Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

A. TOLERANSI

Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman agama, karena itu


diperlukan adanya sikap menghargai. Toleransi merupakan sikap dapat saling menghargai
antara individu yang satu dengan yang lain tanpa memperhatikan latar belakang agama setiap
individu. Indonesia yang memiliki beragam ajaran agama yang bebas untuk dianut setiap
masyarakatnya , membuat sikap toleransi ini sangat diperlukan dalam menjalani kehidupan
dalam masyarakat. Asas Bhineka Tunggal Ika merupakan asas yang mengandung makna
“berbeda – beda tetapi tetap satu jua” dimana asas ini menyatakan bahwa meskipun manusia
itu berbeda latar belakangnya, namun tetap satu jiwa dalam Indonesia. Adanya sikap toleransi
dalam diri setiap manusia harus mulai ditumbuhkan sejak individu tersebut mulai mengenal
lingkungan sekitarnya. Peran keluarga menjadi sangat penting dalam pengembangan sikap
toleransi tersebut dalam diri anak. Pluralisme atau yang biasa disebut sebagai kemajemukan
adalah suatu konsep yang menyatakan adanya perbedaan latar belakang agama tersebut yang
menyebabkan suatu bangsa memiliki keanekaragaman kebiasaan dalam masyarakatnya.
Pluralisme beragama mengandung arti adanya keberagaman dari agama. Adanya pluralisme
beragama ini merupakan suatu kekayaan bangsa karena setiap latar belakang agama pasti
memiliki cara tersendiri dalam hidup bermasyarakat. Negara yang berhasil adalah negara
yang dapat menyatukan segala perbedaan dari masing – masing latar belakang agama tersebut
menjadi sebuah fondasi yang kuat untuk memajukan bangsa.

B. DISIPLIN

Disiplin merupakan suatu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.1 Kedisiplinan dapat dilakukan dan diajarkan kepada
anak di sekolah maupun di rumah dengan cara membuat semacam peraturan atau tata tertib
yang wajib dipatuhi oleh setiap anak. Tata tertib dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi

Page 1
dan kelompok yang telah dibuat oleh seseorang. Kedisiplinan itu akan timbul dengan
sendirinya dari jiwa karena adanya sebuah dorongan untuk menaati tata tertib. Disiplin yang
dikehendaki oleh seseorang itu tidak hanya muncul karena kesadaran, tetapi ada juga karena
paksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan seseorang menyadari bahwa
hanya dengan disiplin lah yang didapatkan kesuksesan dalam segala hal. Sedangkan disiplin
melalui paksaan biasanya dilakukan dengan terpaksa pula. Keterpaksaan akan timbul karena
takut akan dikenakan sanksi atau hukum akibat pelanggaran terhadap peraturan. Adanya
pengawasan dari pemimpin akan timbul sikap disiplin, tetapi tidak adanya pengawasan dari
pemimpin maka pelanggaran dilakukan. Untuk menegakkan disiplin tidak selamanya harus
melibatkan orang lain tetapi berawal dari diri sendiri. Bahkan yang melibatkan diri sendirilah
yang lebih penting, sebab penegakan disiplin yang berawal dari diri sendiri, berarti disiplin
itu timbul atas kesadaran sendiri.2 Mendisiplinkan anak bertujuan untuk kebaikan mereka
sendiri dan untuk kebaikan orang lain.3 Sekolah merupakan masa-masa penting dalam
kehidupan anak4 . Masa pendidikan dasar adalah pembelajaran tentang keteraturan dan
kedisiplinan, anak-anak harus selalu memperhatikan keteraturan dan berdisiplin dalam setiap
geraknya yaitu: berbicara, tidur, makan, berpakaian, datang dan pulang sekolah, juga disiplin
dalam menjaga barang-barang miliknya.5 Proses pendidikan bagi pertumbuhan dan
perkembangan siswa, memahami lingkungan, perbedaan individual siswa, potensi dan
karakteristik tingkah laku siswa, pengukuran proses dan hasil pendidikan dan pembelajaran,
kesehatan mental, dan motivasi, serta disiplin lain yang relevan.6 Menanamkan kedisiplinan
merupakan kewajiban bagi semua pihak. Tidak pandang pejabat, pelajar, mahasiswa,
pedagang, petani, guru sampai presiden sekalipun. Disiplin merupakan modal utama dalam
menggapai kesuksesan. Sehingga menanamkan kedisiplinan sejak dini merupakan keharusan
bagi seluruh masyarakat, karena kedisiplinan sudah menjadi salah satu prioritas yang harus
dimiliki siapapun. Membiasakan hidup disiplin negeri ini masih sangat minim sekali. Hal ini
dapat dilihat dari banyaknya ketidakteraturan terjadi dimana-mana, di lingkungan keluarga,
sekolah, maupun di masyarakat. Melihat hal tersebut, perlu kiranya kita menanamkan
kesadaran berdisiplin dalam kehidupan sehari-hari supaya terjadi keteraturan diberbagai
bidang. Penerapan disiplin berlaku bagi semua anak dan dapat dipengaruhi oleh lingkungan
sekolah, teman, dan saudara.7 Disiplin harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini dalam
lingkungan keluarga, yang kemudian proses tersebut berlanjut dibangku sekolah dan akhirnya
dapat dikembangkan di lembaga masyarakat. Penanaman disiplin yang dimulai sejak dini
diharapkan mampu membentuk kepribadian yang baik ketika ia tumbuh kembang menjadi
dewasa.

Page 2
1.2. Rumusan Masalah

A. TOLERANSI
a. Jelaskan pengertian toleransi!
b.

Sebutkan dan jelaskan manfaat dari sikap toleransi!


c. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis toleransi!
d. Sebutkan dan jelaskan contoh dari sikap toleransi!

B. DISIPLIN
a. Jelaskan pengertian disiplin!
b. Sebutkan dan jelaskan manfaat dari sikap disiplin!
c. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis disiplin!
d. Sebutkan dan jelaskan contoh dari sikap disiplin!

1.3. Tujuan
A. TOLERANSI
a. Dapat mengetahui pengertian toleransi.
b. Dapat mengetahui dan memahami manfaat dari sikap toleransi.
c. Dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis toleransi.
d. Dapat mengetahui dan memahami contoh dari sikap toleransi.

B. DISIPLIN
a. Dapat mengetahui pengertian disiplin.
b. Dapat mengetahui dan memahami manfaat dari sikap disiplin.
c. Dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis disiplin.
d. Dapat mengetahui dan memahami contoh dari sikap disiplin.

Page 3
Page 4
BAB II

PEMBAHASAN

A. TOLERANSI

2.1. Pengertian Toleransi

Toleransi awalnya berasal dari bahasa Latin, “tolerare” yang berarti menahan diri,
bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan memiliki hati yang lapang bagi
orang lain yang memiliki pendapat berbeda. Kata toleransi sendiri juga dalam bahasa Inggris
dikenal sebagai “tolerance” (Wibowo, 2009). Toleransi memiliki definisi yaitu sikap mental
sebagai perwujudan dari kesiapan untuk menerima perbedaan dari orang lain, bahkan
dipadukan dengan kesiapan untuk memahami diri mereka dalam keberbedaan mereka.
Adanya sikap toleransi dapat memberikan kesadaran bagi seseorang untuk memberikan
kebebasan kepada seseorang atau sekelompok orang untuk bisa mengatur kehidupan mereka
sendiri (termasuk beribadah) asalkan tidak bertentangan dengan stabilitas di masyarakat
(Schumann, 2006). Pluralisme awalnya berasal dari bahasa Latin yaitu “ plures” yang
memiliki arti beberapa dengan implikasi perbedaan. Dalam bahasa Inggris dikenal
“pluralism” . Dengan demikian pluralisme beragama dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem yang memandang keberagaman secara positif dan dapat menerimanya sebagai
kenyataan dan berusaha untuk berbuat sebaik mungkin terhadap kenyataan itu.

Dari asal – usul kata ini diketahui bahwa pluralism beragama tidak menghendaki
keseragaman bentuk agama. Yang dikehendaki dari gagasan pluralisme adalah pengakuan
secara aktif terhadap agama lain (Moqsith, 2009). Toleransi adalah suatu sikap yang saling
menghargai kelompok-kelompok atau antar individu dalam masyarakat atau dalam lingkup
lainnya. Menurut istilah yaitu sikap menghargai dan membebaskan orang lain untuk
berpendapat dan melakukan hal yang tidak sependapat dengan kita tanpa melakukan
intimidasi terhadap orang atau kelompok tersebut. Menurut bahasa yaitu menahan diri,
bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain dan berhati lapang terhadap orang-orang
yang memiliki pendapat berbeda. Sedangkan menurut KBBI adalah sifat atau sikap toleran
dan penyimpangan yang masih bisa diterima dalam pengukuran kerja.

