Anda di halaman 1dari 8

Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.

GAMBARAN HISTOPATOLOGI KULIT DAN INSANG BENIH IKAN


LELE (Clarias sp.) YANG TERINFEKSI Saprolegnia sp. DAN YANG
TELAH DIOBATI DENGAN EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper Betle L.)

Histopatologic Representation of Catfish’s seeds (Clarias sp.) Skin and Gills which
Infected by Saprolegnia sp. and Have Been Treated by Betel Leaf Extract (Piper betle
L.)

Andriana Kusuma Wardhani1*, Sudarno2 dan Rahayu Kusdarwati2.


1
Program Studi Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Airlangga, Surabaya
2
Departemen Manajemen Kesehatan Ikan dan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas
Airlangga, Surabaya
*andriana-k-w-fpk09.web.unair.ac.id

Abstrak

Ikan lele menjadi salah satu komoditi hasil perikanan yang memiliki prospek yang sangat menjanjikan,
baik dari segi permintaan maupun harga jualnya. Salah satu penyakit yang umumnya menyerang ikan lele
adalah penyakit saprolegniasis yang disebabkan oleh jamur Saprolegnia sp. Tumbuhan obat tradisional yang
diketahui dapat bermanfaat dalam pengendalian berbagai agen penyebab penyakit ikan, salah satunya adalah
daun sirih (Piper betle L.). Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran histopatologi insang
dan kulit benih ikan lele (Clarias sp.) yang terinfeksi oleh Saprolegnia sp. dan yang telah diobati dengan ekstrak
daun sirih (Piper betle L). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan perlakuan pemberian ekstrak
daun sirih dengan dosis 3,2 %. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas Perikanan dan Kelautan,
Universitas Airlangga Surabaya dan di Laboratorium Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga pada
bulan Agustus 2013. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi nekrosis pada bagian kulit benih ikan lele
(Clarias sp.) yang terinfeksi Saprolegnia sp. Sedangkan pada perlakuan jaringan yang terinfeksi Saprolegnia sp.
dan telah diobati dengan ekstrak daun sirih (Piper betle L) struktur jaringan kulit tetap pada kondisi normal
karena Saprolegnia sp. tidak mampu menginfeksi jaringan kulit dan insang benih ikan lele (Clarias sp.).

Kata kunci: Histopatologi, Saprolegnia sp. dan Ekstrak Daun Sirih

Abstract

Catfish is one of fisheries commodity which have good prospect, in demand and also price. One of fish
diseases which commonly attacked to catfish is saprolegniasis caused by Saprolegnia sp. Several traditional
medicine plants which have known has advantages to control various fish diseases agent is betel leaf (Piper
betle L.). The aim of this research was to know histopat represent skin and gill of catfish seeds (Clarias sp.)
which infected by Saprolegnia sp and have been treated by betel leaf extract (Piper betle L.). This research
using descriptive methods which treated by 3,2% dosage of betel leaf extract. This research was done at
laboratory of fisheries and marine faculty and laboratory of veterinary faculty of Airlangga University Surabaya
in August 2013. The result of this research show that there was necrotic in catfish seed’s skin (Clarias sp.)
which infected by Saprolegnia sp. In other treatment which infected by Saprolegnia sp. and has been treated by
betel leaf extract (Piper betle L.) the tissue structure still in a normal condition because Saprolegnia sp. can’t
infected the skin and gill’s tissue of catfish seeds (Clarias sp.).

Keywords: Histopatologic, Saprolegnia sp. and Betel Leaf Extract

PENDAHULUAN sebagai protein hewani alternatif yang


Ikan lele menjadi salah satu harganya murah, mudah untuk diolah,
komoditi hasil perikanan yang sangat bergizi tinggi dan rasanya enak. Komoditi
digemari dan merupakan salah satu ikan ini membuat ikan lele memiliki prospek
yang banyak dikonsumsi masyarakat. Ikan yang sangat menjanjikan, baik dari segi
lele digemari semua lapisan masyarakat
25
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.1

permintaan maupun harga jualnya Infeksi suatu penyakit baik yang


(Bachtiar, 2006). infeksius maupun yang non-infeksius
Untuk mengatasi permasalahan dapat didiagnosa dengan beberapa cara,
akibat serangan agen patogenik pada ikan, diantaranya dengan diagnosa secara
para petani maupun pengusaha ikan histopatologi yang bertujuan untuk
banyak menggunakan berbagai bahan- mendapatkan berbagai informasi tentang
bahan kimia maupun antibiotika dalam penyakit. Histopatologi merupakan penelu-
pengendalian penyakit tersebut. Namun suran penyakit secara mikroskopik dimana
penggunaan bahan kimia dan antibiotik dalam pengamatan histopatologi informasi
dengan dosis yang kurang atau tidak tepat yang diperoleh dalam bentuk gambaran
secara kontinyu, akan menimbulkan masa- perubahan organ atau jaringan. Informasi
lah baru berupa meningkatnya resistensi yang diperoleh juga dapat digunakan
mikroorganisme terhadap bahan tersebut. sebagai data untuk mengetahui ada atau
Selain itu, masalah lainnya adalah bahaya tidak infeksi penyakit serta untuk mera-
yang ditimbulkan terhadap lingkungan malkan proses kejadian penyakit dan
sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan tingkat epidemik suatu penyakit.
manusia yang mengonsumsinya. Oleh
sebab itu, dibutuhkan alternatif bahan obat METODOLOGI
yang lebih aman yang dapat digunakan Waktu dan Tempat
dalam pengendalian penyakit ikan. Salah Penelitian ini dilakukan di Labora-
satu alternatifnya adalah dengan meng- torium Basah Fakultas Perikanan dan
gunakan tumbuhan obat tradisional yang Kelautan, Universitas Airlangga Surabaya
bersifat anti parasit, anti jamur, anti bak- dan di Laboratorium Histologi dan Pato-
teri, dan anti viral. Pemanfaatan tumbuhan logi Fakultas Kedokteran Hewan Univer-
obat tradisional memiliki beberapa keun- sitas Airlangga. Penelitian dilaksanakan
tungan, antara lain relatif lebih aman, pada bulan Agustus 2013.
murah, mudah diperoleh, tidak menim-
bulkan resistensi, dan relatif tidak berba- Materi Penelitian
haya terhadap lingkungan sekitarnya. Peralatan Penelitian
Beberapa tumbuhan obat trade- Peralatan penelitian yang akan
sional yang diketahui dapat dimanfaatkan digunakan dalam penelitian ini adalah
dalam pengendalian berbagai agen penye- akuarium, cawan petri, labu erlenmeyer,
bab penyakit ikan salah satunya adalah tabung reaksi, jarum Ose, bunsen, pipet
daun sirih (Piper betle L.). Menurut tetes, inkubator, objek gelas dan cover
Wijayakusuma dkk. (1992), sirih telah gelas, mikroskop, serta kamera untuk
dikenal dan dimanfaatkan sejak lama di dokumentasi.
Indonesia. Semua bagian tanaman, akar,
daun dan bijinya dapat digunakan untuk Bahan Penelitian
obat tetapi daunnya lebih banyak digu- Bahan yang digunakan dalam pene-
nakan. Cukup banyak jenis bahan kimia litian ini adalah benih ikan lele (Clarias
yang terdapat pada sirih dan pemakaiannya sp.), isolat jamur Saprolegnia sp., daun
sebagai obat tradisional sudah lama sirih (Piper betle L.), Saboraud Dextrose
dikenal. Daun sirih selain mempunyai Agar (SDA), PZ (NaCl fisiologis), ethanol
khasiat sebagai styptic (penahan darah) 95%, akuades, organ insang dan kulit ikan
dan vulnerary (obat luka pada kulit) juga lele yang telah difiksasi dalam BNF
berdaya antioksida, antiseptik, fungisida, (Buffer Netral Formalin) 10%, pewarnaan
dan sebagai bakterisidal. Widarto (1990) Haematoksilin-Eosin, xylol dan minyak
juga mengatakan bahwa daun sirih emersi, objek gelas dan cover gelas,
mengandung minyak atsiri yang bersifat mikroskop.
menghambat pertumbuhan mikroba.
26
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.1

Metode Penelitian dengan vaseline dan dihomogenisasi


Metode yang digunakan dalam menggunakan mortar. Infeksi buatan
penelitian ini adalah metode deskriptif, Saprolegnia sp. pada benih ikan lele dila-
yaitu metode yang menggambarkan kukan dengan cara perendaman spora
kejadian atau keadaan tertentu. Metode Saprolegnia sp. kurang lebih selama tujuh
dalam bentuk deskriptif termasuk dalam hari.
data kualitatif. Taylor dan Bogdan (1984) Pengobatan dengan ekstrak daun
mengatakan bahwa metode kualitatif sirih dilakukan dengan metode pengolesan
merupakan prosedur penelitian yang dengan dosis 3,2% (Widya, 2013). Proses
menghasilkan data deskriptif berupa kata- pengolesan diawali dengan menarik jamur
kata secara tertulis. Saprolegnia sp. pada bagian tubuh ikan
yang terkena jamur kemudian diolesi
Prosedur Kerja secukupnya pada bagian tubuh yang
Prosedur penelitian meliputi pem- terinfeksi Saprolegnia sp. dengan ekstrak
buatan larutan zoospora, pembuatan daun sirih. Ikan yang sudah diberi
ekstrak daun sirih, pembuatan ekstrak daun perlakuan ini kemudian dimasukkan kem-
sirih, infeksi buatan Saprolegnia sp. pada bali ke dalam akuarium yang diisi dengan
benih ikan lele, dan pengobatan dengan air bersih sebagai tempat pengobatan dan
salep ekstrak daun sirih. Pembuatan laru- pemeliharaan. Selama proses pengobatan
tan zoospora adalah dengan cara memo- ini tidak lupa ikan diberi pakan berupa
tong potongan blok agar yang terdapat pelet sebanyak 2 kali dalam sehari.
jamur dan dimasukkan kedalam erlen-
meyer, inkubasi dilakukan selama 2-3 hari Parameter Penelitian
dalam suhu 26-28oC. Pembilasan hifa Parameter utama dalam penelitian
menggunakan air steril dalam cawan petri ini adalah adanya perubahan histopatologi
sebanyak dua kali dan dipindahkan pada insang dan kulit benih ikan lele
kedalam labu ukur yang telah diisi dengan (Clarias sp.) yang terinfeksi oleh
air steril lalu inkubasi selama 24-25 jam. Saprolegnia sp. dan diobati dengan ekstrak
Pembuatan ekstrak daun sirih daun sirih (Piper betle L.). Pengolesan
menggunakan 500 gram daun sirih segar ekstrak daun sirih yang berbentuk salep
yang berukuran 7-8 cm kemudian dicuci, kepada insang dan kulit benih ikan lele ini
dikeringkan dan dihaluskan. Daun sirih dilakukan sebanyak dua kali sehari sampai
direndam dalam larutan n-hexane selama 5 kurang lebih tujuh hari. Sedangkan
hari untuk menghilangkan klorofil yang parameter penunjang dalam penelitian ini
terkandung di dalamnya. Tahap selanjut- adalah pengukuran suhu, pengukuran
nya adalah perendaman dengan etanol derajat keasaman (pH), serta pengukuran
95%. Ekstraksi dilakukan dengan meren- oksigen terlarut (DO).
dam serbuk daun sirih dengan etanol 95%
selama 3x24 jam. Selanjutnya ekstraksi Analisis Data
yang sudah direndam disaring menggu- Data yang diperoleh dari kegiatan
nakan kertas saring. Hasil penyaringan penelitian akan diolah dan dijelaskan
diuapkan menggunakan rotary vacuum secara deskriptif dalam bentuk tulisan,
evaporator pada suhu 40oC. Hasil eks- gambaran histopatologi bagian tubuh ikan
traksi berbentuk kental dan berwarna hijau. lele yang masih sehat, gambaran histo-
Pembuatan salep ekstrak daun sirih patologi benih ikan lele yang terinfeksi
yang dibuat sebanyak 10 gram dengan Saprolegnia sp. serta gambaran histo-
dosis 3,2%. Pembuatan dosis salep ekstrak patologi benih ikan lele yang telah diobati
daun sirih sebanyak 10 gram terdiri dari dengan ekstrak daun sirih (Piper betle L.).
3,2 gram ekstrak dan 6,8 gram vaseline. Kemudian dilakukan pengambilan foto
Dosis ekstrak tersebut akan dicampur sebagai dokumentasi dengan menggunakan
27
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.1

mikroskop cahaya dengan perbesaran Insang Normal (Kontrol)


100x.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Gambaran Histopatologi Kulit
dan Insang Benih Ikan Lele
Dari penelitian yang dilakukan
telah didapatkan hasil preparat histopato-
logi yaitu ,insang dan kulit benih ikan lele
yang sehat sebagai kontrol, insang dan
kulit benih ikan lele yang mendapat
perlakuan terinfeksi oleh Saprolegnia sp.,
serta insang dan kulit benih ikan lele yang Gambar 2. Gambaran histopatologi insang
terinfeksi Saprolegnia dan telah diobati benih ikan lele kontrol, pewarnaan
menggunakan ekstrak daun sirih (Piper HE, perbesaran 200x.
betle L.). Preparat tersebut kemudian Keterangan : (A) Lamela primer; (B)
diamati dan dibaca perubahan jaringan Lamela sekunder.
yang terjadi dan berikut adalah perban-
dingan antara preparat normal dengan Pada gambar 2 diatas menunjukkan
preparat yang mendapatkan telah men- gambar penampang insang benih ikan lele
dapatkan perlakuan berupa infeksi dan yang tidak diinfeksi sebagai kontrol, dapat
pengobatan. terlihat bahwa insang tersebut tidak terjadi
perubahan jaringan. Tidak terjadi terjadi
Kulit Normal (Kontrol) kerusakan pada jaringan lamela primer dan
lamela sekunder.

Kulit Terinfeksi Saprolegnia sp.

D
Gambar 1. Gambaran histopatologi kulit
benih ikan lele kontrol, pewarnaan
HE, perbesaran 200x.
Keterangan: (a) sel mukus; (b) kelenjar
mukus; (c) epidermis Gambar 3. Gambaran histopatologi kulit
benih ikan lele yang terinfeksi
Pada gambar 1 dapat dilihat Saprolegnia., pewarnaan HE,
penampang kulit benih ikan lele yang tidak perbesaran 400x.
diberi perlakuan infeksi sebagai kontrol Keterangan : (d) epidermis; (e) basal layer
susunan jaringan histolopatoginya normal,
sel mukus, epidermis, dermis dan stratum Pada gambar 3 diatas terlihat
compactum pada jaringan tersebut terlihat bahwa terdapat perubahan jaringan pada
normal dan tidak terjadi perubahan kulit benih ikan lele yang terinfeksi oleh
jaringan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak Saprolegnia sp. yaitu nekrosis pada sel
ada infeksi organisme asing pada mukus, sel mukus ini mengalami keru-
permukaan kulit benih ikan lele. sakan sel yang mengakibatkan hilangnya
28
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.1

sel mukus dan kelenjar mukus pada Pewarnaan HE, perbesaran 100x. (a)
permukaan kulit benih ikan lele. Sel yang sel mukus; (b) kelenjar mukus; (c)
telah mengalami nekrosis ini tidak dapat epidermis
menyerap zat warna pada proses pewar-
naan HE sehingga pada preparat histo- Pada gambar 5 menunjukkan gam-
patologi sel mukus dan kelenjar mukus ini baran histopatologi kulit benih ikan lele
tidak dapat terbaca. yang telah diberi ekstrak daun sirih yang
dioleskan pada permukaan kulit, jaringan
Insang Terinfeksi Saprolegnia sp. yang ditunjukkan pada preparat diatas
merupakan jaringan yang menjadi normal
setelah terinfeksi oleh Saprolegnia sp. dan
tidak terdapat perubahan patologi pada
preparat tersebut.

Insang yang diobati dengan ekstrak


daun sirih

Gambar 4. Gambaran histopatologi insang


benih ikan lele yang terinfeksi
Saprolegnia. pewarnaan HE,
perbesaran 200x. A
Keterangan : (A) Lamella primer; (B) B
Lamela sekunder

Pada gambar 4 menunjukkan gam-


Gambar 6. Gambaran histopatologi insang
baran histopatologi insang benih ikan lele
benih ikan lele setelah diobati
yang telah terinfeksi oleh jamur
dengan ekstrak daun sirih, pewar-
Saprolegnia sp., tidak terdapat perubahan
naan HE, perbesaran 200x.
patologi pada jaringan tersebut karena
Keterangan : (A) Lamella primer; (B)
Saprolegnia sp. hanya melekat pada per-
Lamela sekunder
mukaan insang sehingga jaringan insang
benih ikan lele tersebut tidak mengalami
Pada gambar 6 diatas menunjukkan
perubahan patologi.
gambaran histopatologi insang benih ikan
lele yang telah diobati dengan ekstrak daun
Kulit yang Diobati dengan Ekstrak
sirih (Piper betle L.). Preparat diatas
Daun Sirih (Piper betle L.)
menunjukkan tidak terdapat perubahan
patologi pada jaringan insang benih ikan
lele tersebut. Pengobatan yang telah dila-
kukan dengan cara pengolesan pada per-
mukaan tubuh benih ikan lele juga tidak
B terlihat adanya perubahan patologi pada
insang tersebut.
A
C Pembahasan
Hasil pembacaan preparat histopa-
Gambar 5. Gambaran histopatologi kulit tologi menunjukkan bahwa tidak terjadi
benih ikan lele setelah pengobatan. perubahan yang berarti pada kulit dan
29
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.1

insang benih ikan lele baik itu yang


normal

30
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.1

maupun yang telah terinfeksi oleh memiliki kandungan analgetik dan anti-
Saprolegnia sp. Pada benih ikan lele yang fungal dengan menghambat pertumbuhan
sehat susunan sel mukus, epidermis, dan yeast (sel tunas) dengan cara mengubah
dermis pada kulit jaringan tidak terdapat struktur dan menghambat sintesis dinding
perubahannya baik itu bentuk maupun sel, sehingga menyebabkan kematian sel
susunannya. Sedangkan pada jaringan (Oktaviani, 2012).
insang susunan lamella primer dan Hasil pembuatan preparat pada
sekundernya juga tidak terdapat kerusakan insang benih ikan lele yang diberikan
yang terjadi. pengobatan dengan ekstrak daun sirih
Pada benih ikan lele yang terinfeksi (Piper betle L.) menunjukkan tidak ada
oleh Saprolegnia sp. terjadi kerusakan perubahan yang berarti pada jaringan yang
susunan jaringan dikulit berupa nekrosis. diamati antara insang benih ikan lele yang
Prince dan Wilson (2006) mengemukakan normal, terinfeksi Saprolegnia sp. dan
bahwa nekrosis merupakan sel-sel yang yang telah dilakukan pengobatan menggu-
mempunyai aktivitas yang sangat rendah nakan ekstrak daun sirih (Piper betle L.)
dan akhirnya mengalami kematian sel
jaringan sehingga menyebabkan hilangnya Kualitas Air
fungsi pada daerah yang mengalami Parameter kualitas air yang diamati
nekrosis. Karakteristik dari jaringan antara lain suhu, pH dan oksigen terlarut.
nekrotik, yaitu memiliki warna yang lebih Suhu air media pemeliharaan berkisar 27-
pucat dari warna normal, hilangnya daya 28
o
C yang diukur menggunakan
rentang (jaringan menjadi rapuh dan termometer. Oksigen terlarut (DO) berkisar
mudah terkoyak), atau memiliki konsis- 4-5 mg/l diukur menggunakan DO meter.
tensi yang buruk atau pucat (seperti Menurunnya oksigen terlarut dalam air
bubur), dan kadang-kadang menimbulkan dapat mengurangi nafsu makan ikan yang
bau yang tidak enak serta kalsifikasi. pada akhirnya menyebabkan pertumbuhan
Sedangkan pada insang benih ikan akan terganggu (Sharfrudin dkk., 2006).
lele yang telah terinfeksi oleh Saprolegnia Kadar oksigen di suatu perairan yang
sp. tidak menunjukkan tanda perubahan rendah dapat menyebabkan ikan menjadi
jaringan yang terjadi, sebab hifa jamur stres sehingga sistem imun menjadi
Saprolegnia sp. hanya menempel pada menurun. Pada saat itu serangan penyakit
permukaan insang, sehingga pada saat akan mudah masuk ke dalam tubuh ikan.
dilakukan pembacaan preparat histopato- dan pH berkisar 7 yang diukur meng-
logi tidak terlihat adanya perubahan pato- gunakan kertas lakmus. Menurut Bachtiar
logi pada jaringan insang benih ikan lele. (2006), derajat keasaman yang ideal untuk
Hasil pembuatan preparat kulit pertumbuhan ikan lele yaitu 6,5-8. Dengan
benih ikan lele yang telah dilakukan menjaga kualitas air, penyakit jamur
pengobatan berupa pemberian ekstrak Saprolegnia sp. dapat dicegah.
daun sirih (Piper betle L.) menunjukkan
bahwa tidak terjadi kerusakan pada KESIMPULAN DAN SARAN
susunan jaringan tersebut. Kesimpulan
Senyawa aktif yang terkandung Berdasarkan hasil penelitian yang
dalam daun sirih (Piper betle L.) dan telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
bersifat antifungi yaitu fenil propane gambaran histopatologi pada jaringan
(senyawa fenolik). Adanya senyawa fenol insang benih ikan lele yang terinfeksi oleh
sebagai zat anti mikroba yang terdapat Saprolegnia sp. tidak terjadi perubahan
dalam ekstrak daun sirih dapat merusak histopatologi, sedangkan pada jaringan
dinding sel fungi, sehingga menyebabkan kulit benih ikan lele yang terinfeksi oleh
pertumbuhan jamur menjadi lambat Saprolegnia sp. terjadi perubahan
(Achmad dan Ido, 2009). Eugenol juga histopatologi yaitu nekrosis. Gambaran
31
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017
Journal of Aquaculture and Fish Health Vol. 7 No.1

histopatologi pada jaringan kulit dan Tepung Terigu. Jurnal Akuakultur


insang yang telah diobati oleh ekstrak daun Indonesia 5(2) : 137-147.
sirih (Piper betle L.) tidak terjadi Soetomo, M. H. A. 1987. Teknik Budidaya
perubahan histopatologi atau sama seperti Ikan Lele Dumbo. Sinar Baru.
gambaran histopatologi jaringan yang Bandung. 109 hal..
normal. Taylor, S. J., and Bogdan, R. 1984.
Introduction to Qualitative Reseach
Saran Methods: the Search for Meanings.
Agar mendapatkan hasil yang New York: John Wiley and Sons.
maksimal mengenai perubahan histopato- Widarto, H. 1990. Pengaruh Minyak Atsiri
logi pada benih ikan lele (Clarias sp.) yang Daun Sirih (Piper betle L.)
terinfeksi oleh jamur Saprolegnia sp. dan terhadap Pertumbuhan Bakteri
keefektivitasan ekstrak daun sirih (Piper Escherichia coli dan
betle L.) untuk mengobati ikan yang Staphylococcus aureus. Skripsi.
terserang jamur Saprolegnia sp, perlu Fateta-IPB, Bogor.
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan Widya, P. 2013. Pengaruh Ekstrak Daun
menggunakan metode dan peralatan yang Sirih (Piper betle L.) terhadap
lebih kompleks. Tingkat Kesembuhan Benih Ikan
Lele Dumbo (Clarias sp.) yang
DAFTAR PUSTAKA Terinfeksi Saprolegnia sp. Skripsi.
Achmad dan Ido, S. 2009. Pengujian Fakultas Perikanan dan Kelautan
Aktivitas Ekstrak Daun Sirih Universitas Airlangga. Surabaya.
(Piper betle Linn) terhadap Wijayakusuma, H. M., S. Dalimartha, dan
Rhizoctonia sp. secara in vitro. A. S. Wirian. 1992. Tanaman
Departemen Manajemen Hutan. Berkhasiat Obat di Indonesia jilid I.
Fakultas Kehutanan. Institut Pustaka Kartini. Jakarta.
Pertanian Bogor. Bogor. Hal 1-7.
Bachtiar, Y. 2006. Panduan Lengkap
Budidaya Ikan Lele Dumbo. 101
hal.
Oktaviani, D. 2012. Uji Banding
Efektivitas Ekstrak Daun Sirih
Merah (Piper crocatum) dengan
Zinc Pyrithione 1% terhadap
Pertumbuhan Pityrosporum Ovale
pada Penderita Berketombe.
Program Pendidikan Sarjana
Kedokteran. Fakultas Kedokteran.
Universitas Diponegoro. Semarang.
Hal 16.
Prince, S. A., and Wilson, L. M. 2006.
Patofisiologi. Edisi VI. volume I.
EGC. Philadelphia.
Sharfrudin, D., Yuniarti dan Setiawati, M.,
2006. Pengaruh Kepadatan Benih
Ikan Lele Dumbo (Clarias sp.)
terhadap Produksi pada Sistem
Budidaya dengan Pengendalian
Nitrogen melalui Penambahan

32
Diterima/submitted:4 November 2017
Disetujui/accepted:3 Juli 2017

Anda mungkin juga menyukai