ABSTRAK
Perkembangan dan kemajuan adalah sesuatu yang tidak bisa
dihindari.Bersamaan dengan perkembangan islam, modernisasi juga
berkembang ditengah masyarakat dengan membawa beragam dampak
positif dan negatif yang membuat masyarakat semakin jauh dengan nilai-
nilai ketuhanan. Oleh karena itu sebagai salah satu kepercayaan dengan
penganut terbanyak di dunia, islam hadir sebagai pengontrol serta
penengah dari segala kekacauan tersebut. Melalui moderasi beragama
islam membangun sikap untuk saling menghormati antar pemeluk
agama,tidak terlalu mencintai kehidupan dunia, mengontrol diri untuk
menyeimbangkan kehidupan dunia dan akhirat serta bagaimana bersikap
moderat ditengah masyarakat yang beragam.
Kata kunci : Modernisasi, moderasi beragama,masyarakat
A.PENDAHULUAN
Islam merupakan agama yang datang sebagai rahmatallil alamin
atau sebagai rahmat bagi seluruh alam.Kedatangannnya diharapkan
dapat membawa kasih sayang, kebahagiaan serta kedamaian sempurna
baik di dunia maupun di akhirat. Selain itu islam juga merupakan agama
dakwah yang disebarluaskan sejak dari Nabi sampai kepada umat yang
sekarang (Alam, 2016) .Seiring dengan perkembangan islam, dunia juga
terus mengalami perkembangan di berbagai aspek. Kemudahan disegala
bidang atau modernisasi terus berkembang di seluruh dunia dan
menyebar dengan cepat.Hal ini seakan tidak bisa ditolak sebab menolak
berarti tertinggal.Tetapi menerima juga berarti harus siap dengan segala
konsekuensi atau dampak yang akan ditimbulkan,padahal dampak dari
suatu kemajuan tidak hanya dampak positif tetapi juga dampak negatif.
Johan Willem Schoorl mengartikan modernisasi sebagai penerapan ilmu
pengetahuan pada segala bidang kehidupan, dan aspek kemasyarakatan.
Aspek yang paling menonjol perkembangannya dari proses modernisasi
adalah bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
Ada banyak dampak positif dari modernisasi,diantaranya adalah
kemajuan tekhnologi disegala bidang,pengambilan keputusan di segala
bidang yang memperhatikan aspek ilmiah,kemudahan untuk mengakses
dan mendapatkan sesuatu, dsb. Bersamaan dengan segala kemajuan
pada masa modern ini manusia juga sedang memasuki suatu masa yang
menurut Harvey Cox disebut sebagai kota sekuler, munculnya masa ini
adalah salah satu dampak dari modernisasi.Era tersebut adalah sebuah
era yang ditandai oleh pemujaan terhadap materialisme yang menjebak
manusia untuk melakukan segala cara demi tujuannya,hedonisme serta
penindasan terhadap satu sama lain. Perkembangan iptek juga membuat
berbagai macam aliran bermunculan (Rofiq, 2018). Mulai dari aliran
dengan pemahaman yang moderat sampai aliran dengan peham yang
radikal. Kenyamanan yang ditawarkan oleh tekhnologi juga membuat
munculnya beragam penyakit masyarakat modern seperti anti
sosial,peretasan,pornografi,hoax,ujaran kebencian,dsb yang semakin
membuat masyrakat modern terasa jauh dengan nilai-nilai
ketuhanan.Sehingga diperlukan pengontrol serta pembatas untuk
mengatasi segala kekacauan tersebut.
Islam sebagai salah satu agama dengan penganut terbanyak di
dunia, tentunya berperan dalam mengatasi hal-hal tersebut. Melalui
moderasi beragama islam hadir untuk menyelamatkan manusia dari
kegersangan jiwa serta menciptakan kembali masyarakat yang moderat
terhadap hal-hal berbau duniawi agar terciptanya kebahagiaan dunia dan
akhirat yang sempurna.
B.PENGERTIAN MODERASI BERAGAMA
1. Tawazun (Seimbang)
Tawazun adalah kemampuan untuk berpikir seimbang,
moderat serta tidak ekstrim kanan atau kiri. Dalam ilmu kalam,
tawazun dapat diartikan sebagai paham yang menggabungkan
antara pengakuan terhadap kekuasaan Tuhan dan kemampuan
atau usaha manusia. Pola pikir tawazun yang dijelaskan ilmu kalam
ini lebih dikaitkan dengan aliran Ahlussunnah wal Jama’ah yang
dibawa oleh Abu Hasan al-Asy’ari. Sikap ini sangat diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari,sebab seseorang yang menerapkan
sifat ini akan mampu menyeimbangkan antara kehidupan akhirat
dan dunianya tanpa terlalu condong,mengesampingkan atau
berlebihan kepada salah satunya.Karakteristik ini berkaitan dengan
kemampuan adaptasi dan menyeimbangkan diri seseorang di
berbagai bidah sehingga tercipta kehidupan yang stabil,aman dan
nyaman.Contoh penerapan sifat ini dalam kehidupan sehari-hari
adalah seseorang yang bekerja ia tetap menjalankan sholat saat
ada panggilan adzan,itu artinya ia telah menyeimbangkan
kehidupan dunia dan akhiratnya.
