Anda di halaman 1dari 11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………i

KATA

PENGANTAR………………………………………………………………ii DAFTAR
ISI………………………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang…………………………………………………………….4

1.2

Tujuan……………………………………………………………………..5

1.3

Manfaat……………………………………………………………………5

BAB II PEMBAHASAN 2.1

Definisi………………………………………………………………...…..6

2.2

Macam-

Macam Kelainan Pada Trombosit……………………………......7

2.3

Hitung Jumlah Trombosit………………………………………………..10

2.4

Sifat-
Sifat Trombosit…………………………………………………….10

2.5

Struktur Trombosit…………………………………………………….…11

2.6

Penyebab Trombosit Turu

n…………………………………………....…13 BAB III PENUTUP

3.1

Kesimpulan………………………………………………………………13

3.2

Saran……………………………………………………………………..13 Daftar
Pustaka……………………………………………………………………..14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Trombosit dihasilkan dalam sumsum tulang melalui fragmentasi sitoplasma megakaryosit. Prekursor
megakaryosit-megakaryoblas muncul melalui proses diferensiasi dari sel induk hemopoietik.
Megakaryosit mengalami pematangan dengan replikasi inti endomitotik yang sinkron, memperbesar
volume sitplasma sejalan dengan penambahan lobus inti menjadi kelipatan duanya. Pada berbagai
stadium dalam perkembangannya (paling banyak pada stadium inti 8), sitoplasma menjadi granular
dan trombosit dilepaskan. Produksi trombosit mengikuti pembentukan mikrovesikel dalam
sitoplasma sel yang menyatu membentuk membran pembatas trombosit. Tiap megakaryosit
bertanggung jawab untuk menghasilkan sekitar 4000 trombosit. Interval waktu semenjak
diferensiasi sel induk manusia sampai produksi trombosit berkisar sekitar 10 hari. Jumlah trombosit
normal adalah sekitar 150.000-400.000 sel/mm

dan lama hidup trombosit yang normal adalah 7-10 hari. Hingga sepertiga dari trombosit keluaran
sumsum tulang dapat terperangkap dalam limpha yang normal, tetapi jumlah ini meningkat menjadi
90% pada kasus sphlenomegali berat. Beberapa protein permukaan trombosit telah terbukti
merupakan antigen penting dalam autoimunitas yang spesifik terhadap trombosit yang disebut
sebagai anigen trombosit manusia (human platelet antigen, HPA).pada sebagian besar kasus,
terdapat dua alel berbeda, yang disebut alel A atau B,misalnya HPA-1A. Trombosit juga
mengekspresikan antigen ABO dan antigen leukosit

manusia (human leucociite antigen, HLA) klas I, tetapi tidak mengekspresikan HLA klas II. Fungsi
utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama responhemostatis normal terhadap
cidera vaskuler. Tanpa trombosit, dapat terjadi kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah
kecil. Reaksi trombosit berupa adesi, sekresi, agregasi, dan fusi serta aktivitas prokoagulannya
sangat penting untuk fungsinya.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui perhitungan nilai trombosit dan
mengetahui kelainan

kelainan pada trombosit.

1.3 Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah pembaca mampu mengetahui perhitungan jumlah
trombosit dan mengetahui kelianan

kelainan pada trombosit.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi

Trombosit adalah sel darah tak berinti berasal dari sitoplasma megakariosit. Sel ini memegang
peranan penting pada hemostasis dengan pembentukan sumbat hemostatik untuk menutup luka.
Sumbat hemostatic dibentuk melalui tahapan adhesi trombosit, reaksi pelepasan dan agregasi
trombosit dan aktivitas procoagulan (A.V Hoffbrand, J.E. Pettit, P.A.H. Moss, 2005).

Kelainan trombosit baik dari segi kualitas maupun kuantitas akan menimbulkan gangguan baik
perdarahan maupun trombosis, oleh karena itu selain jumlah, penilaian fungsi trombosit juga
penting. Fungsi trombosit yang sering diperiksa adalah fungsi agregasi. (Wirawan R, 2006).

Sediaan apus darah tepi adalah pemeriksaan yang dapat dikerjakan oleh setiap laboratorium, mudah
dan murah. Pada sediaan apus terlihat kelompok-kelompok trombosit yang berada terutama di
pinggir dan ujung sediaan seperti halnya sel besar. (Gandasoebbrata, 2004). Trombosit adalah
fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang berukuran 1-4
mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Gambaran mikroskopik dengan pewarnaan
Wright-Giemsa, trombosit tampak sebagai sel kecil, tak berinti, bulat dengan sitoplasma berwarna
biru-keabu-abuan pucat yang berisi granula merah-ungu yang tersebar merata Trombosit memiliki
peran dalam sistem hemostasis, suatu mekanisme faali tubuh untuk melindungi diri terhadap
kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah. Fungsi utama trombosit adalah melindungi
pembuluh darah

terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang terjadi sehari-hari dan mengawali
penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah. Mereka membentuk sumbatan dengan jalan

adhesi

(perlekatan trombosit pada jaringan sub-endotel pada pembuluh darah yang luka) dan

agregasi

(perlekatan antar sel trombosit) Jumlah trombosit normal adalah 150.000

450.000 per mmk darah. Dikatakan trombositopenia ringan apabila jumlah trombosit antara
100.000

150.000 per mmk darah. Apabila jumlah trombosit kurang dari 60.000 per mmk darah maka akan
cenderung terjadi perdarahan. Jika jumlah trombosit di atas 40.000 per mmk darah biasanya tidak
terjadi perdarahan spontan, tetapi dapat terjadi perdarahan setelah trauma. Jika terjadi perdarahan
spontan kemungkinan fungsi trombosit terganggu atau ada gangguan pembekuan darah. Bila jumlah
trombosit kurang dari 40.000 per mmk darah, biasanya terjadi perdarahan spontan dan bila
jumlahnya kurang dari 10.000 per mmk darah perdarahan akan lebih berat. Dilihat dari segi klinik,
penurunan jumlah trombosit lebih memerlukan perhatian daripada kenaikannya (trombositosis)
karena adanya resiko perdarahan.

2.2

Kelainan Pada Trombosit 2.2.1

ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura)

ITP (Immune Thrombocytopenic Purpura) adalah suatu kelainan darah yang penyebabnya berkaitan
erat dengan sistim imun atau kekebalan tubuh manusia. ITP adalah kelainan pada sel pembekuan
darah atau trombosit yang jumlahnya menurun sehingga menimbulkan pendarahan. Normalnya
trombosit berada di kisaran 150-450 ribu per kilometer darah. Tapi pada penderita ITP jumlah
trombositnya hanya 20 ribu-25 ribu per kilometer darah. Ciri khas penderita ITP adalah kulit sering
terlihat kebiru-biruan, gusi sering berdarah atau sering mimisan.

Karena trombositnya terus turun, penyakit ini sering disangka penyakit Demam Berdarah. Penyebab
pastinya sampai hari ini masih dalam tahap penelitian. Ini merupakan suatu keadaan yang cukup
sulit. Karena pada masing-masing orang pun ego imunnya berbeda-beda. Ada yang berat, ada yang
ringan, ada yang respons dengan obat, ada pula yang tidak respons dengan obat.

2.2.2 Drug Induced Trombocytopenia (DIT)

Trombositopenia yang diinduksi obat (DIT) adalah suatu keadaan dimana terjadi trombositopenia
setelah pemakaian obat.

2.2.3 Trombositopenia

Trombositopenia

adalah penurunan jumlah trombosit kurang dari

200.000/mm

dalam sirkulasi. Kelainan ini berkaitan dengan peningkatan risiko pendarahan hebat, bahkan dengan
cedera ringan atau perdarahan spontan kecil. Trombositopenia primer dapat terjadi akibat penyakit
otoimun yang ditandai oleh pembentukan antibodi terhadap trombosit, misalnya pada :

Penggantian darah yang masif atau transfuse ganti (karena platelet tidak dapat bertahan di dalam
darah yang

ditransfusikan).

