Dosen Pengampu:
Dinul Islami, M.A
Disusun Oleh:
Muhammad Sarwadin Ansori Dalimunthe (7202250004)
Tasha Alyarisvi Nasution (7203550011)
i
DAFTAR ISI
BAB I ................................................................................................................................ 1
BAB II .............................................................................................................................. 5
PENUTUP ........................................................................................................................ 5
A. Kesimpulan....................................................................................................................... 5
B. Saran ................................................................................................................................ 5
ii
BAB I
KERUKUNAN ANTAR BERAGAMA
Istilah kerukunan umat beragama identik dengan istilah toleransi. Istilah toleransi
menunjukkan pada arti saling memahami, saling mengerti, dan saling membuka diri
dalam bingkai persaudaraan. Bila pemaknaan ini dijadikan pegangan, maka ”toleransi”
dan “kerukunan” adalah sesuatu yang ideal dan didambakan oleh masyarakat manusia.
Dalam islam terkandung nilai-nilai universal yang menjunjung tinggi toleransi dan
mengarah pada terwujudnya perdamaian di muka bumi. Dengan segala
keberagamannya, islam merangkum semua itu dalam sebuah konsep Islam Rahmatan
lil ‘Alamin. Sesuai dengan namanya, Islam Rahmatan lil ‘Alamin berarti islam adalah
rahmat bagi seluruh alam. Hal tersebut memiliki makna bahwa kehadiran islam di
1
tengah kehidupan mampu mewujudkan tatanan dunia yang penuh kedamaian dan kasih
sayang. Islam melarang penganutnya melakukan perbuatan-perbuatan yang mengarah
kepada kebencian, permusuhan, dan hal-hal yang bersifat membahayakan. Islam juga
mengatur hubungan baik itu hubungan manusia dengan Allah swt, manusia dengan
manusia, dan manusia dengan alam.
Dalam hubungan antar sesama manusia, konsep Islam Rahmatan lil ‘Alamin ini
berkaitan erat dengan sikap toleransi. Karena islam adalah agama yang mengakui
adanya keberagaman dalam kehidupan sosial. Dengan sikap toleransi akan mampu
menciptakan kehidupan yang damai dan harmonis. Sehingga konsep Islam Rahmatan
lil ‘Alamin menjadi satu konsep yang sangat penting dan sudah seharusnya menjadi
bagian dari berbagai aspek kehidupan.
Untuk pluralitas sendiri berasal dari Bahasa inggris, yaitu plural, lawan kata dari kata
singular. Dengan kata lain, pluralitas adalah kondisi objektif dalam suatu masyarakat
yang terdapat di dalamnya sejumlah kelompok saling berbeda, baik strata ekonomi,
idiologi, keimanan, maupun latar belakang etnis.
Era global adalah era kemajemukan atau plural. Maka masyarakat yang hidup pada era
ini, bagaikan hidup dalam satu perkampungan global (global village) di mana setiap
individu yang hidup di dalamnya harus transparan antara satu sama lain. Masyarakat
yang berasal dari satu agama yang berada dalam perkampungan ini haruslah memiliki
visi yang religius, yang berlaku adil terhadap agama mereka sendiri dan juga terhadap
agama yang dimiliki oleh kelompok lain, dengan sebuah kesadaran yang positif tentang
adanya perbedaan-perbedaan antara berbagai kelompok. Dengan sikap pluralitas
tersebut haruslah ditumbuhkan suasana kerjasama atau kerukunan hidup antarumat
2
beragama. Paling tidak harus disadari bahwa sikap pluralitas sangat diperlukan untuk
membangun suasana keberagaman, saling memahami dan mendewasakan diri, yang
pada akhirnya akan dapat mengantarkan kita pada kemaslahatan bersama dalam
persoalan sosial kemanusiaan.
3
Sebagai makhluk sosial kita tidak dibenarkan berbuat semena-mena terhadap
orang lain. Kita harus dapat mengendalikan diri dari perbuatan tersebut karena
dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
4
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Begitu urgennya hidup antar umat beragama adalah terciptanya kehidupan masyarakat
yang harmonis dalam kedamaian, saling tolong menolong, dan tidak saling bermusuhan
agar agama menjadi pemersatu bangsa Indonesia yang secara tidak langsung
memberikan stabilitas dan kemajuan Negara. Cara menjaga sekaligus mewujudkan
kerukunan hidup antar umat beragama yang di dalamnya membahas tentang hubungan
antar sesama umat beragama.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk seluruh masyarakat supaya menanamkan sejak dini
pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama agar terciptanya hidup rukun antar
sesama sehingga masyarakat merasa aman, nyaman, dan sejahtera.
5
DAFTAR PUSTAKA