Petunjuk:
Soal Kuis
1. Apa yang Bapak ibu Ketahui Mengenai Moderasi Beragama?
JAWABAN
1. Apa yang Bapak ibu Ketahui Mengenai Moderasi Beragama?
Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam
bernegara. Dengan kata lain moderasi beragama yaitu sebuah kondisi beragama yang
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
Orang yang sudah bersikap moderat akan memahami nilai-nilai tekstual keagamaan
Terdapat 6 (enam) prinsip moderasi beragama, namun saat ini akan disebutkan tiga
a) Tawassuth
Tawassuth adalah sikap tengah-tengah atau sedang di antara dua sikap, yaitu
tidak terlalu jauh ke kanan (fundamentalis) dan terlalu jauh ke kiri (liberalis).
b) Tawazun
meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrowi, tegas dalam
c) Musyawarah
Syura atau musyawarah adalah saling menjelaskan dan merundingkan atau saling
a) Komitmen Kebangsaan
sejauh mana cara pandang dan ekspresi keagamaan seseorang atau kelompok
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
tertentu terhadap ideologi kebangsaan, terutama komitmennya di dalam
b) Toleransi
Toleransi merupakan sikap untuk memberi ruang dan tidak mengganggu orang
akibat dari pemahaman keagamaan yang sempit. Padahal, Islam hadir di muka
bumi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil’alamin). Indikator
pada sikap dan ekspresi keagamaannya yang seimbang dan adil, yaitu sikap dan
Praktik dan perilaku keagamaan yang akomodatif terhadap tradisi dan budaya
lokal dapat digunakan untuk melihat sejauh mana pemahaman tersebut bersedia
penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak
a) Pertengahan (tawassuth),
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
Tawassuth adalah pemahaman dan pengamalan agama yang tidak ifrāth, yakni
Tawassuth adalah sikap tengah-tengah atau sedang di antara dua sikap, yaitu
tidak terlalu jauh ke kanan (fundamentalis) dan terlalu jauh ke kiri (liberalis).
Dengan sikap tawassuth ini, Islam akan mudah diterima di segala lapisan
masyarakat. Karakter tawassuth dalam Islam adalah titik tengah di antara dua
ujung dan hal itu merupakan kebaikan yang sejak semula telah diletakkan Allah
SWT. Nilai tawassuth yang sudah menjadi prinsip dalam Islam ini perlu
diterapkan dalam segala bidang supaya agama Islam dan ekspresi keagamaan
umat Islam menjadi saksi pengukur kebenaran bagi semua sikap dan tingkah laku
b) Tegak-lurus (i’tidal)
Secara bahasa, i’tidāl memiliki arti lurus dan tegas, maksudnya adalah
keadilan dan etika bagi setiap muslim. Keadilan yang diperintahkan Islam
diterangkan oleh Allah supaya dilakukan secara adil, yaitu bersifat tengah-tengah
ihsan. Adil berarti mewujudkan kesamaan dan keseimbangan di antara hak dan
kewajiban. Hak asasi tidak boleh dikurangi karena disebabkan adanya kewajiban.
c) Tawazun (Seimbang)
yang telah di tetapkan. Jika di telusuri istilah tawazun berakar dari kata mizan
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
yang berarti timbangan. Tapi dalam pemahaman konteks moderasi mizan bukan
diartikan sebagai alat atau benda yang di gunakan untuk menimbang melainkan
keadilan dalaam semua aspek kehidupan baik terkait dengan dunia ataupun
d) Toleransi (tasamuh)
Toleransi merupakan sikap untuk memberi ruang dan tidak mengganggu orang
pendapat, meskipun hal tersebut berbeda dengan yang kita yakini. Tasāmuh atau
toleransi ini erat kaitannya dengan masalah kebebasan atau kemerdekaan hak
berlapang dada terhadap adanya perbedaan pendapat dan keyakinan dari setiap
e) Musyawarah (syura)
f) Reformasi (ishlah)
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
Islah dalam hal ini yaitu memberikan kondisi yang lebih baik untuk merespon
berpegang pada prinsip memelihara nilai nilai tradisi lama yang baik dan
menerapkan nilai nilai tradisi baru yang lebih baik demi kemaslahatan
bersama.
Landasan cinta tanah air sebagai nilai moderasi beragama adalah bentuk
setanah air akan melahirkan kecintaan yang sama akan Indonesia tanpa harus
memandang latar belakang SARA orang lain. Hal ini tentu menimbulkan dampak
akibat dari pemahaman keagamaan yang sempit. Padahal, Islam hadir di muka
bumi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil’alamin). Indikator
pada sikap dan ekspresi keagamaannya yang seimbang dan adil, yaitu sikap dan
Praktik dan perilaku keagamaan yang akomodatif terhadap tradisi dan budaya
lokal dapat digunakan untuk melihat sejauh mana pemahaman tersebut bersedia
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
penerimaan tradisi dan budaya lokal dalam perilaku keagamaannya, sejauh tidak
a) Q.S. al-Kafirun
ِِ ّ ٰ ب ِْس ِِم
ِالل َّالر ْ ْٰح ِِن َّالر ِح ْ ِي
ُِ َو َاِل اَن ُِْْت ٰعبِدُ ْو َِن َماِا اَ ْع ُبد, َاِل َا ْع ُبدُِ َما تَ ْع ُبدُ ْو َِن, قُ ِْل ٰ ا َٰيُّيه َا ْال ٰك ِف ُر ْو َِن
لَ ُ ُْكِ ِديْ ُن ُ ُْك َِو ِ َِلِ ِد ْي ِِن, ُِ َو َاِل اَن ُِْْت ٰعبِدُ ْو َِن َماِا اَ ْع ُبد, َو َاِل اَنَِ عَابِدِ َّما َع َبدْ هُِت
Artinya: 1). Katakanlah (Muhammad), “Wahai orang-orang kafir! 2). aku tidak
akan menyembah apa yang kamu sembah, 3). dan kamu bukan penyembah apa
yang aku sembah, 4). dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu
sembah, 5). dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku
ِان َوِايْتَ اائِِ ِذى الْ ُق ْربِٰ َويَْنْ ٰى َع ِِن الْفَ ْحشَ اا ِِء َوالْ ُم ْنكَ ِِر َواِلْ َب ْغ ِِي ي َ ِع ُظ ُُِْك لَ َعل َّ ُُِْك ت ََذكَّ ُر ْو َن
ِِ الل يَأْ ُم ُِر ِِبلْ َعدْ لِِ َو ْ ِال ْح َس
َِ ّ ٰ ِا َِّن
Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
ِْ ِ َّاس َويَ ُك ْو َِن َّالر ُس ْو ُِل عَلَ ْي ُُِْك َشهِ ْيدًاِۗ َو َما َج َعلْنَا ا ْل ِق ْب ََِل ال
ت ُك ْنتَِ عَلَْيْ َِاا ِ َ َل َج َعلْ ٰن ُُِْك ُا َّم ًِة َّو َس ًطا ِلّتَ ُك ْون ُْواِ ُشهَدَ اا َِء ع
ِ ِ َّل الن َِ ِ َوكَ ٰذ
ِالل ِل ُي ِض ْي َع
ُِ ّ ٰ الل ِ َۗو َما ََك َِن ِ َ َل َع ِقبَ ْي ِِۗه َوا ِِْن ََكن َتِْ لَكَب ْ َِْيًِة ِا َِّل ع
ُِ ّ ٰ ل َّ ِاَّليْ َِن َه َدى ُِ ِا َِّل ِلنَ ْع ََِل َم ِْن يَّت َّ ِب ُِع َّالر ُس ْو َلِ ِم َّم ِْن ي َّ ْنقَ ِل
ِ ٰ َب ع
اس لَ َر ُء ْوفِ َّر ِح ِْي ِ ِ َّالل ِِبلن َِ ّ ٰ ِايْ َمانَ ُُِْكِۗ ِا َِّن
Artinya: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat
yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak
mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot.
Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang
yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan
manusia”.
(karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang
mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu
lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan
َ ّ ٰ ىُكِۗ ِا َِّن
ِالل ُِْ الل َاتْ ٰق ِ ٰ اس ِانَِّ َخلَ ْق ٰن ُُِْك ِ ّم ِْن َذكَرِ َّو ُان
ِِ ّ ٰ َِْث َو َج َعلْ ٰن ُُِْك ُش ُع ْو ًِِب َّوقَ َب ااى َِل ِلتَ َع َارفُ ْوِاِۚ ِا َِّن َا ْك َر َم ُُِْك ِع ْند ِ ُ َّٰ ا َٰيُّيه َا الن
ِٕ
ِعَ ِل ِْي َخب ِْْي
Artinya: “Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang
dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di
Dodi Daswandi
Pro.1_B5
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha
Mengetahui, Mahateliti”.
pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-
Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk:.
Dodi Daswandi
Pro.1_B5