Kelas : 4B
NIM : 20180662086
SOALTEORI HEMATOLOGI TM 3
JAWABAN
1. Trombosit adalah sel darah yang penting dalam pembekuan darah normal. Jumlah
trombosit dapat digunakan sebagai deteksi dini atau mendiagnosis berbagai penyakit
atau kondisi yang dapat menyebabkan masalah pada penggumpalan darah. Oleh
karena itu, penting bagi Anda memiliki jumlah trombosit normal untuk menghalau
penyakit yang mungkin akan menghampiri Anda.
Sedikit berbeda dengan sel darah putih dan merah, trombosit sebenarnya bukan sel,
melainkan sebuah fragmen sel berukuran kecil. Trombosit memiliki peran
penting proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit
akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan peradarahan,
sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.
5. Kelainan trombosit:
- Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)
ITP merupakan kelainan autoimun yang menyebabkan tubuh menjadi mudah
memar atau berdarah. Hal ini terjadi karena jumlah trombosit dalam tubuh rendah,
sehingga proses penggumpalan darah untuk menghentikan terjadinya pendarahan
tidak dapat berfungsi. Gejala utama ITP ditandai dengan munculnya ruam merah atau
memar. Selain itu, gejala umum yang terjadi yaitu mimisan, rasa lelah yang
berlebihan, adanya bercak darah pada urine atau tinja, gusi berdarah, serta volume
darah yang berlebihan saat menstruasi.
- Penyakit von Willebrand
Penyakit ini merupakan penyakit bawaan yang membuat pengidapnya menjadi lebih
mudah berdarah. Gangguan yang satu ini terjadi karena kurangnya protein yang
bernama von Willebrand, yang dibutuhkan saat proses pembekuan darah. Meski tidak
dapat disembuhkan, perawatan yang tepat dapat membuat pengidapnya hidup dengan
normal.
Gejala umum yang terjadi, yaitu pendarahan hebat setelah mencabut gigi, mimisan
yang berlangsung lama, adanya kandungan darah pada urine dan feses, menstruasi
dengan volume darah yang sangat banyak, serta muncul gejala anemia, seperti lemas,
lelah, atau sesak napas.
- Hemofilia
Hemofilia merupakan penyakit yang menyebabkan gangguan pendarahan karena
karena kekurangan protein yang menjadi faktor pembekuan darah. Akibatnya,
pengidap hemofilia akan mengalami pendarahan yang berlangsung lebih lama saat
tubuh sedang terluka.
Gejala utama pengidap hemofilia ditandai dengan pendarahan yang sulit berhenti atau
pendarahan berlangsung lama dengan volume darah yang sangat banyak. Selain itu,
gejala ditandai dengan kulit mudah memar, pendarahan di area sekitar sendi, serta
kesemutan dan nyeri pada area siku, pergelangan kaki, dan lutut.
- Essential Thrombocythemia
Penyakit yang satu ini terjadi ketika terlalu banyak trombosit yang dihasilkan oleh
sumsum tulang belakang. Akibatnya, terjadi penggumpalan darah dalam tubuh karena
meningkatnya proses pembekuan darah. Penyakit ini ditandai dengan gejala, seperti
nyeri pada dada, sakit kepala, tubuh merasa lemas, gangguan penglihatan, memar
pada kulit, kesemutan pada tungkai atau lengan, serta terjadinya pendarahan dari
dalam mulut, hidung, gusi, dan saluran pencernaan.
- Sindrom antifosfolipid
Sindrom yang satu ini merupakan kondisi ketika terjadinya gangguan pada sistem
imun yang menjadi pemicu terjadinya penggumpalan darah. Pengidap sindrom
antifosfolipid akan menghasilkan antibodi abnormal yang bernama antibodi
antifosfolipid yang menyerang protein lemak, sehingga menyebabkan darah lebih
cepat menggumpal.