Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

DIFERENSIAL DAN DERIVATIF

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah: Matematika Ekonomi
Dosen Pengampu: Rina Nur Rakhmawati, M. E

Disusun oleh:
1. Dita Ainurrizka (2105036137)
2. Nurul Aulia Ramadhani (2105036140)
3. Bondan Satrio Wicaksono (2105036147)
Kelas: PBAS D3

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2022
KATA PENGANTAR

Asaalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
“Diferensial dan Derivatif” Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahahat-sahahat dan pengikut-pengikutnya
sampai hari penghabisan.
Maka dari itu disusunlah makalah ini, semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Matematika Ekonomi
dan semoga segala yang tertuang dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun
bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan
khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan tuntunan agar para pembaca bisa
menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh
karenaitu sangat berbahagia jikalau dosen pengampu memberikan koreksi dan arahan
untuk kebaikan kedepannya kelak. Kami berharap juga saran dan kritik dari pembaca
yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah ini. Akhir kata, kami mengucapkan
terimakasih.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, 27 Agustus 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Kuosien Diferensial dan Derivatif.............................................................................2
B. Kaidah Diferensiasi....................................................................................................4
C. Hakikat Derivatif dan Diferensial..............................................................................10
D. Derivatif dari Derivatif...............................................................................................12
E. Hubungan Antara Fungsi dan Derivatifnya...............................................................13
BAB III PENUTUP...............................................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................20

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu matematika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang meliputi tentang
berhitung dan ilmu ukur ruang. Oleh karenaitu dibutuhkan suatu pemikiran dengan cara
berpikir yang logis, rasional, dan eksak agar dapat menyelesaikan berbagai masalah.
Adapun Matematika Ekonomi merupakan penerapan metode matematika untuk mewakili
teori dan menganalisis masalah-masalah di bidang ekonomi. Pembahasannya meliputi
berbagai rumus, metode, cara matematika yang akan diterapkan dan diimplemenatasikan
dalam persoalan yang berhubungan dengan ekonomi untuk alat penyelesaiannya.
Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan
perubahan kecil dalam variable bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan diferensial
dapat pula disidik kedudukan-kedudukan khusus dari fungsi yang sedang dipelajari
seperti titik maksimum, titik belok dan titik minimumnya, jika ada. Berdasarkan
manfaat-manfaatnya inilah konsep diferensial menjadi salah satu alat analisis yang
sangat penting dalam ekonomi dan bisnis.
Dalam matematika, diferensial mengacu pada beberapa notasi atau konsep yang
saling berhubungan dan berasal dari awal perkembangan ilmu kalkulus. Istilah ini
mengacu pada perubahan atau selisih yang infinitesimal dan turunan dari fungsi.
Pendekatan kalkulus diferensial berguna untuk menyidik bentuk gambar suatu fungsi
nonlinear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama sebuah fungsi, akan
dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kuosien diferensial dan derivatif?
2. Bagaimana kaidah diferensiasi?
3. Bagaimana hakikat derivatif dan diferensial?
4. Bagaimana derivatif dari derivatif?
5. Bagaimana hubungan antara fungsi dan derivatifnya?
C. Tujuan
1. Pembaca diharapkan memahami pengertian diferensial dan derivatif
2. Pembaca diharapkan memahami kaidah serta hakikat diferensial dan derivatif
3. Pembaca diharapkan memeahami hubungan antara fungsi
4. Pembaca dapat menerapkan konsep diferensial dan derivatif dalam analisis ekonomi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan


perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan diferensial dapat
pula disidik kedudukan-kedudukan khusus dari fungsi yang sedang dipelajari seperti titik
maksimum, titik belok dan titik minimumnya-jika ada.1
Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat variabel bebas, variabel
tak bebas dan derivatif-derivatif dari variabel tak bebas terhadap variabel bebas. Diferensial
(turunan fungsi) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi
'
f yang memiliki nilai tak beraturan. Diferensial dipakai sebagai suatu alat untuk
menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika.2
Derivatif atau turunan dalam dunia matematika adalah laju perubahan fungsi terhadap
variabel. Derivatif merupakan dasar untuk solusi masalah dalam kalkulus dan persamaan
diferensial.3
A. Kuosien Diferensial dan Derivatif
Jika y = f (x) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar ∆ x maka bentuk
persamaannya dapat dituliskan menjadi:
y = f (x)
y + ∆ y = f (x + ∆ x)
∆ y = f (x +∆ x) −¿y
∆ y = f (x + ∆ x) – f (x)
di mana ∆ x adalah tambahan x, dan ∆ y adalah tambahan y berkenaan dengan adanya
tambahan x. Jadi ∆ y timbul karena adanya ∆ x. Apabila ruas kiri dan ruas kanan
persamaan terakhir di atas sama-sama dibagi ∆ x, maka diperoleh:
Δ y f ( x+ ∆ x )−f ( x)
=
Δx ∆x
Bentuk ∆ y /∆ x inilah yang disebut dengan hasil bagi perbedaan atau kuosien
deferensi (difference quotient), mencerminkan tingkat perubahan rata-rata variabel
terikat y terhadap variabel bebas x.

1
Sari, Bida, “Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2014), hlm. 38.
2
Subanti, Sri, “Matematika Ekonomi” (Solo: Universitas Sebelas Maret, 2015), hlm. 37.
3
MateriIPS.com: https://materiips.com/derivatif-pengertian-manfaat-serta-jenis, diakses pada tanggal 28
Agustus 2022.

2
Contoh:
Tentukan Kuosien diferensi dari y¿ f ( x )=3 x 2−x
Jawab:
f (x) = 3 x 2−x
y ¿ 3 x 2−x
y + ∆ y ¿ 3 ( x+ ∆ x )2−( x+ ∆ x )
y + ∆ y =3 {x 2+ 2x (∆ x ¿+ ( ∆ x )2} −x−∆ x
y + ∆ y ¿ 3 x 2+ 6 x ( ∆ x ) +3 ( ∆ x )2−x−∆ x
∆ y =3 x2 +6 x ( ∆ x )+ 3 ( ∆ x )2−x −∆ x− y
2 2 2
∆ y =3 x +6 x ( ∆ x )+ 3 ( ∆ x ) −x −∆ x−3 x + x
2
∆ y =6 x ( ∆ x ) +3 ( ∆ x )
2
Δ y 6 x( ∆ x)+3(∆ x) −∆ x
= =6 x +3 ∆ x−1
Δx ∆x
Proses penurunan sebuah fungsi disebut juga proses pendiferensian atau
diferensiasi, pada dasarnya merupakan penentuan limit, suatu kuosien diferensi dalam
hal pertambahan variable bebasnya sangat kecil atau mendekati nol. Hasil yang diperoleh
dari proses diferensiasi tersebut dinamakan turunan atau derivatif (derivative). Dengan
demikian;
Jika y=f ( x )
Δ y f ( x + ∆ x )−f (x)
Maka Kuosien Diferensinya =
Δx ∆x
Δy f (x+ ∆ x)−f (x )
Dan Turunan Fungsinya lim = lim
∆ x →0 Δ x ∆ x →0 ∆x
Contoh:
Dari persamaan y=3 x 2−x
Δy
diperoleh kuosien diferensi =6 x +3 ∆ x−1
Δx
Δy
Maka turunan/derivatinya lim = lim ( 6 x +3 ∆ x−1 )
∆ x →0 Δ x ∆ x →0
¿ 6 x +3 ( 0 )−1
¿ 6 x−1
Δy
Jadi, turunan atau derivatif dari fungsi y=3 x 2−x adalah lim =6 x−1
∆ x →0 Δx

3
Cara menuliskan turunan dari suatu fungsi dapat dilakukan bebarapa macam
notasi. Jika fungsi aslinya y=f ( x ), maka turunannya dapat notasikan:4

Δy dy df ( x )
lim ≡ yʹ ≡ fʹ ( x) ≡ y x ≡ f x ( x)≡ ≡
∆ x →0 Δx dx ∆x

B. Kaidah Diferensiasi
Kaidah-kaidah diferensial berikut yang biasa digunakan untuk menurunkan
berbagai bentuk fungsi:5
1. Diferensiasi Konstanta
dy
Jika y=k , di mana k adalah konstanta, maka =0
dx
dy
Contoh: y=5 , =0
dx

2. Diferensiasi Fungsi Pangkat


dy n −1
Jika y=¿ x n, di mana n adalah konstanta, maka =nx
dx
dy 3−1 2
Contoh: y=x 3 , =3 x =3 x
dx

3. Diferensiasi Perkalian Konstanta dengan Fungsi


dy dv
Jika y=kv , di mana v=h( x ), maka =k
dx dx
dy 2 2
Contoh: y=5 x 3, =5 (3 x )=15 x
dx

4. Diferensiasi Pembagian Konstanta dengan Fungsi


k d y −kdv /dx
Jika y= , di mana v=h ( x ), maka =
v dx v2
5 dy 5(3 x ¿¿ 2)
Contoh: y= 3 , =−
¿¿¿
¿
x dx

5. Diferensiasi Penjumlahan (Pengurangan) Fungsi


d y du dv
Jika y=u ± v , di mana u=g ( x) dan v=h( x ), maka = ±
dx dx dx
2 du
Contoh: y=4 x 2+ x3 misalkan u=4 x → =8 x
dx

3 dv 2
v=x → =3 x
dx
4
Sari, Bida, “Modul Ajar; Matematika Ekonomi” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2018), hlm. 93.
5
Ibid, hlm 97.

4
dy
=8 x +3 x 2
dx
6. Diferensiasi Perkalian Fungsi
dy dv du
Jika y=uv , di mana u=g ( x ) dan v=h(x ), maka =u ± v
dx dx dx
Contoh: y=( 4 x 2 ) ( x 3)
dy dv du
=u ± v
dx dx dx
dy
=( 4 x2 ) ( 3 x 2 )+(x 3)(8 x )
dx
dy 4 4
=12 x + 8 x
dx
dy 4
=20 x
dx

7. Diferensiasi Pembagian Fungsi


du dv
u v −u
Jika y= , di mana u=g (x) dan v=h ( x ), maka dy = dx dx
v
dx v 2

2
4x
Contoh: y= 3
x
du dv
v −u
dy dx dx
=
dx v
2

2 2
dy ( x ¿¿ 3) ( 8 x )−( 4 x )(3 x )
= ¿
dx ¿¿¿

dy 8 x 4 −12 x 4
=
dx x
6

4
dy −4 x −4 x −2
= 6 = 2 =−4
dx x x

8. Diferensiasi Fungsi Komposit


Jika y=f ( x ) sedangkan u=g ( x), dengan kata lain y=f { g ( x ) } , maka
dy dy du
= ∙
dx dx dx
Contoh: y=¿
3 du 2 2 dy
misalkan u=4 x =5 → =12 x , sehingga y=u → =2 u
dx dx

5
dy dy du
= ∙
dx dx dx
dy 2
=2u (12 x )
dx
dy 3 2
=2(4 x +5)(12 x )
dx
dy 5
=96 x +120 x 2
dx

9. Diferensiasi Fungsi Berpangkat


dy n−1 du
Jika, y=u n, di mana u=g ( x) dan n adalah konstanta, maka =nu ∙
dx dx
3 du 2
Contoh: y=¿misalkan u=4 x +5 → =12 x
dx
dy du
=nun−1 ∙
dx dx
dy 3 2
=2(4 x +5)(12 x )
dx
dy 5
=96 x +120 x 2
dx

10. Diferensiasi Fungsi Logaritmik


dy 1
Jika y ¿α log x , maka =
dx x ln α
dy 1
Contoh: y ¿5 log 2, =
dx 2 ln 5

11. Diferensiasi Fungsi Komposit-Logaritmik


dy α log e du
Jika y ¿α log u , di mana u=g ( x), maka = ∙
dx u dx

Contoh: y=log [ ]
x−3
x+2
( x−3 ) du ( x+ 2 )−(x −3) 5
Misalkan u= → = =
( x +2 ) dx ( x+ 2)
2
( x+2)
2

dy α log e du
= ∙
dx u dx

6
dy log e 5
= ∙
dx
[ ]
x−3 ( x +2)2
x +2
dy 5 log e
=
dx ( x−3)( x+ 2)
dy 5 loge
= 2
dx ( x −x−6)

7
12. Diferensiasi Fungsi Komposit-Logaritmik-Berpangkat
Jika y=¿¿ , di mana u=g ( x) dan n adalah konstanta,
dy dy α log e du
maka = ∙ ∙
dx du u dx
Contoh: y=¿
2 du
Misalkan u=5 x → =10 x
dx
dy
=3 ¿
dx
dy
=30 x ¿ ¿
dx
dy 6
= ¿
dx 2

13. Diferensiasi Fungsi Logaritmik-Napier


dy 1
Jika y=ln x , maka =
dx x
dy 1 1
Contoh: y=5 , maka = =
dx x 5

14. Diferensiasi Fungsi Komposit-Logaritmik-Napier


dy 1 du
Jika y=ln u, di mana u=g ( x), maka = ∙
dx u dx

Contoh: y=ln [ ]
x−3
x+2
(x−3) du 5
Misalkan u= → =
( x +2) dx ( x+2)2
dy 1 du
= ∙
dx u dx
dy ( x−2) 5
= ∙
dx ( x−3) ( x+2)2
dy 5
= 2
dx x −x−6

15. Diferensiasi Fungsi Komposit-Logaritmik-Napier-Berpangkat


Jika y=¿, di mana u=g ( x ) dann adalah konstanta,

8
dy dy 1 du
maka = ∙ ∙
dx du u dx
2 du
Contoh: y=¿ Misalkanu=5 x → =10 x
dx
dy dy 1 du
= ∙ ∙
dx du u dx
dy
=3 ¿
dx
dy 6
= ¿
dx x

16. Diferensiasi Fungsi Eksponensial


dy x
Jika y=au, di mana a adalah konstanta, maka =a ln a
dx
Contoh: y=5 x ,
dy x
=a ln a
dx
dy x
=5 ln 5
dx
dy
Dalam hal y=e x maka =e x juga, sebab ln e=1
dx

17. Diferensiasi Fungsi Komposit-Eksponensial


dy u du
Jika y=au, di mana u=g ( x), maka =a ln a
dx dx
1
Contoh: y=93 x −4
2 du
Misalkan u=3 x −4 → =6 x
dx
dy u du
=a ln a
dx dx
dy 2
3 x −4
=9 (ln 9)(6 x)
dx
dy 2
3 x −4
=( 6 x ) 9 ln 9
dx
u du
Kasus khusus: dalam hal y=eu , maka e
dx

9
18. Diferensiasi Fungsi Kompleks
Jika y=u v , di mana u=g ( x ) dan v=h( x ),
dy v−1 du n dv
Maka =vu ∙ +u ∙ ln u ∙
dx dx dx
dy
Penentuan dari y=u v ini dapat pula dilakukan dengan jalan melogaritma fungsi
dx
atau persamaannya, kemudian mendiferensiasikan masing-masing ruasnya.
Perhatikan:
v
y=u
ln y=v ln u
1 dy 1 du dv
=v + lnu
y dx u dx dx
dy
dx
=v(1 dy
u dx
ln u
dv v
dx
u ) mengingat y=u v

dy −1 du v dv
=uv ∙ + u ∙ lnu ∙
dx dx dx
3
Contoh: y=4 x x
du
Misalkan u=4 x → =4
dx
3 dv 2
v=x → =3 x
dx
dy v−1 du v dv
=vu ∙ +u ∙ ln u ∙
dx dx dx
dy
=( x ) 4 x ( 4 )+ 4 x ln 4 x (3 x )
3 3
3 x −1 x 2
dx
dy 3 3

=16 x x +2 +12 x x +2 n 4 x ln 4 x
dx
dy x +2 3

=4 x ¿
dx

19. Diferensiasi Fungsi Balikan


Jika y=f ( x ) dan x=g( y) adalah fungsi-fungsi yang paling berbalikan (inverse
dy 1
functions), maka =
dx dx /dy
Contoh: x=5 y +0,5 y 4
dy 3 dy 1 1
=5+2 y → = =
dx dx dx /dy 5+2 y3

10
20. Diferensiasi Implisit
Jika f ( x , y )=0 merupakan fungsi implisit sejati (tidak memungkinkan
dieksplisitkan), dy /dx dapat diperoleh dengan mengdiferensiasikannya suku demi
suku, dengan menggap y sebagai fungsi dari x .
Contoh: 4 xy 2−x 2+ 2 y=0, tentukan dy /dx !
dy 2 dy
8 xy +4 y −2 x +2 =0
dx dx
dy 2
( 8 xy +2 ) =2 x−ay
dx
2 2
dy 2 x−4 y x−2 y
= =
dx 8 xy+ 2 4 xy +1

C. Hakikat Derivatif dan Diferensial


Misal y=f ( x ) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar ∆ x ,
Maka: y=f ( x )
y +∆ y =f ( x +∆ x )
∆ y =f ( x +∆ x )− y
∆ y =f ( x +∆ x )−f ( x )
∆ x adalah tambahan x , sedangkan ∆ y adalah tambahan y akibat adanya tambahan x .
Jadi ∆ y timbul karena adanya ∆ x .
Apabila pada persamaan (1) ruas kiri dan ruas kanan sama-sama dibagi ∆ x , maka
diperoleh:
Δ y f ( x+ ∆ x )−f ( x)
=
Δx ∆x
Bentuk ∆ y /∆ x inilah yang disebut sebagai hasil bagi perbedaan atau kuosien diferensi
(difference quotient), yang mencerminkan tingkat perubahan rata-rata variabel terikat y
terhadap perubahan variabel bebas x .
Proses penurunan fungsi disebut juga proses diferensiasi → merupakan penentuan limit
suatu kuosien diferensi (∆ x sangat kecil)
Hasil proses diferensiasi dinamakan turunan atau derivatif (derivative).
Δy
→ lereng dari kurva y=f (x )
Δx
Δ y dy
lim =
∆ x →0 Δ x dx

11
dy / dx : terdiri dari 2 suku → dy dinamakan diferensial y ,
dx merupakan diferensial dari x .
 dy /dx adalah lereng taksiran (approximated slope) dari kurva y=f ( x ) pada
kedudukan x tertentu.
 ∆ x /∆ y → lereng yang sesungguhnya (the true slope)
 Lereng taksiran ini dapat lebih besar (over estimated), atau lebih kecil (under
estimated), atau sama dengan lereng sesungguhnya (teragantung pada jenis
fungsinya
dan besar kecilnya perubahan pada variabel bebas)
 Cara penotasian dari turunan suatu fungsi dapat dilakukan dengan beberapa macam:6
Δy dy df ( x)
lim ≡ y ' ≡ f (x )≡ y x ≡ f x (x) ≡ ≡
∆ x →0 Δx dx dx

 Jika fungsi y=f ( x ) yang linier


dy Δ y
 Maka lereng taksiran = lereng sesungguhnya, berapapun ∆ x → =
dx Δ x

Untuk fungsi y=f ( x ) yang linier, semakin besar semakin besar pula
perbedaan antara lereng taksiran (derivatif, dy /dx ) dan lereng sesungguhnya
(kuosien diferensi, ∆ y /∆ x ). Dengan ∆ x yang semakin besar, semakin besar pula
perbedaan dy dan ∆ y , sehingga kian besar pula perbedaan antara dy /dx dan ∆ y /∆ x
(ingat:dx=∆ x ). Dan Sebaliknya.
 Jika fungsi y=f ( x ) yang non-linier

6
Sari, Bida, “Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2020), hlm. 62.

12
Gambar (a) menunjukkan lereng taksiran yang “over-estimated”; dy > ∆ y
dy Δy
sehingga derivatif ( )>¿ kuosien diferensi ( ). Sedangkan gambar (b)
dx Δx
memperlihatkan lereng taksiran yang “under-estimated”; dy < ∆ y sehingga derivative
dy Δy
( )<¿ kuosien diferensi ( ).
dx Δx
Contoh:
Andaikan y=3 x 2−4 x+ 5 dan ingin diketahui serta dibandingkan nilai dy dan nilai
∆ y untuk ∆ x=0,0001 dari kedudukan x=2.
dy dy
=6 x−4=6 ( 2 )−4=8 dy = ∆ x=8 ( 0,0001 )=0,0008
dx dx
∆ x=f ( x+ ∆ x )−f ( x )
¿3¿
¿3¿
¿ 0,0008
Dalam contoh ini, untuk x=2 dan ∆ x=0,0001 ternyata dy =∆ y=0,0008 ,
dy Δ y
konsekuensinya = =8, berarti lereng taksirannya persis sama dengan lereng
dx Δ x
yang sesungguhnya.7

D. Derivatif dari Derivatif


Sesungguhnya setiap fungsi dapat diturunkan lebih dari satu kali, tergantung pada
derajatnya. Dengan perkataan lain, turunannya masih bisa diturunkan lagi. Turunan
pertama (firs derivative) sebuah fungsi adalah turunan dari fungsi awal atu fungsi

7
Sari, Bida, “Modul Ajar; Matematika Ekonomi” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia Y.A.I, 2018), hlm. 97

13
aslinya. Turunan kedua (second derivative) sebuah fungsi adalah turunan dari turunan
pertama, turunan ketiga (third derivative) adalah turunan dari turunan kedua, dan
seterusnya.8
Contoh:
3 2
y=f ( x )=x −4 x +5 x−7
' dy 2
y= =3 x −8 x+5
dx
dy
y' '= =6 x−8
dx
' '' dy
y = =6
dx
,v dy
y = =0
dx

E. Hubungan antara Fungsi dan Derivatifnya


Pendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik bentuk gambar
suatu fungsi non-linear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama dan
turunan kedua sebuah fungsi, akan dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi tersebut.
Hubungan antara fungsi non-linear dan derivatif pertamanya, untuk mengetahui apakah
kurvanya menaik ataukah menurun pada kedudukan tertentu. Sedangkan Hubungan
antara fungsi parabolik dan derivatifnya, untuk mengetahui letak dan bentuk titik
ekstrimnya
(maksimum dan minimum); serta hubungan antara fungsi kubik dan derivatif-nya, guna
mengetahui letak dan bentuk titik ekstrim serta letak titik beloknya.
Fungsi y=f (x ) Kegunaan Kondisi/Syarat
1. Turunan I 1. Mengetahui letak titik ekstrim dy
y'= =f ' ( x )=0
' ' dx
y =f ( x)
2. Mengetahui apakah suatu fungsi
menaik atau menurun pada titik
tertentu:
' dy '
 Fungsi menaik (slope kurva y= =f (x )>0
dx
positif)

' dy '
y= =f (x )<0
 Fungsi menurun (slope kurva dx
8
Sari, Bida, “Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2014), hlm. 41.

14
negatif)

2. Turunan II 1. Mengetahui jenis titik ekstrim: Pada y ' =0


y ' ' =f ' ' (x) '' d2 y ''
y = =f (x)< 0
• Titik Ekstrim maksimum ( x , y ) dx 2

'' d2 y ''
y = 2
=f ( x ) >0
• Titik Ekstrim minimum ( x , y ) dx

''
2. Mencari titik belok fungsi y =0

1) Menentukan Persamaan Garis Singgung dan Garis Normal


Langkah – langkah untuk mencari Garis singgung dan Garis normal adalah:
1) Tentukanlah titik singgung (x 1 , y 1 )
2) Cari koefisien arah: m=f ' (x 1)
3) Cari Garis singgung dengan rumus: y− y1 =m(x−x 1)
−1
4) Cari Garis Normal dengan rumus: y− y1 = ( x−x 1)
m
Catatan:
Garis Normal adalah garis yang tegak lurus pada garis singgung kurva.
Contoh :
Diketahui kurva dengan persamaan y=x 2−x −6. Tentukan:
a. Persamaan garis singgung di x=2
b. Persamaan garis normal di titik tersebut
Jawab:
a. y=x 2−x −6 dengan x=2
y=¿
y=−4
Diperoleh titik singgung di (2 ,−4)
' '
y =f ( x )=2 x−1
m=f ' ( 2 ) =2 ( 2 ) −1=4−1=3
Diperoleh gradien garis singgung m=3
Persamaan garis singgung y− y1 =3(x−x 1)
y− (−4 )=(x −2)

15
y + 4=3 x−6
y=3 x−10 atau 3 x− y−10=0
−1
b. Persamaan garis normal y− y1 = (x−2)
m
−1
y + 4= ( x−2)
3
3 y +12=−x +2
3 y=−x +2−12
−x−10
y=
3
2) Menentukan Keadaan Fungsi Menaik dan Fungsi Menurun
Diketahui titik (a , b) pada grafik fungsi y=f (x )
1) Jika f ' (a)> 0, maka fungsi naik pada titik tersebut
2) Jika f ' (a)> 0, maka fungsi turun pada titik tersebut
3) Jika f ' ( a )=0, maka titik (a , b) merupakan titik stasioner/ titik ekstrim/ titik balik
Jenis-jenis titik stasioner adalah:
 Jika f '' (a)>0 , maka (x , y ) merupakan titik balik minimum
 Jika f '' (a)<0 , maka (x , y ) merupakan titik balik maksimum
 Jika f ' ' ( a )=0, maka ( x , y ) merupakan titik belok

Contoh:
Diketahui fungsi y=x 2 +6 x−24 . Tentukan apakah pada titik-titik dengan absis
berikut maka fungsinya naik, turun, atau stasioner (Jika stasioner maka tentukan
apakah minimum, maksimum, atau titik belok)
a. x=2
b. x=−5
c. x=−3

16
Jawab:
' '
y=x 2 +6 x−24 maka y =f ( x )=2 x+ 6
a. x=2
'
f ( 2 )=2 ( 2 ) +6
f ' ( 2 )=4+6
'
f ( 2 )=10
Karena f ' (2)>0 maka pada x=2 berupa fungsi naik
b. x=−5
f ' (−5 ) =2 (−5 )+ 6
'
f (−5 ) =−10+6
f ' (−5 ) =−4
Karena f ' (−5)< 0 maka pada x=−5 berupa fungsi turun
c. x=−3
'
f (−3 ) =2 (−3 )+ 6
'
f (−3 ) =−6+6
'
f (−3 ) =0
Karena f ' (−3 ) =0 maka pada x=−3 merupakan titik stasioner
Karena berupa titik stasioner, maka perlu diselidiki apakah maksimum, minimum,
atau titik belok (dilihat dari turunan kedua).
' ''
f ( x )=2 x+ 6 maka f ( x ) =2
Karena f '' ( x ) =2>0 maka pada x=−3 merupakan titik stasioner yang minimum.

3) Uji Tanda
 Apabila turunan pertama f ' ( x )=0 , berarti y=f (x ) berada di titik ekstrim
 Untuk menentukan apakah titik ekstrim tersebut merupakan titik maksimum
ataukah minimum, maka perlu dilakukan uji tanda terhadap f ' ( a )=0.
 Jika f ' ( x ) >0 untuk x <a dan f ' ( x ) <0 untuk x >a, maka titik ekstrimnya adalah
titik maksimum.
 Jika f ' ( x ) <0 untuk x <a dan f ' ( x ) >0 untuk x >a, maka titik ekstrimnya adalah
titik minimum.

17
Contoh:
1 3 2
Tentukan apakah y=f ( x )= x −4 x +12 x−5 merupakan fungsi menaik ataukah
3
fungsi menurun pada x=5 dan x=7 . Selidiki pula untuk x=6 .
Jawab:
f ' ( x )=x 2−8 x +12
f ' ( 5 )=5 2−8 ( 5 ) +12=−3 <0, berarti y=f (x ) menurun pada x=5
' 2
f ( 7 ) =7 −8 ( 7 )+12=5>0 , berarti y=f ( x ) menurun pada x=7
' 2
f ( 6 )=6 −8 ( 6 ) +12=0 , berarti y=f (x ) berada si titik ekstrim pada x=6 ;
Karena f ' ( x )<0 untuk x <6 dan f ' ( x )>0 untuk x >6, titik ekstrim pada x=6 ini
adalah titik minimum.
Apabila diselidiki lebih lanjut, sesungguhnya f ' ( x )<0 hanya berlaku untuk interval
2< x <6 . Pada kedudukan x=2, y=f ( x ) berada di titik ekstrim yang lain, yaitu titik
maksimum.

18
4) Titik Ekstrim Fungsi Parabolik
Turunan pertama dari fungsi parabolic y=f (x ) berguna untuk menentukan
letak titik ekstrimnya. Sedangkan turunan kedua berguna untuk mengetahui jenis titik
ekstrim yang bersangkutan. Perhatikan fungsi parabolik berikut dan turunan-
turunannya, serta hubungan secara grafik
y=f ( x ) ¿ x 2−8 x+ 12 ……………fungsi parabolik
dy
y ' =f ' ( x )= =2 x−8 ……………fungsi linear
dx
2
'' '' d y
y =f ( x )= 2 =2 ………………fungsi konstanta
dx
Pembahasan;
Jika y ' =0 , → 2 x−8=0 maka nilai variabel bebas x=4
x=4 → dimasukkan ke dalam persamaan parabola → y=f ( x )=42−8 ( 4 ) +12=−4
Parabola y=f ( x )=x 2−8 x+ 12, mencapai titik ekstrim pada koordinat (4 ,−4) dan
merupakan titik ekstrim minimum ( y ' ' =f ' ' ( x )=2> 0)

 Parabola y=f (x ) mencapai titik ekstrim pada y ' =0


 Jika y ' ' < 0 : bentuk parabolanya terbuka ke bawah, titik ekstrimnya adalah titik
maksimum.
 Jika y ' ' > 0 : bentuk parabolanya terbuka ke atas, titik ekstrimnya adalah titik
minimum.

Nilai Ekstrim Fungsi


Titik maksimum atau minimum fungsi kubik, serta titik beloknya dapat dicari
melalui turunan pertama dan kedua dari fungsi tersebut. Derivatif pertama berguna

19
menentukan letak titik ekstrimnya, sedangkan derivatif kedua bermanfaat mengetahui
jenis titik ekstrim dan menentukan letak titik beloknya.
Perhatikan fungsi kubik dan turunannya berikut:9
1
y= x 3−3 x 2 +8 x−3 …………fungsi kubik
3
y =x −6 x +8…………………fungsi kuadratik
' 2

y ' ' =2 x−6 ……………………...fungsi linear


 Jika y ' =0 , → x 2−6 x+8=0

( x−2 ) ( x−4 )=0 → x 1=2, x 2=4

1 3 2
 Untuk x 1=2 dimasukkan pada persamaan kubik → y= ( 2) −3 ( 2 ) +8 ( 2 )−3 maka
3
y=3.67
 Untuk x 1=2 apabila dimasukkan dalam turunan ke dua, maka y ' ' =−2<0 (turunan
kedua negatif) → titik ekstrim maksimum (2 , 3.67)
1 3 2
 Untuk x 2=4 dimasukkan pada persamaan kubik → y= ( 4) −3 ( 4 ) +8 ( 4 )−3 maka
3
y=2.33
 Untuk x 2=4 apabila dimasukkan dalam turunan ke dua, maka y ' ' =2>0 (turunan
kedua positif) → titik ekstrim minimum (4 , 2.33)
 Jika y ' ' =0 →2 x−6=0 → x =3, nilai x=3 dimasukkan pada persamaan kubik →
didapatkan nilai y=3 → titik belok ( 3,3 )

9
Sari, Bida, Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis” (Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I, 2020), hlm. 67.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan
perubahan kecil dalam variable bebas fungsi yang bersangkutan. Derivatif adalah hasil
yang diperoleh dari proses diferensiasi. Diferensial dan turunan keduanya merupakan
konsep matematika yang sangat diperlukan dalam aplikasi dan studi masalah matematika
yang kompleks. Keduanya sering digunakan bersama satu sama lain dan seringkali dapat
disalahartikan - jika makna atau fungsinya tetap tidak jelas. Diferensial adalah
representasi dari hubungan yang ada antara dua variabel. Mereka menggunakan turunan
untuk secara jelas mendefinisikan hubungan ini dan mengukur perubahan yang sangat
kecil. Representasi masing-masing berbeda secara signifikan. Selain itu, diferensial
memetakan perubahan nilai riil melalui pemetaan linier sedangkan turunan memetakan
kemiringan perubahan. Setiap konsep juga mewujudkan bentuk variabel yang signifikan.

21
DAFTAR PUSTAKA

MateriIPS.com. 2021. “Pengertian-Manfaat serta Jenis”. 28 Agustus 2022. Dari


https://materiips.com/derivatif-pengertian-manfaat-serta-jenis
Sari, Bida. 2014. Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Universitas
Persada Indonesia Y.A.I
Sari, Bida. 2020. Diktat Bahan Ajar; Matematika Ekonomi dan Bisnis. Jakarta: Universitas
Persada Indonesia Y.A.I.
Sari, Bida. 2018. Modul Ajar; Matematika Ekonomi. Jakarta: Universitas Persada Indonesia
Y.A.I.
Subanti, Sri. 2015. Matematika Ekonomi. Solo: Universitas Sebelas Maret

22

Anda mungkin juga menyukai