1. Menghentikan perdarahan
Saat luka mengeluarkan darah, coba tahan luka untuk menghentikan keluarnya darah.
Agar lebih efektif, Anda bisa mengangkat bagian tubuh yang terluka untuk
menghambat aliran darah yang keluar. Pastikan darah sudah benar-benar berhenti
sebelum Anda melakukan langkah perawatan selanjutnya.
2. Bersihkan luka
Setelah darah berhenti, segera bersihkan area yang terluka dengan air mengalir guna
mencegah masuknya kotoran atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi luka.
Bersihkan luka di bawah air mengalir selama beberapa menit dan bila perlu bersihkan
juga kulit di sekitar luka menggunakan sabun. Setelah itu, oleskan salep antibiotik
pada luka.
Hindari membersihkan luka dengan alkohol atau obat merah yang mengandung
hidrogen peroksida karena berisiko menyebabkan iritasi pada jaringan kulit yang
rusak.
3. Pilih perban yang tepat
Saat merawat luka dengan perban, sebaiknya Anda memilih jenis perban yang sesuai
dengan luka yang Anda alami.
Plester dapat digunakan untuk melindungi luka lecet atau gores sehingga tidak mudah
teriritasi.Umumnya, luka yang perlu diperban bisa ditutup dengan perban tempel
antilengket atau perban gulung dari kain kasa. Namun, sebaiknya hindari
menggunakan kain kasa untuk membalut luka jika kulit mudah kering. Hindari
menempelkan perban terlalu rekat pada luka. Sebaiknya, beri sedikit ruang sehingga
luka tidak terlalu tertekan.
4. Ganti perban secara berkala
Untuk menjaga agar luka tetap steril, Anda perlu mengganti perban setiap hari sampai
luka benar-benar sembuh. Jika diperlukan, luka bisa dibersihkan setiap kali Anda
mengganti perban.
Hoffbrand, A. V., & Moss, P. A. H. (2011). essential Haematology (6th ed.). Willey-Blackwell.
3. Bagaimana trombosit dapat mengikat satu sama lain ketika terjadi pendarahan?
a. Adhesi
Penemoelan trombosit dengan endotel dan dimediasi oleh kompleks van
Willebrand factot (VWF)
b. Aktivasi
Aktivasi sinyal intraselular, yang dimediasi oleh protein G untuk aktivasi
trombosit lain dan aktivasi GPIIb/IIIa untuk agregasi
c. Sekresi
Terdiri dari granul-A dan dense granules. Dan juga berbagai produk granul
berperan dalam aktivasi agregasi, proses inflamasi, proses koagulasi.
d. Agregasi
Interaksi penempelan antar trombosit yang dimediasi GPIIb/IIIa dan fibrinogen
Sherwood, L. (n.d.). FISIOLOGI MANUSIA.
Dalam kondisi yang parah, gumpalan darah bisa menyerang atau bergerak ke bagian
tubuh lain, yaitu paru-paru. Gumpalan darah yang bergerak ke paru-paru harus
diwaspadai, sebab bisa menyebabkan emboli paru dan berujung pada masalah
pernapasan serius.