim dengan cara halal bihalal pada saa Idul Fitri, kita juga bisa
bersilaturrahim dengan cara menjenguk tetangga yang sakit, menghadiri undangan dari
tetangga maupundari saudara, kita juga bisa menghadiri pengajian atau majlis taklim.
Dengan begitu akan menambah tali silaturrahim kita dengan tetangga maupun saudara.1
Di lingkungan kampus pun ada sebuah budaya sakni safari home. Di mana kakak
kakak angkatan sudah memberi info dan gambaran mengenai acara safari home ini, yang
mana belum ada acara seperti itu di lingkungan sekolah yang di buat seformal itu. karena
kita tumbuh dan berproses di kelas yang sama dan berasal dari tempat tempat tempat yang
berbeda pula maka dari itu silaturahmi sudah menjadi keharusan guna mengenal lebih
dekat teman teman seperjuangan yang kelak akan sukses satu persatu.
Padahal Allah Ta’ala jelas-jelas menganjurkan hambaNy untuk saling menyambung
silaturrahim, diantaranya:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu
dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada
keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan
bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling
meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”2
Dari ayat di atas berisi yentang anjuran bersilaturrahim dan memelihara hubungan
silaturahim. Maka dari itu kita harus teus melestaikan dan menjaganya,

1
Ahmad Rais, Silaturrahmi Dalam Kehidupan, (Jakarta: alMawardi Labeiel Sultani,2002), h.54
2
Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Sygma Examedia Arkanleema,
2010), Surat An Nisa’: 1, h. 77
Dari latar belakang yang telah penulis utarakan di atas, maka penulis tertarik untuk
meneliti tentang “safari home dalam menjalin silaturrahmi mahasiswa iain kudus” sejauh
mana sih safari home dalam membangun dan memelihara silaturahmi yang akan di paparkan
dan di jelaskan di penelitian ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu safari home di iain kudus sendiri?


2. Bagaimana peran safari home dapat menjalin dan memelihara hubungan silaturahim
di iain kudus?
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Solidaritas Sosial
Solidaritas adalah sesuatu yang sangat di butuhkan masyarakat atau kelompok
sosial. Istilah solidaritas dalam kamus ilmiyah populer diaerikan sebagai
“kesetiakawanan dan perasaan sepenangungan”. Sementara paul johson dalam
bukunya mengukapkan solidaritas menunjuk pada suatu keadaan hubungan antar
individu atau kelompok yang di dasarkan pada keadaan moral dan kepercayaan yang
di anut bersama yang di perkuat oleh pengalaman emosional bersama. Ikatan ini lebih
mendasar daripada hubungan kontraktual yang di buat atas persetujuan rasional,
karena hubungan hubungan serupa itu mengandaikan sekurang kurangya sat tingkat
consensus terhadap prinsip prinsip moral yang menjadi dasar kontrak itu.3
Dasar pengertian solidaritas tetap kita pegang yakni kesatuan, persahabatan,
saling percaya yang muncul kibat tanggungjawab bersama kepentingan bersama di
antara para anggotanya, pengertian tentang solidaitas selanjutnya di perjelas oleh
durkhaim yaitu solidaritas adalah perasaan saling percaya antaa para anggota dalam
suaatu anggota dalam suatu kelompok atau komunitas. Kalau orang saling percaya
maka mereka akan menjadi satu, saling menghomati, menjadi terdorong untuk
bertanggung jawab dan memperhatikan kepentingan sesamanya4
karena sesunguhnya solidaitas mengarah pada keakraban atau kekompakan
dalam kelompok. Dalam perpeltif sosiologis, keakraban hubunganantar
kelompok.masyarakat tidak hanya merupakan alat utuk mencapai atau mewujutkan
cita citanya, akan tetapi keakrban hubungan sosial terebut juga merupakan salah satu
tujuan utama dari kehidupan kelompok masyaakat yang ada. Keadaan kelompok yang
semakin kokoh selanjutnya akan menimbulkan rasa saling memiliki dan emosional
yang kuat diantara anggotanya. Solidaritas juga merupakan kesetia kawanan antar
anggota suatu kelompok.
B. Hakikat Silaturahmi
1. Pengertian silaturahim
Silaturrahim berasal dari kata yang artinya hubungan atau
menghubungkan. Adapun kata ar-rahim atau ar-rahm, jamaknya arha>m

3
. Doyle paul johnson, teori sosiologi klasik dan moderen. Jakarta: gramedia pustaka.1994. hal 181
4
Soedijati. Solidaritas dan masalah sosial kelompok waria. Bandung:UPPm STIE bandung. 1995. Hal 12 &
25
yakni rahim atau kerabat. Asal katanya dari ar-rahmah (kasih sayang). Kata ini
digunakan untuk menyebut rahim atau kerabat karena dengan adanya hubungan rahim
atau kekerabatan itu, orang-orang berkasih sayang.5
Selain bermakna kasih sayang, kata al-rahim juga mempunyai arti sebagai
peranakan (rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan).
Sehingga dengan begitu kata silaturrahim dapat diartikan pula sebagai hubungan atau
menghubungkan kekerabatan atau persaudaraan. Dari sini, silaturrahim atau
silaturrahim secara bahasa adalah menjalin hubungan kasih sayang dengan sudara dan
kerabat yang masih ada hubungan darah (senasab) dengan kita. 6
Silaturrahim dengan silaturrahmi memiliki maksud pengertian yang sama namun
dalam penggunaan bahasa Indonesia istilah silaturrahmi memiliki pengertian yang
lebih luas, karena penggunaan istilah ini tidak hanya terbatas pada hubungan kasih
sayang antara sesama karib kerabat, akan tetapi juga mencakup pengertian masyarakat
yang lebih luas. Kemudian mengadakan silaturrahim dapat diaplikasikan dengan
mendatangi famili atau teman dengan memberikan kebaikan baik berupa ucapan
maupun perbuatan.7
Inti atau pokok kata silaturrahim adalah rasa rahmat dan kasih sayang.
Menyambung kasih sayang dan menyambung persaudaraan, bisa juga diartikan
sebagai menyambung tali kekerabatan dan menyambung sanak. Hal ini sangat
dianjurkan oleh agama untuk keamanan dan ketentraman dalam pergaulan kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara.8
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa silaturrahim berarti mendekatkan diri
kepada orang lain setelah selama ini jauh dan menyambung kembali komunikasi
setelah selama ini terputus dengan penuh kasih sayang diantara mereka. Jadi kata
silaturrahim sendiri kurang lebih berarti hubungan antar seseorang dengan penuh
kelembutan dan kasih sayang. Bukan hanya kepada sanak saudara dan kerabat, tetapi
silaturrahim juga dapat dijalin dengan siapa saja di antara sesama manusia, baik
mereka yang seiman dengan kita maupun mereka yang tidak seiman selama mereka
tidak memusuhi dan memerangi kita.
2. Pentingya menyambung silaturrahim
5
Muhammad Habibillah, Raih Berkah Harta Dengan Sedekah dan Silaturrahmi (Cet. I; Jogjakarta: Sabil,
2013), h. 123.
6
Nurlaela Isnawati, Rahasia Sehat dan Panjang Umur dengan Sedekah, Tahajud, Baca Al- Qur’an, dan
Puasa Senin Kamis (Cet. I; Jogjakarta: Sabil, 2014), h. 49.
7
Fatihuddin, Dahsyatnya Silaturrahmi (Jogjakarta: Delta Prima Press, 2010), h. 13.
8
Rahmat Syafe’I, Al-Hadis: Akidah, Akhlak, Sosial dan Hukum (Bandung: Pustaka Setia, 2000), h. 21.
Hubungan silaturahmi adalah jembatan hati antara kita dengan saudara kita
sesame muslim. Ia merupakan tali pengikat yang utuh. Hubungan silaturahmi ituharus
dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya agar kehidupan kita aman tenteram dan
diberkahi oleh Allah.
Allah Swt menyuruh agar kita menjaga hubungan silaturahmi, karena semua
orangmukmin itu bersaudara.Apapun status kita, bagaimanapun warna kulit dan dari
belahanmanapun kita, itu tidak membedakannya karena pada dasarnya setiap mukmin
adalah bersaudara. Silaturahmi menambah berkah usia, memudahkan rezeki,
mensucikan hati dan mendatangkan pahala berlipat ganda. Silaturahmi merupakan
pertanda kesempurnaan iman dantakut kepada Allah Swt, serta perwujudan dari sikap
meneladani sifat Ar-Rahman dan Ar-RahimAllah.”9
Rasulullah telah mengajarkan 3 resep agar kita dapat menjaga hubungan
silaturahmi dengan baik yaitu dengan cara :
A. Berbicara yang baik, bila tidak hendaklah diam
Salah satu cermin pribadi muslim ialah berbicara lemah lembut.
Disamping itu yang dibicarakannya ialah hal yang baik, agar setiap orang yang
mendengar senang hatinya.Sebaliknya bila kita berbicara keras akan menyinggung
perasaan saudara kita yang mendengar.Bila perasaan itu sudah tersinggung, maka
hubungan silaturahmi akan dapat terganggu. Adasebuah nasihat indah yang biasa
kita dengar, “Jika bicara itu perak, maka diam adalah emas.”Tentu tidaklah diam
lebih baik daripadabicara dalam semua keadaan, namun berbicaralah padasaat kita
harus berbicara, dan diamlah pada saat kita harus diam. Dengan kata lain,
letakkanlahsesuatu pada tempatnya masing-masing.
Ada 2 tipe manusia, pertama orang berbicara dulu baru berfikir, yang
kedua orang berfikir dulubaru berbicara :
a). Orang yang berbicara dulu baru berfikirinilah orang yang sering merusak
hubungan persaudaraan, sebab ia hanya berbicaramenurut keinginannya
sendiri tanpa memikirkan perasaan orang lain.
b). Orang yang berfikir dulu baru bicaraInilah sebetulnya orang mukmin yang
sejati. Sebelum dia mengatakan sesuatu dipikirkannyaterlebih dahulu,
sekiranya baik akan dikatakannya, namun andaikan tidak baik, maka diam

