Anda di halaman 1dari 3

1.

Tasawuth 
Tawasuth berasal dari kata wasatha yang berarti tengah/ pertengahan, kata
tawasuth secara bahasa berarti moderat yang mana sikap moderat ini mengajarkan
kepada kita untuk menghindari sikap ekstrimisme baik ekstrim kanan maupun ekstrim
kiri. Mengutip dari buku karya oleh H. Mohamad Hasan, M.Ag.,yang berjudul Moderasi
Islam Nusantara terdapat beberapa alasan mengapa sikap tawassuth dianjurkan ada
pada diri seorang Muslim, yaitu:
a) Sikap tawassuth dianggap sebagai jalan tengah dalam memecahkan masalah,
maka seorang Muslim senantiasa memandang tawassuth sebagai sikap yang
paling adil dalam memahami agama
b) Hakikat ajaran islam adalah kasih sayang, maka seorang Muslim yang bersikap
tawassuth senantiasa mendahulukan perdamaian dan menghindari pertikaian.
c) Pemeluk agama lain juga mahluk ciptaan Allah yang harus dihargai dan
dihormati, maka seorang Muslim yang bersikap tawassuth senantiasa
memandang dan memperlakukan mereka secara adil dan setara
d) Ajaran Islam mendorong agar demokrasi dijadikan alternatif dalam mewujudkan
nilai-nilai kemanusiaan, maka Muslim yang bersikap tawassuth senantiasa
mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi.
e) Islam melarang tindakan diskriminasi terhadap individu atau kelompok. Maka
sudah sepatutnya seorang Muslim yang bersikap tawassuth senantiasa
menjunjung tinggi kesetaraan.

Dari beberapa alasan mengapa seorang muslim dianjurkan bersikap tawasuth,


berikut merupakan cara membiasakan sikap tawasuth dalam kehidupan sehari-hari:

1. Menghindari perbuatan dan ungkapan ekstrim dalam menyebar luaskan ajaran


islam.
2. Menghindari perilaku penghakiman terhadap seseorang karna perbedaan
pemahaman
3. Memegang prinsip persaudaraan dan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat

2. Tawazun
Tawazun memiliki arti keseimbangan atau seimbang. Tawazun dalam moderasi
beragama bermakna keseimbangan dalam berhubungan dengan sang pencipta (Allah)
maupun sesama makhluk -Nya. Dalam kehidupan sehari-hari selalu ada suatu kejadian
di mana seseorang hanya mementingkan urusan dunianya saja atau memiliki prinsip
hidupnya hanyalah untuk mencari kesenangan duniawi semata.  Perilaku yang
dilakukannya dalam aktivitas sehari-hari sehingga menjadi kebiasaan dan dianggap
sudah menjadi hal yang biasa dalam kesehariannya. Dengan menerapkan sikap
tawazun kita akan memiliki hubungan yang seimbang antara hubungan sang pencipta
maupun hubungan yang berkaitan dengan dunia. Adapun  sikap tawazun dalam
kehidupan sehari-hari : 
1. Menuntut ilmu yang diniatkan karena allah
2. Bekerja yang diniatkan karena allah, dll.

3. I’tidal
I’tidal memiliki arti tegas dan lurus, karakteristik ini memiliki makna menempatkan
sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara
proporsional. Dalam kehidupan sehari-hari karakteristik i’tidal sangat dibutuhkan karena
tanpa karakteristik i’tidal semua akan mengarah pada pemahaman Islam yang terlalu
liberal atau radikal, adapun contoh sikap i’tidal dalam kehidupan sehari-hari:
 Bersikap adil dan saling menghormati orang yang berbeda golongan
dengan kita
 Mencegah sikap berlebihan dalam menilai sesuatu
 Tidak pernah goyang atau putus semangat dalam menegakkan keadilan
dan kebenaran

4. Tasamuh 
Tasamuh memiliki arti tenggang rasa atau toleransi, maksud dari tasamuh ini
ialah menerima atau menghargai dalam bersikap. Toleransi dalam beragama bukanlah
mencampur adukkan keimanan dan ritual dalam agama, melainkan menghargai
eksistensi agama yang dianut orang lain. Dalam surat al-hujurat ayat 13 di sebutkan

Yang artinya:” Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan
bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui,
Maha Teliti.” (QS.Al-Hujurat : 13). Dalam surat al-hujurat al quran menyebutkan bahwa
allah telah menciptakan keberagaman dengan begitu kita sebagai umatnya harus saling
menghormati dan menghargai, dengan kita menerapkan sikap tasamuh maka kita
menciptakan lingkungan yang damai, harmonis dan hormat dalam lingkungan yang
beragam. 

5. Aulawiyah
Aulawiyah memiliki arti prioritas, yang bermakna mengutamakan hal yang lebih
penting. Dalam beragama kita di contohkan mengutamakan wajib dibanding sunnah,
mengutamakan sunnah dibanding mubah. Pada intinya aulawiyah ini kemampuan
mengidentifikasi hal ihwal yang lebih penting harus diutamakan untuk diterapkan
dibandingkan dengan yang kepentingannya lebih rendah. Adapun contoh aulawiyah
dalam kehidupan sehari : 
1. Mengutamakan membeli barang yang kita butuhkan dibanding yang kita inginkan
2. Menyelesaikan tugas telebih dahulu sebelum bersantai-santai

Referesi :

FAHRI. M., ZAINURI. A. (2019). MODERASI BERAGAMA DI INDONESIA. JURNAL


INTIZAR UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG, VOL.25 NO.2
2019.

ROYAN. M., DINDA. N. R., MUAIS A., IRSYADUL M. I. (2019). MAKALAH MODERASI
BERAGAMA. RESEARCHGATE (2021).

SAIFUDDIN, L. H. (2019). MODERASI BERAGAMA. BADAN LITBANG DAN DIKLAT


KEMENTRIAN AGAMA RI.

Anda mungkin juga menyukai