Anda di halaman 1dari 14

 

-3-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
NOMOR 198 TAHUN 2023
 TENTANG
PETUNJUK PELAKSANAAN PENYULUH AGAMA ISLAM AWARD

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang


Penyuluh Agama Islam (PAI) merupakan perangkat negara yang
bertugas melakukan serta mengembangkan kegiatan bimbingan dan
penyuluhan agama dan pembangunan nasional melalui bahasa agama. PAI
merupakan garda terdepan Kementerian Agama yang bersentuhan langsung
dengan berbagai elemen masyarakat hingga grassroot   terbawah. Dalam
melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, PAI menjalankan empat
fungsinya yaitu informatif-edukatif, konsultatif, advokatif, dan administratif.

Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam semakin


menantang. Ancaman berbagai ideologi global semakin tidak terbendung
 yang berdampak pada kompleksitas kehidupan sosial-keagamaan dan
sosial-kebudayaan masyarakat. Dibutuhkan respon cepat dalam
menyampaikan pesan-pesan keagamaan dengan pendekatan (approach)  
kreatif, bermutu, dan praktis. Oleh karenanya, PAI perlu melakukan strategi
inovatif dan kreatif dalam melakukan bimbingan dan penyuluh.
PAI tak hanya cakap dan piawai dalam menyampaikan dakwah secara
verbal (da’wah bi al -lisan) 
-lisan) , tapi juga memiliki kemampuan dan kedalaman
keilmuan, pengetahuan sosial-budaya, hingga keterampilan tertentu yang
dapat menjadi komunikasi alternatif dalam aksi nyata (da’wah bi al -hal) 
-hal) .
Banyak PAI melakukan berbagai pengembangan program yang inovatif dan
kreatif dalam mengoptimalkan perannya. Hal tersebut dilakukan guna
mencapai hasil kerja yang lebih maksimal.
 Tugas berat yang diemban para penyuluh itu tentu perlu diapresiasi
secara layak oleh semua pihak. Apresiasi kepada para penyuluh menjadi
penting bukan semata memberikan penghargaan kepada para penyuluh
 yang berprestasi, tapi diharapkan dapat menggugah dan menginspirasi para
penyuluh lain yang sedang berjuang. Itulah dasar mengapa penting
mengadakan kegiatan Anugerah Penyuluh Agama Islam. Dalam rangka
ran gka tertib
administrasi dan penjaminan mutu penyelenggaraan yang sesuai dengan
tujuan kegiatan, maka diperlukan PETUNJUK pelaksanaan Penyuluh Agama
Islam Award .

B.  Maksud dan Tujuan


Maksud Petunjuk Pelaksanaan ini adalah sebagai acuan dalam
penyelenggaraan Penyuluh Agama Islam Award di tingkat Nasional, Provinsi
dan Kabupaten/Kota, dengan tujuan:
1.  Mendorong peningkatan kapasitas dan tanggung jawab penyuluh dalam
proses pendampingan masyarakat;
2.  Meningkatkan kreativitas penyuluh dan inovasi penyuluhan agama
Islam di Indonesia melalui metode da’wah bi al -hal 
-hal ;
3.  Menguatkan peran dan fungsi penyuluh di tengah keberagaman
masyarakat dan budaya bangsa;

-4-

4.  Memberi penghargaan atas capaian penyuluh dan manfaat dari


kiprahnya bagi masyarakat; dan
5.  Menginspirasi pihak-pihak lain untuk ikut memberikan kebaikan dan
manfaat untuk masyarakat luas.

C.  Ruang Lingkup


Petunjuk ini meliputi pendahuluan, Ketentuan Peserta, Mekanisme
Penyelenggaraan dan Kepanitiaan, Ketentuan Penilaian dan Penetapan
Pemenang, Penjaminan Mutu, dan Penutup.

D.  Sasaran
1.  Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam;
2.  Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
3.  Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
4.  Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Non-PNS.

E.  Tema Kegiatan
Kegiatan Penyuluh Agama Islam Award  Ini
 Ini Bertema:
Bertema: “Penyuluh Agama
Islam Berkarya, Indonesia Jaya.” 

F.  Kategori Penghargaan


1.  Peningkatan Literasi Al-Quran,
Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam yang dilakukan
dalam rangka pengembangan metode pengentasan buta huruf al-Qur’an
atau penemuan metodologi alternatif.
2.  Pendampingan Kelompok Rentan
Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam yang berfokus pada
pendampingan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, anak
 jalanan, anak terlantar, kaum perempuan, masyarakat adat, eks-napi
terorisme, manula, korban bencana, korban perundungan, dan korban
KDRT, dan sebagainya.
3.  Kesehatan Masyarakat
Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam dalam bidang
kesehatan seperti upaya penanggulangan stunting, penyembuhan
penderita tuberkulosis, pendampingan orang dengan HIV/AIDS.
4.  Pemberdayaan Ekonomi Umat
Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam yang dilakukan
dalam bidang ekonomi Islam seperti pengelolaan zakat produktif,
pemberdayaan wakaf, BMT, koperasi, kampanye produk halal,

pengembangan potensi ekonomi lokal, dan sebagainya.


5.  Penegakan Hukum
Pelaksnaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam yang dilakukan
berkaitan dengan penegakan hukum seperti anti korupsi, pemberantasan
narkoba, literasi hukum, dll.

-5-

6.  Pelestarian Lingkungan


Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam yang berfokus pada

kegiatan pelestarian lingkungan seperti penanaman hutan gundul,


mangrove, pengelolaan limbah dan sampah, literasi ekologi, dan
sebagainya.
7.  Metode Penyuluhan Baru
Pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan agama Islam dengan metode
kekinian sebagai respon atas perkembangan teknologi atau pemanfaatan
media digital dalam layanan penyuluhan.

G.  Ketentuan Umum


Dalam Petunjuk Pelaksanaan ini yang dimakud:
1.  PAI Fungsional yang selanjutnya disebut PAIF adalah PNS yang diberi
tugas, tanggung jawab, wewenang serta hak secara penuh untuk

melakukan Bimbingan
bimbingan atau atau agama
penyuluhan Penyuluhan agama, dan pengembangan
dan pembangunan.
2.  PAI Non PNS adalah PAI honorer yang diangkat dengan surat Keputusan
Kepala Kantor wilayah Kementerian Agama yang diberi tugas, tanggung
 jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan
kegiatan Bimbingan dan
Penyuluhan di bidang keagamaan Islam dan pembangunan pada melalui
bahasa agama.
3.  Penyuluh Agama Islam Award   adalah kegiatan terpadu untuk
memberikan apresiasi, penghargaan, motivasi, dan dukungan kepada
penyuluh agama Islam dalam meningkatkan hasil bimbingan dan
penyuluhan agama Islam yang lebih manfaat, kreatif, unggul, inspiratif,
dan inovatif.
4.   Tim penilai Penyuluh Agama Islam Award selanjutnya disebut tim
penilai adalah tim independen yang dipilih, dibentuk dan ditetapkan
dengan surat keputusan yang memiliki tugas dan kewenangan untuk
menilai dan menetapkan penerima Anugerah Penyuluh Agama Islam.
5.  Nomine adalah peserta terpilih setelah lolos dalam proses verifikasi
tingkat nasional tahap pertama dan kedua yang dilakukan tim
independen.
6.  Presentasi adalah kemampuan menyampaikan pesan-pesan dari
penyuluh agama Islam saat menjelaskan kegiatan penyuluhan yang
dilakukan selama ini secara komunikatif dan efektif. Dalam presentasi
hasil penyuluhan, para penyuluh dapat menggunakan perangkat atau
media yang mendukung.
7.  Portifolio adalah kumpulan dokumen seseorang, lembaga, kelompok,
organisasi, dan sejenisnya yang memiliki tujuan untuk
mendokumentasikan perkembangan suatu proses dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan. Dalam Penyuluh Agama Islam Award ini
 yang dimaksud Portofolio adalah Profil Penyuluh dan Hasil Binaan
selama 2 (dua) tahun terakhir.
8.  Monitoring dan Evaluasi adalah aktivitas pemantauan yang dilakukan
sebagai upaya pengawasan dan proses kontrol guna memastikan
ketercapaian tujuan dan sasaran utama program serta pelaksanaan
kegiatan.
9.  Pendukung kinerja bimbingan dan penyuluhan agama Islam adalah
segala bentuk fasilitas/fasilitasi yang digunakan untuk mencapai hasil
kerja bimbingan dan penyuluhan agama Islam secara optimal.