9
H.Muhammad Sani, Persaudaraan, Kebersamaan dan Kekuatan Moral Kunci Meraih Sukses,
( Jakarta :Al-Mawaddah Prima, 2012), hlm. 91-92
saja.Inilah yang dituntun didalam Islam hingga hubungan silaturahmi terjalin
dengan baik.10
B. Memuliakan Tamu
Orang mukmin sangatlah memuliakan tamu, dia melayani dengan baik setiap
orang yangbertamu kerumahnya.Dilayani dengan penuh senyum dan tutur kata
yang baik, member minum,dan lain sebagainya. Bahkan ada orang tertentu, yang
sedemikian tinggi kualitas imannya,sehingga ia mampu menjamu tamunya,
meskipun ia sendiri dalam keadaan sulit.
C. Menjaga hubungan baik dengan tetangga
Tetangga adalah orang yang paling dekat dengan kita.Dialah tempat membagi
suka danduka.Oleh karenanya orang yang beriman betul-betul menghargai dan
menjalin hubungan yangerat dengan tetangganya.Dia bagaikan dua tangan yang
saling membantu dan merasakan sukadan duka bersama-sama.
Berikut beberapa perlakuan baik terhadap tetangga :
a. Jika tetangga mendapatkan keberuntungan, ikutlah gembira, dan jika
tetangga tertimpa kesusahan, ikutlah bertakziah.
b. Jika tetangga meminta pertolongan, berilah pertolongan.
c. Jika tetangga meminjam, berilah pinjaman.
d. Janganlah memasak makanan yang baunya mengganggu tetangga, kecuali
makanan itu diantarkan pula kepada tetangga.
e. Janganlah meninggikan bangunan rumah kita sehingga mengganggu jalan
udara kerumah tetangga, kecuali atas izin tetangga tersebut.11
3. Manfaat Silaturahmi
Abu Laits Samarqandi menerangkan bahwa didalam silaturahmi itu ada
sepuluh macam manfaat, yaitu :
a. Silaturahmi akan memunculkan dan menimbulkan keridhaan Allah wt.
b. Silaturahmi berbuah surga Inilah puncak dari keuntungan yang dijanjikan
Allah dari perbuatan silaturahmi.Seseorang yang melakukan silaturahmi yang
ikhlas karena Allah bukan karena pencitraan ataupun yang lainnya maka diakhirat
kelak Allah mengganjarnya dengan surga, sebagaimana orang yang shalat dan
zakat.

