Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 5

Aqidah Akhlak
Membiasakan
Akhlak Terpuji
(Penerapan Tawasuth & UKHUWWAH)
Anggota kelompok :
1. Damar Aryabima
2. Fithri Salamah
3. Jelita Fibri nindia
4. Natasya Fadillah
Latar Belakang

Allah senantiasa memerintah manusia untuk selalu berbuat kebaikan dan melarang berbuat
keburukan. Membiasakan akhlak terpuji dapat dimulai dengan menghindari akhlak tercela. Akhlak
terpuji merupakan perbuatan-perbuatan yang disenangi, sedangkan akhlak tercela adalah
perbuatan-perbuatan yang harus dihindari.

Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan PPT kami yang berjudul “Membiasakan Akhlak Terpuji : Penerapan Tawasuth
& UKHUWWAH” ini adalah :
1. Menyelesaikan tugas akidah akhlak kelas XII MIA 3 MAN 2 Kota Jambi, yang diperintahkan oleh
bapak Zamrizal, S.Pd.I, MA
2. Menjelaskan materi tentang membiasakan akhlak terpuji : Penerapan Tawasuth dan UKHUWWAH.
3. Menginformasikan kepada teman-teman XII MIA 3 khususnya, tentang kewajiban membiasakan
akhlak terpuji terutama penerapan tawasuth dan UKHUWWAH.
Daftar Isi

01 Penerapan Tawasuth 02 UKHUWWAH


01 Penerapan Tawasuth

PENGERTIAN TAWASUTH
Tawasuth adalah sikap netral yang berintikan pada prinsip hidup
menjunjung tinggi nilai keadilan di tengah-tengah kehidupan bersama,
tidak terlalu keras (fundamentalis) ataupun terlalu bebas (liberalisme).
Sikap ini dikenal juga dengan sebutan moderat (al-wasathiyyah).

Tawassuth atau moderat termasuk ke dalam sikap yang diperintahkan oleh Allah dan
dianjurkan Rasulullah. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 143, "Dan
demikianlah kami jadikan kamu sekalian (umat Islam) umat pertengahan (adil dan
pilihan) agar kamu menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap dan perbuatan)
manusia umumnya dan supaya Allah SWT menjadi saksi (ukuran penilaian) atas (sikap
dan perbuatan) kamu sekalian."
Mengapa sikap tawassuth dianjurkan ada
pada diri seorang Muslim?

Mengutip dari buku Moderasi Islam Nusantara oleh H. Mohamad Hasan,


M.Ag., ada lima alasan mengapa sikap tawassuth dianjurkan ada pada diri
seorang Muslim, yaitu:
1) Sikap tawassuth dianggap sebagai jalan tengah dalam memecahkan masalah, maka seorang Muslim
senantiasa memandang tawassuth sebagai sikap yang paling adil dalam memahami agama.
2) Hakikat ajaran Islam adalah kasih sayang, maka seorang Muslim yang bersikap tawassuth senantiasa
mendahulukan perdamaian dan menghindari pertikaian.
3) Pemeluk agama lain juga mahluk ciptaan Allah yang harus dihargai dan dihormati, maka seorang
Muslim yang bersikap tawassuth senantiasa memandang dan memperlakukan mereka secara adil dan
setara.
4) Ajaran Islam mendorong agar demokrasi dijadikan alternatif dalam mewujudkan nilai-nilai
kemanusiaan, maka Muslim yang bersikap tawassuth senantiasa mengutamakan nilai-nilai
kemanusiaan dan demokrasi.
5) Islam melarang tindakan diskriminasi terhadap individu atau kelompok. Maka sudah sepatutnya
seorang Muslim yang bersikap tawassuth senantiasa menjunjung tinggi kesetaraan.
MEMBIASAKAN SIKAP TAWASUTH
Penerapan sikap Tawasuth (dengan berbagai dimensinya) bukan
berarti bersifat serba boleh (kompromistik) dengan mencampuradukan
semua unsur (sinkretisme). Juga bukan mengucilkan diri dan menolak
pertemuan dengan unsure lain.
Adapun hal yang perlu di perhatikan dalam penerapan tawasuth ialah:

1) Tidak bersikap ekstrim dalam menyebarluaskan ajaran


agama.
2) Tidak mudah mengkafirkan sesama muslim karena
perbedaan pemahaman agama.
3) Memposisikan diri dalam kehidupan bermasyarakat dengan
senantiasa memegang teguh prinsip persaudaraan (ukhuwah)
dan toleransi, hidup berdam pingan baik dengan sesama
warga, sesama umat Islam maupun warga Negara yang
memeluk agama lain.
NILAI POSITIF TAWASUTH
Nilai positif sikap tawasuth yang harus terus dikembangkan
diantaranya adalah:

