Disusun oleh:
1. Dita Ainurrizka (2105036137)
2. Nurul Aulia Ramadhani (2105036140)
3. Bondan Satrio Wicaksono (2105036147)
Kelas: PBAS D3
Kelompok 8
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Kuosien Diferensial dan Derivatif.............................................................................2
B. Kaidah Diferensiasi....................................................................................................4
C. Hakikat Derivatif dan Diferensial..............................................................................10
D. Derivatif dari Derivatif...............................................................................................12
E. Hubungan Antara Fungsi dan Derivatifnya...............................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu matematika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang meliputi tentang
berhitung dan ilmu ukur ruang. Oleh karenaitu dibutuhkan suatu pemikiran dengan cara
berpikir yang logis, rasional, dan eksak agar dapat menyelesaikan berbagai masalah.
Adapun Matematika Ekonomi merupakan penerapan metode matematika untuk mewakili
teori dan menganalisis masalah-masalah di bidang ekonomi. Pembahasannya meliputi
berbagai rumus, metode, cara matematika yang akan diterapkan dan diimplemenatasikan
dalam persoalan yang berhubungan dengan ekonomi untuk alat penyelesaiannya.
Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan
perubahan kecil dalam variable bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan diferensial
dapat pula disidik kedudukan-kedudukan khusus dari fungsi yang sedang dipelajari
seperti titik maksimum, titik belok dan titik minimumnya, jika ada. Berdasarkan
manfaat-manfaatnya inilah konsep diferensial menjadi salah satu alat analisis yang
sangat penting dalam ekonomi dan bisnis.
Dalam matematika, diferensial mengacu pada beberapa notasi atau konsep yang
saling berhubungan dan berasal dari awal perkembangan ilmu kalkulus. Istilah ini
mengacu pada perubahan atau selisih yang infinitesimal dan turunan dari fungsi.
Pendekatan kalkulus diferensial berguna untuk menyidik bentuk gambar suatu fungsi
nonlinear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama sebuah fungsi, akan
dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kuosien diferensial dan derivatif?
2. Bagaimana kaidah diferensiasi?
3. Bagaimana hakikat derivatif dan diferensial?
4. Bagaimana derivatif dari derivatif?
5. Bagaimana hubungan antara fungsi dan derivatifnya?
C. Tujuan
1. Pembaca diharapkan memahami pengertian diferensial dan derivatif
2. Pembaca diharapkan memahami kaidah serta hakikat diferensial dan derivatif
3. Pembaca diharapkan memeahami hubungan antara fungsi
4. Pembaca dapat menerapkan konsep diferensial dan derivatif dalam analisis ekonomi.
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Sari, Bida, “Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2014), hlm. 38.
2
Subanti, Sri, “Matematika Ekonomi” (Solo: Universitas Sebelas Maret, 2015), hlm. 37.
3
MateriIPS.com: https://materiips.com/derivatif-pengertian-manfaat-serta-jenis, diakses pada tanggal 28
Agustus 2022.
2
Contoh:
Tentukan Kuosien diferensi dari y¿ f ( x )=3 x 2−x
Jawab:
f (x) = 3 x 2−x
y ¿ 3 x 2−x
y + ∆ y ¿ 3 ( x+ ∆ x )2−( x+ ∆ x )
y + ∆ y =3 {x 2+ 2x (∆ x ¿+ ( ∆ x )2} −x−∆ x
y + ∆ y ¿ 3 x 2+ 6 x ( ∆ x ) +3 ( ∆ x )2−x−∆ x
∆ y =3 x2 +6 x ( ∆ x )+ 3 ( ∆ x )2−x −∆ x− y
2 2 2
∆ y =3 x +6 x ( ∆ x )+ 3 ( ∆ x ) −x −∆ x−3 x + x
2
∆ y =6 x ( ∆ x ) +3 ( ∆ x )
2
Δ y 6 x( ∆ x)+3(∆ x) −∆ x
= =6 x +3 ∆ x−1
Δx ∆x
Proses penurunan sebuah fungsi disebut juga proses pendiferensian atau
diferensiasi, pada dasarnya merupakan penentuan limit, suatu kuosien diferensi dalam
hal pertambahan variable bebasnya sangat kecil atau mendekati nol. Hasil yang diperoleh
dari proses diferensiasi tersebut dinamakan turunan atau derivatif (derivative). Dengan
demikian;
Jika y=f ( x )
Δ y f ( x + ∆ x )−f (x)
Maka Kuosien Diferensinya =
Δx ∆x
Δy f (x+ ∆ x)−f (x )
Dan Turunan Fungsinya lim = lim
∆ x →0 Δ x ∆ x →0 ∆x
Contoh:
Dari persamaan y=3 x 2−x
Δy
diperoleh kuosien diferensi =6 x +3 ∆ x−1
Δx
Δy
Maka turunan/derivatinya lim = lim ( 6 x +3 ∆ x−1 )
∆ x →0 Δ x ∆ x →0
¿ 6 x +3 ( 0 )−1
¿ 6 x−1
Δy
Jadi, turunan atau derivatif dari fungsi y=3 x 2−x adalah lim =6 x−1
∆ x →0 Δx
3
Cara menuliskan turunan dari suatu fungsi dapat dilakukan bebarapa macam
notasi. Jika fungsi aslinya y=f ( x ), maka turunannya dapat notasikan:4
Δy dy df ( x )
lim ≡ yʹ ≡ fʹ ( x) ≡ y x ≡ f x ( x)≡ ≡
∆ x →0 Δx dx ∆x
B. Kaidah Diferensiasi
Kaidah-kaidah diferensial berikut yang biasa digunakan untuk menurunkan
berbagai bentuk fungsi:5
1. Diferensiasi Konstanta
dy
Jika y=k , di mana k adalah konstanta, maka =0
dx
dy
Contoh: y=5 , =0
dx
3 dv 2
v=x → =3 x
dx
4
Sari, Bida, “Modul Ajar; Matematika Ekonomi” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2018), hlm. 93.
5
Ibid, hlm 97.
4
dy
=8 x +3 x 2
dx
6. Diferensiasi Perkalian Fungsi
dy dv du
Jika y=uv , di mana u=g ( x ) dan v=h(x ), maka =u ± v
dx dx dx
Contoh: y=( 4 x 2 ) ( x 3)
dy dv du
=u ± v
dx dx dx
dy
=( 4 x2 ) ( 3 x 2 )+(x 3)(8 x )
dx
dy 4 4
=12 x + 8 x
dx
dy 4
=20 x
dx
2
4x
Contoh: y= 3
x
du dv
v −u
dy dx dx
=
dx v
2
2 2
dy ( x ¿¿ 3) ( 8 x )−( 4 x )(3 x )
= ¿
dx ¿¿¿
dy 8 x 4 −12 x 4
=
dx x
6
4
dy −4 x −4 x −2
= 6 = 2 =−4
dx x x
5
dy dy du
= ∙
dx dx dx
dy 2
=2u (12 x )
dx
dy 3 2
=2(4 x +5)(12 x )
dx
dy 5
=96 x +120 x 2
dx
Contoh: y=log [ ]
x−3
x+2
( x−3 ) du ( x+ 2 )−(x −3) 5
Misalkan u= → = =
( x +2 ) dx ( x+ 2)
2
( x+2)
2
dy α log e du
= ∙
dx u dx
6
dy log e 5
= ∙
dx
[ ]
x−3 ( x +2)2
x +2
dy 5 log e
=
dx ( x−3)( x+ 2)
dy 5 loge
= 2
dx ( x −x−6)
7
12. Diferensiasi Fungsi Komposit-Logaritmik-Berpangkat
Jika y=¿¿ , di mana u=g ( x) dan n adalah konstanta,
dy dy α log e du
maka = ∙ ∙
dx du u dx
Contoh: y=¿
2 du
Misalkan u=5 x → =10 x
dx
dy
=3 ¿
dx
dy
=30 x ¿ ¿
dx
dy 6
= ¿
dx 2
Contoh: y=ln [ ]
x−3
x+2
(x−3) du 5
Misalkan u= → =
( x +2) dx ( x+2)2
dy 1 du
= ∙
dx u dx
dy ( x−2) 5
= ∙
dx ( x−3) ( x+2)2
dy 5
= 2
dx x −x−6
8
dy dy 1 du
maka = ∙ ∙
dx du u dx
2 du
Contoh: y=¿ Misalkanu=5 x → =10 x
dx
dy dy 1 du
= ∙ ∙
dx du u dx
dy
=3 ¿
dx
dy 6
= ¿
dx x
9
18. Diferensiasi Fungsi Kompleks
Jika y=u v , di mana u=g ( x ) dan v=h( x ),
dy v−1 du n dv
Maka =vu ∙ +u ∙ ln u ∙
dx dx dx
dy
Penentuan dari y=u v ini dapat pula dilakukan dengan jalan melogaritma fungsi
dx
atau persamaannya, kemudian mendiferensiasikan masing-masing ruasnya.
