Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Matematika Bisnis
Dosen Pengampu: Yugi Hilmi, S.Pd, M.Pd

Disusun :

Kelompok 2 (Kelas G)

LAELATRUL FARIDA (20220101302)

RIDWAN FADILAH (20220101300)

SHOFA ALAWIAH A (20220101270)

FADILA NUR AISAH K (20220101277)

ILHAM NUR ALIM (20220101285)

AULIA NUR UTAMI (20220101294)

FAISAL DWI HARSONO (20220101290)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS CIPASUNG TASIKMALAYA

2023
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah ini telah diterima pada hari Senin tanggal


10 Juni 2023

Oleh

Dosen Mata Kuliah

Yugi Hilmi, S.Pd, M.Pd

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya


sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“DIFERENSIAL FUNGSI SEDERHANA” dengan tepat waktu.

Diferensial dari sebuah fungsi sederhana menggambarkan perubahan


kecil dalam nilai fungsi yang terjadi ketika masukan berubah sedikit. Konsep
diferensial ini sangat penting dalam kalkulus dan matematika terapan karena
digunakan untuk memodelkan perubahan yang terjadi dalam suatu sistem.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini untuk memenuhi tugas pada
mata kuliahMatematika Bisnis. Selain itu, makalah ini dapat digunakan sebagai
wahana untuk menambah pengetahuan.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Yugi Hilmi, S.Pd, M.Pd.


selaku dosen mata kuliah Matematika Bisnis yang telah memberikan tugas ini,
sehingga dapat manambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yg kami tekuni.
Dalam penyusunan makalah ini, kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi, bentuk, maupun penerapannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yg membangun
dari berbagai pihak. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
seluas luasnya.
Tasikmalaya, 6 juni 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................1

1.2 Rumusan Makalah ................................................................................1

1.3 Tujuan Makalah....................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Kuosien Diferensi Dan Derivatif..........................................................3

2.2 Kaidah Kaidah Diferensiasi..................................................................3

2.3 Titik Ekstrim Fungsi Parabolic.............................................................4

2.4 Elastisitas Permintaan, Penawaran Dan Produksi.................................5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan...........................................................................................9

3.2 Saran......................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam matematika, fungsi adalah sebuah aturan yang menghubungkan


setiap anggota dari suatu himpunan (domain) dengan tepat satu anggota dari
himpunan lainnya (kodomain). Dalam banyak aplikasi matematika maupun ilmu
pengetahuan, kita sering memerlukan informasi tentang bagaimana suatu fungsi
berubah dalam suatu interval tertentu. Oleh karena itu, konsep fungsi diferensial
sederhana sangat penting untuk dipelajari Fungsi diferensial sederhana adalah
turunan dari fungsi sederhana. Turunan dari sebuah fungsi dapat menunjukkan
perubahan yang terjadi pada suatu fungsi ketika variabel bebasnya
berubah. Konsep differential ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, seperti
fisika, ekonomi, dan teknik mesin.
Dalam makalah ini, kita akan membahas tentang fungsi diferensial
sederhana. Kita akan membahas konsep turunan fungsi, aturan-aturan turunan, dan
bagaimana menggunakan turunan untuk memecahkan berbagai masalah
matematika. Kami juga akan membahas beberapa contoh penggunaan fungsi
turunan sederhana dalam aplikasi matematika dan ilmu pengetahuan.Diharapkan
dengan membaca makalah ini, pembaca dapat memahami konsep fungsi
diferensial sederhana dan menggunakannya dalam berbagai bidang.
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Itu pengertian dan konsep diferensial fungsi sederhana?

1.2.2 Apa Itu Kaidah Kaidah Kaidah Diferensiasi

1.2.3 Bagaimana titik ekstrim fungsi parabolik?

1.2.4 Bagaimana penerapan dalam ekonomi dan bisnis elastisitas permintaan,


penawaran dan produksi?

1.3 Tujuan Makalah

1.3.1 Mengetahui pengertian dan konsep diferensial fungsi sederhana

1
2

1.3.2 Mengetahui Kaidah Kaidah Diferensiasi

1.3.3 Mengetahui titik ekstrim fungsi parabolic

1.3.4 Mengetahui penerapan dalam ekonomi dan bisnis elastisitas permintaan,


penawaran dan produksi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 kuosien diferensi dan derivatif

Jika y = f(x) dan terdapat tambahan variabel bebas x sebesar △x (baca:


delta x"), maka bentuk persamaannya dapat dituliskan menjadi:

di mana △x adalah tambahan x, dan Ay adalah tambahan y berkenaan deng


adanya tambahan x. Jadi △y timbul karena adanya △x. Apabila ruas kiri dan ru
kanan persamaan terakhir di atas sama-sama dibagi △x, maka diperoleh:

Bentuk △y/△x inilah yang disebut dengan hasilbagi perbedaan atau kuosien dife
rensi (difference quotient), mencerminkan tingkat perubahan rata-rata variabe
terikat y terhadap variabel bebas x.
Contoh :
Tentukan kuosien diferensi dari y = f( X ) = 3x2 – x

3
4

2.2 Kaidah-kaidah Diferensiasi

Secara umum, membentuk turunan sebuah fungsi dapat dilakukan dengan


cara terlebih dahulu menemukan kuosien diferensinya, kemudian menentukan
limit kuosien diferensi tersebut untuk pertambahan variabel bebas mendekati nol.
Jelasnya, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Andaikan fungsi aslinya ialah y = f(x)
2. Masukkan tambahan x dan tambahan y untuk memperoleh
y+△y= f(x + △x)
3. Manipulasikan untuk memperoleh
△ y= f(x+ △x)-f(x)
4. Bagi kedua ruas dengan △x sehingga diperoleh kuosien diferensinya

5. Tentukan limitnya untuk △x  0, sehingga diperoleh turunan fungsinya

[Perhatikan kedua contoh dalam Sub-bab 9.1 di depan secara berurutan].


5

Prosedur di atas jelas membosankan dan cenderung membuahkan hasil yang tak
seharusnya, terutama untuk fungsi-fungsi yang tidak sederhana. Berikut in
disajikan sejumlah kaidah yang dapat digunakan untuk menurunkan berbagai
bentuk fungsi tertentu.

2.3 Titik Ekstrim Fungsi Parabolic

Dalam hal y = f(x) adalah sebuah fungsi parabolik, derivatif pertama ber
guna untuk menentukan letak titik ekstrimnya, sedangkan derivatif kedu
bermanfaat guna mengetahui jenis titik ekstrim yang bersangkutan. Perhat kan
fungsi parabolik berikut dan turunan-turunannya, serta hubungan merek secara
grafik.
6

Berdasarkan percobaan di atas, maka selain dengan cara tradisional seperti


yang diuraikan di dalam Seksi 7.1.5 di depan ekstrim suatu fungsi parabolik dapat
pula dilakukan dengan pendekatan penentuan titik diferensial. Absis dari titik
ekstrim fungsi parabolik y = f(x) adalah x pada y= 0, sedangkan ordinatnya adalah
y untuk x pada y = 0. Kemudian untuk mengetahui apakah titik ekstrimnya berupa
titik maksimum ataukah titik minimum, dengan kata lain untuk mengetahui
apakah parabolanya terbuka ke bawah ataukah terbuka ke atas, dapat disidik
melalui turunan kedua dari fungsi paraboliknya yaitu y". Apabila y" < 0, bentuk
parabolanya terbuka ke bawah, titik ekstrimnya adalah titik maksimum.
Sebaliknya jika y" > 0, bentuk parabolanya terbuka ke atas, titik ekstrimnya
adalah titik minimum. Jadi, ringkasnya :

Parabola y = f(x) mencapai titik ekstrim pada y' = 0


 jika y" <0: bentuk parabolanya terbuka ke bawah, titik ekstrimnya adalah
titik
maksimum
 jikajikay">0:
y">0: bentuk parabolanya
bentuk terbuka
parabolanya keke
terbuka atas, titik
atas, ekstrimnya adalah titik
titik
minimum
Contoh:
1) Andaikan y = x²+6x-2
maka y' = -2x+6
y" = -2 < 0
7

Karena y" <0 maka bentuk parabolanya terbuka ke bawah,titik ekstrim nya adalah
titik maksimum.
Koordinat titik maksimum:

2.4 Penerapan Dalam Ekonomi Dan Bisnis Elastisitas Permintaan,Penawaran


Dan Produksi

2.4.1 PENERAPAN EKONOMI


Teori diferensial amat lazim diterapkan dalam konsep elastisitas,
konse nilai marjinal dan konsep optimisasi. Dalam kaitannya dengan
konsep elastisitas pada sub-bab ini secara berurutan akan dibahas
penerapan diferensial dalam penghitungan elastisitas berbagai variabel
ekonomi. Sedangkan dalam kaitannya dengan konsep nilai marjinal dan
konsep optimisasi, akan dibahas penerapan diferensial dalam pembentukan
fungsi atau penghitungan nilai marjinal dari berbagai variabel ekonomi;
serta penentuan nilai optimum dari fungsi atau variabel yang
bersangkutan. Kemudian akan dibahas pula hubungan antara nila total,
nilai marjinal dan nilai rata-rata dari fungsi biaya dan fungsi produksi.
8

1) Elastisitas
Elastisitas dari suatu fungsi y = f(X) berkenaan dengan x dapat
didepinisikan sebagai:

Ini berarti bahwa elastisitas y = f(x) merupakan limit dari rasio antara
perubatan latif dalam y terhadap perubahan relatif dalam x, untuk
perubahan x yang sangat kecil atau mendekati nol. Dengan terminologi
lain, elastisitas y terhadap x dapat juga dikatakan sebagai rasio antara
persentase perubahan y terhadap persentase perubahan x

2) Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan (istilahnya yang lengkap elastisitas harga-


permintaan, price elasticity of demand) ialah suatu koefisien yang
menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat
adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara persentase
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan
harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(P), maka
elastisitas permintaannya:
9

Permintaan akan suatu barang dikatakan bersifat elastik apabila |


nd|> 1. elastik-uniter jika |nd|=1, dan inelastik bila |nd|< 1. Barang yang
permintaannya elastis mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut
berubah sebesar persentase tertentu, maka permintaan terhadapnya akan
berubah (secara berlawanan arah) dengan persentase yang lebih besar
daripada persentase perubahan harganya.
Kasus 42
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan
Qd=25-3P2 tentukan elastisitas permintaannya pada tingkat harga P=5

nd=3 berarti bahwa apabila, dari kedudukan P=5, harga naik (turun)
sebesar 1 persen maka jumlah barang yang diminta akan berkurang
(bertambah) sebanyak 3 persen.

Kasus 43
Permintaan akan suatu barang dicerminkan oleh D 4-P. di mana D
lambangkan jumlah barang yang diminta dan P adalah harganya per unit.
Hitunglah elastisitas permintaannya pada tingkat harga P=3 dan pada
tingkat permintaan D=3.

Catatan:
Dalam konsep elastisitas permintaan, yang dipentingkan adalah
besarnya angka hasil perhitungan; apakah angka tersebut lebih besar dari
ataukah sama dengan atau lebih kecil dari satu; yakni untuk menentukan
apakah sifat permintaannya elastik, elastik-uniter, atau inelastik.
10

Sedangkan tanda di depan hasil perhitungan (seandainya negatif) dapat


diabaikan, karena hal itu sekedar mencerminkan berlakunya hukum
permintaan bahwa jumlah yang diminta bergerak berlawanan arah dengan
harga.

3) Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (istilahnya yang lengkap: elastisitas harga
penawaran, price elasticity of supply) ialah suatu koefisien yang
menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang ditawarkan
berkenaan adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara
persentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap persentase
perubahan harga. Jika fungsi penawaran dinyatakan dengan Q. = f(P),
maka elastisitas penawarannya:
Kasus 44

Penawaran suatu barang dikatakan bersifat elastik apabila 7, 1, elastik


uniter jika 77, = 1 dan inelastik bila 7,< 1. Barang yang penawarannya
inclastis mengisyaratkan bahwa jika harga barang tersebut berubah sebesar
persentase tertentu, maka penawarannya berubah (secara searah) dengan
persentase yang lebih kecil daripada persentase perubahan harganya

penawaran suatu barang dicerminnkan oleh Qs = -200 + 7P2 berapa


elastisitas penawarannya pada tingkat harga P = 10 dan P = 15?
11

4) Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya
perubahan jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan
jumlah masukan (input) yang digunakan. Jadi, merupakan rasio antara
persentase perubahan jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah
masukan. Jika P melambangkan jumlah produk yang dihasilkan sedangkan X
melambangkan jumlah faktor produksi yang digunakan, dan fungsi produksi
dinyatakan dengan P = f(X), maka elastisitas produksinya:

Kasus 45
Fungsi Produksi suatu barang ditunjukan oleh persamaan P = 6X2 –
X. Hitunglah elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan faktor
produksi sebanyak 3 unit dan 7 unit.
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpula

Diferensial fungsi sederhana adalah konsep matematika yang penting dalam


kalkulus dan pemodelan matematis. Dengan menggunakan diferensial, kita dapat
menghitung nilai perkiraan perubahan suatu fungsi dalam suatu interval yang
kecil. Selain itu, diferensial juga penting dalam mencari nilai maksimal dan
minimal fungsi.

3.2 Saran

Untuk lebih memahami konsep diferensial, disarankan untuk melakukan banyak


latihan soal dan mempraktekkannya dalam pemodelan matematis yang nyata.
Selain itu, penting juga untuk memperdalam pemahaman tentang turunan fungsi,
karena diferensial secara langsung terkait dengan turunan. Terakhir, gunakanlah
program komputer dan perangkat lunak matematika untuk mempercepat dan
memudahkan perhitungan diferensial.

12
DAFTAR PUSTAKA

Black J & JF. Bradley, "Essential Mathematics for Economists", 2nd edition, John
Wiley & Sons, New York, 1980.

Chiang, Alpha C. "Fundamental Methods of Mathematical Economics" McGraw-


Hill, New York, 1967.

Gilbert, Gary G. & Donald O. Koehler, "Applied Finite Mathematics". McGraw-


por. Di s Hill, New York, 1984.

Anda mungkin juga menyukai