Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Matematika Ekonomi”

Disusun Oleh:
Kelompok 5
1. Sekar Alifa Syilda (2310402041)
2. Mhd Zaki (2310402039)
3. Mhd Hanif Alfajri (2310402046)

Dosen Pengampu :
Wely Marlina, M.Pd.Mat

MAHASISWA JURUSAN EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) KERINCI
TAHUN 2023 / 1444 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah tentang “Matematika Ekonomi” ini dapat tersusun hingga
selesai. Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis,
penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Sungai Penuh, 19 September 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Deferensial...............................................................................2
B. Deferensial Quotient..................................................................................3
C. Deferensial Fungsi Aljabar........................................................................4
D. Deferensial Eksponential...........................................................................5
E. Logaritma...................................................................................................7
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menjumpai berbagai problem
atau permasalahan yang berkaitan dengan aljabar. Berbagai bidang kehidupan
telah mengangkat permasalahan-permasalahan aljabar ke dalam bidang
mereka sendiri.
Baik dari bidang ekonomi maupun bidang-bidang lainnya, aljabar selalu
diterapkan untuk mencapai suatu keputusan dan hasil yang baik. Sehingga tak
heran bila kita akan mendapatkan materi pembelajaran Aljabar ketika belajar
di kelas.
Dewasa ini, banyak siswa yang belum mengenal bahkan mengetahui
tentang materi aljabar. Mereka menganggap aljabar sebagai pelajaran yang
menakutkan. Bahkan tak sedikit pula yang benar-benar membenci pelajaran
ini.
Beranjak dari situlah, materi aljabar selalu berusaha disajikan dalam
bentuk yang lebih menyenangkan. Penampilan-penampilan yang terasa baru
memang patut dipertunjukkan untuk meningkatkan kecintaan terhadap
aljabar.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian dari Deferensial?
2. Jelaskan Deferensial Quotient?
3. Jelaskan Deferensial Fungsi Aljabar?
4. Jelaskan Deferensial Eksponential?
5. Jelaskan Logaritma?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dari Deferensial.
2. Untuk Mengetahui Deferensial Quotient.
3. Untuk Mengetahui Deferensial Fungsi Aljabar.
4. Untuk Mengetahui Deferensial Eksponential.
1
5. Untuk Mengetahui Logaritma.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Deferensial
Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan
denganperubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang
bersangkutan. Dengan diferensialdapat pula disidik kedudukan – kedudukan
khusus dari fungsi yang sedang dipelajariseperti titik maksimum, titik belok
dan titik minimumnya jika ada. Berdasarkan manfaat– manfaat inilah konsep
diferensial menjadi salah satu alat analisis yang sangat pentingdalam bisnis
dan ekonomi. Sebagaimana diketahui, analisis dalam bisnis dan
ekonomisangat akrab dengan masalah perubahan, penentuan tingkat
maksimum dan tingkat minimum.
Pendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik
bentuk gambar suatu fungsi non linear. Dengan mengetahui besarnya harga
dari turunan pertama (first derivative) sebuah fungsi, akan dapat dikenali
bentuk gambar dari fungsi tersebut. Secara berurutan seksi-seksi berikut akan
membahas hubungan antara fungsi non linear dan derivative pertamanya,
guna mengetahui apakah kurvanya menaik atau kan menurun pada
kedudukan tertentu; hubungan antara fungsi parabolic dan
derivativenya, guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrimnya
(maksimum atau minimum) serta hubungan antara fungsi kubik dan
derivativenya guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrim serta letak
titik beloknya. Akan tetapi sebelum semua itu, marilah kita
perhatikan hubungan secara umum antara sebuah fungsi dan fungsi-fungsi
turunannya.
Berdasarkan kaidah deferensi, dapat disimpulkan bahwa turunan dari suatu
fungsi berderajat “n” adalah sebuah fungsi berderajat “n-1”. Dengan perkataan
lain, turunan dari fungsi berderajat 3 adalah sebuah fungsi berderajat 2,

2
turunan dari fungsi berderajat 2 adalah sebuah fungsi berderajat 1, turunan
dari fungsi berderajat 1 adalah sebuah fungsi berderajat 0 alias sebuah
konstanta, dan akhirnya turunan dari sebuah konstanta adalah 0.
Jika fَ (x) merupakan derivative dari fungsi f(x) untuk nilai x tertentu dan
merupakan kenaikan dalam x, maka diferensial dari f(x), yang dalam hal ini
ditulis f(x), terdefinisikan oleh persamaan.
df (x) = fَ (x) .
Jika f(x) = x, maka fَ (x) = 1, dan dx = . Jadi jika x merupakan variabel bebas,
maka
diferensial dx dari x sama dengan .
Jika y = f(x), maka
dy = fَ (x) dx = dx
Jadi diferensial suatu variabel gayut sama dengan hasil kali
turunannya dengan diferensial variabel bebas.
Secara geometrical perhatikanlah kurva y = f(x) (lihat gambar 9 dibawah
ini), dan misalkan turunannya pada titik P = fَ (x). Maka dx = PQ dan dy = f
(x) = ( )(PQ) = .
Teori diferensial amat lazim diterapkan dan konsep optimisasi. Dalam
kaitannya dengan konsep elastisitas, pada sub-bab ini secara berurutan akan
dibahas penerapan diferensial dalam penghitungan elastisitas berbagai variabel
ekonomi. Sedangkan dalam kaitannya dengan konsep nilai marjinal dan
konsep optimisasi, akan dibahas penerapan diferensial dalam pembentukan
fungsi atau penghitungan nilai marjinal dari berbagai variabel ekonomi; serta
penentuan nilai optimum dari fungsi atau variabel yang bersangkutan.
Kemudian akan dibahas pula hubungan antara nilai total, nilai marjinal, dan
nilai rata-rata dari fungsi biaya dan fungsi produksi.
B. Deferensial Quotient
Kuosien Diferensi (difference quotient) dari y = f(x) mencerminkan
tingkat perubahan rata-rata variabel terikat y terhadap variabel bebas x.
Jika y = f(x) dan ∆x (dibaca ”delta x”) adalah penambahan nilai variabel x,
maka :
3
- Bentuk persamaan dapat dituliskan menjadi → y = f(x)
- Jika x bertambah sebesar ∆x, maka nilai y bertambah sebesar ∆y → y + ∆y =
f(x + ∆x)
- Pertambahan nilai y (∆y) dapat ditentukan dengan → ∆y = f(x + ∆x) – y
- Karena y = f(x) maka menjadi → ∆y = f(x + ∆x) – f(x)

- Jika ruas kiri dan kanan dibagi dengan

Bentuk inilah yang disebut dengan hasil bagi


perbedaan (kuosien diferensi).
Diferensiasi merupakan proses pendiferensian yaitu penentuan Limit dari
kuosien diferensi dimana ∆x → 0. Hasil yang diperoleh dari proses
pendiferensian dinamakan Turunan atau Derivatif. Derivatif dari y = f(x)
terhadap variabel x dilambangkan dengan y’ = f’(x) Sehingga dapat kita
tuliskan:

C. Deferensial Fungsi Aljabar


Fungsi adalah pemasangan anggota dari suatu himpunan ke himpunan
yang lain. Fungsi merupakan relasi khusus, relasi dari himpunan A ke
himpunan B dapat dikatakan fungsi jika setiap anggota pada himpunan A
dipasangkan dengan tepat satu anggota himpunan B. Himpunan A disebut
daerah asal atau domain dan himpunan B disebut daerah kawan atau
kodomain, sedangkan himpunan semua anggota himpunan di B yang menjadi
peta dari anggota himpunan A disebut range.
Fungsi Aljabar merupakan semua fungsi yang menggunakan operasi
perhitungan secara aljabar disebut fungsi aljabar, misalnya fungsi kuadrat,
fungsi pecahan, fungsi linier dan sebagainya.
Aljabar merupakan salah satu cabang dari matematika yang mempelajari
tentang pemecahan masalah menggunakan simbol–simbol sebagai pengganti
konstanta dan variabel . Aljabar sendiri ditemukan oleh seorang cendekiawan

4
Islam yaitu beliau Al Khawarizmi. Aljabar berasal dari kata “al – jabr” yang
artinya penyelesaian.

Contoh soal:
Seorang Ibu setiap bulan mendapat gaji sebesar Rp 1.500.000,00. Ia diberi
uang tambahan dari suaminya sebesar Rp 500.000,00 per bulan. Dibutuhkan
Rp 200.000,00 untuk uang belanja per bulan. Uang sekolah total dari ke-2
anaknya sebesar Rp 1.000.000,00. Sang Ibu bingung, berapa uang saku
perorangan yang harus ia berikan untuk kedua anaknya per minggu tetapi
uang per bulannya masih tersisa Rp 200.000,00 untuk ditabung. Jika Ibu itu
pintar Aljabar, maka Ibu itu dapat menentukan uang saku tersebut secara tepat,
kalau tidak????
Cara mengerjakan menggunakan Aljabar:
Kita anggap uang saku setiap anak per minggu sebagai x
(1.500.000 + 500.000) - 200.000 = 1.000.000 + 200.000 + (4 X 2x)
2.000.000 - 200.000 = 1.200.000 + (8x)
1.800.000 = 1.200.000 + 8x
1.800.000 - 1.200.000 = 8x
600.000 = 8x
x = 600.000/8
x = 75.000
{Mengapa (4 X 2x) karena 1 bulan = 4 minggu dan 2x itu adalah uang saku 2
orang anak}. Jadi, uang saku setiap anak dalam waktu seminggu adalah Rp
75.000,00.
D. Deferensial Eksponential
Eksponen (exponent) berarti indikator pangkat dimana suatuvariabel harus
dipangkatkan, dimana eksponennya berupa konstanta. Dalam bentuk
sederhana, fungsi eksponensial dapat digambarkan dalam bentuk: y = ƒ (t) = b t
, (b>1).

5
Dimana y adalah variabel tidak bebas, t adalah variabel bebas, dan b
menunjukkan basis (base) eksponen yang tetap.
Jika fungsi eksponensial menggunakan basis berupa bilangan irrasional
e = 2,718. Fungsi eksponensial seperti ini disebut fungsi eksponensial
natural. Contohnya antara lain: y = et , y = e3t dan y = Aert .

Penerapan fungsi eksponensial dalam bidang ekonomi biasanya digunakan


dalam perbankan. Salah satunya adalah dalam perhitungan bunga majemuk di
perbankan.

Contoh: eorang petani membutuhkan dana sebesar Rp.5.000.000 pada 10


tahun yang akan datang. Berapa banyak uang yang harus ditabung oleh petani
mulai saat ini dengan bunga 24% per tahun untuk memperoleh jumlah uang
yang diharapkan?
Penyelesaian : untuk menentukan penyelesaian masalah tersebut maka
digunakan prinsip bunga majemuk yaitu : y = p (1 + ) mt dengan, y = modal
akhir atau besar modal pada tahun ke n p = modal awal atau besar modal pada
tahun ke 0 r = besar bunga per tahun m = kelipatan bunga yang dibayarkan per
tahun t = waktu p = 581.771,49, Jadi banyak uang yang harus ditabung mulai
saat ini sebesar Rp.581.772,49.
E. Logaritma
Logaritma adalah pangkat dari bilangan pokok (4) yang
harusdipangkatkan untuk menghasilkan suatu bilangan (16).
y = bt t = logb y
b = logb y = y

Proses pencarian logaritma logb y disebut sebagai mengambil log yke


dalam bilangan pokok b. Proses sebaliknya, yaitu mencari y dari nilai
logaritma log b y yang diketahui, disebut sebagai mengambil antilog dari log
b y. Logaritma ada dua (2) jenis yaitu logaritma biasa dan logaritmanatural.
Logaritma dengan bilangan pokok 10 disebut logaritma biasa.