-6-

BAB II

KETENTUAN PESERTA
A.  Peserta
Peserta Penyuluh Agama Islam Award adalah seluruh Penyuluh Agama
Islam baik Penyuluh Agama Islam Fungsional maupun Penyuluh Agama
Islam Honorer dari 34 Provinsi dengan ketentuan sebagai berikut:
1.  Peserta tingkat Kabupaten/Kota adalah Penyuluh Agama Islam utusan
dari KUA Kecamatan yang ditunjuk oleh Kepala KUA;
2.  Peserta tingkat Provinsi adalah Penyuluh Agama Islam terbaik utusan
dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang ditetapkan
dengan Surat Keputusan Kepala Kementerian Agama Kabupaten/Kota
setelah melalui proses penilaian; dan
3.  Peserta tingkat Nasional adalah peraih Anugerah Penyuluh Agama Islam
tingkat provinsi yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Kanwil
Kementerian Agama Provinsi setelah melalui proses penilaian dan
penyeleksian.

B.  Pendaftaran Peserta


Persyaratan peserta Penyuluh Agama Islam Award mulai dari tingkat
Kabupaten/Kota sampai dengan tingkat nasional terdiri dari persyaratan
administrasi dan persyaratan substansi.

1.  Persyaratan Administrasi


a.  SK pengangkatan sebagai PAIF atau PAIH;
b.  aktif melaksanakan bimbingan dan penyuluhan, bagi PAIF minimal 3
(tiga) tahun dan bagi PAIK dalam masa bakti periode berjalan;
c.  mengisi biodata yang disiapkan Panitia dilengkapi dengan pas photo
berwarna berlatar merah ukuran 3x4 sebanyak 2 (dua) lembar; dan
d.  melum pernah juara I seleksi Pemilihan Penyuluh Agama Islam
 Teladan pada tingkat nasional.

2.  Persyaratan Substansi


a.  portofolio kegiatan bimbingan dan penyuluhan 2 (dua) tahun terakhir  
dan mendapat pengesahan dari Pejabat yang berwenang di setiap
tingkatan;
b.  kelompok sasaran yang menjadi objek bimbingan penyuluhan
minimal terbina selama 2 tahun;
c.  karya tulis ilmiah sesuai dengan kategori penghargaan yang diikuti
dengan ketentuan margin 3,4,4,3 kertas A4  font times new roman  12,
 12,
Traditional Arabic  16,
 16, spasi 1,5 min. 10 halaman;
d.  video pendek yang menggambarkan program bimbingan dan
penyuluhan agama sesuai kategori penghargaan yang diikuti, dengan
ketentuan sebagai berikut:
1)  berdurasi maksimal 4 menit;
2)  disertai dengan testimoni   dari stakeholders   seperti tokoh
masyarakat/pejabat pemerintah terkait/masyarakat binaan dan
lain sebagainya; dan
3)  mengunakan backsound /sound effect   yang tidak melanggar hak
cipta. Apabila terjadi pelanggaran mengenai hak cipta seseorang
akan menjadi tanggungjawab peserta.

-7-

BAB III
MEKANISME PENYELENGGARAAN DAN KEPANITIAAN

A.  Tahap Penyelenggaraan
1.  Persiapan;
a.  membuat Petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan;
b.  berkoordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan;
c.  fiksasi Anggaran, dan membentuk kepanitiaan;
d.  bimbingan teknis kegiatan; dan
e.  lokakarya sesuai kebutuhan penyuluh di setiap daerah.

2.  Sosialisasi;
a.  membuat materi dan disain publikasi;
b.  merumuskan strategi publikasi;
c.  berkoordinasi dengan seluruh jajaran kemenag;
d.  membuat dan menyebarkan rilis pers;
e.  penyebarluasan informasi kegiatan ke seluruh penyuluh;
f.  pemanfaatan media sosial; dan
g.  bekerjasama dengan media massa.

3.  Pendaftaran (online)  


a.  pendaftaran dilakukan secara online;
b.  pendaftaran dilakukan melalui dua jalur; dicalonkan oleh jajaran
kemenag setempat dan atau dicalonkan oleh tokoh masyarakat
setempat;
c.  peserta membantu kelengkapan syarat dan ketentuan peserta pada
pihak yang mencalonkan; dan
d.  peserta membuat video dan tulisan terkait kiprahnya.

4.  Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota;


a.  Kemenag kota/kabupaten menentukan waktu/tempat
penyelenggaraan proses seleksi tingkat kabupaten/kota.
b.  Kemenang kota/kabupaten menentukan tim seleksi/tim
independent yang terdiri dari akademisi, penyuluh agama terbaik
tingkat nasional, tokoh masyarakat.
c.  tim penilai memilih 7 penerima anugerah tingkat kota/kabupaten
dari 7 bidang kategori untuk mengikuti proses seleksi tingkat
provinsi.
d.  proses seleksi sesuai dengan kriteria penilaian dalam juknis.

5.  Seleksi Tingkat Provinsi;


a.  Kanwil menentukan waktu/tempat penyelenggaraan proses seleksi
tingkat provinsi;
b.  Kanwil menentukan tim penilai yang terdiri dari akademisi, tokoh
masyarakat dan ahli tiap bidang kategori;
c.  tim penilai memilih 7 penerima anugerah tingkat propinsi dari 7
bidang kategori untuk mengikuti proses seleksi tingkat nasional;
d.  proses seleksi sesuai dengan kriteria penilaian dalam juknis.

6.  Seleksi Tingkat Nasional;


a.  Seleksi tahap l
1)  tim penilai terdiri dari akademisi, ahli di setiap bidang kategori,
tokoh masyarakat, dan Birokrat.
2)  tim penilai melakukan Verifikasi 7 penerima anugerah (7
kategori) dari 34 propinsi, sesuai kriteria penilaian.

-8-

3)  tim Independenden melakukan afirmasi ke berbagai pihak (bila


dibutuhkan).
4)  tim penilai menentukan 7 Nomine penerima anugerah untuk
setiap bidang kategori anugerah.

b.  Seleksi tahap 2;


1)  tim penilai (berbeda dari tahap l) terdiri dari akademisi, ahli di
setiap bidang kategori, tokoh masyarakat.
2)  tim penilai melakukan penilaian sekitar 49 nomine penerima
anugerah dari 7 kategori bidang anugerah, sesuai kelengkapan
peserta dan kriteria penilaian.
3)  verifikasi langsung berupa interview peserta dan menyaksikan
presentasi kreatif calon penerima.
4)  tim penilai melakukan afirmasi ke berbagai pihak untuk proses
penentuan 7 penerima anugerah secara tertutup.
5)  tim penilai menentukan 7 penerima anugerah sesuai kriteria
penilaian dan tahapan proses penlaian sesuai juknis.

7.  Penganugerahan
a.  Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
menyelenggarakan kegiatan Penyuluh Agama Islam Award .
b.  tim penilai menyampaikan pertanggungjawaban penilaian di
hadapan publik.
c.  Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam memberikan
anugerah kepada 7 Penyuluh Agama Islam sesuai bidang kategori.

