Anda di halaman 1dari 4

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SIBER

SYEKH NURJATI CIREBON


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PJJ PAI
Alamat : Jl. Perjuangan, Sunyaragi, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45132

Nama : Bisri Musthofa_2281131201_A 25


Dosen : Syahrul Kirom, M.Phil
Mata Kuliah : PAI60011J - PAI Berbasis Moderasi Beragama

TUGAS KULIAH (6)


MATA KULIAH PAI BERBASIS MODERASI BERAGAMA

1. Bagaimana implementasi moderasi beragama hubungan antara Islam dan kristen


tentang Pendirian Tempat Ibadah ?
Kebebasan beragama adalah hak asasi manusia dalam menjalankan agamanya dengan
tenang dan rasa aman. Kebebasan juga hak memilih pilihan yang sesuai dengan keyakinan individu
maupun kelompok. Kebebasan dan pilihan adalah komponen esensial yang membentuk harga diri
manusia dan alamiah bagi semua manusia. Merampas kekebasan manusia sama dengan
menundukkan dan memperbudak manusia
Jika berkaca didalam lingkungan sekitar kami yaitu didaerah Malang, Jawa Timur,
moderasi beragama antara Islam dan Kristen sangatlah baik dan hubungan antara keduanya
tergolong aman dan saling menghormati satu sama lain . Sebagai contoh di Alun-alun kota Malang
terdapat sebuah bangunan Masjid Agung dan Gereja yang saling berdekatan. Hal tersebut sebagai
bukti bahwa moderasi beragama antara Agama Islam dan Agama Kristen dalam bidang perizinan
pendirian tempat ibadah sangatlah bertoleransi antar sesama. Bahkan ketika Hari Raya Umat Islam
yakni Idul Fitri dan Idul Adha, para jamaah gereja ikut berpartisipasi dalam mengamankan jalanya
ibadah sholai Ied dengan lancer tanpa gangguan sedikitpun, bahkan mereka juga menyediakan
karpet atau Koran sebagai alas bari umat muslim yang tidak dapat kebagian tempat dimasjid, dan
halaman Gereja dijadikan tempat parker para jamaah. Dan begitupun sebaliknya, ketika Umat
Kristen memperingati hari raya Nastal atau Paskah, maka orang-orang kaum muslimin juga turut
membantu jalanya acara agar dapat berjalan dengan lancer.
Dari penggalan kisah tersebut maka dapat kami simpulkan bahwa moderasi beragama
antara umat islam dan Kristen dalam hal pembangunan tempat ibadah sangatlah toleran sehingga
tidak ada konflik antara umat beragama tersebut.

PAI60011J - PAI Berbasis Moderasi Beragama


2. Bagaimana menerapkan moderasi beragama dalam hubungan antara agama dalam
kehidupan sehari-hari ?
Dalam menerapkan moderasi beragama dalam hubungan antar agama dikehidupan sehari-
hari kita harus senantiasa bersikap toleran terhadap sesama umat beragama. Karena dengan kita
menerapkan sikap yang toleran maka akan tercipta kehidupan beragama yang aman, damai, tanpa
konflik, dan hidup rukun. Kita diharapkan tidak mudah tergiring oleh opini-opini public yang
memecah belah umat tanpa mengetahui sumber dan kebenaranya, karena pada zaman modern
sekarang ini sangatlah berbahaya apabila kita terhasut oleh fitnah-fitnah yang berbalut dengan
unsur keagamaan, oleh karena itu sangat dibutuhkan adanya sikap toleransi, adil, tidak fanatisme,
dan sifat kekerasan atau radikalisme. Karena segala permasalahan harus dimusyawarahkan
terlebih dahulu agar tercipta jalan keluar dari permasalahan tersebut tanpa ada unsur ingin menang
sendiri dan main hakim sendiri.
Selain itu, kita juga dapat menerapkan moderasi beragama dalam kehidupan seharai-hari
dengan menerapkan konsep, prinsip dan karakteristik yang digunakan, adapun menurut Yusuf Al-
Qordawiy prinsip moderasi beragama harus selalu ditanamkan sejak dini dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara, tujuanya agar tidak terjadi perpecahan di antara sesama umat beragama.
Moderasi beragama memiliki tiga prinsip dan karakteristik, yakni : tawassuth (pertengahan),
ta’adul (adil) dan tawazun (seimbang) prinsip ketiganya kemudian disatukan dalam istilah
wasathiyyah atau dalam bahasa lainnya berarti moderasi (Quraish, 2019).1
 Tawassuth (Pertengahan)
Tawassuth yang berarti pertengahan. Maksudnya yaitu bukan berarti merujuk pada sifat
seseorang yang tidak jelas, tidak tegas, sikap netral yang pasif, terhadap segala kondisi.
Namun dalam konteks ini tawassuth berarti seorang dapat memiliki sikap yang tegas dalam
persoalan yang dihadapi dengan salah satu indikatornya adalah kelemah lembutan, nilai ini
dijelaskan dalam Al-Qur’an Qs. Al-Baqoroh ayat 143 (Siroj, 2019).2
 Ta’adul (Adil)
Makna Ta’adul (adil) berarti dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya dengan cara
memberlakukan hukum ‘azimah dalam kondisi normal, dan hukum rukhshah dalam
keadaan darurat. Adapun dalam perubahan fatwa oleh MUI mengenai suatu kebijakan
dalam perubahan kondisi tertentu seseorang harus bersikap adil. Sebab dalam ajaran agama

1
Shihab Quraish, Wasathiyyah Wawasan Islam Tentang Moderasi Beragama, (Tangerang Selatan: Penerbit
Lentera Hati, 2019)
2
Siroj, Said Aqil. Tasawwuf sebagai Kritik Sosial : Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspirasi. (Bandung:
Mizan, 2006)

PAI60011J - PAI Berbasis Moderasi Beragama


Islam selalu mengedepankan nilai-nilai keadilan bagi semua pihak. Bentuk keadilan juga
telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam AlQur’an dan hadits.
 Tawazun (Seimbang)
Tawazun (keseimbangan) seperti keseimbangan antara ruh dan jasad, antara dunia dan
akhirat, antara individu dan masyarakat, antara idealitas dan realitas. Lahirnya konsep
pemikiran keseimbangan bermula dari sikap yang telah diajarkan oleh Rasullulah SAW.
Beliaupun mengajak umatnya untuk tidak bersikap berlebihan terhadap menjalankan suatu
syariat agama, serta tidak memaksakan terhadap bentuk kepercayaan yang dilakukan, hal
ini telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Qs. Al Hadid ayat 25.
Selain tiga prinsip dan karakteristik tersebut diatas, ada beberapa nilai-nilai
Moderasi Beragama dapat mewujudkan suatu tindakan yang benar atas dasar moderasi
beragama maka perlu adanya perwujudan dari implikasi sikap yang ditanamkan dalam
kehidupan keseharian. Adapun beberapa nilai-nilai moderasi dalam beragama setidaknya
menjadi acuan dan pedoman yang akan digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu
:3
 Tasamuh (Toleransi)
 Musawarah (Kebersamaan)
 Syura (Menjelaskan)
 Islah (Memperbaiki)
 Awlawiyah (Prioritas yang lebih penting)
 Tathawur wa Ibtikar (berpikiran terbuka)

3
Muhajir, Afifuddin. Membangun Nalar Islam Moderat. (Situbondo: Tanwirul Afkar, 2019)

PAI60011J - PAI Berbasis Moderasi Beragama


3. Dalam moderasi beragama ada nilai : komitmen kebangsaan, toleransi, Anti kekerasan,
akomodatif terhadap budaya lokal, berikan contohnya dalam hubungan antar agama (
Islam, Kristen katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, KongHucu) ?
Berikut adalah contoh beberapa nilai dalam hubungan moderasi anta umat beragama antara lain :,
 Komitmen kebangsaan : ikut serta berpartisipasi dalam konflik Palistina dengan
memberikan do’a serta bantuan baik berupa tenaga maupun materil serta menjunjung
keberagaman, toleransi yang menghargai perbedaan keyakinan, penolakan terhadap segala
bentuk kekerasan atas nama agama, serta penerimaan dan akomodasi terhadap kekayaan
budaya dan tradisi yang ada dalam masyarakat.
 Toleransi : tidak memandang rendah agama-agama tersetntu serta turut membantu apabila
saudara sebangsa dan setanah air terkena musibah tanpa memandang status agama, serta
saling menghargai adat istiadat antar umat beragama
 Anti kekerasan : tidak bersikap radikal terhadap umat beragama, karena segala sesuatu
dapat diselesaikan dengan cara yang baik-baik tanpa ada unsur kekerasan maupun
terorisme.
 Akomodatif terhadap budaya local : menerapkan semboyan bangsa Indonesia yakni
“Bhineka tunggal Ika” walaupun berbeda-beda tetapi kita tetap satu jua. Serta senantiasa
menghargai adat istiadat serta warisan budaya antar umat beragama. Misalkan kita tidak
boleh menilai orang budha yang beragama di Candi Borobudur sebagai seorang yang kafir,
kita hanya perlu menghargai mereka karena setiap manusia memiliki hak dan keyakinan
dalam menentukan keimanan mereka, seperti yang terkandung dalam pancasila sila
pertama yaitu “Ketuhanan yang Maha Esa”.

PAI60011J - PAI Berbasis Moderasi Beragama

Anda mungkin juga menyukai