Anda di halaman 1dari 15

87

Journal of Aquaculture Management and Technology


Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius)


TERHADAP PROFIL DARAH IKAN KERAPU MACAN (Epinephelus fuscoguttatus)

The Effect of Jeruju Leaf Extract (Acanthus ilicifolius) Administration on The Blood
Profile Of Tiger Grouper (Epinephelus fuscoguttatus)

Lukman Anugrah Agung1, Slamet Budi Prayitno2, Sarjito3


Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang-Semarang.
Email: lukman.anugrah@gmail.com

ABSTRAK

Ikan kerapu termasuk salah satu komoditas perikanan laut bernilai ekonomis penting. Ikan kerapu
macan memiliki beberapa keunggulan diantaranya nilai gizi yang tinggi dan pertumbuhan yang lebih
cepat daripada ikan kerapu jenis lain. Salah satu permasalahan dalam budidaya ikan kerapu macan adalah
serangan penyakit. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya penyakit ialah meningkatkan imunitas
ikan. Daun jeruju (Acanthus ilicifolius) merupakan bahan herbal yang diduga mampu meningkatkan
imunitas ikan kerapu macan. Peningkatan imunitas ikan dapat diketahui dengan memeriksa profil
darahnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun jeruju (Acanthus
ilicifolius) terhadap profil darah ikan kerapu macan meliputi jumlah eritrosit, jumlah leukosit, diferensial
leukosit dan aktivitas fagositosis. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Dosis ekstrak daun jeruju yang digunakan adalah: perlakuan A (0
gr/kg); perlakuan B (5 gr/kg); perlakuan C (10 gr/kg); dan perlakuan D (15 gr/kg). Pemberian ekstrak
daun jeruju melalui pakan dilakukan selama 14 hari.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun jeruju berpengaruh nyata terhadap
jumlah eritrosit (P<0,05) dan berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah leukosit (P<0,01) namun tidak
berpengaruh nyata terhadap diferensial leukosit dan aktivitas fagositosis ikan kerapu macan (P>0,05).
.
Kata kunci : Ekstrak daun jeruju, Profil darah, Epinephelus fuscoguttatus

ABSTRACT

Grouper is one of economically commodity fish. Tiger grouper has several advantages including
high nutritional value and rapid growth than other types of grouper. One of the problems in the tiger
grouper culture is a disease. One way to prevent the disease is to improve the immunity of fish, Jeruju
leaf extracts is one of the herbal material which can increased fish imunity. Increased of fish immunity
can be detected by examining of blood profile.
The purpose of this experiment is determine the effect of jeruju leaf extract (Acanthus ilicifolius)
on the blood profile of tiger grouper i.e. : number of erythrocyte, leukocyte, differential leukocyte, and
phagocyty activity. The design of the experiment is a completely randomized design (CRD) with 4
treatments and 3 replications. Jeruju (acanthus ilicifolius) leaf extracts were mixed with the artificial feed
at concentrations of 0 g/kg ,5 g/kg, 10g/kg and 15 g/kg and had been fed to grouper for 14 days period.
The results showed that administration of jeruju leaf extract significantly effect on the number of
erythrocytes (P<0.05) and highly significant effect on the number of leukocytes (P <0.01) but no
significant effect (P>0,05) on differential leukocyte, and phagocyty activity of tiger grouper.
.
Keywords: Jeruju leaf extract, Blood profile, Epinephelus fuscoguttatus

*) Penulis Penanggung Jawab


88
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

PENDAHULUAN
Ikan kerapu termasuk salah meningkatkan imunitas udang windu
satu komoditas perikanan laut dan meningkatkan kelulushidupan
bernilai ekonomis penting. Salah satu udang windu yang diinfeksi bakteri
jenis ikan kerapu yang sering Vibrio harveyi. Namun, belum ada
dibudidayakan di keramba jaring penelitian yang menunjukkan
apung ialah ikan kerapu macan. Ikan pengaruh ekstrak daun jeruju
kerapu macan memiliki beberapa (A.ilicifolius) terhadap profil darah
keunggulan diantaranya nilai gizi ikan kerapu macan sehingga dapat
yang tinggi dan pertumbuhan yang diketahui kemampuan ekstrak daun
lebih cepat daripada ikan kerapu jeruju dalam meningkatkan imunitas
jenis lain. ikan kerapu macan (E.
Salah satu permasalahan dalam Fuscoguttatus). Berdasarkan uraian
budidaya ikan kerapu macan adalah di atas, menarik untuk melakukan
serangan penyakit yang diakibatkan penelitian ini.
oleh bakteri dan virus. Menurut Tujuan penelitian ini ialah
Johny et al. (2005), upaya untuk mengetahui pengaruh
penanggulangan dan pencegahan pemberian berbagai dosis ekstrak
terhadap penyakit dapat dilakukan daun jeruju melalui pakan terhadap
dengan meningkatkan imunitas ikan. profil darah ikan kerapu macan
Menurut Saptiani (2011), bahan- meliputi jumlah eritrosit, jumlah
bahan yang diduga mampu leukosit, diferensial leukosit, dan
meningkatkan imunitas ikan ada aktivitas fagositosis ikan kerapu
beberapa jenis yaitu vaksin, macan.
golongan imunostimulan, probiotik, Pembuatan ekstrak daun
dan fitofarmaka. jeruju (A. ilicifolius) dilakukan di
Jeruju merupakan salah satu Balai Obat Alami Universitas
jenis herbal atau fitofarmaka yang Diponegoro, Semarang pada bulan
berpotensi meningkatkan imunitas Juni 2012. Kegiatan penelitian secara
ikan dan udang. Saptiani (2011) keseluruhan dilakukan di
melaporkan bahwa ekstrak daun laboratorium Manajemen Kesehatan
jeruju (Acanthus ilicifolius) dapat Hewan Akuatik pada Laboratorium

*) Penulis Penanggung Jawab


89
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

Hama Penyakit Ikan dan Udang (Manoppo, 2011). Pemberian ekstrak


Balai Besar Pengembangan daun jeruju melalui pakan diberikan
Budidaya Air Payau (BBPBAP) selama 14 hari. Dosis yang
Jepara pada bulan Juli-September digunakan adalah: perlakuan A (0
2012. gr/kg); perlakuan B (5 gr/kg);
perlakuan C (10 gr/kg); dan
METODOLOGI PENELITIAN perlakuan D (15 gr/kg). Perbedaan
Hewan uji yang digunakan dosis mengacu pada Saptiani (2011),
dalam penelitian adalah ikan kerapu sedangkan lama waktu pemberian
macan (E. fuscoguttatus) dengan ekstrak daun jeruju mengaju pada
panjang 8-10 cm dan berat rata rata Cheng et al. (2007).
15 gram. Penelitian menggunakan Pengambilan darah dilakukan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan memotong ekor ikan, darah
dengan 4 perlakuan dan 3 yang diperoleh dihisap dengan pipa
ulangan. Ikan yang digunakan dalam kapiler kemudian ditampung dalam
penelitian ini berjumlah 96 ekor. mikrotube. Penghitungan profil darah
Tiap perlakuan digunakan 8 ekor meliputi jumlah eritrosit, jumlah
ikan yang dipelihara pada wadah leukosit, diferensial leukosit dan
penelitian dan ditempatkan dalam aktivitas fagositosis dilakukan
bak semen. Sistem pemeliharaan menurut prosedur Anderson dan
menggunaan air mengalir. Kondisi Siwicki (1993) dan Isnansetyo
kualitas air yaitu suhu berkisar antara (2012).
27-28,30C, pH 7,00- 8,1, DO 6,8-7,6
mg/L, Salinitas 34-35 PPT, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
amoniak 0,011-0,025 mg/L. Rerata hasil pengamatan
Pembuatan ekstrak daun jumlah eritrosit tersaji pada tabel 1
jeruju (A. Ilicifolius) mengacu pada dan gambar 1.
Saptiani (2011) dan penambahan
ekstrak daun jeruju dalam pakan
menggunakan metode coating

*) Penulis Penanggung Jawab


90
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

Tabel 1. Rerata Jumlah Eritrosit (x 106 sel/mm3) pada Ikan Kerapu Macan yang
Diberi Ekstrak Daun Jeruju Melalui Pakan
Hari Ke- Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D
hari ke-0 1,38±0,65a 1,29±0,69 a 1,04±0,25 a 0,87±0,32 a
hari ke-7 1,44±1,13 a 1,1±0,46 a 0,99±0,55 a 0,92±0,09 a
hari ke-14 1,26±0,19 a 1,71±0,17b 1,24±0,16a 1,22±0,18a

Grafik rerata jumlah eritrosit ekstrak daun jeruju melalui pakan


pada ikan kerapu macan yang diberi disajikan pada gambar 1.

1,8
Jumlah eritrosit (x 106) sel/mm 3

1,6
1,4
1,2
1
Perlakuan A
0,8 Perlakuan B
0,6 Perlakuan C
0,4 Perlakuan D
0,2
0
0 7 14
Waktu (hari)

Gambar 1. Rerata jumlah eritrosit pada ikan kerapu macan yang diberi ekstrak
daun jeruju melalui pakan

Pada hari ke-0 hingga hari ke- B, C, dan D cenderung meningkat.

7, rerata jumlah eritrosit pada Hasil analisa ragam jumlah eritrosit

perlakuan B, C, dan D menurun, pada hari ke-0 dan hari ke 7

sedangkan perlakuan A meningkat. menunjukkan hasil tidak

Pada hari ke-7 sampai hari ke-14 berpengaruh nyata. Hal ini

rerata jumlah eritrosit perlakuan A menunjukkan bahwa pemberian

cenderung menurun, sedangkan ekstrak daun jeruju dalam pakan

rerata jumlah eritrosit pada perlakuan sampai dengan hari ke-7 tidak

*) Penulis Penanggung Jawab


91
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap adanya kandungan flavonoid dalam

jumlah eritrosit Ikan kerapu macan. ektrak daun jeruju (A. ilicifolius)

Akan tetapi, hasil analisa ragam yang bersifat antioksidan (Saptiani,

menunjukkan bahwa pemberian 2011). Mekanisme antioksidan dalam

ekstrak daun jeruju dalam pakan mencegah serangan penyakit ialah

selama 14 hari berpengaruh nyata dengan meningkatkan jumlah

terhadap jumlah eritrosit (P<0,05) eritrosit untuk mencegah terjadinya

ikan kerapu macan. Hal ini penurunan eritrosit ketika ikan

mengindikasikan bahwa pemberian terserang penyakit (Arifani, 2009).

ekstrak daun jeruju selama 14 hari Menurut Lagler et al. (1977),


kisaran jumlah eritrosit normal pada
mampu meningkatkan jumlah
ikan teleostei yaitu antara 2.104-3.106
eritrosit ikan kerapu macan.
sel/mm3. Hal ini menunjukkan
Perlakuan B merupakan perlakuan bahwa pemberian ekstrak daun jeruju
aman bagi ikan karena jumlah
yang memberikan pengaruh terbaik
eritrosit yang diakibatkan oleh
yang mampu meningkatkan jumlah
pemberian ekstrak daun jeruju masih
eritrosit tertinggi dengan nilai dalam kisaran normal. Hasil
pengamatan jumlah leukosit tersaji
1,71.106 sel/mm3. Peningkatan
pada tabel 2 dan gambar 2
jumlah eritrosit disebabkan oleh

Tabel 2. Rerata Jumlah Leukosit (x104 sel/mm3) Ikan Kerapu Macan yang Diberi
Ekstrak Daun Jeruju Melalui Pakan
Hari ke Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D
0 4,83±1,46a 5,38±2,44a 4,43±1,10a 2,36±0,43a
7 2,6±0,83a 4,5±3,23a 2,32±1,47a 4,3±0,99a
14 3,64±0,29a 6,04±0,64b 5,55±0,54b 4,94±0,52a

*) Penulis Penanggung Jawab


92
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

Grafik rerata jumlah leukosit ekstrak daun jeruju melalui pakan


pada ikan kerapu macan yang diberi disajikan pada gambar 2.

7
Jumlah leukosit (X104 sel/mm3)

6
5
4 Perlakuan A
3 Perlakuan B

2 Perlakuan C
Perlakuan D
1
0
0 7 14
Waktu (hari)

Gambar 2. Jumlah leukosit ikan kerapu macan yang diberi ekstrak daun
jeruju melalui pakan

Pada hari ke-0 hingga hari ke- tetapi, hasil analisa ragam
7, rerata jumlah leukosit pada menunjukkan bahwa pemberian
perlakuan A, B, dan C cenderung ekstrak daun jeruju dalam pakan
menurun, sedangkan perlakuan D selama 14 hari berpengaruh nyata
meningkat. Pada hari ke-7 sampai terhadap jumlah leukosit (P<0,01).
hari ke-14, rerata jumlah leukosit Hal ini menunjukkan bahwa
cenderung meningkat pada semua pemberian ekstrak daun jeruju
perlakuan. Hasil analisa ragam selama 14 hari mampu meningkatkan
jumlah leukosit pada hari ke-7 jumlah leukosit. Saptiani (2011),
menunjukkan hasil tidak melaporkan bahwa bioaktif ekstrak
berpengaruh nyata. Hal ini daun jeruju mengandung bahan aktif
menunjukkan bahwa pemberian diantaranya polifenol, alkaloid dan
ekstrak daun jeruju dalam pakan flavonoid. Golongan alkaloid dan
pada hari ke-7 tidak berpengaruh flavonoid pada daun jeruju banyak
nyata terhadap jumlah leukosit mengandung glukosida. Senyawa
(P>0,05) ikan kerapu macan. Akan golongan glukosida inilah yang

*) Penulis Penanggung Jawab


93
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

menyebabkan peningkatan jumlah masih dalam kisaran normal.Menurut


leukosit pada ikan kerapu macan. Rastogi (1977) dalam Suryati (2010)
Hasil ini sejalan dengan hasil jumlah leukosit pada ikan normal
penelitian Indriastuti (2009) yang yaitu sekitar 2.104-1.5.105 sel/mm3.
menunjukkan EDKZD SHPEHULDQ - Diferensial leukosit yang
glukan dalam formulasi pakan dapat ditemukan pada penelitian ini yaitu
meningkatkan jumlah leukosit pada monosit, neutrofil, limfosit dan
ikan kerapu bebek (Cromileptes trombosit. Hasil Rerata persentase
altivelis). Menurut Suryati (2010), monosit ikan kerapu macan selama
peningkatan leukosit merupakan penelitian pada hari ke-0, hari ke-7
salah satu indikator meningkatnya dan hari ke-14 tersaji pada tabel 3
imunitas ikan. Jumlah leukosit ikan dan gambar 3.
kerapu macan selama penelitian

Tabel 3. Rerata Persentase Monosit Ikan Kerapu Macan


Hari ke Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D
0 13±2a 9,66±5,51a 18±4,36a 15,33±2,52a
7 23,3±7,51a 20,3±8,08a 27,3±12,90a 30,00±27,07a
14 29,30±13,05a 40,30±8,96a 40,00±5,00a 34,00±4,00a

Grafik rerata persentase melalui pakan disajikan pada gambar


monosit pada ikan kerapu macan 3.
yang diberi ekstrak daun jeruju

60

50
Persentase Monosit (%)

40
Perlakuan A
30
Perlakuan B
20 Perlakuan C

10 Perlakuan D

0
0 7 14
Waktu (hari)
*) Penulis Penanggung Jawab
94
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

Gambar 3. Rerata persentase monosit pada ikan kerapu macan yang diberi
ekstrak daun jeruju melalui pakan.
Gambar (3) menunjukkan berperan dalam sistem imunitas ikan
bahwa pada hari ke-0 sampai hari ke- melalui aktivitas fagositosis.
14 rerata persentase monosit Aktivitas fagositosis untuk melawan
cenderung meningkat pada semua patogen dilakukan oleh monosit
perlakuan. Namun, hasil analisa melalui beberapa tahap yaitu
ragam persentase monosit pada hari pelekatan, penelanan, pencernaan
ke-7 dan ke-14 menunjukkan bahwa dan pengeluaran partikel patogen.
pemberian ekstrak daun jeruju Hasil penelitian mengindikasikan
selama 14 hari tidak berpengaruh bahwa pemberian ekstrak daun jeruju
nyata terhadap persentase monosit dalam pakan belum mampu
(P>0,05). Hal ini mengindikasikan meningkatkan persentase monosit
bahwa pemberian ekstrak daun jeruju ikan kerapu macan. Rerata
selama 14 tidak berpengaruh nyata persentase neutrofil pada ikan kerapu
teradap persentase monosit. Menurut macan selama penelitian tersaji pada
Suryati (2010), monosit merupakan tabel 4 dan gambar 4
sel fagositik selain neutrofil yang .

Tabel 4. Rerata Persentase Neutrofil Ikan Kerapu Macan


Waktu Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D
hari ke-0 6±1,00a 5,00±2,00a 6±1,00a 4,33±2,08a
hari ke-7 2,6±1,15a 3±1,00a 3,67±2,08a 4,33±2,08a
hari ke-14 6,33±0,58a 4,00±1,00a 4,33±1,15a 4,33±4,04a

Grafik rerata persentase melalui pakan disajikan pada gambar


neutrofil pada ikan kerapu macan 4.
yang diberi ekstrak daun jeruju

*) Penulis Penanggung Jawab


95
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

7
Persentase Neutrofil ( %) 6
5
4 Perlakuan A
3 Perlakuan B

2 Perlakuan C
Perlakuan D
1
0
0 7 14
Waktu (hari)

Gambar 4. Grafik persentase neutrofil pada ikan kerapu macan yang diberi
ekstrak daun jeruju melalui pakan

Gambar (4) menunjukkan benda asing tersebut dengan segera,


bahwa pada hari ke-0 sampai hari tetapi umur neutrofil tidak bertahan
ke-7 rerata persentase neutrofil lama. Selain itu, kemampuan
cenderung menurun pada perlakuan neutrofil dalam melakukan aktvitas
A, B, dan C. Sedangkan rerata fagositosis lebih rendah daripada
neutrofil pada perlakuan D tetap. monosit. Hasil analisa ragam
Nilai rerata persentase neutrofil pada menunjukkan bahwa pemberian
hari ke-7 sampai hari ke-14 ekstrak daun jeruju selama 14 hari
cenderung meningkat pada perlakuan tidak berpengaruh nyata terhadap
A, B, dan C. Pada perlakuan D nilai persentase neutrofil. Hal ini
rerata persentase neutrofil tidak mengindikasikan bahwa ekstrak daun
mengalami perubahan. jeruju yang diberikan selama 14 hari
Menurut Tizard (1988) dalam belum mampu meningkatkan
Suryati (2010), neutrofil mampu persentase neutrofil.
bergerak lebih cepat ke arah benda Rerata persentase limfosit ikan
asing yang masuk ke dalam tubuh kerapu macan tersaji pada tabel 5 dan
ikan dan dapat menghancurkan gambar 5

*) Penulis Penanggung Jawab


96
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

Tabel 5. Rerata Persentase Limfosit Ikan Kerapu Macan


Waktu Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D
hari ke-0 72±1,73a 79,00±7,55a 73±4,58a 73,33±7,59a
hari ke-7 63±7,00a 68,3±5,69a 61,3±11,02a 53,66±24,58a
hari ke-14 57,33±11,59a 51,00±7,81a 52,33±2,08a 59,66±3,51a

Grafik rerata persentase diberi ekstrak daun jeruju melalui


limfosit ikan kerapu macan yang pakan tersaji pada gambar 5.

90
80
Persentase Limfosit (%)

70
60
50 Perlakuan A
40 Perlakuan B
30
Perlakuan C
20
Perlakuan D
10
0
0 7 14
Waktu (hari)

Gambar 5. Rerata persentase limfosit ikan kerapu macan yang diberi ekstrak
daun jeruju melalui pakan
Limfosit merupakan jenis sel
Berdasarkan gambar (5), Nilai darah putih yang berperan dalam
rerata persentase limfosit ikan kerapu sistem kekebalan spesifik melalui
macan pada semua perlakuan setelah
pemberian ekstrak daun jeruju pada produksi antibodi. Hasil penelitian
hari ke-7 cenderung menurun. Pada menunjukkan bahwa ekstrak daun
hari ke-7 sampai hari ke-14, nilai jeruju yang diberikan selama 14 hari
rerata persentase limfosit pada belum mampu meningkatkan
perlakuan A, B, dan C, menurun persentase limfosit. Hasil ini sesuai
sedangkan perlakuan D mengalami dengan pernyataan Anderson (1974)
peningkatan. yang menjelaskan bahwa sistem
imunitas spesifik yang diwakili oleh

*) Penulis Penanggung Jawab


97
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

limfosit memerlukan stimulasi ekstrak daun jeruju pada hari ke-0


terlebih dahulu untuk dapat bekerja sampai hari ke-14 cenderung
secara maksimal. Stimulasi yang meningkat. Analisa ragam persentase
mampu meningkatakan persentase trombosit pada hari ke-0, hari ke-7,
limfosit diantaranya ialah vaksin dan dan hari ke-14 menunjukkan hasil
patogen yang menginfeksi ikan. tidak berpengaruh nyata. Hasil
Nilai rerata persentase penelitian diperoleh bahwa
trombosit ikan kerapu macan selama pemberian ekstrak daun jeruju tidak
penelitian tersaji pada tabel 6 dan berpengaruh nyata terhadap
gambar 6. Gambar 6 menunjukkan persentase trombosit (P>0,05).
bahwa nilai rerata persentase Rerata persentase trombosit tersaji
trombosit ikan kerapu macan pada pada tabel 6 dan gambar 6.
semua perlakuan setelah pemberian

Tabel 6.Rerata Persentase Trombosit Ikan Kerapu Macan


Hari ke Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D
a a a
hari ke-0 9±1,73 6,33±1,53 3±1,00 7,00±4,36a
hari ke-7 11±1,00a 8,3±2,08a 7,67±4,93a 12±5,57a
hari ke-14 7,00±1,00a 4,60±2,31a 3,33±2,31a 2,00±2,65a

Grafik rerata persentase diberi ekstrak daun jeruju melalui


trombosit ikan kerapu macan yang pakan tersaji pada gambar 6.
14
Persentase Trombosit (%)

12
10
8 Perlakuan A
6 Perlakuan B
4 Perlakuan C

2 Perlakuan D

0
0 7 14
Waktu (hari)

Gambar 6. Grafik rerata persentase trombosit ikan kerapu macan yang diberi
ekstrak daun jeruju melalui pakan

*) Penulis Penanggung Jawab


98
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

Trombosit merupakan sel yang selama 14 hari aman bagi ikan


berperan dalam pembekuan darah. karena tidak menyebabkan kenaikan
Hasil penelitian Hastuti (2004), trombosit.
memperlihatkan bahwa ikan yang Nilai rerata aktivitas fagositosis
mengalami stress memiliki kadar ikan kerapu macan pada semua
trombosit yang lebih tinggi. perlakuan setelah pemberian ekstrak
Tingginya kadar trombosit daun jeruju pada hari ke-0 sampai
menyebabkan darah lebih cepat hari ke-14 cenderung meningkat.
membeku dan lebih kental. Hasil Analisa ragam aktivitas fagositosis
penelitian menunjukkan bahwa pada hari ke-0, hari ke-7, dan hari
ekstrak daun jeruju yang diberikan ke-14 menunjukkan hasil tidak
selama 14 hari tidak berpengaruh berpengaruh nyata. Hasil
nyata terhadap persentase trombosit. pengamatan rerata aktivitas
Hal ini mengindikasikan bahwa fagositosis tersaji pada tabel 7 dan
pemberian ekstrak daun jeruju gambar 7.

Tabel 7. Rerata aktivitas fagositosis pada ikan kerapu macan yang diberi ekstrak
daun jeruju melalui pakan
Perlakuan A Perlakuan B Perlakuan C Perlakuan D
hari ke-0 25,66±4,93a 19,33±1,53a 25,66±5,13a 30,00±5,57a
hari ke-7 35±1,00a 38±11,27a 31,33±7,37a 38±12,17a
hari ke-14 33,67±4,72a 42,33±5,51a 38,66±8,14a 34,33±3,51a

Grafik rerata persentase jeruju melalui pakan tersaji pada


aktivitas fagositosis ikan kerapu gambar 7.
macan yang diberi ekstrak daun

*) Penulis Penanggung Jawab


99
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

45
40
Aktivitas fagositosis (%)

35
30
25 Perlakuan A
20 Perlakuan B
15
Perlakuan C
10
Perlakuan D
5
0
0 7 14
Waktu (hari)

Gambar 7. Aktivitas fagositosis ikan kerapu macan pada hari ke-0, hari ke-7 dan
hari ke-14

Menurut Saptiani (2011), jeruju yang belum tepat. Menurut


respon imunitas pada ikan dilakukan Anderson (1974), lama waktu
melalui mekanisme aktivitas pemberian imonostimulan yang
fagositosis. Aktifitas fagositosis terlalu pendek tidak akan direspon
dilakukan melalui beberapa tahap ikan dengan meningkatkan imunitas
yaitu penempelan, penelanan, melalui aktivitas fagostosis,
pencernaan, dan pengeluaran partikel sedangkan lama waktu pemberian
patogen. imonostimulan yang berkepanjangan
Hasil penelitian menujukkan dapat menekan imunitas dan
bahwa pemberian ekstrak daun jeruju pertumbuhan ikan.
melalui pakan tidak berpengaruh Dibandingkan dengan hasil
nyata terhadap aktivitas fagositosis penelitian Cheng et al. (2007) yang
ikan kerapu macan (P>0,05), hal ini melaporkan bahwa aktivitas
mengindikasikan bahwa ekstrak daun fagositosis ikan kerapu macan yang
jeruju yang diberikan selama 14 hari diberi ekstrak sodium alginat dan k-
belum mampu meningkatkan respon karagenan meningkat setelah
imunitas ikan kerapu macan. Hasil pemberian selama 14 hari,
ini kemungkinan disebabkan oleh kemampuan ekstrak daun jeruju
lama waktu pemberian ekstrak daun dalam meningkatkan aktivitas

*) Penulis Penanggung Jawab


100
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

fagositosis lebih lambat. Hal ini kerapu macan yang dilakukan


menunjukkan bahwa kemampuan melalui aktivitas fagositosis.
ekstrak daun jeruju dalam Kelulushidupan ikan kerapu
meningkatkan imunitas ikan macan pada akhir penelitian berada
cenderung lambat. Oleh karena itu, pada kisaran 95,83-100 %. Hal ini
diperlukan lama waktu pemberian menunjukkan bahwa pemberian
ekstrak daun jeruju yang tepat ekstrak daun jeruju dalam pakan
sehingga dapat diketahui aman bagi ikan yang ditunjukkan
kemampuan ekstrak daun jeruju dengan tingginya kelulushidupan
dalam meningkatkan imunitas ikan ikan.

KESIMPULAN
1. Pemberian ekstrak daun jeruju 2. Dosis 5 g/kg yang diberikan
melalui pakan berpengaruh selama 14 hari adalah dosis
nyata terhadap jumlah eritrosit terbaik yang ditunjukkan dengan
dan jumlah leukosit, namun peningkatan jumlah eritrosit dan
tidak berpengaruh nyata jumlah leukosit ikan kerapu
terhadap diferensial leukosit dan macan.
aktivitas fagositosis.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih Perikanan dan Ilmu Kelautan


disampaikan kepada Sri Murti Astuti, Universitas Diponegoro yang Telah
S.P, Ita Rizkiyanti, S.Pi, dan Ir. Maskur Mendanai sebagian dari penelitian ini
Mardjono yang telah membantu melalui dana hibah FPIK Undip dengan
kelancaran penelitian ini. Ucapan terima nomor kontrak 40/SK/UN.7.3/2012
kasih disampaikan pula kepada Fakultas

*) Penulis Penanggung Jawab


101
Journal of Aquaculture Management and Technology
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013, Halaman 87-101
Online di : http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jfpik

DAFTAR PUSTAKA

Anderson D.P. dan A. Siwicki. 1993.


Basic Hematology and Serology for Isnansetyo, A.2012. Petunjuk Praktikum
Fish Health Programs, Second Hematologi Ikan. Laboratorium
Symposium on Disease in Asia Hama dan Penyakit
$TXDFXOWXUH ³$TXDWLF $QLPDO Ikan,Universitas Gadjah Mada,
Health and Environment. Asia Yogyakarta, 12 hlm.
Fisheries Society
Kordi. 2004.Usaha Pembesaran Ikan
Anderson. 1974. Fish Immunology. Kerapu di Tambak.
TFH Publication Ltd hongkong Kanisisus.Jogjakarta
239p.
Lagler, K.F,Bardach, J.E, Miller, Robert
Cheng, Chang An,Yu-Yuan Cheng, R and Passino,
Jiann-Chu Cheng. 2007. Dietary D.R.May.1977.Ichtyology. John
Administraton of Sodium Alginat and Sons,InC., USA.
and K- Carageenan Enhances The
Innate Immune Response of Manoppo, H. 2011. Peran nukleotida
Brown-Marbled Grouper sebagai imunostimulan terhadap
Epinephelus Fuscoguttatus and Its respon imun nonspesifik dan
Resistence Against Vibrio resistensi udang vaname
Alginolyticus. J.Veterinary (Litopenaeus vannamei).
Immunology and Immunopathologi [THESIS]. Program Pasca Sarjana
(121). 206-215 Institut Pertanian Bogor

Effendie. 2005 Biologi Perikanan. Santika. 2007. Penggunaan Chromiun


Kanisius.Jogjakarta Yeast Untuk Pencegahan Koi
Herpes Virus (KHV) pada Ikan
F. Johny ,Koeshariyani, I., Zafran, Mas. [THESIS]. Program Pasca
danTridjoko. 2005. Respon ikan Sarjana Institut Pertanian Bogor.
kerapu bebek terhadap
immunostimulan peptidoglikan Saptiani, Gina. 2011. Pemanfaatan
melalui suntikan. Loka penelitian Daun Jeuju (Acanthus ilicifolius)
perikanan pantai, gondola bali, Untuk Meningkatkan Immunitas
laporan penelitian 5pp Udang Windu.Disertasi. Doktor
Manajemen Sumberdaya Pantai.
Hastuti, Sri. 2011. Performa Program Pascasarjana Universitas
Hematologis Ikan Lele Dumbo Diponegoro, Semarang.172 hlm.
(Clarias gariepinus) dan Kualitas
Air Media pada Sistem Budidaya Suryati. 2010. Pemberian Kappa-
Dengan Penerapan Kolam Karaginan UntukMeningkatkan
Biofiltrasi.J. Sain Perik.6 (2) 1-5: Respon Imunitas dan Resistensi
Penyakit Pada Ikan Lele
Indriastuti, Dewi.2009. Pengaruh B- Dumbo.[THESIS]. Sekolah
Glukan Dalam Formulasi Pakan Pascasarjana Institut Pertanian
Terhadap Respon Imunitas Ikan Bogor
Kerapu Bebek. [SKRIPSI].
Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Institut Pertanian Bogor.

*) Penulis Penanggung Jawab

Anda mungkin juga menyukai