 
B. Waktu Penyelenggaraan
No Waktu Kegiatan Lomba
1 1 Jabuari s.d. 15 Februari 2023 Persiapan
2 16 Februari s.d. 15 April 2023 Sosialisasi
3 16 April s.d. 15 Mei 2023 Pendaftaran Online
4 16 Mei s.d. 15 Juni 2023 Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota
dan Penetapan Delegasi ke
 Tingkat Provinsi
5 16 Juni s.d. 15 Juli 2023 Seleksi dan Penetapan Pemenang
 Tingkat Provinsi
6 16 s.d. 30 Juli 2023 Seleksi Tingkat Naisonal Tahap l
7 1 s.d. 15 Juli 2023 Seleksi Tingkat Naisonal Tahap 2
8 16 Juli 2023 Penganugerahan

-9-

C.  Alur Penyelenggaraan


Alur penyelenggaraan kegiatan Penyuluh Agama Islam AWARD
menurut kategori tertentu dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat
Kabupaten/Kota, Provinsi, dan Tingkat Nasional. Penjelasan mekanisme
penyelenggaraan disajikan pada bagan berikut:

Persiapan

Sosialisasi
Pendaftaran Via Online

Seleksi Tingkat Kabupaten/Kota

Seleksi dan Penetapan Pemenang


 Tingkat Provinsi

Seleksi Tingkat Nasional


 Tahap 1 & Tahap 2

Penganugerahan 

 Tahun 2023 
Gambar: Alur Penyuluh Agama Islam Award  Tahun

D.  Kepanitiaan
1.  Panitia seleksi tingkat kabupaten/kota terdiri dari:
a.  penanggung Jawab (Kepala Kantor Kabupaten/Kota);
 
b.
c.  ketua/Wakil
sekretaris Ketua (Kepala
(Pelaksana Seksi Bimas Bimas
yang membidangi Islam);Islam;
d.  anggota (Pelaksana yang membidangi Bimas Islam); dan
e.  tim Penilai.

2.  Panitia seleksi tingkat provinsi terdiri dari:


a.  pengarah (Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi);
b.  penanggung Jawab (Kepala Bidang Penais/Bimas Islam);
c.  ketua/Wakil Ketua (Sub Koordinator PAI);
d.  sekretaris (Pelaksana yang membidangi PAI);
e.  anggota (Pelaksana yang membidangi PAI); dan
f.  tim Penilai.

3.  Panitia seleksi tingkat nasional, terdiri dari:


a. pengarah (Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam);
b.   penanggung Jawab (Direktur Penerangan Agama Islam);

-10-

c.  ketua (Kasubdit Penyuluh Agama Islam);


d.  sekretaris (Pejabat Fungsional di Lingkungan Subdit Penyuluh);
e.  anggota (Pelaksana pada Subdit Penyuluh); dan
f.  tim Penilai.

4.   Tugas
a.  menyiapkan perangkat penyelenggaraan kegaitan Penyuluh Agama
Islam Award 
Islam Award  yang
 yang mengacu pada Petunjuk Teknis Pelaksanaan;
b.  mensosialisasikan pemilihan PAI AWARD ;
c.  menerima dan memeriksa kelengkapan persyaratan peserta;
d.  mengatur waktu dan agenda penilaian;
e.  membentuk Tim Penilai sesuai dengan persyaratan;
f.  menerima hasil penilaian dari Tim Penilai;
g.  mengusulkan PAI terbaik di tingkat kabupaten/kota kepada Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama;
h.  menginformasikan kepada PAI PNS dan Non PNS yang diusulkan
untuk mempersiapkan bahan presentasi karya inovatif dalam
penyuluhan yang telah dipersiapkan;
i.  mengirimkan juara PAI menurut kategori tertentu di tingkat
Kabupaten/Kota yang akan diikutkan pada tingkat Provinsi; dan
 j.  memberikan hadiah dan/atau piagam penghargaan.

