Anda di halaman 1dari 9

INTEGRAL

(BAGIAN I)
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Matematika Dasar

Dosen Pengampu:
Dr.Amirhud Dalimunthe,S.T.,M.Kom.

Disusun Oleh :

DARMIKO (5211151015)
MASYITOH RITONGA (5211151016)
RIZKI MAULIDA (5211151011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kekontinuan Fungsi" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah Matematika Dasar. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Pak Dr.Amirhud Dalimunthe,S.T.,M.Kom


selaku dosen Mata kuliah ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

MEDAN , 07 November 2021

Kelompok 9
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................................1
C. Tujuan Makalah.................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Anti Turunan ( Integral Tak Tentu)...................................................................................2
B. Pengantar Persamaan Differensial.....................................................................................2
C. Notasi Jumlah dan Sigma..................................................................................................2
D. Pendahuluan Luas Poligon Dalam Dan Poligon Luar.......................................................3
BAB III.....................................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................................16
A. Kesimpulan......................................................................................................................16
B. Saran................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan anti turunan (integral tak tentu)?
2. Apa yang dimaksud dengan pengantar persamaan differensial?
3. Apa yang dimaksud dengan notasi jumlah dan sigma?

C. Tujuan Makalah
Tujuan penulis dalam menulis makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui definisi anti turunan (integral tak tentu).
2. Mengetahui pengantar persamaan differensial.
3. Mengetahui notasi jumlah dan sigma.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Anti Turunan (Integral Tak Tentu)

Definisi :

Jika F dari suatu anti turunan dari f pada selang I jika DF = f pada I yakni, jika FI (x) = f(x)
untuk semua x dalam I.  (Jika x suatu titik ujung dari I, FI (x) hanya perlu berupa turunan satu
sisi).

Contoh :

1. Carilah suatu anti turunan dari fungsi f(x) = 4x3 pada (-∞, ∞)


Jawaban :

f(x) = x4 + 2
f1(x) = 4x3
f(x) = x4 + 100
f1(x) = 4x3

2. Carilah anti turunan dari f(x) = x2 pada (-∞, ∞)


Jawaban :

f(x) = ⅓ x3 + C
f(x) = 3x2 . ⅓

Notasi untuk anti turunan, karena memakai lambang Dx untuk operasi penentuan suatu
turunan, adalah wajar memakai Ax untuk operasi penentuan anti turunan.

Contoh : Ax (x2) = ⅓x3 + C

Ini adalah notasi yang digunankan oleh beberapa penulis, dan memang dipakai dalam buku
ini pada terbitan-terbitan sebelumnya. Tetapi, notasi Leibneiz semakin lama semakin populer,
karena kita memilih untuk mengikutinya. Ketimbang Ax , Leibneiz memakai lambang integral
yaitu ∫….dx
                                    ∫ x2 dx = ⅓x3 + C   dan ∫ 4x3 dx = x4 + C
B. Pengantar Persamaan Differensial

Defenisi :
Persamaan diferensial adalah persamaan yang memuat turunan atau diferensial. Apabila y
fungsi dari x dan turunan y terhadap x dinotasikan dengan

y′=dydx

Variabel y dinamakan variabel terikat / tak bebas, sedangkan variabel x dinamakan


variabel bebasnya. Berdasarkan jumlah variabel bebasnya persamaan diferensial dibagi dalam
dua kelas yaitu persamaan diferensial biasa (PDB) dan persamaan diferensial parsial (PDP).

a. Persamaan diferensial parsial (PDP)

Adalah persamaan diferensial yang menyangkut turunan parsial dari satu atau lebih
variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas. (Ross, 1984: 4)

Contoh :
   1. ∂²u∂x²+∂²u∂y²=∂u∂t 
   2. x∂z∂x+y∂z∂y−z=0

b. Persamaan diferensial biasa (PDB) 

Adalah persamaan diferensial yang menyangkut turunan biasa dari satu atau lebih variabel
tak bebas terhadap satu variabel bebas. (Ross, 1984: 4)

Contoh :
  1. dydx=ex+sinx
  2. (1+y)dx - (1-x)dy = 0

Tingkat (orde) 

Dari persamaan diferensial didefinisikan sebagai tingkat dari derivatif tertinggi yang
muncul dalam persamaan diferensial. (Nugroho, D.B, 2011: 2)

Contoh :
    1. y′+3xy2+x=04     : PD tingkat 1
    2. d3ydx3+3d3ydx3=sin2x      : PD tingkat 3
 
Derajat (degree) 

Dari suatu persamaan diferensial adalah pangkat dari suku derivatif tertinggi yang muncul
dalam persamaan diferensial. (Nugroho, D.B, 2011: 2)

Contoh :
    1. 1+[d³ydx³]2+2[dydx]4=y           : PD derajat 2
    2. x(y”)3+(y′)4−x=5        : PD derajat 3
 

C. Notasi Jumlah dan Sigma

D. Pendahuluan Luas Poligon Dalam Dan Poligon Luar


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

https://gandamathematics.wordpress.com/2015/06/28/anti-turunan-integral-tak-tentu/
Refeerensi : Basuki, Drs, Catatan Mata Kuliah Persamaan Diferensial,  Prodi Matematika-STKIP
Garut. 

Anda mungkin juga menyukai