NIM : 2211306042
Prodi/Semester : PGMI/2
Dari argumentasi ini, dapat kita tanggapi bahwasannya moderasi dalam beragama sangat
penting dalam melindungi keharmonisan, kesejahteraan serta kedamaian masyarakat
dalam bermoderasi.
3. Setiap orang muslim memiliki perilaku moderasi yang diakibatkan beberapa faktor,
yakni pengetahuan terhadap islam dan keislaman. Pengetahuan yang baik serta benar
terhadap islam akan mendukung setiap orang muslim mempunyai perilaku moderasi
yang konsisten dalam beberapa asep kehidupan bermasyarakat.
Contohnya, pengetahuan terhadap islam yang benar hendak menolong setiap orang
muslim tidak gampang terpengaruh dari tindakan atau ajaran radikal. Dan juga
sebaliknya, pengetahuan yang benar terhadap islam hendak memberi tau setiap orang
muslim terhadap pentingnya menjaga keharmonisan, menghargai perbedaan, dan
toleransi dalam bermasyarakat.
Selain itu, pengetahuan yang baik terhadap islam juga sehingga menolong setiap orang
muslim mempelajari maksud dari petunjuk agama yang benar. Maka, setiap orang
muslim bisa mendapatkan pengetahuan yang menyeluruh agar menjadi diri yang
moderasi dan adil dalam berperilaku dan bertindak.
Maksudnya itu, pengetahuan yang baik terhadap setiap orang muslim dalam mengapai
perilaku moderasi yang didasarkan oleh nilai-nilai keislaman yang positif dan baik. Oleh
karenanya, wajib untuk setiap muslim untuk maju mempelajari pengetahuan terhadap
islam dan keislaman sehingga bisa menjadi diri yang moderasi dalam kehidupannya.
4. Setiap moderat atau moderasi dalam perspektif Barat mengarahkan pada perilaku atau
pendekatan di pertengahan atau keseimbangan, baik dalam pemikiran, tindakan atau
perilaku. Dikaitkan dengan toleransi, menghormati perbedaan pendapat, dan non-
ekstremisme dalam bentuk apa pun.
Dari perspektif Barat, moderasi juga dipandang menjadi kearifan dalam pengambilan
keputusan, terpenting dalam konteks sosial dan politik. Perilaku Moderasi dipandang
menjadi perkiraan yang pas untuk mengatasi konflik atau pertentangan, guna menjaga
seimbangan dan kestabilitas dalam masyarakat.
Misalnya, moderasi politik memberi tau kita untuk mendapatkan mediasi atau kompromi
dalam merumuskan kebijakan yang menyeimbangkan keragaman dan kepentingan
masyarakat. Contohnya adalah keberadaan partai-partai politik di Barat yang berideologi
netral, seperti PDI (Partai Demokrasi Indonesia) di Indonesia atau Partai Republik dan
Demokrat di Amerika Serikat.
Tetapi, pemikiran moderasi Barat juga telah dikritik dalam kedudukan agama. Sebagian
kelompok melihat moderasi beragama menjadi bentuk pengkhianatan kepada
kepercayaan mereka sendiri. Namun pemikiran ini dirasa tidak benar oleh beberapa besar
umat beragama, yang mempelajari bahwa moderasi dalam beragama dapat melindungi
kedamaian dan kerukunan dalam masyarakat.
5. Moderasi dalam Islam,didirikan atas beberapa pilar dan mencakup beberapa aspek
utama;
a. Pilar iman dan Ibadah
Setiap orang muslim yang moderat wajib mempunyai kepercayaan yang teguh
pendirian terhadap Allah, mengupayakan kebenaran, dengan menghargai perbedaan
dan toleransi terhadap agama.
b. Pilar Akhlak dan Perilaku
Setiap orang muslim yang moderat berpautan pada sikap dan akhlak yang mulia,
contohnya keadilan, kejujuran, mempertahankan kesopanan dan tolong-menolong.
c. Pilar Pengembangan Diri
Setiap muslim juga mewajibkan untuk melindungi keseimbangan dalam hidup,
maupun itu mental, fisik, dan sosial. Mereka diperlukan untuk maju belajar dan
mengembangkan diri, juga keterlibatan kepada masyarakat.
d. Pilar sosial
Setiap orang muslim wajib berusaha dengan mendirikan hubungan baik kepada
orang lain, melindungi keseimbangan, menghargai perebdaan argument, juga
mendukung kesuksesan masyarakat secara menyeluruh.