E.  Proses Seleksi


1.  Pemilihan Penyuluh Agama Islam Terbaik Tingkat Kabupaten/Kota
 
a.   melakukan
b. menerima pendaftaran
verifikasi peserta;
persyaratan peserta, meliputi syarat
administratif dan substansi;
c.  tim Penilai memberikan penilaian;
d.  penetapan Penyuluh Agama Islam terbaik; dan
e.  pengiriman delegasi pada Anugerah Penyuluh Agama Islam Tingkat
Provinsi.

2.  Anugerah Penyuluh Agama Islam Tingkat Provinsi


a.  menerima pendaftaran peserta;
b.  melakukan verifikasi persyaratan peserta, meliputi syarat
administratif dan substansi;
c.  tim Penilai memberikan penilaian;
d.  penetapan Nomine Anugerah Penyuluh Agama Islam sebanyak 3
peserta pada setiap kategori;
e.  final dilakukan melalui presentasi dan wawancara yang diikuti oleh 3
nomine pada setiap kategori;
f.  penyerahan penghargaan Anugerah Penyuluh Agama Islam Tingkat
Provinsi secara hybrid, diikuti para nomine secara langsung; dan
g.  pengiriman delegasi Anugerah Penyuluh Agama Islam T ingkat ingkat
Nasional.

3.  Anugerah Penyuluh Agama Islam Tingkat Nasional


a.  menerima pendaftaran peserta;
b.  melakukan verifikasi persyaratan peserta, meliputi syarat
administratif dan substansi;
c.  tim Penilai memberikan penilaian;
d.  penetapan Nomine Anugerah Penyuluh Agama Islam sebanyak 6
peserta pada setiap kategori;

-11-

e.  final dilakukan melalui presentasi dan wawancara yang diikuti oleh 6
nomine pada setiap kategori; dan
f.  penyerahan penghargaan Anugerah Penyuluh Agama Islam Tingkat
Nasional secara hybrid, diikuti oleh para nomine secara langsung.
BAB IV
PENILAIAN DAN PENETAPAN PEMENANG

A.   Tim Penilai


1.  tim penilai dibentuk dan ditetapkan dengan surat keputusan Direktur
 Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam/kepala kantor wilayah
kementerian agama provinsi/kepala kantor kementerian agama
kabupaten/kota dengan tugas dan kewenangan untuk menilai dan
menetapkan pemenang dalam Anugerah Penyuluh Agama Islam
berdasarkan kategori masing-masing.
2.  penilai merupakan tenaga profesional, berasal dari unsur
akademisi/praktisi/peneliti yang memiliki kompetensi berdasarkan
kategori penghargaan dan disesuaikan dengan aspek penilaian.

B.  Ketentuan Penilaian


Untuk menentukan pemenang dilakukan penilaian pada 4 (empat)
komponen dengan aspek penilaian dan bobot nilai berbeda, sebagaimana
tabel berikut.

Aspek  Total
No Komponen Indikator/poin Poin
Penialian Poin
Penilaian Tahap I
1 Portofolio Kualifikasi a. Kualifikasi
(35%) dan tugas akademik/Profil 5
pokok Penyuluh
b. Frekuensi binaan 10
c. Jumlah binaan 15
d. Laporan bukti

bimbingan
penyuluhandan
selama 2 10
(dua) tahun terakhir
Pengembang a. Pendidikan dan
10
an profesi pelatihan
b. Penilaian dari atasan
10 100
dan pengawas
c. Prestasi akademik 5
d. Karya pengembangan
10
profesi
Pendukung a. Keikutsertaan dalam
5
Profesi forum ilmiah
b. Pengalaman organisasi
 yang relevan dengan 10
kepenyuluhan
c. Penghargaan yang
relevan dengan bidang 10
kepenyuluhan

-12-
Aspek  Total
No Komponen Indikator/poin Poin
Penialian Poin
Penilaian Tahap I
2 Video (30%) a. Bahasa dan gaya bahasa 10
b. Pengambilan angle,
10
momen, pencahayaan
c. Orisinalitas dan
Presentatif 10
auntentitas
d. Keunikan/human
Keunikan/human
15
interest  
e. Ketepatan durasi video 5
a. Program 100
baru/pengembangan 10
program
b. Kemanfaatan program
Substantif (Output  program
 program dan 20
Outcome  program)
 program)
c. Keberlanjutan
15
(sustainable ) program
d. Testimoni stakeholders   5
3 Karya Tulis/ a. Orisinalitas 10
Artikel b. Kebenaran konsep 15
(35%) c. Akurasi/relevansi/konte
Isi 15
kstualitas
d. Keleluasaan/kedalaman
10
pembahasan
a. Sistematika/logika 15
b. Penggunaan Bahasa
(pemilihan
10
kata/kalimat/ejaan/par
Penyajian 100
agraph/notasu ilmiah)
c. Penggunaan
grafik/table/dsj (jika 5
relevan)
a. Penggunaan sumber 5
utama
b. Ragam sumber
Referensi 5
(jumlah/bahasa)
c. Tahun publikasi 5
d. Relevansi sumber 5
Penilaian Tahap II
4 Presentasi a. Sistematika 15
dan Penyajian b. Penggunaan Infografis 10
Wawancara
c. Penggunaan media 10
(100%)
a. Penguasaan materi 20
b. Kejelasan 20 100

Penyampaian c. Ketuntasan 10
d. Ketetapan waktu 10
e. Penampilan (pakaian,
5
kesopanan, keramahan)

 
-13-

C.  Mekanisme Penilaian

1.  tingkat Kabupaten/Kota dilakukan satu kali tahap seleksi penilaian


kepada seluruh peserta.
2.  tingkat Provinsi dan Tingkat Nasional, dilakukan dua kali seleksi penlaian
kepada para peserta, yaitu:
a.  seleksi Tahap 1
Penilaian seleksi tahap 1 dilakukan untuk menentukan nomine. Pada
tingkat provinsi ditetapkan 3 nomine pada setiap kategori; dan untuk
tingkat nasional ditetapkan 6 nomine pada setiap kategori. Komponen
penilaian pada seleksi Tahap 1 meliputi portofolio, video, dan karya
tulis ilmiah. Ketentuan portofolio, video, dan karya tulis ilmiah
sebagaimana disebutkan dalam Bab II Sub Judul Persyaratan
Substansi.
b.  seleksi Tahap 2
Penilaian seleksi tahap 2 dilakukan dengan presentasi dan wawancara.

D.  Penentuan Penerima Penghargaan


1.  nomine yang memperoleh nilai akhir tertinggi ditetapkan sebagai peraih
penghargaan. Untuk menentukan nilai akhir dilakukan penjumlahan

total
Adapunnilai pada
bobot seleksi untuk
penilaian Tahap seleksi
1 dan Tahap
total nilai pada
I yaitu seleksi
60% Tahap
dan bobot 2.
nilai
seleksi Tahap 2 yaitu 40%.
2.  setiap kategori akan ditetapkan satu pemenang berdasarkan penilaian
 juri.
3.  penentuan pemenang ditetapkan melalui siding pleno tim penilai.
4.  penetapan pemenang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur
 Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
5.  keputusan Tim Penilai tidak dapat diganggu gugat.

E.  Bentuk Penghargaan


1.  piagam penghargaan berupa sertifikat diberikan kepada Peraih Penyuluh
Agama Islam Award  dan
 dan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
2.  tropy dan mendali diberikan kepada peraih Penyuluh Agama Islam
Award. 
Award. 
3.  pemenang berdasarkan penilain tim penilai mendapatkan perhargaan
penunjang kinerja bimbingan dan penyuluhan agama Islam senilai
maksimal Rp. 25.000.000,- (Dua Puluh Lima Juta Rupiah).
4.  untuk penghargaan kejuaraan berupa uang pembinaan baik di Tingkat
Kabupaten/Kota maupun Provinsi agar menyesuaikan dengan alokasi
anggaran yang tersedia dan tidak melebihi penghargaan di Tingkat
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai