Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH KOSEP DIFERENSIAL DAN PENERAPAN KAIDAH

TERSEBUT DALAM EKONOMI

Mata Kuliah : Matematika

Dosen pengampu : Eling Trisnaningsih, S.E

Penyusun:

Nama : Isna Nurul Ain

NIM : 2112143

Prodi : Ekonomi Syariah

FAKULTAS EKONOMI SYARIAH

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantisa
tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kami pada khususnya dan rekan-rekan pada umumnya.

Amin.

Isna Nurul ain

Bawang, 22 September 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….……i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………….…………………………..1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………….………2

2.1 Pengertian Diferensial …………………………………………………..…..2

2.2 Penerapan Diferensial ………………………………………..……………..3

2.2.1 Elastisitas ………………………………………………………….………3

2.2.2 Pendapatan Konsumsi ………………………………………………….…5

2.2.3 Pendapatan Tabungan …………………………………………………..…6

BAB III PENUTUP ……………………………………………………..………8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan dengan


perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Dengan
diferensial dapat pula disidik kedudukan – kedudukan khusus dari fungsi yang
sedang dipelajari seperti titik maksimum, titik belok dan titik minimumnya jika
ada. Berdasarkan manfaat – manfaat inilah konsep diferensial menjadi salah satu
alat analisis yang sangat penting dalam bisnis dan ekonomi. Sebagaimana
diketahui, analisis dalam bisnis dan ekonomi sangat akrab dengan masalah
perubahan, penentuan tingkat maksimum dan tingkat minimum.
Pendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik bentuk gambar
suatu fungsi non linear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama
(first derivative) sebuah fungsi, akan dapat dikenali bentuk gambar dari fungsi
tersebut. Secara berurutan seksi-seksi berikut akan membahas hubungan antara
fungsi non linear dan derivative pertamanya, guna mengetahui apakah kurvanya
menaik atau kan menurun pada kedudukan tertentu; hubungan antara fungsi
parabolic dan derivativenya, guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrimnya
(maksimum atau minimum) serta hubungan antara fungsi kubik dan derivativenya
guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrim serta letak titik beloknya. Akan
tetapi sebelum semua itu, marilah kita perhatikan hubungan secara umum antara
sebuah fungsi dan fungsi-fungsi turunannya.
Berdasarkan kaidah deferensi, dapat disimpulkan bahwa turunan dari suatu fungsi
berderajat “n” adalah sebuah fungsi berderajat “n-1”. Dengan perkataan lain,
turunan dari fungsi berderajat 3 adalah sebuah fungsi berderajat 2, turunan dari
fungsi berderajat 2 adalah sebuah fungsi berderajat 1, turunan dari fungsi
berderajat 1 adalah sebuah fungsi berderajat 0 alias sebuah konstanta, dan
akhirnya turunan dari sebuah konstanta adalah 0.
BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Diferensial

Darivatif atau turunan dy/dx tidak dianggap sebagai suatu hasil bagi atau pecahan
dengan dy sebagai pembilang dan dx sebagai penyebut, melainkan sebagai
lambang yang menyertakan limit dari Δy/Δx, sewaktu ∆x mendekati nilai nol
sebagai limit. Akan tetapi untuk dapat memahami masalah – masalah tertentu
kadang – kadang bermanfaat juga untuk menafsirkan dx dan dy secara terpisah.
Dalam hubungan ini dx menyatakan diferensial x dan dy diferensial y. pengertian
diferensial berguna sekali, misalnya dalam aplikasinya pada kalkulus integral dan
pada pendekatan perubahan dalam variabel gayut yang berkaitan dengan
perubahan – perubahan kecil dalam variabel bebas.
Jika fَ (x) merupakan derivative dari fungsi f(x) untuk nilai x tertentu dan ∆x
merupakan kenaikan dalam x, maka diferensial dari f(x), yang dalam hal ini
ditulis f(x), terdefinisikan oleh persamaan.
df (x) = fَ (x) . dy/dx ∆x
Jika f(x) = x, maka fَ (x) = 1, dan dx = ∆x. Jadi jika x merupakan variabel bebas,
maka diferensial dx dari x sama dengan ∆x.
Jika y = f(x), maka
dy = fَ (x) dx = dy/dx dx
Jadi diferensial suatu variabel gayut sama dengan hasil kali turunannya dengan
diferensial variabel bebas.

Secara geometrical perhatikanlah kurva y = f(x) (lihat gambar 9 dibawah ini), dan
misalkan turunannya pada titik P = fَ (x). Maka dx = PQ dan dy = fَ (x) = (tan⁡α)
(PQ) = PT/PQ.PQ=QT
Oleh karena itu dy atau df (x) adalah kenaikan ordinat dari tangens yang
berpadanan dengan dx. Argumentasi geometrical ini membawa kita kepada
penfsiran derivative sebagai suatu hasil bagi atau pecahan, jika sembarang
kenaikan dari variabel bebas x pada suatu titik P (x,y) pada kurva y = f(x)
dinyatakan dengan dx, maka dalam rumusan turunannya.
dy/dx = fَ (x) = (tan⁡α)
dy menyatakan kenaikan yang berpadan dari koordinat tangens pada P.
Perhatikan, bahwa diferensial dy dan kenaikan ∆y dari fungsi yang berpadan
dengan nilai dx = ∆x yang sama, pada umumnya tidaklah sama. Dalam gambar.9
disamping dy = QT sedang ∆y = QPَ
Dari gambar itu dapat dilihat dengan jelas, bahwa ∆y = QP’, dan dy = QT kurang
lebih sama, jika ∆x = PQ sangatlah kecil. Pada hakekatnya jika variabel bebas
kecil sekali perubahannya, maka diferensial fungsi itu hamper sama dengan
kenaikan fungsi. Jika diferensial fungsi dapat dipakai untuk mendekati
perubahannya, apabila perubahan variabel bebas keci sekali.
 Penerapan Diferensial Ekonomi

Elastisitas dari suatu fungsi y=f(x) berkenaan dengan x dapat


didefinisikan sebagai :
η= Ey/Ex= lim┬(∆x→0)⁡〖((∆y/y))/((∆x/x))〗= dy/dx . x/y
Ini berarti bahwa elastisitas y=f(x) merupakan limit dari rasio antara
perubahan relative dalam y terhadap perubahan relative dalam x, untuk
perubahan x yang sangat kecil atau mendekati nol. Dengan terminology
lain, elastisitas y terhadap x dapat juga dikatakan sebagai rasio antara
persentase perubahan y terhadap perubahan x.
Elastisitas Permintaan
Elastisitas permintaan (istilahnya yang lengkap : elastisitas harga
permintaan, price elasticity of demand) ialah suatu koefisien yang
menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat
adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio antara persentase
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap persentase perubahan
harga. Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Qd = f(P), maka
elastisitas permintaannya :
ηd= (%∆Q_d)/(%∆P)= (EQ_d)/EP=lim┬(∆P→0)⁡〖(((∆Q_d)/Q_d
))/((∆P/P))〗= (dQ_d)/dP.P/Q_d
Dimana (dQ_d)/dP tak lain adalahz2zz222zz Q’d atau f'(P)
Permintaan akan suatu barang dikatakan bersifat elastic apabila |ηd| >1,
elastic – uniter jika |ηd|=1, dan inelastic bila |ηd|1, elastic – uniter jika
η_s=1 dan inelastic bila η_s Contoh kasus :
Fungsi penawaran suatu barang dicerminkan oleh Qs = -200 + 7 P2.
Berapa elastisitas penawarannya pada tingkat harga P = 10 dan P = 15 ?

Qs = -200 + 7 P2 ηs= (dQ_s)/dP . P/Q_s = 14P . P/(-200+7P^2 )


Q’s = dQs / dP = 14 P
Pada P = 10, ηs= 140 . 10/(-200+700)=2,8
Pada P = 15, ηs= 210 . 15/(-200+1575)=2,3
η_s=2,8 berarti bahwa apabila dari kedudukan P = 10, harga naik (turun) sebesar 1
% maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah (berkurang) sebanyak
2,8%
Dan η_s=2,3 berarti bahwa apabila dari kedudukan P = 15, harga naik (turun)
sebesar 1% maka jumlah barang yang ditawarkan akan bertambah (berkurang)
sebanyak 2,3%
Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahan
jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah
masukan (input) yang digunakan. Jadi, merupakan rasio antara persentase
perubahan jumlah keluaran terhadap persentase perubahan jumlah masukan. Jika
P melambangkan jumlah produk yang dihasilkan sedangkan X melambangkan
jumlah factor produksi yang digunakan, dan fungsi produksi dinyatakan dengan P
= f(X), maka efisiensi produksinya :
ηp= (%∆P)/(%∆X)= EP/EX=lim┬(∆X→0)⁡〖((∆P/P))/((∆X/X))〗= dP/dX.X/P
Dimana dP/dX adalah produk marjinal dari X [P’ atau f’ (X)].
Contoh kasus :
Fungsi produksi suatu barang ditunjukan oleh persamaan P = 6 X2 – X3.
Hitunglah elastisitas produksinya pada tingkat penggunaan factor produksi
sebanyak 3 unit dan 7 unit.
P = 6 X2 – X3 P’ = dP / dX = 12 X – 3 X2
ηp= dP/dX . X/P=(12 X- 3 X^2 ).X/((6 X^2- X^3))
Pada X = 3, ηp= (36- 27) . 3/((54-27))=1
Pada X = 7, ηp= (84- 147) . 7/((294-343))=9
η_p=1 berarti bahwa, dari kedudukan X = 3, maka jika jumlah input dinaikkan
(diturunkan) sebesar 1% maka jumlah output akan bertambah (berkurang)
sebanyak 1 %
Dan η_p=9 berarti bahwa, dari kedudukan X = 7, maka jika jumlah input
dinaikkan (diturunkan) sebesar 1% maka jumlah output akan bertambah
(berkurang) sebanyak 9 %
Pendapatan Konsumsi Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu
negara secara keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori
penggunaan, yakni dikonsumsi dan ditabung. Jika pendapatan dilambang dengan
Y, sedangkan konsumsi dan tabungan masing – masing dilambangkan dengan C
dan S, maka kita dapat merumuskan persamaan:
Y=C+S
Baik konsumsi nasional maupun tabungan nasional pada umumnya dilambangkan
sebagai fungsi linear dari pendapatan nasional. Keduanya berbanding lurus
dengan pendapatan nasional. Semakin besar pendapatan nasional maka konsumsi
dan tabungan akan semakin besar pula. Sebaliknya apabila pendapatan berkurang,
konsumsi dan tabungan pun akan berkurang pula, sehingga :
DY = ¶C + ¶S à diferensial
Karena ¶C + ¶S = dY à dY/dY = ¶C/dY + ¶S/dY à derivasi
¶C/dY = MPC (Marginal Propensity to Consume)
¶S/dY = MPS (Marginal Propensity to Save)
Sehingga terbukti bahwa MPC + MPS = 1

 Pendapatan Tabungan;
Konsep diferensial dengan mudah dapat diperluas menjadi fungsi yang
terdiri dari dua atau lebih variabel bebas. Perhatikan fungsi tabungan
berikut ini :
S = S (Y,i)
Dimana S adalah tabungan (savings). Y adalah pendapatan nasional
(national income), dan i adalah suku bunga (interes rate). Fungsi ini kita
asumsikan seperti semua fungsi yang akan kita gunakan disini
diasumsikan kontinu dan memiliki derivative (parsial) kontinu, atau secara
simbolis, f Є C’. Derivatif parsial δS/δY mengukur kecenderungan
marginal (marginal propensity to save). Jadi, untuk semua perubahan
dalam Y, dY, perubahan S hasilnya dapat diaproksima dengan kuantitas
(δS/δY)dY. Demikian juga jika perubahan dalam i, di kita dapat (δS/δi)di
sebagai aproksimasi untuk menentukan perubahan S yang dihasilkan. Jadi
perubahan total dalam S diaproksimsi dengan diferensial
dS=(∂S/∂Y)dY+(∂S/∂i)di
Atau dengan menggunakan notasi yang lain,
dS=S_(Y ) dY+ S_i di
Perhatikan bahwa kedua derivative parsial Sy dan Si kembali menaikan
peran sebagai “pengubah” yang masing – masing mengubah dY dan di
menjadi dS yang bersesuaian. Pernyataan dS, yang merupakan jumlah
perubahan – perubahan hasil aproksimasi dari kedua sumber, disebut
diferensial total dari fungsi tabungan. Dan proses untuk mencari
diferensial total ini disebut diferensiasi total (total differentiation),
sebaliknya kedua komponen yang ditambahkan di ruas kanan disebut
sebagai diferensial parsial dari fungsi tabungan.
Tentu saja ada kemungkinan dimana Y dapat berubah sedangkan i
konstan. Dalam hal ini di = 0 dan diferensial total akan disederhanakan
menjadi diferensial parsial: dS=(δS/δY)dY. Dengan membagi kedua sisi
persamaan dengan dY diperoleh
(δS/δY)=(dS/dY)i konstan
BAB III
PENUTUP

Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi sehubungan


perubahan kecil dalam variabel bebas fungsi yang bersangkutan. Derivasi adalah
hasil yang diperoleh dari proses diferensiasi.
Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat suatu negara secara keseluruhan
(pendapatan nasional) dialokasikan ke dua kategori penggunaan, yakni
dikonsumsi dan ditabung. Jika pendapatan dilambang dengan Y, sedangkan
konsumsi dan tabungan masing – masing dilambangkan dengan C dan S, maka
kita dapat merumuskan persamaan: Y = C + S
Semakin besar pendapatan nasional maka konsumsi dan tabungan akan semakin
besar pula. Sebaliknya apabila pendapatan berkurang, konsumsi dan tabungan pun
akan berkurang pula, sehingga : DY = ¶C + ¶S à diferensial
S = S (Y,i), dimana S adalah tabungan (savings). Y adalah pendapatan nasional
(national income), dan i adalah suku bunga (interes rate).
Demikian juga jika perubahan dalam i, di kita dapat (δS/δi)di sebagai aproksimasi
untuk menentukan perubahan S yang dihasilkan. Jadi perubahan total dalam S
diaproksimsi dengan diferensial
dS=(∂S/∂Y)dY+(∂S/∂i)di
DAFTAR PUSTAKA

Dumairy, “Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi”, edisi kedua, BPFE,

Anda mungkin juga menyukai