Anda di halaman 1dari 14

Konsep Islam

Tentang Pluralitas, Toleransi, dan


Multikulturalisme

Anggota Marisha Hauda ( 2210070100013)


Rivo Aufa Zaim (2210070100014)

Nabila Mufiidah (2210070100015)

Nazifa Syawala (2210070100016)


Vira Nur Ramadhani (2210070100017)
Konsep Islam Tentang
Pluralitas
ecara bahasa : berasal dari kata pluralism
(jama’)
Secara istilah : keadaan/fakta yang bersifat plural, jamak.
Secara substansional : termanifestasi dalam sikap untuk saling mengakui sekaligus
menghargai, menghormati, memelihara, dan bahkan mengembangkan atau
memperkaya keadaan yang bersifat plural.

•(Adi Hidayat) Pluralitas adalah perbedaan yang tidak bisa di tolak dan dengannya
menghadirkan keharmonisan.
•Ar-Rum Ayat 22, Pluralisme adalah ajaran untuk menyamakan semua yang
berbeda ditujukan pada satu tujuan.

Pluralisme agama merupakan paham yang mengajarkan bahwa semua agama


adalah sama dan kebenaran agama bersifat relatif.
Pengertian toleransi
agama Toleransi agama adalah toleransi yang
menyangkut keyakinan, yang
berhubungan dengan akidah. Dalam
ajaran Islam, kemurnian akidah harus
dijagasebaik-baiknya.Menurut ajaran
Islam, toleransi yang berkenaan
dengan akidah haruslah dilaksanakan
sesuai dengan ajaran agama masing-
masing.
Prinsip mengenai Konsep
pluralisme dalam islam
Pada 28 Juli 2005, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerbitkan
fatwamelarang paham pluralisme dalam agama Islam. Dalam fatwa
tersebut, pluralisme didefiniskan sebagai "Suatu paham yang mengajarkan
bahwa semua agama adalahsama dan karenanya kebenaran setiap agama
adalah relatif; oleh sebab itu, setiap pemeluk agama tidak boleh mengklaim
bahwa hanya agamanya saja yang benarsedangkan agama yang lain salahl.

Islam adalah agama yang membawa tujuan keselamatan bagi


manusia.Kehadiran agama Islam guna melnjalsnianl. Oleh karena itu, Islam
sangat menjunjung tinggi nilai kemanusian, selain bertujuan untull
mengajarkan nilai tauhid ketuhanan. Kehadiran agama Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad tidak menghilangkan agama samawi dan tradisi oleh
islam
Sehingga dapat berjalan sesuai dengan kodratnya. Syari‟at Islam
telah meletakkan ketentuan dan dasar teoritis yang tidak dilandaskan
pada filsafat yang berasal dari luar, melainkan dilandaskan langsung
pada Al-Qur’an dan Sunnah.

Dalam artian, haram mencampuradukkan akidah dan ibadah umat


Islamdengan akidah dan ibadah umat beragama lainnya. Mengenai
pluralitas dimasyarakat MUI pun menyinggungnya. Bagi yang tinggal
bersama pemeluk agama lain, dalam masalah sosial yang tak berkaitan
dengan akidah dan ibadah, umat Islam bersikap inklusif.
Prinsip islam mengenai Konsep
toleransi dalam islam
Prinsip Islam mengenai ini jelas dapat dibacadi dalam Al-Qur'an surat Al-Kafirun (109) ayat 1-
6 : Hai orang-orang kafir: Aku tidak akan menyembah apa yang kamu ' sembah. Dankamu
bukan penyembah Tuhan yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa
yang kamu sembah, dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku
sembah. Untukmu adalah agamamu, untukku adalah agamaku.”

Di surat lain Allah menegaskan prinsip yang harus dipegang teguh oleh seorang muslim,
dalam berhubungan dengan orang berlainan agama denganmengucapkan kata-kata untuk
kamu amal (ibadah) kamu dan untuk kami amal(ibadah) kami.Tidak ada pertengkaran antara
kami dan kamu (Q.S. 42: 15).
Pengertian Keanekaragaman

Keanekaragaman berarti kondisi dalam masyarakat yang


terdapat banyak perbedaan dalam berbagai bidang.Multikutural
dapat pula dipahami sebagai “kepercayaan” kepada normalitas
dan penerimaan keragaman. Pandangan dunia multicultural
seperti inidapat di pandang sebagai titik tolak dan fondasi bagi
kewarganearaan yang berkeadaban
A. Konsep Islam tentang
Keragaman dalam Keberagaman
Kalau dikaitkan dengan konteks perubahan zaman sekarang, bagaimana Islam memandang

keberagaman/pluralitas yang ada dinegeriini, bahkan di dunia. Sebagaimana yang telah


disebutkan berkali-kali oleh Allah SWT didalam Al Qur’an. Islam sangat menjunjung
keberagaman/pluralitas, karena keberagaman/pluralitas merupakan sunnatullah, yang harus kita
junjung tinggi dan kita hormati keberadaannya.

Dengan adanya keberagaman ini, bukan berarti menganggap kelompok, madzab, ataupun
keberagaman yang lain sejenisnya menganggap kelompoknyalah yang paling benar. Yang harus
kita ketahui disini adalah, keberagaman sudah ada sejak zaman para sahabat, yaitu ketika Nabi
wafat, para sahabat saling mengklaim dirinyalah yang pantas untuk menjadi pengganti Nabi.
Ketegasan syariah islam memberikan gambaran betapa perhatiannya Islam terhadap
permasalahan keberagaman, dengan mengutamakan persaudaraan, keharmonisann, dan
perdamaian. Beberapa hadist memeberikan perumpaan bahwa sesama muslim diibaratkan satu
tubuh.
Penyebab munculnya perbedaan aliran antara lain;

1) Adanya pergolakan politik dalam negeri,


2) Mengalirnya pemikiraan non-muslim
3) Akibat proses perubahan kultural dan politik, dari masyarakat tradisional ke
modern dan dari politik regional ke dunia.

Islam memberikan beberapa prinsip dasar dalam menyikapi dan memahami


pruralisme ini.

1) Prinsip keberagamaan yang lapang


Salah satu masaah yang serius dalam menyikapi keberagamaan adalah masalah
klaim kebenaran. ). Padahal untuk mencapai kepasrahan yang tulus kepada tuhan
(makna generik dari kata islam) diperlukan suatu pemahaman yang sadar dan bukan
hanya ikut-ikutan. Oleh sebab itu sikap kelapangan dalam mencapai kebenaran ini
bisa dikatakan sebagai makna terdalam keislaman itu sendiri.
2) Keadilan yang obyektif
Dalam konteks pruralisme, keadilan mencakup pandangan maupun tindakan kita terhadap pemeluk
agama lain.Islam mengajarkan bahwa kita harus menegakkan keadilan dalam sikap dan pandangan ini
dengan obyektif terlepas dari rasa suka atau tidak suka (like and dislike).
3) Menjauhi kekerasan dalam berinteraksi dengan pemeluk agama lain termasuk ketika
melakukan dakwah
Dalam berdawah kita harus mengutamakan dialog, kebijaksanaan dan cara-cara argumentatif lainnya
(interfaith dialogue). Tiap agama mempunyai logikanya sendiri dalm memahami tuhan dan firmannya,
kedua bahwa dialog bukanlah dimaksudkan untuk saling menyerang tetapi adalah upaya untuk mencapai
kesepahaman, dan mempertahankan keyakinan kita.
4) Menjadikan keragaman agama tersebut sebagai kompetisi positif dalam kebaikan
Ketika ada pemeluk agama lain berbuat amal sosial dengan semisal melakukan advokasi terhadap
masyrakat tertindas seperti kaum buruh, pelecehan seksual dan sebagainya maka kita tidak boleh begitu
mencurigainya sebagai gerakan pemurtadan atau bahkan berusaha menggagalkannya tetapi hal
tersebut haruslah menjadi pemacu bagi kita kaum muslimin untuk berusaha menjadi lebih baik dari mereka
dalam hal amal sosial.
Implementasi Keragaman
dalam Keberagaman
Mencermati berbagai ulasan mengenai keragaman dan
keberagaman dalam perspektif islam dan juga agama
sebagai salah satu parameter persatuan dan kesatuan
bangsa diatas, maka langkah konkrit untuk menyikapi
itu semua adalah membangun tali silaturrahmi yang
mengedepankan toleransi intern umat islam.

Dengan terjalinnya tali silaturrahmi maka banyak


peluang kerja sama dalam berbagai aspek kehidupan
dan janii Allah melaui sabda Nabi SAW, akan
mengundang rezki material dan spiritual. Maka dari itu
sesama muslim dilarang untuk memutus tali silaturrahmi,
jika terjadi pertikaian harus segera berdamai.
Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab rapuhnya tali persatuan dan kesatuan di
kalangan umat antara lain:
1) Munculnya sifat kecurigaan/ prasangka buruk yang berlebihan terhadap kelompok lain
2) Munculnya interpretasi yang juga menjadi penyebab adanya kecurigaan tanpa bukti yang
berujung pada konflik
3) Mencari kejelekan-kejelekan orang lain

Oleh karena itu, untuk mencegah adanya perpecahan dalam persatuan dan kesatuan bangsa
maka kita harus menjunjung tinggi toleransi dan senantiasa menjaga tali silaturrahmi dalam
berbagai aspek kehidupan. Berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk mengharapkan ridho-
Nya.
Kesimpulan
Membangun persatuan di tengah keberagaman dalam perspektif islam memerlukan tindakan konkrit
yang nyata. Ajaran islam telah mengajarkan umatnya untuk hidup dalam toleransi. Untuk menjaga
persatuan ini maka umat harus menjaga tali silaturrahmi antar manusia dan juga menjunjung tinggi
toleransi.

Allah SWT telah menyebutkan dalam Al-Quran untuk hidup dengan damai sekalipun berada di antara
perbedaan. Jalinan silaturrahmi dengan mengedepankan toleransi tidak hanya saat berhubungan
dengan antar umat beragama saja, namun bagaimana sesama muslim mampu hidup damai, rukun,
saling menghormati antar golongan keislaman berbeda mahdzab.

Islam mengakui keberagaman ada, termasuk keberagaman dalam agama. Dalam Islam seorang
muslim dilarang memaksa orang lain untuk meninggalkan agamanya dan masuk Islam dengan
terpaksa, karena Allah telah berfirman:

‫ال إكراه في الدين‬

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).”(QS. Al Baqarah: 256)

Maka sudah seharusnya kita mampu menyikapi perbedaan dari sudut pandang yang berbeda, saling
menghargai adanya keberagaman maka akan terjadi keharmonisan dalam hubungan masyarakat,
sehingga kedamaian akan terus berjalan dan perpecahan tidak akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai