Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KETUA POKJA KAMPUNG MODERASI BERAGAMA

Oleh : H Moh Saleh, S.Ag

Assalamu Alaikum Ws..Wb…


Selamat Pagi…salom, homswastiastu, namo budaya, salam kebajikan, salam sehat,
salam pancasila dan salam Moderasi…

Yang Terhormt :
1. Bapak Pejabat Wali Kota Kupang……..
2. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang
3. Bapak Kapolres Kota ……
4. Bapak Kepala Kejaksaan Kota Kupang
5. Bapak Kepala Pengadilan Negeri Kota kupang
6. Bapak Kepala Pengadilan Agama Kota Kupang
7.
8. Kepala Bidang Haji dan Bimas Islam Prov. NTT

Puji dan Syukur mari kita panjatkan kehadirat Allahu Subhana Wataala, karna atas
Perkenannya kita semua bisa hadir diacara Peloncingan Kampung Moderasi Beragama
Di desa Lasbaun Kec. Alak Kota Kupang.

Bapak Ibu Para Hadirin skalian…


Izinkanlah saya sebagai Ketua Kelompok Kerja Kampung Moderasi Beragama untuk
memberikan Laporan :

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan bangsa yang majemuk, baik dari aspek suku, budaya,
bahasa maupun agama. Semuanya merupakan suatu kekayaan dan potret
pluralisme Indonesia. Kebhinekaan ini menjadi identitas penting ke-Indonesian yang
harus dijaga oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Kampung Moderasi beragama adalah model kampung yang mengutamakan
Kaloborasi lintas lembaga, dan lapisan masyarakat untuk memperkuat kehidupan
masyarakat yang harmonis, dalam keragaman toleran, dalam perbedaan dan
memperkokoh sikap beragama yang moderat berbasis kelurahan, desa atau
kampung.
Komitmen kebangsaan dalam konteks moderasi beragama mencakup
upaya untuk menciptakan suasana yang kondusif bagi berbagai agama dan
kepercayaan untuk berkembang dan berdampingan secara damai.
Pendidikan kebangsaan yang inklusif, misalnya, menjadi salah satu cara
untuk memperkenalkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini. Melalui
pendidikan, generasi muda diajarkan untuk saling menghargai perbedaan dan
menjaga kerukunan antar umat beragama.
Sejak dikeluarkan keputusan Dirjen Bimas Islam nomor 137 Tahun 2023
tentang Pedoman Pembentukan Kampung Moderasi beragama dan tindak lanjut
Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 93 Tahun 2022 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Penguatan Moderasi Beragama, Maka Tim kerja sesuai
dengan mekanisme Pembentukan Kampung Moderasi beragama dan Alur
kegiatan Pembentukan Kampung Moderasi Beragama mulai dari
persiapan, pelaksanaan, pengembangan, evaluasi, pelaporan, dan
publikasi terus diupayakan dengan sangat massif.
Terpilihnya Lasbaun kecamatan Alak sebagai Kampung moderasi
beragama,melalui Kelompok kerja yang telah terbentuk telah melakukan
Sosialisasi, Penilaian dan Rapat bersama, unsur-unsur terkait, yang didalamnya
Unsur Pemerintah, unsur Tokoh Agama dan unsur tokoh Masyarakat. Termasuk para
penyuluh Agama di Kecamatan alak. Sebagaimana alur kerja yang diberikan :

No Uraian Kegiatan Tanggal

1 Koordinasi dan Sosialisasi KMB 13-19 Februari 2023


2 Pembentukan Pokja KMB 20-28 Februari 2023
3 Pelaporan penetapan rintisan 12-15 Maret 2023
4 Perintisan
a. Pendataan 1-12 Maret 2023
b. Pelaksanaan Kegiatan Rintisan 16 Maret – 15 Juni 2023
c. Pelaporan hasil rintisan 16-23 Juni 2023
5 Penetapan Kampung Moderasi
Beragama
a. Pembentukan Tim Penilai 20-28 Februari 2023
b. Penilaian dan Verifikasi 16-20 Juni 2023
c. Peluncuran/Launching 15 Juli 2023
d. Pelaporan Launching 19-21 Juli 2023
6 Monitoring dan Evaluasi KMB Februari-Desember 2023
Survei Indeks Moderasi Beragama 10 Desember 2023
Kelompok Sasaran Penyuluhan
7 Pengembangan 16 Juli-31 Desember 2023
8 Pelaporan akhir tahun
a. Pokja KMB Pusat 29 Desember 2023
b. Pokja KMB Kanwil 27 Desember 2023
c. Pokja KMB Kab/Kota 20 Desember 2023
d. Pokja KMB KUA 18 Desember 2023
9 Publikasi KMB Jan - Des 2023

Selanjutnya kita perlu mencernai bersama, ada tiga tantangan


yang harus dihadapi. Pertama, berkembangnya cara pandang, sikap
dan praktik beragama berlebihan (ekstrim) yang mengesampingkan
martabat kemanusiaan. Kedua, berkembangnya klaim kebenaran
subjektif dan pemaksaan kehendak atas tafsir agama serta pengaruh
kepentingan ekonomi dan politik berpotensi memicu konflik. Ketiga,
berkembangnya semangat beragama yang tidak selaras dengan
kecintaan berbangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Inilah yang kita prihatinkan bersama dan harus kita selesaikan
bersama- sama, agar umat beragama tidak berjarak dengan
agamanya. Adapun upaya dalam menghadapi berbagai tantangan
tersebut yaitu menumbuh kembangkan sikap optimisme untuk menjaga
stabilitas dan harmonisasi dalam kehidupan sosial keagamaan di
Indonesia. Hal tersebut dapat dilakukan dengan tetap menjaga
karakter khas bangsa Indonesia yang santun, toleran, dan saling
menghargai perbedaan. Semangat kebersamaan dalam memelihara
kerukunan antar sesama warga negara bangsa Indonesia tersebut
dilakukan dengan spirit moderasi sosio-religius.
Moderasi Beragama penting sebagai modal sosial, yang telah
ditetapkan secara sah sebagai faktor penunjang pembangunan
nasional dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2020-
2024. Dengan demikian, Moderasi Beragama menjadi sebuah
keniscayaan yang harus diimplementasikan oleh seluruh masyarakat.
Penyuluh Agama Islam sebagai garda terdepan Kementerian
Agama berperan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, serta semangat hidup rukun, dan toleran
dalam kehidupan sosial keagamaan bagi seluruh lapisan masyarakat.
Struktur pemerintahan terkecil adalah dimana berbagai kehidupan
sosial dan dinamika dimulai. Diharapkan bisa menjadi wilayah yang
mampu menjaga dan mengembangkan Moderasi Beragama di
masyarakat serta bisa menyelesaikan dan menjadi wadah mediasi
permasalahan yang ada baik masalah agama, adat, budaya atau
kemasyarakatan lainnya secara kekeluargaan sesuai norma yang
berlaku di masyarakat tanpa harus berlanjut ke ranah hukum positif
Indonesia.
Demikian laporan, kami sangat berharap agar ada keterlibatan secara aktif
dari seluruh komponen bangsa dengan tetap menjaga kerukunan umat beragama
salah satunya adalah dengan terbentuknya Kampung Moderasi beragama untuk
lebih menguatkan praktek kerukunan mulai dari cara pandang, sikap dan praktek
beragama yang moderat. Di samping itu juga penguatan moderasi beragama
kepada seluruh lapisan masyarakat secara terarah, sistimatis komperensif dan
berkelanjutan akan terus dilaksanakan sejalan dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Pemerintah ( RPJMP) saat ini.

B. Tujuan
- Tujuan Pembentukan Kampung Moderasi agama adalah sebagai upaya
membangun paradigma masyarakat tentang kesadaran moderasi beragama

yang di laksanakan dengan berbasis pada lingkungan wilayah/ kelurahan .


- Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa yang di maksud
moderasi beragama adalah memahami dan mengamalkan agama dengan tidak
ekstrim, baik ekstrim Kanan (Pemahaman agama yang sangat kaku) , maupun
ekstrim kiri (pemahaman agama yang sangat liberal).

C. Waktu dan Tempat


Lounching Pembentukan Kampung Moderasi Beragama di laksanakan pada Tgl,
18 Juli 2023 di Kampung Lasbaun Rt 24 Rw. 05 Kelurahan Pengkase Oeleta
Kecamatan Alak Kota Kupang.

Anda mungkin juga menyukai