Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

SISTEM IMUNOLOGI
PADA PASIEN NN. A
DI RSU PERMATA MEDIKA KEBUMEN

DISUSUN OLEH :

1. ARI TRI WAHYUNI


2. ARVIAN ELLYSTHIANA ROZAENY
3. LUTFI NUGROHO
4. LAILYANA KHOERUNISSA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHALUAN

A. LATAR BELAKANG

Trombosit berbentuk bulat kecil atau cakram oval dengan diameter 2-4µm. Trombosit
dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit, sel yang sangat besar dalam susunan sumsum
tulang yang memecah menjadi trombosit, baik dalam sumsum tulang atau segera setelah
memasuki kapiler darah, khususnya ketika mencoba untuk memasuki kapiler paru.
Konsentrasi normal trombosit ialah antara 150.000 sampai 350.000 per mikroliter. Dalam
keadaan normal seper tiga dari jumlah trombosit ada di dalam limpa. jumlah trombosit dalam
keadaan normal di darah tepi selalu kurang lebih konstan.
Masa hidup trombosit 8 sampai 12 hari, setelah itu proses kehidupannya berakhir.
Trombosit itu kemudian diambil dari sirkulasi, terutama oleh sitem makrofag jaringan; lebih
dari separuh trombosit diambil oleh makrofag dalam limpa. Trombosit alias sel darah kecil
yang berfungsi sebagai faktor pembekuan darah. Trombosit memiliki fungsi penting dalam
mencegah dan menghentikan perdarahan. Sel yang sangat kecil ini bisa anda anggap sebagai
sumbat kecil (mikro) yang bertugas setiap kebocoran yang terjadi di pembuluh darah. Jumlah
normal trombosit dalam tubuh adalah 150.000-400.000/mm3. Kehilangan atau kerusakan
pada salah satu sel darah yang mengakibatkan trombositopenia ini akan menyebabkan
gangguan pada sistem hemostasis karena trombosit bersama dengan sistem vaskular faktor
koagulasi darah terlibat secara bersamaan dalam mempertahankan hemostasis normal.
Penegakan diagnosis tentang penyebab utama gangguan perdarahan amat enting dan hal
ini dibutuhkan ketelitian yang cermat, efektif, dan efisien dalam hal anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang untuk menghindari kesalahan diagnosis. Maka dari
itu, hampir semua kasus gangguan perdarahan membutuhkan pemeriksaan yang lanjut demi
tegaknya diagnosi penyakit tersebut
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa trombositopenia
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia

C. TUJUAN
1. Mahasiswa dapat memahami penyakit trombositopenia
2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia

D. MANFAAT
1. Mahasiswa dapat memahami penyakit trombositopenia
2. Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien trombositopenia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN
TROMBOSITOPENIA adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit
yang bersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer . Hal
ini disebabkan karena trombosit tidak / kurang diproduksi sum-sum tulang atau karena
kerusakan trombosit pada sirkulasi darah. Trombositopenia merupakan keadaan dimana
trombosit kurang dari normal, di bawah 100.000 mm3. Keadaan trombositopenia menyebabkan
perdarahan spontan jika jumlah trombosit kurang dari 20.000 mm3.

B. ETIOLOGI
Penyebab trombositopenia dapat dibagi menjadi tiga kategori:
a) .Gangguan Produksi
Penyebab trombositopenia antara lain bisa disebabkan karena sumsum tulang
menghasilkan sedikit trombosit. Hal ini biasa terjadi pada penderita leukemia,anemia
aplastik, pemakaian alkohol yang berlebihan,dan kelainan sumsum tulang.
Beberapa infeksi virus dapat menyebabkan jumlah trombosit yang rendah dengan
mempengaruhi sumsum tulang, misalnya parvovirus, rubella, gondok, varicella, hepatitis
C, dan HIV.
Penyebab lainnya trombositopenia akibat gangguan produksi trombosit sumsum tulang
meliputi: toksisitas alkohol jangka panjang dari penyalahgunaan alkohol; leukemia dan
limfoma, kanker yang menyerang sumsum tulang, dan kekurangan vitamin B12.
b) . Peningkatan penghancuran trombosit
Perusakan plateletyang meningkat dapat menyebabkan trombositopenia oleh mekanisme
imunologi dan non-imunologi.
Penyebab imunologi trombositopenia dapat disebabkan oleh:
1. Obat tertentu (antibiotik sulfonamide, carbamazepine, digoxin, kina, quinidine, reaksi
transfusi, dan gangguan rheumatologic (lupus eritematosus sistemik).
2. Idiopathic thrombocytopenic purpura (ITP) adalah trombositopenia imunologi di
mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang trombosit yang beredar
(autoimun). ITP biasanya kronis (lama) pada orang dewasa dan akut pada anak-anak.
c. Heparin-induced trombositopenia (HIT) adalah penghancuran imunologis trombosit
oleh penggunaan heparin dan obat-obatan terkait.
Proses trombositopeni non-imunologi konsumtif meliputi infeksi berat atau sepsis,
irregularitas permukaan pembuluh darah (vasculitis, katup jantung buatan), atau, jarang
terjadi, koagulasi intravaskular diseminata atau DIC (komplikasi serius dari infeksi
biasa, trauma, luka bakar, atau kehamilan).
3. Absorbsi Limpa
Absorbsi limpa terjadi ketika limpa membesar (misalnya, karena sirosis hati atau
beberapa jenis leukemia) dan menangkap trombosit dari sirkulasi lebih dari biasanya.
Hal ini bisa mengakibatkan trombositopenia.

TANDA DAN GEJALA


 Banyak pasien yang menderita Trombositopenia tanpa gejala
 Adanya petekhie pada ekstermitas dan tubuh
 Menstruasi yang banyak
 Perdarahan pada mukosa, mulut, hidung, dan gusi
 Muntah darah dan batuk darah
 Perdarahan Gastro Intestinal
 Adanya darah dalam urin dan fesesPerdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.
C. Manifestasi Klinis
a. <100.000/μL
b. Diatesis hemoragik yang merupakan akibat yang timbul karena kelainan faal
hemostasis yaitu kelainan patologik pada dinding pembuluh darah mengakibatkan:
- Simple easy bruising (mudah memar)
- Purpura senilis, karena atrofi jaringan penyangga pembuluh darah kulit terlihat
terutama pada aspek dorsal lengan bawah atau tangan.
- Purpura steroid, karena terpai steroid yang mengakibatkan atrofi jaringan ikat
penyangga kapiler bawah kulit sehingga pembuluh darah mudah pecah.
- Scurvy, yaitu terjadi pada defisiensi vitamin C, zat intersel yang tidak sempurna dapat
menyebabkan petechie perifolikular, memar, dan perdarahan mukosa
c. Ditemukan adanya petechie, yaitu perdarahan yang halus terjadi di bawah kulit yang
akan manifes dengan gesekan yang lemah. Petechie timbul sebab jumlah trombosit
yang ada tidak mencukupi untuk membuat sumbat trombosit dan karena penurunan
resistensi kapiler darah.
- Mudah atau memar yang berlebihan
- Pendarahan dari luka yang berkepanjangan
- Pendarahan spontan dari gusi atau hidung
- Ada darah dalam air seni atau kotoran
- Menstruasi berat
- Adanya darah dalam urin dan feses
- Perdarahan serebral, terjadi 1 – 5 % pada ITP.
Komplikasi
- Syock hipovolemik
- Penurunan curah jantung
- Purpura, ekimosis, dan petekie
PATOFISIOLOGI

Normalnya trombosit hidup dalam sirkulasi darah antara 8 – 10 hari. Oleh karena faktor
tertentu seperti Autoimun (suatu kelainan  pada sistem imun yang disebabkan oleh produksi
antibody yang menyerang trombisit, sehingga jumlah trombosit menjadi sangat rendah, selain
itu trombosit yang dihasilkan mudah sekali pecah atau lisis), maka akan terjadi kerusakan
trombosit. Sehingga masa hidupnya berkurang menjadi 1 – 3 hari atau kurang. Keadaan ini
yang kemudian menimbulkan berkurangnya trombosit dalam sirkulasi
darah(TROMBOSITOPENIA)
PATHWAY

Gangguan Produksi dan Peningkatan penghancuran


trombosit

TROMBOSITOPENIA

Menstruasi yang banyak Adanya purpura a. jumlah


atau perdarahan trombosit ↓
kulit pada b. fungsi organ
Perdarahan pada
ekstermitas dan c. inflamasi organ
mukosa, mulut, hidung,
tubuh
dan gusi

Resiko tinggi Kerusakan Nyeri


perdarahan integritas kulit
PEMERIKSAAN PENUNJANG

TES DIAGNOSTIC
Pemeriksaan laboratorium yang dapat dilakukan adalah yaitu : 
a) Darah rutin(Hematologi Rutin) seperti:
 Eritrosit (RBC) : mengetahui kelainan sel darah merah yang berfungsi dalam
transport oksigen ke tubuh. Normal : (male : 4.5-6,5 x 10^12/L dan female : 3.9 - 5.6
x 10^12/L)
 Hemoglobin -Hb- (HGB) : menentukan konsentrasi Hb (protein dalam eritrosit yang
berfungsi membawa oksigen ke tubuh) pada kompoenn darah. Normal (male
: 12.5-16.5 x 10^9 /L dan female: 11.5-15.5 x 10^9 /L)
 Leukosit(WBC) : mengetahui kelainan sel darah putih. Normal ( adults: 4000-
10000 /UL dan children : 5000-15000 /UL)
 Trombosit (PLT) : melihat bagaimana kondisi keping-keping darah apakah
mengalami gangguan pembekuan darah atau idak, pemantauan dan evaluasi
perdarahan. Normal (150.000-450.000/UL)
 Hematrokit (HCT) : berguna menentukan keadaan anemia, kehilangan darah.
Normal (male : 40-54%, female : 36-47% dan children : 32-42%)
 Laju Endap Darah (LED) : mengukur laju pengendapan (dalam mm/jam) dari eritrosit
pada suatu kolom darah yang diberi antikoagulan. LED meningkat yaitu
menunjukkan meningkatnya kadar imunogloblin atau protein akut dan merupakan
penanda nonspesifik dari adanya radang atau infeksi.
 Bleedding time memanjang dengan waktu pembekuan normal
b) BMP
Biopsi Bone Marrow (BMP) dapat dilakukan jika segala cara telah dilakukan sampai
pemberian obat dan pemeriksaan darah tidak menunjukkan efek kebaikan pada
pasien, jadi untuk mengetahui penyakit di dalam tubuhnya yaitu memeriksa bone
marrow (pengambilan cairan sumsum tulang belakang) karena dicurigai ada penyakit
lain selain ITP.
Tanggal Masuk : 3 juli 2019 pk: 12:00 wib
Tanggal pengkajian : 4 juli 2019 pk: 13:30 wib
Pengkaji : Kelompok Imun
I. IDENTIFIKASI
A. PASIEN
Nama : Nn A
Umur : 26 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan :-
Agama/Suku :Islam / Jawa
Warga Negara : Indonesia
Bahasa yang digunakan : Jawa
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kebumen
Dx. Medik : DHF
B. PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. Y
Alamat : Kebumen
Hubungan dgn pasien : Ayah

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan Utama : Nn A mengatakan badannya lemas dan kepala pusing
2. Riwayat Kesehatan Sekarang :
Keluarga Nn A mengatakan awalnya Nn A tidak mengeluh apapun. Nn A melakukan
kegiatan seperti biasa tiba-tiba 2 hari sebelum masuk rumah sakit badan An.A muncul
bintik-bintik kemerahan di tangan . Wajah Nn A terlihat pucat . Nn .A merasa lemas
dan pusing. Kemudian Nn. A pada tanggal 3 juni 2019 dibawa ke RSU Permata
Medika untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Di IGD An.A diberi infus RL
20tpm, ranitidine 1 amp.
3. Riwayat Kesehatan Lalu :
Keluarga Nn A mengatakan sebelumnya tidak pernah masuk RS
4. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Keluarga pasien mengatakan dikeluarga tidak ada penyakit munurun ataupun menular.

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. TANDA-TANDA VITAL
1. Kesadaran : Compos Mentis, GCS E :4 , V :5, M : 6 total : 15
2. Tekanan Darah : 119/ 83 mmHg
3. Suhu : 36, 7 ˚C
4. Pernapasan : 20/75 x/menit
5. Nadi :98 x/menit

B. PEMERIKSAAN FISIK(head to toe)


1. Kepala : mesocephal, rambut bersih, warna hitam
2. Mata :konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, mata tidak
cekung
3. Hidung : bersih, tidak ada sumbatan jalan nafas, tidak ada
pernafasan cuping hidung
4. Telinga : telinga simetris, tidak ada serumen
5. Mulut : rongga mulut bersih, gigi lengkap, gusi tidak ada
perdarahan
6. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
7. Thorax (Paru-paru) :
- Inspeksi : pengembangan dada kanan kiri
sama, terdapat memar
- Palpasi : vocal fremitus sama
- Perkusi : sonor
- Auskultasi : vesikuler
8. Jantung:
- Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
- Palpasi : ictus cordis teraba di ics 5 mid
klavikula sinistra
- Perkusi : tidak ada pembesaran lapang
jantung
- Auskultasi : terdapat BJ1 dan BJ2, tidak ada
bunyi jantung tambahan
9. Abdomen:
- Inspeksi : terdapat luka seperti memar di
daerah abdomen
- Auskultasi : bising usus 12x/menit
- Palpasi : ada nyeri tekan, tidak teraba massa
tidak teraba pembasaran pada setiap kuadran
- Perkusi : bunyi timpani di setiap kuadran
10. Ekstremitas : tidak ada lesi, terdapat bintik-bintik
merah di kaki dan tangan, turgor kulit lembab, capilary refil < 3 detik, terpasang rl 20
tpm
11. kekuatan otot 5 5
5 5

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN


A. POLA OKSIGENASI
Sebelum sakit : Pasien mengatakan pernafasananya normal dan tidak menggunakan alat
bantu pernafasan
Saat dikaji : Pasien mengatakan pernafasannya norman dan tidak menggunakan alat
bantu pernafasan

B. POLA NUTRISI
Sebelum sakit : pasien mengatakan jika dirumah makan teratur 3x sehari, tidak ada
pantangan/alergi makanan
Saat dikaji : keluarga pasien mengatakan di RS makan sedikit, kadang tidak mau
makan, makan hanya 2 sendok
C. POLA ELIMINASI
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan pasien BAB 2 hari 1x dengan
konsistensi lunak, warna kuning, BAK 5-6x/hari
Saat di kaji : belum bisa BAB, BAK 5-6x/hari

D. POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


Sebelum sakit : pasien mengatakan menjalankan aktivitas seperti biasa
Saat dikaji : pasien mengatakan selama di rumah sakit dibantu oleh keluarganya dalam
melakukan berbagai aktivitas.
E. ISTIRAHAT TIDUR
Sebelum sakit : keluarga pasien mengatakan tidur 6-7 jam, tidur malam mulai pukul
20.00 WIB
Saat dikaji : keluarga pasien mengatakan pasien tidak mengalami gangguan tidur

F. POLA BERPAKAIAN
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berpakaian secara mandiri
Saat dikaji : pasien mengatakan memakai pakaian dibantu oleh keluarga
G. POLA PENGATURAN SUHU
Sebelum sakit : Pasien mengatakan memakaipakaian tebal saat cuaca dingin dan
memakai pakaian tipis saat cuaca panas
Saat dikaji : pasien mengatakan memakaipakaian tebal saat cuaca dingin dan memakai
pakaian tipis saat cuaca panas
H. POLA KEBERSIHAN DIRI
Sebelum sakit : pasien mengatakan mandi 3x sehari
Saat dikaji : Pasien mengatakan saat di RS hanya diseka
I. POLA AMAN DAN NYAMAN
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat melindungi diri pasien dari bahaya
Saat dikaji : pasien mengatakan dibantu keluarga dan ditempat tidurnya ada pengaman
J. POLA KOMUNIKASI
Sebelum sakit : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik
Saat dikaji : pasien mengatakan dapat berkomunikasi dengan baik dan jelas
K. POLA BERIBADAH
Sebelum sakit : pasien mengatakan pergi ke masjid untuk menjalankan sholat 5 waktu
Saat dikaji : pasien hanya melaksakan sholat dibed dengan tayamum

DATA PENUNJANG
a. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal
Lekosit L 0,95 10^g/L 6,0-17,5
Eritrosit 5,39 10^g/L 4,0-6,0
Hemoglobin 14,60 g/dL 10,5-13,5
Hematokrit 42,80 % 32,0-44,0
Trombosit L 18.000 10^g/L 150,000-
400,000

b. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
-
c. PEMERIKSAAN EKG
-
d. TERAPI
No Obat Dosis Cara Pemberian Indikasi
1. RL 20tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit
2. NaCl 0,9% 20tpm IV Mengembalikan
keseimbangan elektrolit

3. Ranitidin 3x1/2mg IV Menurunkan produksi asam


lambung
ANALISA DATA
NO HARI, DATA ETIOLOGI MASALAH
TGL
1. Kamis 4 DS: pasien mengatakan Penurunan Ketidakefektif
juli 2019 badan lemas suplai darah an perfusi
keperifer jaringan
DO: perifer
TD:108/80 mmHg
Suhu : 36 C
Nadi : 77x/ menit
RR : 20x/menit
2. Kamis, 4 DS Penurunan Resiko
Juli 2019 Pasien mengatakan jumlah Pendarahan
sebelum ke rumah sakit trombosit
pernah mengalami
mimisan
DO:
Trombosit: 30.000/mm3

DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas Masalah)


NO DK DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer bd Penurunan suplai darah keperifer
2. Resiko Pendarahan bd Penurunan jumlah trombosit
INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA NOC NIC

1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan (4120)


perfusi jaringan keperawatan 2x24 jam 1. Monitor status Hidrasi
perifer bd diharapkan masalah 2. Monitor TTV pasien
Penurunan suplai keperawatan 3. Berikan terapi IV yang
darah keperifer ketidakefektifan perfusi sudah ditentukan
jaringan perifer dapat 4. Atur ketersediaan
teratasi dengan kriteria hasil darah untuk trafusi jika
:Integritas Jaringan : Kulit perlu
(1101)
INDIKATOR A T
(110122) wajah 2 4
pucat
(110108) Tekstur 2 4
(110103) 2 4
elastisitas

Ket:
1 : keluhan Extreme
2 : keluhan berat
3 :Keluhan sedang
4: Keluhan ringan
5 :tidak ada keluhan

2. Resiko Pendarahan Setelah dilakukan tindakan Pencegahan Pendarahan


bd Penurunan keperawatan 2x24 jam (4010)
jumlah trombosit diharapkan masalah Resiko 1.
pendarahan dapat teratasi Hematrokit
dengan kriteria hasil : Status 2.
Sirkulasi (0401) 3.
Indikator A T memakan makan yang
(040131) Capilary 2 4 Kya vitamin K
refill
(040123) 2 4
Kelelahan
(040154) Wajah 2 4
Pucat
Ket:
1 : keluhan Extreme
2 : keluhan berat
3 :Keluhan sedang
4: Keluhan ringan
5 :tidak ada keluhan

IMPLEMENTASI
HARI/TANGGAL NO IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX
KAMIS 4 JULI 1,2 1.Memonitor ttv Ds : pasien mengatakan lemas
2019 Do :
PKL 08.00 TD :130/70 mmHg
S: 36 c
Nadi 80x/menit
RR : 20x/menit

Kamis 4 juli 2019 2,1 Mencatat Niali Hb dan Ds: Pasien mengatakan lemah
8.30 Hematrokit Do :
Hb :16,3 g/dl
Hematrokrit : 47

kamis 4 juli 2019 1,3 Memberi obat injeksi IV Ds : pasien mengatakan masih
9.00 Perbolus : ranitidine 2x50 mg lemas
Do: Obat diberikan dengan
cara perbolus

Jumat 5 juli 2019 2,2 Memonitor ttv DS : pasien mengatakan lemas


11.00 dan pusing
DO :
TD :119/80 mmHg
S: 36,8 C
Nadi 20x/menit
RR : 97x/menit
Jumat 5 juli 2019 1 Mencatat Niali Hb dan Ds: Pasien mengatakan lemah
11.30 Hematrokit Do :
Hb :11,3 g/dl
Hematrokrit :33%

EVALUASI
Waktu/tgl Evaluasi TTD
KAMIS 4 S :Pasien mengatakan lebih baik, lemas berkurang, pucat berkurang.
JULI 2019 O: KU: Cukup
PKL 08.00 A : Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
INDIKATOR A T
(110122) wajah 2 4
pucat
(110108) Tekstur 2 4
(110103) 2 4
elastisitas
Resiko pendarahan
Indikator A T
(040131) Capilary 2 4
refill
(040123) 2 4
Kelelahan
(040154) Wajah 2 4
Pucat

Masalah teratasi sebagian


P: Lanjut intervensi
-Monitor ttv
-Kolaborasi obat
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Trombositpenia adalah kondisi dimana seseorang mempunyai sedikit trombosit
yangbersirkulasi di-darah atau adanya penurunan jumlah trombosit dalam darah perifer.
Trombositopenia merupakan keadaan dimana trombosit kurang dari normal, di bawah
100.000 mm3.

B. Saran
Dengan dibuatnya Makalah tentang Trombositpenia teman-teman mahasiswa Tingkat II
keperawatan dapat memahami apa itu Trombositpenia dan dapat menjelaskan kepada orang
lain yang membutuhkan.

DAFTAR PUSTAKA

A.V Hovbrand. 2009. Haematologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC Edisi 4: Jakarta.

Brunner dan Sudart. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.

Prie Sylvia dan Wilson lorraine. 2012. Pathofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Taylor M Chyntia dan Ralph Sheila. 2010. Diagnosa Keperawatan Dengan Rencana
Asuhan.Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Waterbury Larry. 2010. Haematologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC edisi 3 : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai