Anda di halaman 1dari 6

GUNA TAUHID DALAM MENCIPTAKAN KERUKUNAN DAN TOLERANSI

ANTAR MASYARAKAT BERAGAMA

Rahma Kamila Noviyanti


Program Studi Manajemen Keuangan Syari'ah
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
rahmakamilanoviyantirahma@gmail.com

Abstrak
Manusia di ciptakan oleh Allah SWT. Manusia tidak dapat hidup seorang diri meskipun
kehidupannya sudah cukup terpenuhi. Oleh karna itu, Allah Ketika menciptakan Adam, dia juga
memberikan Adam pendamping. Yaitu, Hawa. Secara kesimpulan tersebut manusia merupakan
makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya bai sebuah interaksi social,
perekonomian, dan kebutuhan lainnya. Karna mau bagaimanapun kita menghindar, pasti ada
seseorang membutuhkan individu lain dalam memenuhi kebutuhan hidup. Atau berbagai
kepentingan/aktivitas yang tidak dapat dikerjakan sendiri. Oleh karna itu, akan terbentuk
permasalahan yaitu, kerukunan dan toleransi. Kerukunan dan toleransi sangatlah penting dalam
suatu masyarakat beragama, alasan mengapa kerukunan dan toleransi sangat penting adalah karna
hal ini saling berkaitan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada Toleransi, sebaliknya dengan
adanya Toleransi akan menciptakan kerukunan. Yang sering menjadi permasalahan adalah
kurangnya toleransi terhadap setiap masyarakat beragama, terdapat perbedaan pemikiran yang
mengarah ke senjangan social. Seperti mayoritas dan minoritas. Hal ini banyak menjadi perdebatan
terhadap masyarakat agama lainnya padahal, di dalam ajaran islam bahwa sesama masyarakat
beragama yang lainnya harus saling merhargai dan menghormati atas keyakinan mereka masing –
masing.

Kata Kunci: Pengajaran, Tauhid, dan Remaja

Abstract
Humans were created by Allah SWT. Humans cannot live alone even though their lives are
sufficiently fulfilled. Therefore, when Allah created Adam, he also gave Adam a companion.
Namely, Hawa. In conclusion, humans are social beings who need other people in their lives for
social interaction, the economy, and other needs. Because no matter how we avoid it, there must be
someone who needs another individual to make ends meet. Or various interests or activities that
cannot be done alone. Therefore, problems will form, namely, harmony and tolerance. Harmony
and tolerance are very important in a religious society. The reason why harmony and tolerance are
important is because these things are interrelated. Harmony has an impact on tolerance; on the
contrary, tolerance will create harmony. What often becomes a problem is the lack of tolerance for
every religious community, there are differences in thinking that lead to social disparity. Examples
include majority and minority. This is heavily debated against other religious communities, despite
the fact that Islamic teachings state that other religious communities must respect each other's
beliefs.

Keywords: Teaching, Tawheed, and Teenager

1 Pendahuluan
Manusia di ciptakan oleh Allah SWT. Manusia tidak dapat hidup seorang diri meskipun
kehidupannya sudah cukup terpenuhi. Oleh karna itu, Allah Ketika menciptakan Adam, dia
juga memberikan Adam pendamping. Yaitu, Hawa. Secara kesimpulan tersebut manusia
merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain dalam kehidupannya bai sebuah
interaksi social, perekonomian, dan kebutuhan lainnya. Karna mau bagaimanapun kita
menghindar, pasti ada seseorang membutuhkan individu lain dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Atau berbagai kepentingan/aktivitas yang tidak dapat dikerjakan sendiri. Oleh karna itu,
akan terbentuk permasalahan yaitu, kerukunan dan toleransi. Kerukunan dan toleransi
sangatlah penting dalam suatu masyarakat beragama, alasan mengapa kerukunan dan toleransi
sangat penting adalah karna hal ini saling berkaitan satu sama lain. Kerukunan berdampak
pada Toleransi, sebaliknya dengan adanya Toleransi akan menciptakan kerukunan. Terlebih
lagi kerukunan dan toleransi sangat penting untuk suatu bangsa dan negara, terlebih lagi
Indonesia merupakan Negara Multikultural yang memiliki perbedaan keyakinan dan
budayanya masing – masing. Dengan adanya toleransi dapat membuat masyarakat hidup
berdampingan dengan rukun, meskipun terdapat perbedaan keyakinan, suku, dan agama. Jika
berhasil terciptanya kerukunan dan toleransi dalam masyarakat beragama tersebut, akan
terbentuknya suatu lingkungan yang damai dan tentram tanpa adanya perdebatan perbedaan.

Yang sering menjadi permasalahan adalah kurangnya toleransi terhadap setiap masyarakat
beragama, terdapat perbedaan pemikiran yang mengarah ke senjangan social. Seperti
mayoritas dan minoritas. Hal ini banyak menjadi perdebatan terhadap masyarakat agama
lainnya padahal, di dalam ajaran islam bahwa sesama masyarakat beragama yang lainnya
harus saling merhargai dan menghormati atas keyakinan mereka masing – masing. Oleh karna
itu, penulis ingin membahas permasalahan tersebut dan tauhid sebagai solusi dari
permasalahan diatas.

2|
2 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode penelitan dengan
pendekatan kualitatif, dan literature review. Pendekatan kualitatif lebih berhubungan dengan
pemahaman dan penafsiran subyek akan makna data-data. Literatur review adalah sebuah
metode yang sistematis, eksplisit dan reprodusibel untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan
sintesis terhadap karya-karya hasil penelitian dan hasil pemikiran yang sudah dihasilkan oleh
para peneliti dan praktisi. Guna dari Tauhid untuk menciptakan Kerukunan dan Toleransi
antara umat beragama.

3 Hasil dan Pembahasan


3.1 Pengertian Kerukunan
Kerukunan adalah istilah yang dipenuhi oleh muatan makana “baik” dan “damai”.
Hakikatya, hidup bersama dalam masyarakat dengan “kesatuan hati” dan bersepakat” untuk
tidak menciptakan perselisihan dan pertengkaran.1 Kerukunan antar umat beragama
merupakan pilar kerukunan nasional adalah sesuatu yang dinamis, karena itu haus
dipelihara terus dari waktu ke waktu. Kerukunan hidup antar umat beragama sendiri berarti
keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian,
menghargai kesetaraan dalam pengmalan ajaran agmanya dan kerja sama dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.2

3.2 Pengertian Toleransi


Toleransi yaitu sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan lain
sebagainya yang berbeda dengan pendiriannya sendiri. Contohnya ialah toleransi agama,
suku, ras, dan sebagainya. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa toleransi yaitu sikap
3
menghargai dan menerima perbedaan yang dimiliki oleh orang lain.

3.3 Pengertian Tauhid


Kata Tauhid terdiri dari perkataan “Theos” artinya Tuhan, dan “logos” yang berarti
ilmu (science, study, discourse). Jadi theologi berarti ilmu tentang Tuhan atau ilmu
ketuhanan. Definisi theologi yang diberikan oleh para ahli-ahli ilmu agama antara lain dari

1
Depdikbud, 1985:850
2
Maftuh Basuni, 2008: 79
3
W.J.S Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), 1084.

|3
Fergilius Ferm, yaitu: The discipline which concerns God (or the Divine Reality) and
God‟s relation to the world (Tauhid ialah pemikiran sistematis yang berhubungan dengan
alam semesta). 4

3.4 Guna Tauhid Untuk Menciptakan Kerukunan Dan Toleransi


Tauhid bukan hanya tentang keesaan Allah SWT. Tapi tentang ajaran – ajaran
islam baik dari segi pandang muslim terhadap manusia, kemasyarakatan, alam semesta,
dan akhir kehidupan. Seorang Muslim jangan memahami tauhid secara teori saja. Tauhid
itu sebagai sebuah ajaran yang saling berhubungan dan saling mendukung.

Islam mengajarkan kepada setiap umatnya untuk cinta dengan perdamaian. Islam
berasal dari kata ‘salm’.