10
H.Muhammad Sani, Persaudaraan, Kebersamaan dan Kekuatan Moral Kunci Meraih Sukses,
( Jakarta : Al-Mawaddah Prima, 2012), h. 95.
11
Ibid. H.Muhammad Sani, Persaudaraan, h. 96-98.
c. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda
rasulullah Saw, “Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia”.
d. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
e. Disenangi oleh manusia, dan orang Islam akan memuji perbuatan baik tersebut.
f. Setan justru akan bersedih jika banyak manusia yang menghubungkan tali
silaturahim, oleh karena itu sangatlah mudah membuat musuh kita sedih, yakni
perbanyaklah silaturahmi.12
g. Silaturahmi dapat Memanjangkan usia.
Salah satu manfaat silaturahmi adalah membuat umur seorang menjadi
panjangdan penuh kenikmatan hidup didalamnya. Ibnu Umar mengatakan
“Barang siapa yangbertakwa kepada Allah dan menyambung silaturahmimakan
akan ditambah umurnya dandiperbanyak hartanya serta disayang sanak
familynya.13
h.Silaturahmi juga menyebabkan keberkahan dan menambah banyak rezeki. Hal
yang paling sering disebut dari keuntungan menjaga silaturahmi adalah
melapangkan rezeki.Kelapangan rezeki yang diterima bagi orang yang
bersilaturahmitidak selalu dengan banyaknya harta, bisa saja dia hidup sederhana
bahkan tidak punyaapa-apa, tapi tidak membuat dirinya sempit, sebab rizkinya
pas-pasan, artinya pas butuh pas ada.14
i. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan
dan rasakekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan
persahabatan.
j. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini,
sukabersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu
mendoakannya.
k. Ukhwah Islamiyah atau persaudaaran Islam menjadi lebih kuat.15

C. Penelitian Terdahulu

12
S. Tabrani, Keajaiban Silaturahmi, (Jakarta : PT Bindang Indonesia, 2002), hlm. 117.
13
Ibnu Umar dalam S.Tabrani: Manfaat Silaturahmi. Keajaiban Silaturahmi, (Jakarta : PT
BindangIndonesia, 2002), hlm. 118.
14
S.Suprianto, B.Hadriyanto, Dahsyatnya Energi Silaturahim, (Jakarta : Gema Insani, 2010), h.61-62.
15
Ibid. S. Tabrani, hlm. 118.
Untuk menghindari terjadinya plagiarisme dan sebagai acuan peneliti dalam
pembuatan skripsi maka penulis menggunakan beberapa kajian pustaka sebagai
berikut:
1. “tradidi pahingan dalam meningkatkan tali silaturahim di desa sinar rejeki
kecamatan jati agung lampung selatan”, Judul skripsi tersebut disusun oleh : rio
langgeng martopo, Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam Fakultas Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Raden intan lampung, yang sudah lulus tahun 2018.
Dimana dalam pembahasanya penulis bertujuan Untuk mengetahui bagaimana
tradisi pahingan yang ada di Desa Sinar Rejeki Jati Agung Kecamatan Lampung
Selatan Untuk mengetahui bagaimana tradisi pahingan dapat meningkatkan tali
silaturahmi di desa Sinar Rejeki Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan.. Hasil
dari penelitian yang dilakukan oleh rio langgeng martopo adalah Tradisi Pahingan
di masyarkat Desa Sinar Rejeki sangatlah kental dalam menentukan setiap
kegiatan besar di Desa, masyarakat percaya bahwa dengan penentuan hari baik
dan bulan baik akan membawa berkah kepada masyarakat sehingga pada saat
masyarakat berkumpul satu sama lain dapat terjalin hubungan baik dan
silaturahmi dapat terjalin diantara masyarakat desa. Dan perbedaan dengan skripsi
yang penulis fokuskan adalah penulis lebih fokus terhadap acara safari home
dalam meningkatkan silaturahim.
2. “implikasi dzikir bersama dalam meningkatkan silaturami bertetangga
masyarakat desa singakerta blok sidomulyo rw. 03 kecamatan kabupaten
indramayu”, Judul skripsi tersebut disusun oleh : arief muhammad hasyim,
Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Terbiyah dan Keguruan Institut
Agama Islam Negeri IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang sudah lulus tahun 2015.
Dimana dalam pembahasanya penulis bertujuan Mengetahui pelaksanakan dzikir
dan bentuk dzikir bersama di majelis dzikir dan ta’lim Al-Falaqiyah. Untuk
mengetahui tanggapan anggota majelis majelis dzikir dan ta’lim AlFalaqiyah
setelah mengikuti majelis dzikir dan ta’lim Al-Falaqiyah Mengetahui implikasi
dzikir bersama majelis dzikir Al-Falaqiyah dalam meningkatkan silaturahmi
bertetangga masyarakat Desa Singakerta Blok Sidomulya RW 03 Kecamatan
Krangkeng Kabupaten Indramayu.. Hasil dari penelitian yang dilakukan oleh
arief muhammad hasyim adalah Pelaksanaan majelis dzikir Al-Falaqiyah
dilaksanakan empat kali dalam sebulan yaitu pada setiap malam senin, waktu
pelaksanaan setelah isya sekitar pukul 20.00 wib s/d selesai, adapun bacaan
dzikirnya adalah dengan membaca basmalah dan al-Fatihah, kemudian di
lanjutkan dengan Hadarah Atau kirim doa arwah, kemudian membaca tahlil, surat
al- ikhlas 1000 kali di bagi anggota yang hadir, lalu sholawat 100 kali, lalu di
akhiri doa). Anggota majelis dzikir alFalaqiyah merasakan kenyamanan dalam
hati dan hidup mereka, kelapangan dan meningkatkan kesabaran dan
meningkatkan kegiatan keagamaan lainnya. Implikasi majelis dzikir dan ta’lim
Al-Falaqiyah adalah meningkatkan hubungan kekeluargaan para anggota majelis
dzikir, timbulnya saling menghargai dan saling menghormati antar tetangga dan
meningkatkan keikut sertaan warga dalam berbagai kegiatan masyarakat dan
gotongroyong serta mereka dapat mengatasi perbedan-perbedan pendapat yang
timbul dimasyarakat.. Dan perbedaan dengan skripsi yang penulis fokuskan
adalah penulis lebih fokus terhadap acara safari home dalam meningkatkan
silaturahim.
BAB III
Hasil Dan Pembahasan
A. Metode
Pada penelitian ini, teknik yang digunakan untuk mengumpulkan datadan
memperoleh data yang diperlukan peneliti. Karena penelitian ini adalahpenelitian
lapangan, maka yang hendak diperoleh oleh peneliti ialah data yangberhubungan dengan
data empiris, adapun beberapa teknik yaitu:
a. Metode Interview (Wawancara)
Wawancara adalah tehnik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk
mendapatkan keterangan - keterangan lisan melalui bercakap-cakap dan berhadapan
muka dengan orang yang dapat memberikan keterangan pada sipeneliti.16
Merupakan teknik pengumpulan data untuk mendapatkan keterangan lisan
melalui tanya jawab dan berhadapan langsung dengan orang yang dapat memberikan
keterangan.17
Interview digunakan peneliti untuk mengumpulkan data dari para narasumber
yaitu mahasiswa dan beberapa jurusan dan angkatan yang dilakukan melalui
wawancara atau tatap muka secara langsung. Wawancara dalam penelitian ini
menggunakan wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur.Wawancara
terstruktur adalah wawancara yang dilakukan melalui pengumpulan data telah
disiapkan oleh pewawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.Pada
wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap
untuk pengumpulan datanya.
b. Metode Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Sutrisno Hadi mengemukakan bahwa,
observasi merupakan suatu proses yang kompleks, tersusun dari berbagai proses
biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses -proses
pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala - gejala alam dan
bila responden yang diamati tidak terlalu besar.Pengamatan ini dilakukan dengan cara

Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal (Jakarta: Bumi Aksara, 1995). Hal 34
16

17
Husain Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial, (Cet.IV; Jakarta:
PT. BumiAksara, 2001), h. 73
mengunjungi lokasi penelitian dan langsung mengamati dan memperhatikan segala
hal yang erat kaitannya dengan safari home dalam menjalin silaturahmi di IAIN
Kudus. 18
c. Metode Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.Dokumen bisa
berbentuk tulisan, gambar atau karya - karya monumental dari seseorang.Dokumen
yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, cerita, biografi, peraturan, kebijakan.
Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-
lain.19

B. Hasil Dan Analisis


1. Penjelasan Safar home
Safari home adalah suatu budaya dalam arti acara rutinan di IAIN kudus di
mana acaranya itu bepergian ke rumah salah satu mahasiswa bersama sama satu
kelas yang sudah di gilir sesuai kesepakatan di awal perkuliyahan. Untuk di IAIN
sendiri ada satu sampai dua kali dalam satu bulanya, menyesuaikan dengan jumlah
mahasiswa perkelasnya itu sendiri dengan cara mengkalkulasikanya.20
safari home terdiri dari acara non formal yaitu (percakapan ringan, bercanda
sampai perdebatan dan mengunjungi tempat wisata sesuai lokasi jika ada) dan
acara formal yang Pelaksanaan Acaranya biasanya mempunyai susunan acara
yaitu:
a. Pembukaan
b. Sambutan dari ahlul bait
c. Acara inti (tahlil dan yasin, sholawatan atau berjanjen, membaca alquan
dll)
d. Doa
e. Istirahat
f. Penutup

18
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfa Beta,2011).h.145
19
Ibid, sugiyono. hal 240
20
Wawancara dengan mahasiswa fakultas dakwah dan juga mahasiswa ushuluddin. Tanggal jumat-6
desember
Terkait sistem acara inti sesuai permintaan ahlul bait atau biasanya
kesepakatan bersama yang mana sudah di tentukan atau mengikuti budaya dari
kakak dan teman kelas lain yang sudah menjadi hal yang umum atau wajar.21

Mengenai sejarah terciptanya acara safari home sendiri belum bisa


memastikan, karna saya dan teman teman saya hanya mendapat arahan dari kakak
kelas ngkatan yang lbih dewasa. Atau ketika awal pertama perkuliyahan ketika
masih menjadi cabang atau bahkan ketika sudah independen sendiri, kurang jelas
ya karna kan asal mula acara ini pasti mengalir entah dari opini sendiri, budaya
kampus lain atau kesepakatan bersama yang pasti cara safari home bertujuan
untuk mengsolidkan satu sama lain dan di kasih nilai yambh dengn acara
agamis.22