1. Menumbuhkan kesadaran untuk taat menjalankan ibadah


sebagaimana ketentuan yang ditetapkan.
2. Meningkatkan pemahaman terhadap ilmu yang dipelajari untuk
dapat diimplementasikan dalam kehidupan nyata.
3. Memberikan alternative solusi dengan merumuskan prinsip-prinsip
kehidupan yang serasi, selaras, seimbang dan harmonis sesuai
teladan Rasulullah.
4. Memberikan inspirasi dan spirit kehidupan sukses, bahagia dan
mulia.
5. Membingkai perilaku dan karakter yang seimbang dalam menjalani
hidup.
02 UKHUWWAH
PENGERTIAN UKHUWWAH
Kata ukhuwah berasal dari bahasa Arab yang artinya persaudaraan.
Ukhuwah dalam konteks bahasa Indonesia, memiliki arti sempit seperti
saudara kandung. Dalam pengertian yang luas, ukhuwah adalah suatu sikap
yang mencerminkan rasa persaudaraan, kerukunan, yang di lakukan individu
terhadap orang lain dalam interaksi sosial.Tumbuhnya sikap ukhuwah dari diri
di kehidupan masyarakat disebabkan karena adanya persamaan dan adanya
kebutuhan.
Macam Macam Ukhuwah
Ada beberapa macam bentuk ukhuwah, yaitu ukhuwah keagamaan,
ukhuwah kebangsaan, ukhuwah fi al wathaniyah wa al nasab, dan ukhuwah
insaniyah.
a. Ukhuwah keagamaan
Ukhuwah keagamaan adalah ukhuwah yang muncul dan berkembang berdasarkan adanya persamaan
keimanan atau keagamaan Ukhuwah tersebut kita kenal dengan ukhuwah islamiyah. Ukhuwah Islamiyah
adalah konsep persaudaraan atau hubungan antar sesama umat Islam. Ukhuwah Islamiyah terbentuk dan
dijalani dengan dasar akidah dalam bentuk persahabatan. Dengan adanya Ukhuwah Islamiyah, hubungan
antar umat Islam diharapkan dapat terjalin dan terjaga keharmonisannya.Prinsip ukhuwah Islamiyah (fi
din al-Islam) harus diorientasikan pada delapan prinsip pokok, yaitu:
1. Ukhuwah Islamiyah ditegakkan atas aqidah yang kuat, yakni kalimat sahadat.
2. Al tasamuh fi al ikhtilaf (toleransi dalam setiap perbedaan).
3. At ta'awun (saling menolong antarsesama).
4. Al tawazun (sikap seimbang antara semua bidang).
5. Al tawassuth (bersikap sederhana dan tidak memihak).
6. Al wahdan wa ittishal (integritas dan konsolidasi di semua bidang).
7. Memandang Islam sebagai rohmatal lil 'alamin.
8. Membentuk pemerintahan yang Islami.
b. Ukhuwah kebangsaan
Ukhuwah wathaniyyah, yaitu ukhuwah yang bersemi dan berkembang atas dasar
kesamaan wilayah tempat tinggal. Dapat diterjemahkan bahwa Islam mengajarkan
persaudaraan sebagai bangsa walaupun berbeda agama. Dalam konsep ukhuwah
wathaniyah, adalah sikap merasa saling bersaudara satu sama lain karena merupakan
bagian dari bangsa yang satu, misalnya bangsa Indonesia. Ukhuwah kebangsaan akan
tercipta apabila setiap individu memiliki sikap yang sama walau dalam perbedaan seperti
sikap akomodatif, selektif, dan integratif.Konsep mendasar dari ukhuwah masyarakat
madani yang dibangun oleh Rasulullah saw antara lain.
1. Egalitarisme.
2. Penghormatan kepada orang berdasarkan pada prestasi, bukan kesukuan, keturunan,
ras dan lain sebagainya.
3. Keterbukaan partisipasi seluruh anggota masyarakat.
4. Penegakan hukum dan keadilan.
5. Toleransi dan pluralism.
6. Musyawarah
c. Ukhuwah fi al-wathaniyah wa al nasab
Ukhuwah fi al-wathaniyah wa al nasab adalah saudara dalam seketurunan
dan kebangsaan. Prinsip paling cocok dalam ukhuwah ini adalah
berdasarkan pada prinsip al-tasamuh (toleransi), yaitu adanya interaksi
antar umat beragama, menghargai kebebasan keyakinanorang lain, tidak
mengganggu ibadah orang yang berbeda keyakinan serta tetap menjaga
ukhuwah wathaniyahnya.Prinsip paling cocok dalam ukhuwah ini adalah
berpijak pada Al - Tasamuh " (toleransi), yaitu adanya interaksi timbal
balik antarumat beragama, menghargai kebebasan beragama bagi orang
yang tidak sepaham , tidak mengganggu peribadatan serta tetap menjaga
ukhuwah wathaniyah.
d. Ukhuwah Insaniyah
Ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan sesama umat manusia. Dalam
ajaran Islam kita mengenalnya dengan istilah ukhuwah basyariyah
yaitu ukhuwah yang tumbuh dan berkembang atas dasar kemanusiaan
yang sama sama tinggal di bumi dan saling membutuhkan.Contoh
ukhuwah insaniyyah contohnya adalah
• Membantu setiap oang yang sedang mengalami musibah bencana
alam seperti orang yang baru dilanda banjir dan tsunami.
• Bahu membahu dalam menghadapi permasalahan.
• Tidak memusuhi seseorang hanya karena berbeda suku atau
berbeda ras, dll.
Nilai-nilai Positif Ukhuwah

Diantara nilai-nilai positif yang perlu kita perhatikan sebagai usaha menjaga
ukhuwah agar menjadi sebuah budaya yang mengakar dalam diri umat Islam
adalah:
 Mengatakan rasa cinta kepada yang kita cinta.
 Menampakkan kegembiraan dan senyuman apabila berjumpa.
 Saling mendoakan.
 Berjabat tangan apabila berjumpa kecuali kepada lawan jenis yang bukan
mahram.
 Memberikan hadiah pada waktu-waktu tertentu.
 Memperhatikan saudaranya dan memenuhi keperluannya.
 Memenuhi hak ukhuwah saudaranya.
 Mengucapka selamat berkenaan pada saat-saat keberhasilan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai