Hemostasis Problem
A 5 year old boy is seen with his parents at primary health care with a concern of pinpoint sized red
spots similar to mosquito bites. After further questioning, it occurred since one day before and the
spots didn’t disappear on pressures. Patient denaied fever or cough. No family history with same
symptoms was found. Physical evaluation showed a widespread ptechiae on his body. Patient was
advised for a complete blood counts. Doctor suspected an abnormality in platelet from his
laboratory findings.
Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun terlihat bersama orang tuanya di perawatan kesehatan primer
dengan kekhawatiran bintik-bintik merah berukuran tepat seperti gigitan nyamuk. Setelah ditanyai
lebih lanjut, itu terjadi sejak satu hari sebelumnya dan tempat-tempat tidak hilang pada tekanan.
Pasien menderita demam atau batuk. Tidak ada riwayat keluarga dengan gejala yang sama
ditemukan. Evaluasi fisik menunjukkan ptechiae luas di tubuhnya. Pasien disarankan untuk
pemeriksaan darah lengkap. Dokter mencurigai adanya kelainan pada trombosit dari temuan
laboratoriumnya.
STEP 1
1. Ptechiae : is small (1-2 mm) red or purple spot on the skin, caused by a minor bleed from
broken capillary blood vessel.
2. Platelet : blood are formed within the cytoplasm of megacaryocytes and release into the
circulation
STEP 4
1. What is haemostasis?
Hemostasis berasal dari kata Haima (darah) dah Stasis (berhenti), merupakan proses amat
komplek, berlangsung secara terus menerus dalam mencegah kehilangan darah secara
spontan, serta menghentikan perdarahan akibat kerusakan system pembuluh darah
Sumber : Aru W. Sudoyo, et.al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Sumber : Aru W. Sudoyo, et.al.
2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5 Jilid II
Istilah hemostasis berarti pencegahan hilangnya darah bila pembuluh darah mengalami
cedera atau rupture.
- Pembuluh darah : kerusakan pembuluh darah berkonstriksi oleh reflex saraf sehingga
jumlah darah yang keluar berkurang
- Trombosit : Melekat pada tepi pembuluh darah yang rusak dan satu sama lain. Dalam hal
ini, massa amorfik yang dihasilkan menyumbat lubang sebagian atau secara lengkap.
Serotonin dihasilkan dalam massa ini dan menyebabkan konstriksi pembuluh darah lebih
lanjut.
- Koagulasi darah : bekuan darah pada daerah pembuluh darah yang rusak, penguatan
obstruksi yang dibentuk oleh trombosit dan menutup lubang lebih lanjut.
Koagulasi darah adalah seri reaksi kompleks biokimia yang melibatkan paling sedikit 12
komponen plasma yang berbeda, yang diberi nomo I – XII. Fibrin adalah hasil akhir
Substansi yang terlibat: protrombin, tromboplastin, kalsium vitamin K, factor pembekuan
plasma, fibrinogen (protein plasma)
Oleh interaksinya:
- protrombin dikonversi menjadi thrombin
- trombin bekerja dengan fibrinogen membentuk fibrin
- fibrin dikonversi menjadi fibrin yang tidak larut
- fibrin yang tidak lerut membentuk jaring dengan eritrosit yang terjebak didalamnya, dan
bentuk ini menjadi bekuan
Fisiologi & Anatomi Modern Untuk Perawat – penerbit buku kedokteran EGC : hal. 163
pada kolagen dalam jaringan dan pada protein yang disebut faktor von willebrand yang
bocor dari plasma menuju ke jaringan yang trauma;
4. trombosit menyekresi sejumlah besar ADP; dan enzim-enzimnya membentuk
tromboksan A2 ADP dan tromboksan kemudian mengaktifkan trombosit yang
berdekatan, dan sifat lengket trombosit tambahan ini akan menyebabkan melekat pada
trombosit semula yang sudah aktif
5. Dengan demikian, pada setiap lokasi dinding pembuluh darah yang luka, dinding
pembuluh yang rusak mengakifkan berturut-turut trombosit yang jumlahnya terus
meningkat yang menyebabkannya menarik lebih banyak lagi trombosit tambahan,
sehingga membentuk sumbat trombosit
6. Setelah itu, selama proses pembekuan darah selanjutnya, benang-benang fibrin
terbentuk. Benang fibrin ini melekat erat pada trombosit, sehingga terbentuklah sumbat
yang kuat
(Sumber : Aru W. Sudoyo, et.al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi kelima jilid II.)
TALITHA PROPERTY
Aru W. Sudoyo, et. al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam edisi kelima jilid II
jaringan tubuh karena bocornya darah melalui lubabg lubang kecil di pembuluh darah halus
terjadi sebelum koagulasi berlangsung
2. Waktu perdarahan : pemeriksaan fungsi trombosit abnormal (defisiensi factor vW). Nilai
normal : 3-8 menit
3. Pemeriksaan fungsi trombosit : penurunan penyerapan sinar pada plasma kaya
trombosit sebagai agregat trombosit
Aru W. Sudoyo, et. al. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam edisi kelima jilid II 2