2. Peranan safari home dapat menjalin dan memelihara hubungan silaturahim di iain
kudus
Alquran sebagai sumber petunjuk umat manusia mengajarkan kepada kita
bahwa hidup menyendiri yang permanen bagi suatu makhluk tidak ada tempatnya
dalam ajaran Islam. Hidup sendiri dan mandiri dalam ketunggalan yang mutlak
dan salam keesaan yang tidak mengenal ketergantungan kepada siapapun,
hanyalah dimiliki oleh sifat allah semata. Dari titik tolak keimanan yang demikian
ini, manusia disadarkan untuk bias mengenal kehidupan dan lingkungan hidup
disekitarnya. Manusia sebagai makhluk sosial, tidak dapat hidup tanpa kehadiran
orang lain karena setiap individu pasti membutuhkan kehadiran orang lain dalam
kehidupannya.
Dari sinilah berawal mula manusia mengenal arti “saudara” dan
“persaudaraan maka nilai persaudaraan yang berwujud kesayangan,perhatian,
perlindungan, pembelaan, kebersamaan dalam suka dan duka sertasegala macam
dukungan dalam kehidupan bermasyarakat. Dan manusia masih terikat dengan
waktu.23
Terkait hal itu mahsiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi 3
sampai 5 tahun. di masa yang sependek itu kiranya kita berjejaing dan mengenal
lebih dekat orang orang yang berada di dekat kita kelak ketika kita sukses nanti

21
Wawancara dengan mahasiswa fakultas Syariah dan juga fakultas febi. Tanggal 6 desember.
22
Wawancara dengan mahasiswa tabiyah juruan PAI semester 11. Tanggal 6 desember.
23
pengamatan dan Wawancara dengan mahasiswa tabiyah juruan PAI semester 11. Tanggal 6 desember.
kita masih bisa bertamu, dan saling brsilaturohim satu dengan yg lain. Dan ketika
hilangya kontak komunikasi kita masih tahu kemana kita harus pergi.
Dan dalam jangka waktu yang pendek peranan acara safari home di kelas
kampus IAIN Kudus dapat meningkatkan beberapa hal yaitu
1. Meningkatkan keakraban dan solidaritas
dengan semakin banyak kita bertemu dan berbincang lewat tingkah
lakunya maka akan tumbuh rasa solidaritas yang terbangun dengan
sendirinya
2. Mengenal lebih jauh masing individu
Dengan keterbukaan dan rasa solidaritas kita bisa jauh lebih masuk lagi
kepda indifidu yang tersebut terkait blakgronya, latarbelakang sikapnya,
kluarga juga lingkungan tempat ia tinggal di mana yang membangun
kepribadian individu trsebut
3. Meningkatkan aspek publik speaking dan religiuitas
Karena adanya acara folmal yang mana keterlibatan orang orang yang
harus berbicara di depan orang banyak secara sistmatis dan apik. Dan itu
juga bisa juga menjadi wadah tempat kita melatih gaya bicara. Tak hanya
itu ketika acara inti di laksanakan dengan iklas otomatis akan mendapatkan
pahala baik individu atau dari keluaaga itu sendiri.
4. Mengenal tempat tempat baru
Karena kita pasti berasal dari tempat tempat yang berbeda maka akan
banyak tempat tempat baru yang akan kita tahu, yang asalnya hanya tahu
nama kini bisa mlihat secara langsung dan tidak menutup kemungkinan
kita justru mengenalkan teman atau sanak keluarga yang tak jauh dari
lokasi tempat acara safari home.
5. Berwisata dan mengenal kaakteristik kota
Jikalau ada tempat wisata dan masih adanya waktu di sempatkan untuk
menghibur diri besama teman teman untuk menikmati suasana atau hanya
berfoto foto, dan tak jarang ketika berbicara dan pergi ke luar kota kita
akan menemukan hak hal bru tentang kota itu yang sebelumya kurang kita
tahu.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Safari home adalah suatu budaya dalam arti acara rutinan di IAIN kudus di
mana acaranya itu bepergian ke rumah salah satu mahasiswa bersama sama satu kelas
yang sudah di gilir sesuai kesepakatan di awal perkuliyahan. Untuk di IAIN sendiri
ada satu sampai dua kali dalam satu bulanya, menyesuaikan dengan jumlah
mahasiswa perkelasnya itu sendiri dengan cara mengkalkulasikanya.
Mengenai sejarah terciptanya acara safari home sendiri belum bisa
memastikan, karna saya dan teman teman saya hanya mendapat arahan dari kakak
kelas ngkatan yang lbih dewasa. Atau ketika awal pertama perkuliyahan ketika masih
menjadi cabang atau bahkan ketika sudah independen sendiri, kurang jelas ya karna
kan asal mula acara ini pasti mengalir entah dari opini sendiri, budaya kampus lain
atau kesepakatan bersama yang pasti cara safari home bertujuan untuk mengsolidkan
satu sama lain dan di kasih nilai yambh dengn acara agamis
Terkait hal itu mahsiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi 3
sampai 5 tahun. di masa yang sependek itu kiranya kita berjejaing dan mengenal
lebih dekat orang orang yang berada di dekat kita kelak ketika kita sukses nanti
kita masih bisa bertamu, dan saling brsilaturohim satu dengan yg lain. Dan ketika
hilangya kontak komunikasi kita masih tahu kemana kita harus pergi.
Dan dalam jangka waktu yang pendek peranan acara safari home di kelas
kampus IAIN Kudus dapat meningkatkan beberapa hal yaitu
1. Meningkatkan keakraban dan solidaritas
2. Mengenal lebih jauh masing individu
3. Meningkatkan aspek publik speaking dan religiuitas
4. Mengenal tempat tempat baru
5. Berwisata dan mengenal kaakteristik kota
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, H. U. (2001). Metodologi Penelitian Sosial. jakata: PT. bumi aksara.
Fatihuddin. ( 2010). Dahsyatnya Silaturrahmi. jogjakarta: delta prima press.
H.Muhammad Sani, P. (2012). Kebersamaan dan Kekuatan Moral Kunci Meraih Sukses.
jakata: Al-Mawaddah Prima.
Habibillah, M. (2013). Raih Berkah Harta Dengan Sedekah dan Silaturrahmi . jogjakarta:
sabil.
Isnawati, N. (2014). Rahasia Sehat dan Panjang Umur dengan Sedekah, Tahajud, Baca Al-
Qur’an, dan Puasa Senin Kamis . jogjakarta: sabil.
johnson, D. p. (1994). teori sosiologi klasik dan moderen. Jakarta: gramedia pustaka.1994.
hal 181. jakata: gramedia pustaka.
Mardalis. (1995). Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. jakarta: Bumi Aksara.
Rais, A. (2002). Silaturrahmi Dalam Kehidupan. jakarta: al mawardi labieel sultan.
RI, K. A. (2010). Al-Qur‟an dan Terjemahnya. jakarta: PT. Sygma Examedia Arkanleema.
S.Suprianto, B. (2010). Dahsyatnya Energi Silaturahim. jakarta: Gema Insani.
S.Tabrani, I. U. (2002). Manfaat Silaturahmi. Keajaiban Silaturahmi . jakarta: PT
BindangIndonesia.
Sani, H. (2012). Persaudaraan, Kebersamaan dan Kekuatan Moral Kunci Meraih Sukses.
jakarta: Al-Mawaddah Prima.
Soedijati. (1995). Solidaritas dan masalah sosial kelompok waria. bandung: UPPm STIE
bandung.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. bandung: Alfa Beta.
Syafe’I, R. (2000). Al-Hadis: Akidah, Akhlak, Sosial dan Hukum . banung: Pustaka Setia.
Tabrani, S. (2002). Keajaiban Silaturahmi. jakarta: PT Bindang Indonesia.
LAMPIRAN
01.Wawancara dengan mahasiswa 02.Wawancara dengan mahasiswa fakultas
fakultas syariah dan febi tarbiah semester 11

03. Wawancara dengan mahasiswa fakultas ushuludin dan juga dakwah

Anda mungkin juga menyukai