PEMBIMBING :
Ns. Sukhri Herianto Ritonga M.kep
Disusun Oleh :
Kelompok 17
1. AHDA MAULANA
2. FAUZIAH NASUTION
3. INDRA GUNAWAN MTD
D.Diagnosis Trombositpenia
Diagnosis trombositopenia dilakukan dokter dengan beberapa cara
berikut ini:
1. Tanya jawab
Dokter akan menanyakan gejala, faktor risiko, serta riwayat medis pasien
maupun keluarga.
2. Pemeriksaan fisik
Untuk mencari tanda-tanda spesifik seperti memar atau bintik-bintik
perdarahan pada kulit, pembengkakan perut, serta gejala infeksi seperti
demam.
3. Tes darah
Tes darah lengkap dilakukan untuk mengetahui jumlah trombosit pasien.
Pada trombositopenia, kadar trombositnya akan berada di bawah normal.
4. Pemeriksaan apusan darah
Pemeriksaan ini bertujuan melihat struktur trombosit pasien melalui
mikroskop.
5. Pemeriksaan sumsum tulang belakang
Pemeriksaan sumsum tulang belakang bisa dilakukan melalui aspirasi atau
biopsi. Aspirasi sumsum tulang belakang akan menunjukkan penyebab
sumsum tulang tidak memproduksi jumlah sel darah yang
cukup.Sedangkan biopsi bertujuan memeriksa jumlah dan jenis sel yang
terdapat di dalam sumsum tulang belakang pasien.
6. Tes pembekuan darah
Tes pembekuan darah dianjurkan jika dokter mencurigai adanya
gangguan perdarahan.
7. USG
Jika mencurigai bahwa limpa pasien membesar, dokter bisa menyarankan
USG. Tes ini akan menggunakan gelombang suara untuk membuat
gambaran tentang limpa Anda. Ini dapat membantu dokter Anda
menentukan apakah limpa Anda memiliki ukuran yang tepat.
E.Mengobati Trombositpenia
Cara mengobati trombositopenia umumnya akan tergantung dari tingkat
keparahan penyakit dan tingkat keparahan kondisi Anda. Jika kondisi Anda
ringan, dokter Anda mungkin n menunda pengobatan dan hanya
memantau kondisi.
Untuk mencegah penyakit ini menjadi semakin memburuk dengan
beberapa cara, yaitu:
• Mengurangi olahraga yang mengharuskan kontak tubuh satu
dengan lainnya
• Menghindari aktivitas yang mempunyai peluang untuk mengalami
perdarahan atau memar
• Mengurangi atau membatasi konsumsi alkohol
• Berhenti atau mengganti obat yang dapat berdampak pada
trombosit seperti aspirin dan ibuprofen
1.Asuhan keperawatan
A.Skenario Kasus
Seorang wanita berumur 42 tahun bernama Ny.N datang kerumah
sakit dengan keluhan Badan terasa lemah,tidak nafsu
makan,pasien juga mengatakan bahwa mulut sering
berdarah,pasien juga sering mengeluh mual dan muntah , pasien
mengalami demam sejak 7 harii yang lalu, berdasarkan hasil
pemeriksaan diketahui suhu : 38,1°C,TD 130)70 ,Nadi 80
kali/menit,PR : 25 kali/menit pasien tampak pucat dan dijumpai
pendarahan bawah kulit (purpura) pada ekstremitas jumlah
tombosit <20.00/pl , serta penurunan kadar hemoglobin.
B.Pengkajian
Data objektif
a.Keadaan umum
Penderita dalam
kelemahan,composmenits,apatis,stupor,somnolen,soppro coma
dan coma.penilaian GCS sangat penting untuk diperhatikan
Tanda vital : suhu meningkat,takikardi,takipnea,dyspnea,tekanan
darah sistolik meningkat dengan diastolik normal.
• Palpasi
Kemungkinan vokal vremitus menurun akibat kualitas pernapasan
buruk kerena perdarahan pada seluruh respirasi.
• Perkusi
Suara paru sonor atau pekak
• Auakultasi
Adanya suara napas tambahan whezing atau ronchi yang muncul
akibat dari komplikasi gejala lain.
2 .Blood (B2)
• Inspeksi
Adanya hipertensi,hemoraghi subkutan,hemotoma dan sianosis
akal .adanya ptekie atau ekimosis pada kulit,purpura.
• Palpasi
Penghitungan frekuensi denyut nadi meliputi irama dan kualitas
denyut nadi,denyut nadi Perifer melemah, hampir tidak teraba,
takikardi,adanya petekie pada permukaan kulit,palpitasi( sebagai
bentuk takikardia kompensasi).
• Perkusi
Kemungkinan adanya pergeseran batas jantung .
• Auskultasi
Bunyi jantung abnormal, tekanan darah terjadi peningkatan
sistolik,namun normal pada diastolik.
3.Brain (B3)
• Inspeksi
Kesadaran biasanya composmenits, sakit kepala,perubahan tingkat
kesadaran, gelisah,dan ketidakstabilan vasomotor
4.Bladder (B4)
• Inspeksi
hematuria (kondisi dimana urin mengandung darah atau sel sel
darah merah) keberadaan darah dalam urine biasanya akibat
pendarahan di suatu tempat disepanjang seluruh kemih
• Palpasi
Kemungkinan ada nyeri tekan pada kandungan kemih kerena
distensi sebagai bentuk komplikasi.
5.Bowel (B5)
• Inspeksi
Klien biasanya mengalami mual muntah,penurunan nafsu
makan,dan peningkatan lingkar abdomen akibat pembesaran
limpa. Adanya hematemsis dan Melena.
• Palpasi
Adanya nyeri tekanan, abdomen splenomegaloli, pendarahan
saluran cernaa
Perkusi
Bunyi pekak deteksi adanya pendarahan pada darah dalam
abdomen
• Auskultasi
Terdengar bising usus menurun ( 5-12×/menit)
6.Bone (B6)
• Inspeksi
Kemungkinan adanya nyeri otot sendi dan punggung, aktivitas
mandiri terhambat,atau motilitas dibantu sebagai akibat
kelemahan , toleransi terhadap aktivitas sangat rendah.
C.Diagnosa Keperawatan
Ds :
D.Intervensi
Diagnosa NOC NIC
(Dx)
Gangguan Tujuan : Circulatory
integritas Dalam 2×24 jam kondisi kulit Pracautions
kulit b.d kembali normal Definisi : perlindungan area
agen injuri Kriteria hasil : lokasi dengan perfusi
biologi • Suhu kulit (1-5) terbatas
• Sensasi. (1-5) Aktivitas :
• Tekstur. (1-5) • Melakukan penilaian
• Perfusijaringan(1-5) komferhensip dari
sirkulasi Perifer (lihat
• Integritas kulit.(1-5) adanya penekanan
• Lesi kulit. (1-5) Perifer ,edema
• Lesi membran ,warna,suhu dari
mukosa. (1-5) extermitas)
• Jangan lakukan injeksi
intervena atau
mengambil darah
diarea yang
terpengaruh
• Pertahankan cairan
yang memadai untuk
mencegah penaikan
viskositas darah
• Hindari cedera pada
area yang terpengaruh
• Anjurkan pasien dan
keluarga pada terapi
Medikasi untuk kontrol
tekanan
darah,antikoagulan
,dan penurunan
kolesterol.
• Anjurkan pasien untuk
langkah- langkah diet
guna memperbaiki
sirkulasi ( seperti diet
rendah lemak jenuh
dan banyak konsumsi
omega tiga dari minyak
ikan).
• Pantau area ektermitas
dari panas,
kemerahan,Nyeri atau
berkeringat.
• Dorong partisipasi klien
dalam program
perbaikan vaskuler
E.Kesimpulan
Trombositpenia merupakan penyebab tersering perdarahan abnormal
,dapat terjadi akibat kurangnya produksi trambosit oleh sumsum tulang
atau akibat meningkatnya penghancuran trambosit yang merupakan
penyakit yang mendasarinya biasa nya dapat terdiagnosa dengan
memberikan pasien atau sumsum tulang pasien apa bila angka trambosit
menurun dibawah 20.000/mm³,akan terjadi petekia, disertai perdarahan
hidung,dan perdarahan setelah pembedahan atas pencabutan gigi.jika
angka trambosit kurang dari 5.000/mm³ dapat terjadi perdarahan sistem
saraf pusat dan gastrointestinal yang fatal