Pembedahan bypass kardiopaskuler.


Keadaan-keadaan yang melibatkan pembekuan dalam pembuluh darah (komplikasi kebidanan,
kanker, keracunan

darah, akibat bakteri gram negative, kerusakan otak traumatic. Sebab-sebab Trombositopenia
sekunder adalah berbagai obat atau infeksi virus atau bakteri tertentu, misalnya pada penyakit:

Infeksi HIV.

Obat-obatan (heparin, kunidin,kuinin, antibiotic yang mengandung sulfa, beberapa obat diabetes
per-oral, garam

emas, rifamicin).

Infeksi berat disertai septicemia (keracunan darah).

Leukemia kronik pada bayi

Limpoma

2.2.4
Trombositosis

Trombositosis

adalah peningkatan jumlah trombosit diatas

400.000/mm

dalam sirkulasi. Dan ini berkaitan dengan peningkatan risiko trombosit dalam system pembuluh.
Apabila terjadi berkepanjangan akan mengalami memar dan perdarahan, karena trombosit habis
terpakai. Trombositosis dibagi menjadi dua yaitu:

Trombositosis primer

Trombositosis primer dapat terjadi pada polisitemia vera atau leukemia grunulomasitik kronik
dimana bersama kelompok sel lainnya mengalami poliferasi abnormal sel megakariosit dalam
sumsum tulang.

Trombositosis sekunder

Terjadi akibat infeksi, olahraga, ovulasi, dan stress atau kerja fisik disertai pengeluaran trombosit
dari pool cadangan ( dari limpa) atau saat terjadinya peningkatan permintaan sumsum tulang seperti
pada pendarahan atau pada anemia hemolitik. Jumlah trombosit yang meningkat juga
ditemukan pada orang yang limpanya sudah dibuang dengan pembedahan. Limpa adalah tempat
penyimpanan dan penghancuran utama trombosit, splenektomi tanpa disertai pengurangan
pembentukan sumsum tulang juga dapat menyebabkan trombositosis.

2.3 Hitung Jumlah Trombosit

Hitung trombosit dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Metode secara langsung
dengan menggunakan kamar hitung yaitu dengan mikroskop fase kontras dan mikroskop cahaya
(Rees-Ecker) maupun secara otomatis. Metode yang dianjurkan adalah penghitungan dengan
mikroskop fase kontras dan otomatis. Metode otomatis akhir-akhir ini banyak dilakukan karena bisa
mengurangi subyektifitas pemeriksaan dan penampilan diagnostik alat ini cukup baik. Hitung
trombosit secara tidak langsung yaitu dengan menghitung jumlah trombosit pada sediaan apus
darah yang telah diwarnai. Cara ini cukup sederhana, mudah dikerjakan, murah dan praktis.
Keunggulan cara ini adalah dalam mengungkapkan ukuran dan morfologi trombosit, tetapi
kekurangannya adalah bahwa perlekatan ke kaca obyek atau distribusi yang tidak merata di dalam
apusan dapat menyebabkan perbedaan yang mencolok dalam perhitungan konsentrasi trombosit.
Sebagai petunjuk praktis adalah bahwa hitung trombosit adekuat apabila apusan mengandung satu
trombosit per duapuluh eritrosit, atau dua sampai tiga trombosit per lapang pandang besar (minyak
imersi). Pemeriksaan apusan harus selalu dilakukan apabila hitung trombosit rendah karena
penggumpalan trombosit dapat menyebabkan hitung trombosit rendah palsu.

2.4

Sifat-sifat trombosit

Mudah pecah

Cenderung melekat pada permukaan asing.

Mudah menggumpal

Sukar dibedakan dari kotoran kecil.

