Anda di halaman 1dari 9

MENYUSUN RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT)

KEPENGHULUAN
PENGHULU MADYA KUA KECAMATAN SILO

PENYUSUN:
MUHAMMAD IZUDIN, S.Ag, M.HI
NIP: 19780220 200501 1 005

KANTOR URUSAN AGAMA KECAMATAN SILO


KABUPATEN JEMBER
TAHUN 2015
KATA PENGANTAR
Rencana Kerja Tahunan Kepenghuluan menjadi acuan dalam melaksanakan tugas-tugas penghulu. Dalam penyusunan rencana kinerja
Tahunan ini penyusun telah membaca petunjuk dan juknis yang ada, sehingga tentunya sudah sesuai aturan dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/62/M.PAN/6/2005, tertanggal 3 Juni 2005 tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka
Kreditnya. Dan PERDIRJEN BIMAS ISLAM N0. 426 Tahun 2008 dan Lampirannya PERDIRJEN BIMAS ISLAM N0. 426 Tahun 2008 tentang
tekhnis pelaksanaan tugas dan Penilaian Angka kredit Jabatan fungsional Penghulu). Yang intinya peraturan tersebut menghendaki agar setiap
penghulu menuangkan rencana kerjanya masing-masing dalam bentuk naskah secara rinci.
RKT Kepenghuluan ini di dalamnya telah termuat uraian rencana kegiatan tahunan dan target yang akan dicapai sebagai penjabaran dari
sasaran dan program yang telah ditetapkan. tentang Visi (cita-cita) dan Misi (Maksud/Tujuan untuk mewujudkan Visi tersebut) dan rencana
strategik, Rencana kinerja meliputi: sasaran, program, dan kegiatan. tujuan serta sasaran yang jelas, beserta cara melakukan kinerja dan bisa
mengevaluasinya dalam satu tahun.
Semoga dengan kehadiran RKT Kepenghuluan ini bisa mempermudah penyusun sendiri khususnya dan para Penghulu yang lain
umumnya, untuk bisa terus berkarya agar kinerja kita semakin bertambah giat dan capaian kinerja maksimal, guna untuk kenaikan kepangkatan
ke depan, dan tunjangan kinerja sebagai pejabat fugsional tentunya. (Perpres No: 108 Tahun 2014 tentang Tunjangan Jabatan Kinerja).

Penghulu Madya
KUA Kec. SIlo

MUHAMMAD IZUDIN, S.Ag, M.HI


NIP. 19780220 200501 1 005
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam peraturan Pemerintah RI. Nomor: 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai Negeri Sipil menyebutkan bahwa setiap
pegawai Negeri Sipil harus membuat sasaran kerja pegawai (SKP) yang merencanakan kerja dan targetnya untuk dapat diketahui prestasi kerjanya. Di
dalam menyusun SKP Kepenghuluan tentunya akan memaparkan uraian kegiatan pegawai mulai dari unsur utama kegiatan kepenghuluan,
pengembangan penghulu dan pengembangan profesi Penghulu serta penunjang tugas kepenghuluan dan ditambah Tugas Limpah. Sebagaimana yang
penyusun tuangkan dalam RKT Kepenghuluan terdapat beberapa unsur yakni kegiatan utama kepenghuluan memuat unsur Pelayanan dan konsultasi
Nikah, yang sub-unsurnya adalah perencanaan kepenghuluan yakni menyusun rencana kerja tahunan kepenghuluan (RKT) ini. Dalam benak-nalar kita
bertanya kenapa Penghulu harus membuat Rencana Kerja Tahunan. Jawaban yuridis yang logis sesuai maknanya adalah bahwa rencana kerja
tahunan penghulu adalah rencana yang memuat kegiatan tahunan dan target yang akan dicapai sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang
telah ditetapkan oleh instansi Pemerintah (Kementerian Agama). Dalam menyusun RKP/RKT dalam PERDIRJEN BIMAIS N0. 426 Tahun 2008 dan
Lampirannya tentang petunjuk teknisnya dalam pelaksanaan tugas penilaian angka kredit jabatan fungsional penghulu, tentunya disamping melihat
tugas pokok dan juga ada rincian tugas limpah yang harus dilaksanakan oleh masing-masing Penghulu dengan menggunakan instrumen yang telah
disepakati dan dibahas secara bersama dengan penghulu lainnya serta disetujui oleh atasan langsung penghulu dan/ atau Pokja hulu setiap jenjang.
Sesuai tugas penghulu sebagaimana yang termuat dalam Peraturan bersama Menteri Agama dan Kepala badan Kepegawaian Negara N0. 20
tahun 2005 dan nomor: 14A tahun 2005, disebutkan bahwa penghulu adalah “Pegawai Negeri Sipil yang layak sebagai Pegawai Pencatat Nikah yang
diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Menteri Agama atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku untuk melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan kepenghuluan”. Bahkan lebih detail tugas
penghulu dalam MENPAN No. PER/62/M.PAN/6/2005 disebutkan tugas pokok Penghulu yakni “melakukan perencanaan kegiatan kepenghuluan,
pengawasan pencatatan nikah/rujuk, pelaksanaan pelayanan nikah/rujuk, penasihatan dan konsultasi nikah/rujuk, pemantauan pelanggaran ketentuan
nikah/rujuk, pelayanan fatwa hukum munakahat dan bimbingan muamalah, pembinaan keluarga sakinah, serta pemantauan dan evaluasi kegiatan
kepenghuluan dan pengembangan kepenghuluan”.
BAB II
TUGAS POKOK, FUNGSI, VISI DAN MISI
A. Dasar Hukum (Landasan Yuridis)
1. Undang-Undang N0. 22 Tahun 1946, tentang pencatatan nikah, talak dan rujuk (Lembaran Negara Tahun 1946 Nomor: 98, tambahan Lembaran
Negara No. 694).
2. Undang-undang No. 32 Tahun 1954 tentang Berlakunya UU. No. 22 tahun 1946 Tentang Pencatatan Nikah, Talak dan Rujuk di daerah luar Jawa
dan Madura.
3. Undang-Undang N0. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan.
4. Undang-undang No. 08 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Kepegawaian.
5. Peraturan Pemerintah Nomor. 4 Tahun 1966 tentang Pemberhentian/Pemberhentian sementara Pegawai Negeri Sipil;
6. Peraturan Pemerintah N0. 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan UU. N0. 1 Tahun 1974.
7. Peraturan Pemerintah N0. 7 Tahun 1977 Tentang peraturan Gaji Pegawai Negeri;
8. Peraturan Pemerintah N0. 32 Tahun 1979, tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil;
9. Peraturan Pemerintah N0. 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
10. Peraturan Pemerintah N0. 97 Tahun 2000, tentang Formasi PNS;
11. Peraturan Pemerintah N0. 98 tahun 2000, tentang Pegadaan PNS
12. Peraturan Pemerintah N0. 99 Tahun 2000, Kenaikan Pangkat PNS;
13. Peraturan Pemerintah N0. 0 Tahun 2003 tentang wewenang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian PNS;
14. Keputusan Presiden N0. 87 Tahun 1999, tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil;
15. Keputusan Presiden N0. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Non Departemen, sebagaiana di ubah dengan Peraturan Presiden N0. 11 Tahun 2005;
16. Peraturan Presiden N0. 9 Tahun 2005, Tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik
Indonesia;
17. Peraturan Pemerintah Nomor. 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil;
18. Peraturan Bersama MenteriAgama dan Kepala Bidang Kepegawaian Negara N0. 20 Tahun 2005/No. 14A Tahun 2005, MENPAN ( No.
PER/62/M.PAN/6/2005;
19. PERDIRJEN BIMAIS N0. 426 Tahun 2008 dan lampiran Perdirjen Bimais N0. Dj-II/426 Tahun 2008 Tentang Petunjuk Tekhnis Pelaksanaan Tugas
dan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Penghulu;
B. Visi Penghulu
“Terciptanya Penghulu yang Beriman, Profesional, Amanah dan Berwawasan Modern”
C. Misi Penghulu :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan nikah dan rujuk berbasis IPTEK/SIMKAH
2. Mewujudkan validitas data dan informasi dengan mudah, cepat dan akurat
3. Meningkatkan kualitas sumberdaya Penghulu KUA yang Terampil dan professional
4. Mengoptimalkan bimbingan masyarakat dalam mewujudkan keluarga sakinah
6. Menumbuhkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pelayanan Dan Konsultasi Nikah/rujuk
7. Meningkatkan pemahaman pengetahuan tentang syarat, rukun nikah dan permasalahannya
8. Mewujudkan pemahaman tentang hukum munakahat.
9. Mengembangkan keahlian kepenghuluan dalam penulisan karya ilmiah.
10. Mengembangkan keahlian kepenghuluan dalam mensikapi permasalahan nikah dan rujuk
D. Tugas Penghulu
Sebelum Penyusun memaparkan tugas Penghulu, kita pahami siapa sesungguhnya Penghulu. Penghulu adalah “Pegawai Negeri Sipil yang layak
sebagai Pegawai Pencatat Nikah yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh Menteri Agama atau pejabat yang
ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk melakukan pengawasan nikah/rujuk menurut agama Islam dan kegiatan
kepenghuluan”. Bahkan lebih detail tugas penghulu dalam MENPAN No. PER/62/M.PAN/6/2005 Bab II, pasal 2 di katakan Penghulu adalah jabatan
fungsional termasuk dalam rumpun keagamaan. Dalam pasal 3 dicatat “Penghulu berkedudukan sebagai pelaksana tekhnis dalam melakukan kegiatan
kepenghuluan pada Departeen Agama (Baca; Kementerian agama sekarang). Dan pasal 4; penghulu adalah jabatan karier.
Setelah membaca definisi penghulu diatas, maka dapat dibayangkan ranah kegiatan Penghulu kepada masyarakat termasuk yang ingin dan/ atau
berkehendak untuk melangsungkan pernikahan dan/ perkawinan. Adapun unsur dan sub-unsur tugas Penghulu sesuai dalam MENPAN No.
PER/62/M.PAN/6/2005 Tentang jabatan Fungsional Penghulu dan Angka kreditnya, di paparkan sebagai berikut;
1. Pelayanan dan Konsultasi nikah/rujuk, meliputi;
a. Melakukan perencanaan kegiatan kepenghuluan,
b. Pengawasan pencatatan nikah/rujuk;
c. Pelaksanaan pelayanan nikah/rujuk;
d. Penasihatan dan konsultasi nikah/rujuk;
e. Pemantauan pelanggaran ketentuan nikah/rujuk;
f. Pelayanan fatwa hukum munakahat dan bimbingan muamalah;
g. Pembinaan keluarga sakinah;
h. Pemantauan dan evaluasi kegiatan kepenghuluan
2. Pengembangan kepenghuluan meliputi”
a. Pengkajian masalah hukum munakahat (bahsul masail munakahat dan ahwalul syakhsiyah).
b. Pengembangan method penasihatan, konseling dan pelaksanaan nikah/rujuk;
c. Pengembangan perangkat dan standart pelayanan nikah/rujuk;
d. Penyusunan kompilasi fatwa hukum munakahat;
e. Koordinasi kegiatan lintas sektoral di bidang kepenghuluan;
3. Pengembangan Profesi Penghulu, meliputi:
a. Penyusunan karya tulis ilmiah di bidang kepenghuluan dan hukum Islam;
b. Penerjemahan/penyaduran buku dan karya ilmiah dibidang kepenghuluan dan hukum Islam;
c. Penyusunan pedoman/petunjuk tekhnis kepenghuluan dan hukum Islam;
d. Pelayanan konsultasi kepenghuuan dan hukum Islam;
4. Penunjang tugas Penghulu, meliputi;
a. Pembelajaran dan atau pelatihan di bidang kepenghuluan dan hukum Islam;
b. Keikutsertaan seminar, lokakarya atau konferensi;
c. Keanggotaan dalam organisasi profesi Penghulu;
d. Keanggotaan dalam tim jabatan fungsional Penghulu;
e. Keikutsertaan dalam kegiatan pengabdian masyarakat;
f. Keanggotaan dalam delegasi misi keagamaan;
g. Perolehan penghargaan/tanda jasa;
h. Perolehan gelar kesarjanaan lainnya.
Adapun rincian kegiatan untuk Penghulu Madya, yaitu;

1. Menyusun rencana kerja tahunan kepenghuluan.


2. Menyusun rencana kerja operasional kegiatan kepenghuluan.
3. Memimpin pelaksanaan akad nikah / rujuk melalui proses menguji kebenaran syarat dan rukun nikah / rujuk dan menetapkan legalitas akad nika
/ rujuk.
4. Menerima dan melaksanakan taukil wali nikah/ tauliyah wali hakim.
5. Memberikan khutbah / nasihat / doa nikah / rujuk.
6. Memandu pembacaan sighat taklik talak.
7. Menganalisis kasus dan problematika rumah tangga.
8. Menyusun materi dan metode penasihatan dan konsultasi.
9. Memberikan penasihatan dan konsultasi nikah / rujuk.
10. Mengidentifikasi pelanggaran peraturan perundangan nikah / rujuk.
11. Melakukan verifikasi pelanggaran ketentuan nikah / rujuk.
12. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan nikah / rujuk.
13. Mengamankan dokumen nikah / rujuk.
14. Melakukan telaahan dan pemecahan masalah pelanggaran ketentuan nikah / rujuk.
15. Melaporkan pelanggaran kepada pihak yang berwenang.
16. Menganalisis dan menetapkan fatwa hukum.
17. Melatih kader pembimbing muamalah.
18. Mengidentifikasi kondisi keluarga sakinah III plus.
19. Menganalisis bahan / data pembinaan keluarga sakinah.
20. Membentuk kader pembina keluarga sakinah.
21. Melatih kader pembina keluarga sakinah.
22. Melakukan konseling kepada kelompok keluarga sakinah.
23. Memantau dan mengevaluasi kegiatan kepenghuluan.
24. Melaksanakan bahsul masail dan ahwal as syakhsiyah.
25. Mengembangkan metode penasihatan, konseling dan pelaksanaan nikah / rujuk.
26. Merekomendasi hasil pengembangan metode penasihatan, konseling pelaksanaan nikah / rujuk.
27. Mengembangkan perangkat dan standar pelayanan nikah / rujuk.
28. Merekomendasi hasil pengembangan perangkat dan standar pelayanan nikah / rujuk.
29. Mengembangkan sistim pelayanan nikah / rujuk.
30. Mengembangkan instrumen pelayanan nikah / rujuk.
31. Menyusun kompilasi fatwa hukum munakahat.
32. Melakukan koordinasi kegiatan lintas sektoral di bidang kepenghuluan.

E. Tujuan Dan Sasaran


1. Tujuan tersusunnya RKT Kepenghuluan ialah;
a. Mendapatkan kejelasan tentang perencanaan kinerja Penghulu, tugas, fungsi dan tanggung jawabnya Penghulu
b. Mendapatkan gambaran yang utuh tentang Kinerja Penghulu selama 1 (satu) tahun baik dari dimensi kejelasan uraian program, sasarannya,
indicator kerjanya.
c. Mendapatkan Pemahaman, validitas data, ketrampilan, pengetahuan Penghulu dan peran serta masyarakat dalam upaya mewujudkan Visi dan
misi Rencana Kerja Penghulu.
d. Sebagai Pedoman dan acuan dalam layanan Nikah/Rujuk bagi Penghulu dalam menyusun rencana Kerja Operasional Penghulu.
2. Sasaran:
Sasaran Rencana Kerja Tahunan Kepenghuluan ini adalah peningkatan pelayanan nikah/Rujuk secara Terencana, profesional. Adapun secara
khusus sasaran kegiatan ini adalah:
a. Kelengkapan dokumen nikah/Rujuk
b. Terpenuhinya kelengkapan dan kebenaran data calon pengantin yang akan menikah dibalai nikah maupun di Luar balai nikah.
c. Peningkatan Wawasan dan pengetahuan Penghulu dan masyarakat hukum-hukum Munakahat.
d. Peningkatan Pelayanan Prima penghulu Nikah/rujuk se-Wilayah Kecamatan Ambulu
e. Peningkatan kinerja Penghulu dan sumber daya Penghulu dalam mewujudkan visi dan misi Penghulu.
F. Ruang Lingkup Kegiatan
1. Waktu dan Tempat
Rencana Kerja Kepenghuluan ini adalah upaya mencatat setiap tugas, rencana kerja kegiatan yang dilakukan penghulu dalam jangka waktu 1
(satu) tahun. Dan dapat di nilai oleh Tim penilai sekurang-kurangya 2 (dua) kali dalam se-tahun; yakni 3 (tiga) bulan sebelum periode Kenaikan
pangkat Penghulu dan/ atau akhir desember dan/atau akhir januari. Namun waktu disini yang dimaksud adalah waktu dalam pencapaian target
kegiatan penghulu adalah 100% dapat di lakukan dalam waktu 1 bulan. Dan kegiatannya dilakukan di tempat dalam wilayah kerjanya. Uotput
Kegiatan
Keluaran kegiatan dan/ atau hasil kegiatan yang dilakukan oleh Penghulu harus sesuai standar layanan kegiatan.
BAB III
PENUTUP
Alhamdulillahirobbil’alamin, penyusunan RKT Kepenghuluan, Jenjang Penghulu Madya ini dapat penyusun selesaikan. Diharapkan RKT ini
dapat dijadikan acuan penyusun sendiri dalam melaksanakan tugas dan kinerja penghulu sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Kebijakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Jember dalam mengimplemetasikan sekaligus mensosialisaikan Peraturan Pemerintah RI.
Nomor: 46 tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kinerja Pegawai Negeri Sipil, dan Peraturan bersama Menteri Agama dan Kepala badan
Kepegawaian Negara N0. 20 tahun 2005 dan nomor: 14A tahun 2005, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/62/M.PAN/6/2005, tertanggal, 3 juni 2005 tentang Jabatan Fungsional Penghulu dan Angka Kreditnya. Dan PERDIRJEN BIMAS ISLAM No.
426 Tahun 2008 dan Lampirannya PERDIRJEN BIMAS ISLAM N0. 426 Tahun 2008 tentang tekhnis pelaksanaan tugas dan Penilaian Angka kredit
Jabatan fungsional Penghulu” dapat berjalan dengan lancar dan semoga dapat dijadikan kajian lebih lanjut bagi para penghulu untuk meningkatkan
kinerja.

Penghulu Madya
KUA Kec. SIlo

MUHAMMAD IZUDIN, S.Ag, M.HI


NIP. 19780220 200501 1 005

Anda mungkin juga menyukai