Perhatikan:
v
y=u
ln y=v ln u
1 dy 1 du dv
=v + lnu
y dx u dx dx
dy
dx
=v(1 dy
u dx
ln u
dv v
dx
u ) mengingat y=u v
dy −1 du v dv
=uv ∙ + u ∙ lnu ∙
dx dx dx
3
Contoh: y=4 x x
du
Misalkan u=4 x → =4
dx
3 dv 2
v=x → =3 x
dx
dy v−1 du v dv
=vu ∙ +u ∙ ln u ∙
dx dx dx
dy
=( x ) 4 x ( 4 )+ 4 x ln 4 x (3 x )
3 3
3 x −1 x 2
dx
dy 3 3
=16 x x +2 +12 x x +2 n 4 x ln 4 x
dx
dy x +2 3
=4 x ¿
dx
10
20. Diferensiasi Implisit
Jika f ( x , y )=0 merupakan fungsi implisit sejati (tidak memungkinkan
dieksplisitkan), dy /dx dapat diperoleh dengan mengdiferensiasikannya suku demi
suku, dengan menggap y sebagai fungsi dari x .
Contoh: 4 xy 2−x 2+ 2 y=0, tentukan dy /dx !
dy 2 dy
8 xy +4 y −2 x +2 =0
dx dx
dy 2
( 8 xy +2 ) =2 x−ay
dx
2 2
dy 2 x−4 y x−2 y
= =
dx 8 xy+ 2 4 xy +1
11
dy / dx : terdiri dari 2 suku → dy dinamakan diferensial y ,
dx merupakan diferensial dari x .
dy /dx adalah lereng taksiran (approximated slope) dari kurva y=f ( x ) pada
kedudukan x tertentu.
∆ x /∆ y → lereng yang sesungguhnya (the true slope)
Lereng taksiran ini dapat lebih besar (over estimated), atau lebih kecil (under
estimated), atau sama dengan lereng sesungguhnya (teragantung pada jenis
fungsinya
dan besar kecilnya perubahan pada variabel bebas)
Cara penotasian dari turunan suatu fungsi dapat dilakukan dengan beberapa macam:6
Δy dy df ( x)
lim ≡ y ' ≡ f (x )≡ y x ≡ f x (x) ≡ ≡
∆ x →0 Δx dx dx
Untuk fungsi y=f ( x ) yang linier, semakin besar semakin besar pula
perbedaan antara lereng taksiran (derivatif, dy /dx ) dan lereng sesungguhnya
(kuosien diferensi, ∆ y /∆ x ). Dengan ∆ x yang semakin besar, semakin besar pula
perbedaan dy dan ∆ y , sehingga kian besar pula perbedaan antara dy /dx dan ∆ y /∆ x
(ingat:dx=∆ x ). Dan Sebaliknya.
Jika fungsi y=f ( x ) yang non-linier
6
Sari, Bida, “Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2020), hlm. 62.
12
Gambar (a) menunjukkan lereng taksiran yang “over-estimated”; dy > ∆ y
dy Δy
sehingga derivatif ( )>¿ kuosien diferensi ( ). Sedangkan gambar (b)
dx Δx
memperlihatkan lereng taksiran yang “under-estimated”; dy < ∆ y sehingga derivative
dy Δy
( )<¿ kuosien diferensi ( ).
dx Δx
Contoh:
Andaikan y=3 x 2−4 x+ 5 dan ingin diketahui serta dibandingkan nilai dy dan nilai
∆ y untuk ∆ x=0,0001 dari kedudukan x=2.
dy dy
=6 x−4=6 ( 2 )−4=8 dy = ∆ x=8 ( 0,0001 )=0,0008
dx dx
∆ x=f ( x+ ∆ x )−f ( x )
¿3¿
¿3¿
¿ 0,0008
Dalam contoh ini, untuk x=2 dan ∆ x=0,0001 ternyata dy =∆ y=0,0008 ,
dy Δ y
konsekuensinya = =8, berarti lereng taksirannya persis sama dengan lereng
dx Δ x
yang sesungguhnya.7
7
Sari, Bida, “Modul Ajar; Matematika Ekonomi” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2018), hlm. 97
13
aslinya. Turunan kedua (second derivative) sebuah fungsi adalah turunan dari turunan
pertama, turunan ketiga (third derivative) adalah turunan dari turunan kedua, dan
seterusnya.8
Contoh:
3 2
y=f ( x )=x −4 x +5 x−7
' dy 2
y= =3 x −8 x+5
dx
dy
y' '= =6 x−8
dx
' '' dy
y = =6
dx
,v dy
y = =0
dx
' dy '
y= =f (x )<0
Fungsi menurun (slope kurva dx
8
Sari, Bida, “Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2014), hlm. 41.
14
negatif)
'' d2 y ''
y = 2
=f ( x ) >0
• Titik Ekstrim minimum ( x , y ) dx
''
2. Mencari titik belok fungsi y =0
15
y + 4=3 x−6
y=3 x−10 atau 3 x− y−10=0
−1
b. Persamaan garis normal y− y1 = (x−2)
m
−1
y + 4= ( x−2)
3
3 y +12=−x +2
3 y=−x +2−12
−x−10
y=
3
2) Menentukan Keadaan Fungsi Menaik dan Fungsi Menurun
Diketahui titik (a , b) pada grafik fungsi y=f (x )
1) Jika f ' (a)> 0, maka fungsi naik pada titik tersebut
2) Jika f ' (a)> 0, maka fungsi turun pada titik tersebut
3) Jika f ' ( a )=0, maka titik (a , b) merupakan titik stasioner/ titik ekstrim/ titik balik
Jenis-jenis titik stasioner adalah:
Jika f '' (a)>0 , maka (x , y ) merupakan titik balik minimum
Jika f '' (a)<0 , maka (x , y ) merupakan titik balik maksimum
Jika f ' ' ( a )=0, maka ( x , y ) merupakan titik belok
Contoh:
Diketahui fungsi y=x 2 +6 x−24 . Tentukan apakah pada titik-titik dengan absis
berikut maka fungsinya naik, turun, atau stasioner (Jika stasioner maka tentukan
apakah minimum, maksimum, atau titik belok)
a. x=2
b. x=−5
c. x=−3
16
Jawab:
' '
y=x 2 +6 x−24 maka y =f ( x )=2 x+ 6
a. x=2
'
f ( 2 )=2 ( 2 ) +6
f ' ( 2 )=4+6
'
f ( 2 )=10
Karena f ' (2)>0 maka pada x=2 berupa fungsi naik
b. x=−5
f ' (−5 ) =2 (−5 )+ 6
'
f (−5 ) =−10+6
f ' (−5 ) =−4
Karena f ' (−5)< 0 maka pada x=−5 berupa fungsi turun
c. x=−3
'
f (−3 ) =2 (−3 )+ 6
'
f (−3 ) =−6+6
'
f (−3 ) =0
Karena f ' (−3 ) =0 maka pada x=−3 merupakan titik stasioner
Karena berupa titik stasioner, maka perlu diselidiki apakah maksimum, minimum,
atau titik belok (dilihat dari turunan kedua).
' ''
f ( x )=2 x+ 6 maka f ( x ) =2
Karena f '' ( x ) =2>0 maka pada x=−3 merupakan titik stasioner yang minimum.
3) Uji Tanda
Apabila turunan pertama f ' ( x )=0 , berarti y=f (x ) berada di titik ekstrim
Untuk menentukan apakah titik ekstrim tersebut merupakan titik maksimum
ataukah minimum, maka perlu dilakukan uji tanda terhadap f ' ( a )=0.
Jika f ' ( x ) >0 untuk x <a dan f ' ( x ) <0 untuk x >a, maka titik ekstrimnya adalah
titik maksimum.
Jika f ' ( x ) <0 untuk x <a dan f ' ( x ) >0 untuk x >a, maka titik ekstrimnya adalah
titik minimum.
17
Contoh:
1 3 2
Tentukan apakah y=f ( x )= x −4 x +12 x−5 merupakan fungsi menaik ataukah
3
fungsi menurun pada x=5 dan x=7 . Selidiki pula untuk x=6 .