6
Bila suatu variabel dinyatakan sebagai fungsi logaritma darivariabel
lainnya, maka fungsi tersebut disebut sebagai Fungsi logaritma. Dimana
fungsi log merupakan fungsi invers dari fungsi eksponensial tertentu.

t = logb y dan t = loge y (= ln y)

1. Aturan-aturan Logaritma
a. Aturan 1 (log hasil kali)
ln(uv) = ln u + ln v,( uv, >0)
Contoh:
ln (e6 e4) = ln e6 + ln e4 = 6 + 4 = 10
ln (Ae7) = ln A + ln e7 = ln A + 7
b. Aturan 2 (log pecahan)
ln (u / v) = ln u – ln v, (u,v>0)
Contoh:
Ln (e2 / c) = ln e2 – ln c = 2 – ln c
Ln (e2 / e5 ) = ln e2 – ln e5 = 2 – 5 = -3
c. Aturan 3 (log pangkat)
ln ua = a ln u, (u > 0)
Contoh:
ln e15 = 15 ln e = 15
ln A3 = 3 ln A
d. Aturan 4 (konversi bilangan pokok log)
logb u = (logb e) (loge u), (u > 0)
Contoh:
(log4 e) (loge 64) = 3
e. Aturan 5 (pembalikan bilangan pokok log)
Logb e = 1/(loge b)
Contoh:
log5 e = 1/(loge 5) = 1/ln 5

7
.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam penerapan ekonomi diferensial jelas sekali, antara hubungan
marjinal dengan rata-rata, bahwa pada saat biaya rata-rata mencapai nilai
minimum maka biaya marjinal sama dengan biaya rata-rata minimum
tersebut.
Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori penggunaan,
yakni dikonsumsi dan ditabung. Jika pendapatan dilambang dengan Y,
sedangkan konsumsi dan tabungan masing – masing dilambangkan dengan C
dan S, maka kita dapat merumuskan persamaan: Y = C + S
Semakin besar pendapatan nasional maka konsumsi dan tabungan akan
semakin besar pula. Sebaliknya apabila pendapatan berkurang, konsumsi dan
tabungan pun akan berkurang pula, sehingga : DY = ¶C + ¶S à diferensial S
= S (Y,i), dimana S adalah tabungan (savings). Y adalah pendapatan nasional
(national income), dan i adalah suku bunga (interes rate).
Demikian juga jika perubahan dalam i, di kita dapat sebagai aproksimasi
untuk menentukan perubahan S yang dihasilkan. Jadi perubahan total dalam S
diaproksimsi dengan diferensial.
B. Saran
Demikianlah maklah yang dapat kami susun, semoga bermanfaat bagi
pembaca dan selebihnya kritik dan saran yang membangun senantiasa kami
harapkan dari para pembaca, agar sempurnalah makalah yang kami susun.

8
DAFTAR PUSTAKA

Adinda, A. 2016. Berpikir Kritis dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal


Logaritma. 4(1), 125-138.
Anton, H dan C. Rorres. 2004. Aljabar Linier Elementer, Versi Aplikasi, Edisi
Kedelapan Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Anton, H. 1984. Aljabar Linear Elementer, Edisi Ketiga. Erlangga, Bandung.
Alpha C. Chiang dan Kevin Wainwright. Dasar-dasar Matematika Ekonomi.
Jakarta: Erlangga.2006
Aryanti, Harnida Gigih, et. Al., Ekonomi. Klaten, Intan Pariwara, 2014
Arsyad, Lincoln. 1999. Ekonomi Pembayaran. Bagian Penerbitan. STIE YKPN
Yogyakarta.
Boediono, 1985. Teori Pertumbuhan Ekonomi. BPFE Yogyakarta. Yogyakarta.
Dumairi. “Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi”. Edisi 2003-2004,
BPEE Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai