Anda di halaman 1dari 14

Mata Kuliah Agama Islam

Toleransi dalam beragama

Dipresentasikan oleh Kelompok 5


Anggota Kelompok:
• Alifa salsabilla
• Miftahul jannah
Dosen pembimbing:
Farida Husin.S.Ag,M.M.
• Pengertian Toleransi
• apa itu toleransi dalam beragama?
• Toleransi dalam Al-Qur'an dan Sunnah
• Contoh bentuk toleransi dalam beragama

TOLERANSI • Bentuk kerjasama antar umat beragama dapat terjadi


dalam berbagai bentuknya
DALAM • faktor pendorong dan Penghambat toleransi

BERAGAMA
• Hadist toleransi beragama
• Implementasi toleransi dalam masyarakat
Indonesia
• Kesimpulan
PENGERTIAN
TOLERANSI

Pengertian Toleransi Toleransi secara etimologi


disebutkan dalam KBBI yaitu sesuatu yang bersifat
atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan,
membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya)
yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian
sendiri. Sedangkan dalam khazanah pemikiran Islam,
kata toleransi biasa disebut dengan terma tasâmuh.
Kata tasāmuh menurut Ibnu Faris berasal dari kata
samaha yang artinya suhūlah yaitu mudah.
apa itu toleransi dalam
beragama?
Toleransi beragama adalah sikap untuk yang saling menerima dan keterbukaan terhadap adanya umat
dengan agama yang beragam.
Tidak peduli terhadap agama apa yang dianut, setiap orang selayaknya dapat saling menghargai satu
dengan yang lain.
Tujuan dari toleransi beragama yaitu untuk membuat suasana atau situasi yang dan harmonis serta
menciptakan kerjasama antar umat beragama.
TOLERANSI DALAM AL-QURAN DAN SUNNAH

Terdapat banyak redaksi dalam alquran dan sunnah yang menyebutkan tentang kewajiban seorang muslim
untuk berbuat baik dan adil terhadap semua manusia, tanpa membedakan agama dan kepercayaannya.
Alquran tidak menyebut secara spesifik kata tasâmuh dalam redaksinya. Namun ada beberapa kata yang
sepaham dengan nilai yang dikandung toleransi. Diantaranya adalah kata al-shafhu (berlapang dada),
al-‘afuwwu (sikap memaafkan), al-ihsânu (berbuat baik), al-birru (kebaikan), dan alqishthu (keadilan).
Contoh bentuk toleransi dalam beragama

• Tidak memaksakan agama yang dianut ke seseorang yang berbeda keyakinan.


• Menghargai dan menghormati agama yang dianut orang lain.
• Tidak menganggu ibadah dan jalannya kegiatan keagamaan orang lain.
• Tidak merusak tempat ibadah dan mengganggu ketenangan agama lain.
• Tidak menghina dan merendahkan agama orang lain.
• Berteman dengan orang yang berbeda keyakinan.
Bentuk kerjasama antar umat beragama dapat terjadi dalam berbagai
bentuknya:

• Yang pertama adalah penegakkan keadilan.


Agama membuat kita dapat menghilangkan diskriminasi yang terjadi
dalam berbagai bentuk & cara.

• Kedua adalah perbaikan moral. Agama itu ada dengan tujuan supaya pesan pesan yang
terkandung di dalam agama dapat dijadikan pedoman untuk bertindak.

• Bentuk yang terakhir adalah untuk perbaikan taraf hidup. Dengan kerjasama di bidang
ekonomi dapat dilakukan peningkatan kesehatan, kerjasama di bidang sosial dan
pendidikan.
Faktor pendorong toleransi

1. dalam kehidupan antar umat beragama yang pertama adalah kesadaran dalam beragama. Agama
mengajarkan hal hal yang baik dan orang yang beragama akan berperilaku sebisa mungkin sesuai
dengan ajaran agamanya.

2. seringnya mengikuti kegiatan sosial. Dengan kegiatan sosial, kita diajarkan untuk saling
menolong, menghargai & menyebarkan kasih sayang serta kepedulian terhadap orang lain.

3. kebijakan peraturan yang dibuat pemerintah. Kerukunan agama tidak hanya karena agama saja,
tetapi pemerintah juga memfasilitasi peraturan yang mendorong kerukunan umat beragama
Faktor penghambat toleransi
1. Yang pertama adalah semangat kekeluargaan yang menurun. Sifat kekeluargaan yang
menurun akan mengubah seseorang menjadi individualistis yaitu yang lebih mementingkan
diri sendiri.

2. Faktor penghambat yang kedua adalah fanatisme agama. Cinta pada suatu agama
memang boleh, tetapi juga tidak boleh berlebihan. Jika berlebihan, kita tidak akan
menghargai perbedaan dan menutup diri terhadap kebenaran lain
Hadist toleransi beragama
Islam mengajarkan kepada umatnya untuk menghormati keyakinan non-muslim, sebagaimana
sabda Rasulullah saw:

Dari Ibnu Juraij ia berkata:


“diantara isi surat Rasulullah saw kepada penduduk Yaman adalah siapa diantara penduduk
Yahudi dan Nasrani yang tidak mau masuk Islam, maka dia tidak dihalangi menjalankan
keyakinannya, akan tetapi titetapkan jizyah atas setiap orang yang berakal, lakilaki
perempuan, merdeka ataupun budak”.
(HR. Abdurrazaq)

Dari hadis di atas dapat diketahui bahwa Rasul membiarkan orang-orang menganut
agamanya masing-masing seuai kepercayaannya.
Kita sebagai umatnya pun harus menerapkan sikap seperti itu.

Jangan menghalangi, membandingkan, hinggga menjatuhkan agama yang berbeda


dengan yang kita anut.
IMPLEMENTASI TOLERANSI DALAM MASYARAKAT INDONESIA

Berdasarkan kajian atas ayat Alquran dan hadis nabi berkenaan tentang konsep toleransi dalam Islam,
dirumuskan tiga nilai dasar yaitu al-hurriyah al-dîniyyah (kebebasan beragama), al-insaniyyah
(kemanusiaan), dan alwashatiyyah (moderat). Ketiga nilai toleransi Islam tersebut dipergunakan untuk
model implementasi toleransi di masyarakat Indonesia
KESIMPULAN
Hidup aman dan damai merupakan cita-cita dari seluruh umat manusia. Maka untuk mewujudkan hal
tersebut diperlukan konsep toleransi. Dalam Islam, konsep toleransi tersebut diinternalisasikan melalui
interpretasi terhadap Alquran dan hadis. Dalam membaca keduanya tidak bisa hanya semata dari sisi
tekstualnya saja. Tetapi juga perlu diperhatikan antara teks dan realitas sosial. Dari interpretasi terhadap
teks-teks tersebut disimpulkan tiga konsep dasar toleransi menurut Islam, diantaranya adalah kebebasan
beragama (al-hurriyyah al-dîniyyah), kemanusiaan (al-insâniyyah), dan moderatisme (al-washatiyyah)
Terima kasih!
Ada pertanyaan untuk kami?

Anda mungkin juga menyukai