DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 8
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Toleransi dalam islam adalah topik yang penting ketika dihadapkan
pada situasi saat ini ketika islam dihadapkan pada banyaknya kritikan
bahwa islam adalah agama intoleran, diskriminatif dan ekstrem. Islam
dituduh tidak memberikan ruang kebebasan beragama, kebebasan
berpendapat, sebaliknya islam sarat dengan kekerasan atas nama agama
sehingga jauh dari perdamaian, kasih sayang dan persatuan.
Padahal dalam konteks toleransi antar-umat beragama, islam
memiliki konsep yang jelas. “Tidak ada paksaan dalam agama”, “Bagi
kalian agama kalian, dan bagi kami agama kami” adalah contoh populer
dari toleransi dalam islam.
Menurut agama islam, toleransi bukan saja terhadap sesama
manusia, tetapi juga alam semesta, binatang, serta lingkungan hidup.
Dengan cakupan toleransi yang luas maka toleransi antar umat beragama
dalam islam merupakan perhatian yang penting dan serius. Karena
toleransi beragama menyangkut keyakinan manusia yang sangat sensitive
dan mudah menimbulkan konflik.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu toleransi dan prinsip toleransi dalam islam?
2. Bagaimana menerapkan nilai-nilai toleransi dan hakikat kebersamaan
dalam pluralitas beragama masyarakat madani?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui makna toleransi
2. Untuk memahami nilai-nilai toleransi dalam kehidupan beragama,
bermasyarakat dan berbangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa latin dari kata “Tolerare” yang berarti
sabar untuk membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas
adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari
aturan, dimana seseoarang menghormati dan menghargai setiap tindakan
yang dilakukan orang lain.
Toleransi juga memiliki makna sikap saling menghargai sekaligus
menghormati atas setiap tindakan orang lain. Adapun Friedrich Heiler
mengatakan jika toleransi merupakan sikap seseorang yang mengakui
adanya pluralitas dalam agama serta menghargai pendapat para pemeluk
agama tersebut. Menurut Heiler, setiap pemeluk agama berhak menerima
perlakuan yang sama dari semua masyarakat.
Dalam bahasa Arab, toleransi biasa disebut “tasamuh”, sikap saling
menghormati dan saling bekerjasama di antara kelompok-kelompok
masyarakat yang berbeda baik secara etnis, bahasa, budaya, politik,
maupun agama. Toleransi, karena itu, merupakan konsep agung dan mulia
yang sepenuhnya menjadi bagian organik dari ajaran agama-agama,
termasuk agama Islam.
B. Prinsip toleransi dalam islam
Prinsip toleransi dalam Islam cukup jelas dalam al-Quran.
Setidaknya ada 4 prinsip toleransi dalam Islam yang diajarkan oleh Allah
untuk umat Islam.
1. Kesadaran Keragaman dan Saling Dialog
Dalam prinsip toleransi dalam Islam, Allah mengajarkan
kepada umat Islam untuk menyadari bahwa perbedaan adalah
sunnatullah. Keragaman manusia dalam berbagai aspek
termasuk agama adalah bagian dari cara Tuhan. Lalu,
bagaimana muslim harus bersikap?.
Islam mengajarkan untuk saling mengenal. Saling
mengenal tidak akan tercipta tanpa saling berkomunikasi dan
berdialog. Umat Islam bukan agama ekslusif yang menutupi
diri untuk tidak berteman, bertetangga dan bernegara dengan
umat yang berbeda agama. Islam mengajarkan untuk saling
berdialog agar saling mengenal.
2. Kesadaran Keragaman dan Saling Berkontribusi dalam
kebajikan
Keragaman adalah cara Tuhan menguji umat manusia
dalam berlomba meraih kebaikan, bukan untuk keburukan.
Sekiranya Allah memghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya
satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadsp
pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya,
lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu
perselisisihkan itu (al Maidah; 48)
3. Kesadaran Keragaman untuk Tidak Saling Membenci dan
Mencaci
Islam menghendaki supaya umatnya menunjukkan
kebaikan ajaran Islam. Dengan perkataan yang baik dan
tingkah laku yang mencerminkan akhlak Rasulullah. Prinsip
toleransi dalam Islam selanjutnya adalah menjaga hubungan
dalam perbedaan tanpa saling membenci apalagi mencaci.
Bukan sikap Islami yang mencaci sesembahan agama orang
lain. Islam diajarkan sekalipun dalam konteks berdakwah
bukan untuk mendiskreditkan kepercayaan orang lain. Al-
Quran menegaskan dengan tegas : “serulah (manusia) kepada
jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yanb baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesumgguhnya
Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui
orang-orang yang mendapat petunjuk. (al Nahl; 125).
4. Kesadaran keragaman untuk tidak berkompromi dalam akidah
Prinsip toleransi dalam islam yang terakhir dan ini
menjadi cukup penting adalah bahwa toleransi bukan
menggadaikan keimanan tetapi upaya sadar untuk menjaga
kerukunan antara sesama manusia. Keragaman bukan untuk
diperselisihkan. Menolak perbedaan adalah menolak
sunnatullah yang menciptakan manusia dalam bentuk yang
beragam dan keyakinan yang plural.
Hal penting yang harus dilakukan oleh umat islam
adalah memperkuat keyakinan. Toleransi bukan berarti
menggadaikan keimanan dan mencampuradukkan
keyakinan. Keyakinan ini harus tertanam kuat dalam setiap
pribadi muslim. Sehingga tidak tergoyahkan oleh kondisi
apapun. Kepercayaan adalah wilayah hati dan prinsip.
Tidak ada istilah toleransi dengan berarti berkompromi
keimanan. Toleransi adalah wilayah sosial untuk kerjasama
dan saling membantu untuk kebaikan.
C. Nilai-nilai toleransi
Toleransi sesama manusia dapat diartikan suatu sikap atau sifat dari
seseorang untuk membiarkan kebebasan kepada orang lain serta
memberikan kebenaran atas perbedaan tersebut sebagai pengakuan hak-
hak asasi manusia. Salah satunya adalah hak untuk hidup karena setiap
orang mempunyai hak hidupnya masing-masing. Hak lain yang dimiliki
setiap manusia adalah hak untuk beragama. Di Indonesia yang terdiri dari
berbagai macam agama yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha,dan
Khonghucu. Maka setiap warga negara berhak meyakini agamanya masing-
masing dan menghormati keyakinan agama lain.
PENUTUP
A. Kesimpulan