2.5 Struktur Trombosit

Membran trombosit kaya fosfolipid, diantaranya faktor trombosit 3 yang dapat meningkatkan
pembekuan saat hemostatis. Trombosit mengandung serabut protein yang dapat mengerut, yakni
aktin dan miosin, pipa halus sejenis kerangka yang memungkinkan trombosit berubah bentuk,
granula berisi ADP dan ATP, ion Ca dan serotonin, serta granula alfa yang mengandung enzim
lisozim. Faktor trombosit 4 dan beta-tromboglobulin adalah zat yang hanya terdapat dalam
trombosit utuh. Adanya trombosit ini dalam plasma menunjukkan adanya proses penghancuran
trombosit berlebih.

2.6 Penyebab Trombosit Turun

Kehamilan

Kehamilan dapat menyebabkan trombositopenia ringan.

Idiopathic Thrombocytopenic Purpura (ITP)

Pada ITP, sistem kekebalan tubuh anda keliru mengidentifikasi trombosit sebagai ancaman dan
membentuk antibodi yang menyerang mereka.

❖Penyakit Autoimun

Penyakit lain di mana sistem kekebalan tubuh anda menyerang jaringan sehat dapat menyebabkan
trombositopenia. Contohnya termasuk lupus dan rheumatoid arthritis.

❖Bakteri Dalam Darah

Infeksi bakteri parah yang melibatkan darah (bakteremia) dapat menyebabkan kerusakan trombosit.

❖Thrombotic Thrombocytopenic Purpura (Ttp)

TTP adalah suatu kondisi langka yang terjadi ketika gumpalan darah kecil tiba-tiba terbentuk di
seluruh tubuh Anda, dengan menggunakan sejumlah besar trombosit.

❖Sindrom Uremik Hemolitik

Gangguan ini jarang menyebabkan penurunan tajam dalam

trombosit, penghancuran sel darah merah dan gangguan fungsi ginjal. Kadang-kadang dapat terjadi
dalam kaitannya dengan infeksi bakteri Escherichia coli (E. coli), seperti dapat diperoleh dari makan
daging mentah atau setengah matang.

❖Obat-obatan
Obat-obat tertentu dapat mengurangi jumlah trombosit dalam darah anda dengan membingungkan
sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan ia menghancurkan trombosit. Contohnya termasuk
heparin, quinidine, kina, antibiotik sulfa yang mengandung interferon, antikonvulsan dan garam
emas.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Trombosit adalah fragmen atau kepingan-kepingan tidak berinti dari sitoplasma megakariosit yang
berukuran 1-4 mikron dan beredar dalam sirkulasi darah selama 10 hari. Nilai trombosit normal
200.000-500.000/µl. Fungsi trombosit yaitu, fungsi terpenting sumbat sementara dalam proses
homeostasis, mempertahankan integritas pembuluh darah, sebagai alat transport dari subtansi
tertentu, melindungi pembuluh darah terhadap kerusakan endotel akibat trauma-trauma kecil yang
terjadi sehari-hari, mengawali penyembuhan luka pada dinding pembuluh darah.

3.2 Saran

Dalam pebuatan makalah ini juga penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah masih
terdapat banyak kesalahan, kekurangan serta kejanggalan baik dalam penulisan maupun dalam
pengonsepan materi. Utnuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
agar kedepan lebih baik dan penulis berharap kepada semua pembaca mahasiswa khususnya, untuk
lebih ditingkatkan dalam pembuatan makalah yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

A.V. Hoffbrand, J.E. Petit, P.A.H. Moss, Kapita

Selekta Hematologi Edisi 4.

Penerbit

Buku Kedokteran EGC, Jakarta 2005: 221, 295

Wirawan, Riadi. dkk.

Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana

. Jakarta: FKUI. 15

Gandasoebrata, R., 2004.

Penuntun Laboratorium Klinik.

s.l:Dian Rakyat.

Anda mungkin juga menyukai