Jawab:
f ' ( x )=x 2−8 x +12
f ' ( 5 )=5 2−8 ( 5 ) +12=−3 <0, berarti y=f (x ) menurun pada x=5
' 2
f ( 7 ) =7 −8 ( 7 )+12=5>0 , berarti y=f ( x ) menurun pada x=7
' 2
f ( 6 )=6 −8 ( 6 ) +12=0 , berarti y=f (x ) berada si titik ekstrim pada x=6 ;
Karena f ' ( x )<0 untuk x <6 dan f ' ( x )>0 untuk x >6, titik ekstrim pada x=6 ini
adalah titik minimum.
Apabila diselidiki lebih lanjut, sesungguhnya f ' ( x )<0 hanya berlaku untuk interval
2< x <6 . Pada kedudukan x=2, y=f ( x ) berada di titik ekstrim yang lain, yaitu titik
maksimum.
18
4) Titik Ekstrim Fungsi Parabolik
Turunan pertama dari fungsi parabolic y=f (x ) berguna untuk menentukan
letak titik ekstrimnya. Sedangkan turunan kedua berguna untuk mengetahui jenis titik
ekstrim yang bersangkutan. Perhatikan fungsi parabolik berikut dan turunan-
turunannya, serta hubungan secara grafik
y=f ( x ) ¿ x 2−8 x+ 12 ……………fungsi parabolik
dy
y ' =f ' ( x )= =2 x−8 ……………fungsi linear
dx
2
'' '' d y
y =f ( x )= 2 =2 ………………fungsi konstanta
dx
Pembahasan;
Jika y ' =0 , → 2 x−8=0 maka nilai variabel bebas x=4
x=4 → dimasukkan ke dalam persamaan parabola → y=f ( x )=42−8 ( 4 ) +12=−4
Parabola y=f ( x )=x 2−8 x+ 12, mencapai titik ekstrim pada koordinat (4 ,−4) dan
merupakan titik ekstrim minimum ( y ' ' =f ' ' ( x )=2> 0)
19
menentukan letak titik ekstrimnya, sedangkan derivatif kedua bermanfaat mengetahui
jenis titik ekstrim dan menentukan letak titik beloknya.
Perhatikan fungsi kubik dan turunannya berikut:9
1
y= x 3−3 x 2 +8 x−3 …………fungsi kubik
3
y =x −6 x +8…………………fungsi kuadratik
' 2
1 3 2
Untuk x 1=2 dimasukkan pada persamaan kubik → y= ( 2) −3 ( 2 ) +8 ( 2 )−3 maka
3
y=3.67
Untuk x 1=2 apabila dimasukkan dalam turunan ke dua, maka y ' ' =−2<0 (turunan
kedua negatif) → titik ekstrim maksimum (2 , 3.67)
1 3 2
Untuk x 2=4 dimasukkan pada persamaan kubik → y= ( 4) −3 ( 4 ) +8 ( 4 )−3 maka
3
y=2.33
Untuk x 2=4 apabila dimasukkan dalam turunan ke dua, maka y ' ' =2>0 (turunan
kedua positif) → titik ekstrim minimum (4 , 2.33)
Jika y ' ' =0 →2 x−6=0 → x =3, nilai x=3 dimasukkan pada persamaan kubik →
didapatkan nilai y=3 → titik belok ( 3,3 )
9
Sari, Bida, Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2020), hlm. 67.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan
perubahan kecil dalam variable bebas fungsi yang bersangkutan. Derivatif adalah hasil
yang diperoleh dari proses diferensiasi. Diferensial dan turunan keduanya merupakan
konsep matematika yang sangat diperlukan dalam aplikasi dan studi masalah matematika
yang kompleks. Keduanya sering digunakan bersama satu sama lain dan seringkali dapat
disalahartikan - jika makna atau fungsinya tetap tidak jelas. Diferensial adalah
representasi dari hubungan yang ada antara dua variabel. Mereka menggunakan turunan
untuk secara jelas mendefinisikan hubungan ini dan mengukur perubahan yang sangat
kecil. Representasi masing-masing berbeda secara signifikan. Selain itu, diferensial
memetakan perubahan nilai riil melalui pemetaan linier sedangkan turunan memetakan
kemiringan perubahan. Setiap konsep juga mewujudkan bentuk variabel yang signifikan.
21
DAFTAR PUSTAKA
22