2. I'tidal (tegak lurus)
I’tidal berati sikap tegak atau tidak condong,berarti
menempatkan sesuatu sesuai porsi, hak dan kewajibannya.
Karakteristik ini menjunjung tinggi berlaku adil dan lurus di tengah
kehidupan yang beragam tanpa terlalu condong pada sesuatu.
Pandangan ini sangat diperlukan sebab tanpa pandangan ini dapat
mengarah kepada islam yang radikal. Contoh I’tidal dalam
kehidupan sehari-hari adalah
a. Pembebanan ukt yang adil dan sesuai dengan keadaan
ekonomi mahasiswa.
b. Selalu menegakkan keadilan dan kebenaran dalam
kehidupan sehari-hari.
c. Selalu menaati peraturan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Tasamuh (Toleransi)
Tasamuh berasal dari bahasa Arab yang artinya toleransi.
Toleransi dapat berarti tenggang rasa, bermurah hati, lapang dada
serta saling menghormati dan menghargai sebagai sesama
manusia.Contoh tasamuh dalam kehidupan sehari-hari adalah
a. Memberikan kebebasan bagi orang lain untuk beragama
atau berpendapat.
b. Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan.
c. Menghormati kegiatan peribadatan penganut agama lain.
4. Musawah (egaliter dan non diskriminasi)
Musawah dapat diartikan sebagai kesejajaran atau
kesetaraan. Artinya, tidak ada pihak yang dapat lebih tinggi
sehingga dapat memaksakan kehendaknya kepada orang lain.Hal
ini juga berkaitan dengan tidak diskriminatif terhadap seseorang
yang berbeda keyakinan,suku,bangsa dan juga asal. Mengutip dari
buku Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Multikultural oleh Dr.
Halimatussa'diyah, M. Tholhah Hasan menyatakan ada empat
macam konsep musawah, yaitu:
a. Persamaan dalam hukum, islam memperlakukan semua
orang pada tingkatan hukuman yang sama. Bahkan dalam
salah satu riwayat, Rasulullah bersabda "Seandainya
fatimah anakku mencuri, pasti akan kupotong tangannya."
b. Persamaan dalam proses peradilan
c. Persamaan dalam pemberian status sosial
d. Persamaan dalam ketentuan pembayaran zakat harta, islam
menyamaratakan ketentuan zakat, diat, serta denda bagi
semua orang.Semua hal tersebut wajib dibayar oleh tanpa
dibeda-bedakan.
5. Aulawiyah (mendahulukan yang prioritas)
Aulawiyyah berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
membedakan mana skala prioritasnya dan manakah hal yang
harus ia pentingkan daripada hal lain.Contohnya adalah dalam
beramal seseorang tidak bisa hanya mengandalakan akalnya,hawa
nafsu serta fakta-fakta yang menyertainya.Apabila seseorang
dipertemukan dengan amalan yang mubah dan sunnah,maka ia
harus memprioritaskan yang sunnah.Begitu pula saat bertemu
dengan antara yang sunnah dan fardu,maka harus diutamakan
yang fardhu terlebih dahulu.Contoh dari aulawiyah dalam
kehidupan sehari-hari adalah saat seseorang tidak mengetahui
arah kiblat,maka ia harus terlebih dahulu mencari dimana arah
kiblat.Setelah ia mencari,ia tetap tidak menemukannya maka
barulah ia dapat sholat dengan kiblat menurut perkiraannya agar ia
dapat tetap beribadah kepada Allah SWT.
6. Thadhdhur (berkeadaban)
Berkeadaban disini maksudnya adalah seseorang harus
menjunjung tinggi akhlakul karimah,segala sifat-sifat
baik,identitas,harga diri serta integritas.Seseorang tdak seharusnya
berbuat jahat kepada orang lain sebab manusia adalah makhluk
sosial yang membutuhkan orang lain,sehingga sudah seharusnya
sebagai sesama manusia untuk saling menjunjung tinggi dan
menerapakan bebagai akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-
hari.
7. Tathawwur wa Ibtikar (dinamis, kreatif, dan inovatif).
Tathawwur wa ibtikar dapat diartikan sebagai dinamis,kreatif
dan inovatif sehingga dapat karakteristik ini berkaitan dengan
kemampuan untuk mengikuti perkembangan zaman.Dinamis
sendiri berasal dari bahasa belanda yang dapat diartikan sebagai
giat bekerja, selalu nergerak dan terus tumbuh.Sehingga dapat
dikatakan jika dinamis adalah kemampuan untuk terus berkembang
mengikuti zaman.Kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang berbeda serta menghubungkan sesuatu yang
abstrak. Sedangkan inovatif adalah suatu kemampuan untuk
menciptakan hal yang benar-benar baru.Ketiga karakter tersebut
sangat diperlukan untuk terus mengikuti perkembangan,sebab
tanpa ketiga hal tersebut perkembangan tidak akan terjadi dan
kemungkinan untuk tertinggal semakin besar.
E.PENUTUP