Page 5
2.2. Manfaat Sikap Toleransi

1) Menghindari peperangan atau perpecahan


Belajar menghargai pendapat antar individu bisa menghindarkan perpecahan dalam
kehidupan masyarakat. Toleransi beragama adalah salah satu wujud nyata dari sikap
menghargai dan toleransi di masyarakat. Karena Negara Indonesia ini beragam macam
agama, maka memerlukan toleransi dalam beragama.

2) Meningkatkan rasa persaudaraan


Sikap toleransi dapat menimbulkan rasa sayang dan meningkatakan rasa
persaudaraan antara umat beragama. kondisi ini dapat membuat terhindar adanya
kesalahpahaman dan pertikaian yang tidak perlu .

3) Mempererat hubungan antar manusia


Sikap toleransi juga bisa membuat hubungan antar manusia menjadi lebih erat.
Kegiatan bertukar pikiran dan pendapat untuk menghasilkan satu keputusan adalah
tanda bahwa masyarakat sudah bisa menjalankan hidup bertoleransi.

4) Dapat mengendalikan sikap egois


Kurangnya sikap toleransi antar manusia bisa diakibatkan adanya rasa egois yang
terlalu tinggi. Dengan sikap toleransi inilah kita bisa lebih mengendalikan sikap egois,
karenalebih bisa menghargai orang lain.

5) Memperkuat iman
Dalam agama manapun pasti diajarkan sikapnya bertoleransi antar agama lain. Iman
adalah satu tonggak dalam menciptakan masyarakat bertoleransi.  Menerapkan
keimanan dalam setiap tingkah laku menunjukkan bahwa sikap toleransi sukses
dilakukan.

6) Dapat menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah


Masyarakat sudah mengenal arti musyawarah, namun masih banyak masyarakat
yang menyelesaikan masalah tanpa bermusyawarah yang mengakibatkan main hukum
sendiri. Kurangnya sikap menghargai dan toleransi menjadi pemicu terjadinya konflik.
Maka dari itu dibutuhkan sikap toleransi di kehidupan sehari-hari supaya pemutusan
satu masalah bisa melalui langkah musyawarah mufakat.

Page 6
7) Menimbulkan rasa cinta terhadap Negara
Landasan utama negara besar dan kuat adalah adanya sikap rasa toleransi antar
masyarakat. Nantinya sikap nasionalisme akan mengikuti muncul dari belakang
setelah sikap toleransi berhasil diterapkan dalam hidup.

8) Dapat mempersatukan perbedaan


Masih banyak manusia yang menganggap apa yang dianutnya atau apa yang telah
menjadi sejarah nenek moyangnya adalah yang paling baik dan paling benar, padahal
pada kenyataannya tuhan menciptakan manusia penuh dengan perbedaan dan penuh
dengan kekurangan. Semua itu semata mata agar manusia satu dengan yang lainnya
dapat saling menghormati dan menghargai. sikap toleransi dapat mempersatukan
perbedaan menjadi sebuah kekuatan bagi pertahanan negara.

2.3. Jenis-Jenis Sikap Toleransi

1) Toleransi Agama

Hal utama yang dibutuhkan dan biasanya digunakan dalam toleransi yakni dalam
beragama. Dan Agama ini menjadi segmen penting dalam setiap kehidupan
masyarakat. Dengan penuh keyakinan masyarakat melaksanakan agama, dengan
terdapat perbedaan yang tidak diikuti pada toleransi ini bisa menimbulkan perpecahan
serta peperangan dalam masyarakat.

2) Toleransi Budaya

Budaya juga salah satu bentuk toleransi yang sangat penting untuk dipahami oleh
masyarakat, budaya yang tidak sama menyebabkan adat serta istiadat yang berbeda
pula. karna itu harus terdapat regulasi yang mengatur keanekaragaman yang ada.

3) Toleransi Politik

Toleransi politik ialah bagian dari toleransi. Perbedaan pilihan dalam kepemimpinan
merupakan salah satu sumber masalah social. Semua ini disebabkan karena tidak
adanya sikap saling menghargai pilihan masing-masing individu dalam masyarakat,
seperti pemilihan yang dilakukan lembaga politik dalam pemilihan Kepala Daerah dan
bahkan dalam pemilihan Kepala Desa.

Page 7
2.4. Contoh Sikap Toleransi

a. Bergaul dengan semua teman tanpa membedakan agamanya.

b. Menghargai dan menghormati perayaan hari besar keagamaan lain.

c. Tidak menghina ajaran agama lain.

d. Memberikan kesempatan kepada teman nonmuslim untuk berdoa dan


melaksanakan ibadah sesuai kepercayaannya.

e. Tidak memaksakan kehendak kita kepada orang lain yang tidak sependapat.

f. Menjalin silaturahmi dengan tetangga yang walaupun berbeda agama.

g. Menolong orang yang sedang kesusahan tanpa memandang agama yang


dianut ataupun strata sosialnya.

Page 8
B. DISIPLIN

2.1. Pengertian Disiplin

Kata ‘disiplin’ sendiri berasal dari bahas Latin yaitu ‘discipline’ yang artinya latihan
akan kesopanan dan kerohanian juga sebagai pengembangan kepribadian. Sikap disiplin
dapat muncul sebagai bentuk usaha kita dalam memperbaiki diri sebagai individu yang taat
akan aturan yang berlaku. Untuk lebih lengkapnya, mari kita simak pengertian disiplin
menurut para ahli berikut ini.

 Suharsimi Arikunto (1980: 114). Disiplin adalah kepatuhan seseorang dalam


mengikuti peraturan atau tata tertib karena didorong oleh adanya kesadaran yang
ada pada kata hatinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar.
 Siswanto (2001). Disiplin ialah suatu sikap menghormati, menghargai , patuh, taat
terhadap peraturan-peraturan yangberlau, baik yang tertulis maupun tidak tertulis
serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-
sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
 Sanjaya (2005: 9). Disiplin adalah hal yang sangatlah diperlukan bagi setiap
siswa, dengan adanya disiplin belajar, tujuan pendidikan akan lebih mudah
tercapai.

Jadi, dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin yaitu suatu rasa
taat pada nilai yang dipercaya sebagai pertanggung jawaban individu. Tentu sikap ini patuh
pada pengendalian dan pengawasan.

2.2. Manfaat Sikap Disiplin

1. Tumbuhnya Kepedulian
Dengan disiplin membuat anak menjadi mempunyai integritas, selain bisa memikul
tanggung jawab, dapat memecahkan masalah dengan baik, cepat dan mudah.
2. Mengajarkan Keteraturan
Seorang anak akan bisa mempunyai pola hidup yang teratur dan dapat mengelola
waktu yang dimilikinya dengan baik.
3. Tumbuhnya Rasa Percaya Diri
Sikap ini berkembang ketika anak diberi sebuah kepercayaan untuk melakukan suatu
pekejraan yang dapat ia kerjakan dengan sendiri.

Page 9
4. Tumbuhnya Kemandirian
Dengan belajar mandiri anak bisa diandalkan agar dapat memenuhi kebutuhannya
sendiri. Anak juga bisa mengeksplorasi lingkungan dengan baik. Disiplin adalah
bimbingan yang tepat kepada anak agar sanggup atau mampu menentukan pilihan
yang bijak.
5. Membantu Perkembangan Otak
Ketika anak berusia 3 tahun, pertumbuhan otak sangat pesat, disini dia menjadi
peniru perilaku yang piawai. Ia bisa mencontoh dengan sempurna tingkah laku orang
tua yang disiplin, dengan sendirinya akan membentuk kebiasaan dan sikap yang
positif.
6. Menumbuhkan Sikap Patuh
Dengan disiplin anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orang tua atas
kemauan sendiri.

2.3. Jenis – Jenis Sikap Disiplin


 Disiplin Diri Pribadi
Disiplin pribadi mengangut beberapa unsur seperti adanya sesuatu yang harus
ditaati atau ditinggalkan dan adanya proses sikap seseorang terhadap hal tersebut.
 Disiplin Dalam Menggunakan Waktu
Dapat menggunakan dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu sangat
berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan bisa menggunakan waktu
sebaik mungkin.
 Disiplin Dalam Beribadah
Senantiasa beribadah dengan aturan-aturan yang terdapat didalamnya. Kedisiplinan
disini sangat diperlukan, Allah SWT senantiasa menganjurkan hamba-Nya untuk
disiplin, sebagai contoh firman Allah SWT.
 Disiplin Sosial
Disiplin sosial merupakan disiplin yang berhubungan dengan masyarakat atau
dalam hubungannya dengan lingkungan.
 Disiplin Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara
Kedisiplinan adalah suatu hal yang sangat menentukan dalam proses pencapaian
tujuan pendidikan, jika terjadi erosi disiplin maka pencapaian pendidikan akan
terhambat.

Page 10
2.4. Contoh Sikap Disiplin

a. Disiplin di Rumah

 Membantu orang tua


 Belajar dan mengerjakan pekerjaan rumah
 Merapikan kamar setelah bangun tidur
 Merapikan buku setelah belajar
 Tidur dan bangun tepat waktu

b. Disiplin di Jalan Raya

 Berjalan menggunakan lajur kiri di Indonesia


 Membawa surat-surat kendaraan dengan lengkap
 Tidak ugal-ugalan di jalan
 Mematuhi rambu-rambu lalu lintas
 Menggunakan helm SNI
 Mengendarai kendaraan yang masih layak pakai
 Menyalakan lampu sen saat akan belok

c. Disiplin di Sekolah

 Membuang sampah pada tempatnya


 Datang tepat waktu
 Mengenakan atribut sekolah lengkap
 Mengumpulkan PR tepat waktu
 Ikut upacara bendera

d. Disiplin di Tempat Kerja (Pegawai)

 Datang wepat waktu


 Menggunakan seragam sesuai jadwal
 Menyampaikan izin jika tidak bisa hadir
 Bekerja sesuai dengan SOP yang sudah ditetapkan
 Menjaga Kebersihan
 Tidak bolos saat jam kerja

Page 11
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

A. Toleransi

Toleransi merupakan sikap saling menghargai kelompok-kelompok atau antar individu


dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. Menurut istilah yaitu sikap menghargai dan
membebaskan orang lain untuk berpendapat dan melakukan hal yang tidak sependapat
dengan kita tanpa melakukan intimidasi terhadap orang atau kelompok tersebut. Menurut
bahasa yaitu menahan diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain dan berhati
lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Toleransi memiliki banyak
manfaat seperti menghindari peperangan atau perpecahan, meningkatkan rasa persaudaraan,
mempererat hubungan antar manusia, dapat mengendalikan sikap egois, memperkuat iman,
dapat menyelesaikan masalah dengan bermusyawarah, menimbulkan rasa cinta terhadap
Negara serta dapat mempersatukan perbedaan yang ada. Toleransi juga dibagi menjadi
beberapa jenis yaitu : Toleransi agama, budaya dan politik. Dari definisi dan manfaat yang
telah dipaparkan pada pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa toleransi yang
merupakan sikap saling menghargai atas perbedaan-perbedaan yang ada itu wajib ditanamkan
pada setiap individu agar tercipta suasana yang aman dan damai.

B. Disiplin

Kata ‘disiplin’ sendiri berasal dari bahas Latin yaitu ‘discipline’ yang artinya latihan
akan kesopanan dan kerohanian juga sebagai pengembangan kepribadian. Sikap disiplin
dapat muncul sebagai bentuk usaha kita dalam memperbaiki diri sebagai individu yang
taat akan aturan yang berlaku. Serta beberapa pendapat dari para ahli yaitu Suharsimi
Arikunto, Siswanto dan Sanjaya yang terdapat pada bab pembahasan di atas dapat
disimpulkan bahwa disiplin yaitu suatu rasa taat pada nilai yang dipercaya sebagai
pertanggung jawaban individu. Disiplin juga memiliki banyak manfaat seperti :
tumbuhnya kepedulian, mengajarkan keteraturan, tumbuhnya rasa percaya diri,
kemandirian, membantu perkembangan otak serta menumbuhkan sikap patuh. Selain itu
disiplin juga dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya : Disiplin diri pribadi, disiplin
dalam menggunakan waktu, disiplin dalam beribadah, disiplin sosial serta disiplin dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.

Page 12

Anda mungkin juga menyukai