As-Salmu berarti damai atau kedamaian. Firman Allah SWT dalam Alquran, “Dan
jika mereka condong kepada perdamaian (lis salm), maka condonglah kepadanya dan
bertawakkallah kepada Allah. Kata ‘salm’ dalam ayat di atas memiliki arti damai atau
perdamaian. Ini merupakan salah satu makna dan ciri dari Islam, yaitu bahwa Islam
merupakan agama yang mengajarkan umatnya untuk cinta damai atau senantiasa
memperjuangkan perdamaian, bukan peperangan atau konflik dan kekacauan. 5

Nabi SAW dalam hadis mendefinisikan bahwa:

‫سانِ ِه َويَ ِد ِه‬ ُ َّ‫س ِل َم الن‬


َ ‫اس ِم ْن ِل‬ َ ‫الم ْس ِل ُم َم ْن‬
seorang muslim itu ialah apabila dia menjadi sumber perdamaian bagi sesama manusia
yang lain, sehingga mereka terbebas dari kejahatan lidah dan tangannya

Dalam hadits tersebut, perdamaian digambarkan dengan kelembutan. Artinya,


perdamaian akan tercipta jika setiap orang melakukan sesuatu dengan kelembutan.
Misalnya di Negara kita yang multikultural ini, perbedaan-perbedaan akan selalu ada, baik
agama, kebudayaan, warna kulit dan lain sebagainya.
Begitulah bentuk ajaran islam soal perdamaian. Perdamaian akan tercipta apabila
kerukunan dan toleransi berhasil terbentuk di suatu masyarakat beragama. Oleh karna itu
yang paling awal diperlukan adalah sikap toleransi terhadap sesama. Contohnya seperti,
tidak melakukan diskriminasi terhadap umat agama minoritas, tidak mencela dan

4
A. Hanafi, Pengantar Tauhid Islam (Jakarta : Pustaka al-Husna Baru, 2003), h. 1.
5
Tim Media PA Sor Mahar.

4|
merendahkan umat lain, saling tolong – menolong sesame umat beragama, menghormati
hari besar umat agama lain, dan lain sebagainya.

Jika berhasil terbentuknya Toleransi sesame umat beragama, maka akan


munculnya kerukunan dalam lingkungan tersebut dan membentuk perdamaian antara umat
beragama lainnya.

4 Kesimpulan
Tauhid bukan hanya tentang keesaan Allah SWT. Tapi tentang ajaran – ajaran islam baik
dari segi pandang muslim terhadap manusia, kemasyarakatan, alam semesta, dan akhir
kehidupan. Seorang Muslim jangan memahami tauhid secara teori saja. Tauhid itu sebagai
sebuah ajaran yang saling berhubungan dan saling mendukung.

Kerukunan dan toleransi sangatlah penting dalam suatu masyarakat beragama, karna hal ini
saling berkaitan satu sama lain. Kerukunan berdampak pada Toleransi, sebaliknya dengan
adanya Toleransi akan menciptakan kerukunan. Terlebih lagi kerukunan dan toleransi sangat
penting untuk suatu bangsa dan negara, Indonesia merupakan Negara Multikultural yang
memiliki perbedaan keyakinan dan budayanya masing – masing. Dengan adanya toleransi
dapat membuat masyarakat hidup berdampingan dengan rukun, meskipun terdapat perbedaan
keyakinan, suku, dan agama. Jika berhasil terciptanya kerukunan dan toleransi dalam
masyarakat beragama tersebut, akan terbentuknya suatu lingkungan yang damai dan tentram
tanpa adanya perdebatan perbedaan.

References
Ali, H. M. (1975.). Kehidupan Beragama Dalam Proses Pembangunan Bangsa. Bandung: Proyek
Pembinaan Mental Agama.
Anangguru Yewangoe, A. (2009). Agama dan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Harun, L. (1991). Jurus Untuk Hidup Rukun. Jakarta: Panjimas.
Hasyim, U. (1970). Toleransi Dan Kemerdekaan Beragama Dalam Islam Sebagai Dasar Menuju
Dialog Dan Kerukunan Antar Agama. Surabaya: PT. Bina Ilmu.
Sairin, W. (2006). Kerukunan Umat Beragama Pilar Utama Kerukunan Berbangsa, Butir-Butir
Pemikiran. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Schumann, O. (n.d.). Menghadapi Tantangan, Memperjuangkan Kerukunan. Jakarta: BPK Gunung
Mulia.
https://kemenag.go.id/read/toleransi-dan-kerukunan-kvnn2

|5
6|

Anda mungkin juga menyukai