Penyusun:
NIM : 2112143
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat dan salam senantisa
tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula kami mengucapkan
terima kasih kepada dosen pembimbing dalam pembuatan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan kami, semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kami pada khususnya dan rekan-rekan pada umumnya.
Amin.
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian Diferensial
Darivatif atau turunan dy/dx tidak dianggap sebagai suatu hasil bagi atau pecahan
dengan dy sebagai pembilang dan dx sebagai penyebut, melainkan sebagai
lambang yang menyertakan limit dari Δy/Δx, sewaktu ∆x mendekati nilai nol
sebagai limit. Akan tetapi untuk dapat memahami masalah – masalah tertentu
kadang – kadang bermanfaat juga untuk menafsirkan dx dan dy secara terpisah.
Dalam hubungan ini dx menyatakan diferensial x dan dy diferensial y. pengertian
diferensial berguna sekali, misalnya dalam aplikasinya pada kalkulus integral dan
pada pendekatan perubahan dalam variabel gayut yang berkaitan dengan
perubahan – perubahan kecil dalam variabel bebas.
Jika fَ (x) merupakan derivative dari fungsi f(x) untuk nilai x tertentu dan ∆x
merupakan kenaikan dalam x, maka diferensial dari f(x), yang dalam hal ini
ditulis f(x), terdefinisikan oleh persamaan.
df (x) = fَ (x) . dy/dx ∆x
Jika f(x) = x, maka fَ (x) = 1, dan dx = ∆x. Jadi jika x merupakan variabel bebas,
maka diferensial dx dari x sama dengan ∆x.
Jika y = f(x), maka
dy = fَ (x) dx = dy/dx dx
Jadi diferensial suatu variabel gayut sama dengan hasil kali turunannya dengan
diferensial variabel bebas.
Secara geometrical perhatikanlah kurva y = f(x) (lihat gambar 9 dibawah ini), dan
misalkan turunannya pada titik P = fَ (x). Maka dx = PQ dan dy = fَ (x) = (tanα)
(PQ) = PT/PQ.PQ=QT
Oleh karena itu dy atau df (x) adalah kenaikan ordinat dari tangens yang
berpadanan dengan dx. Argumentasi geometrical ini membawa kita kepada
penfsiran derivative sebagai suatu hasil bagi atau pecahan, jika sembarang
kenaikan dari variabel bebas x pada suatu titik P (x,y) pada kurva y = f(x)
dinyatakan dengan dx, maka dalam rumusan turunannya.
dy/dx = fَ (x) = (tanα)
dy menyatakan kenaikan yang berpadan dari koordinat tangens pada P.
Perhatikan, bahwa diferensial dy dan kenaikan ∆y dari fungsi yang berpadan
dengan nilai dx = ∆x yang sama, pada umumnya tidaklah sama. Dalam gambar.9
disamping dy = QT sedang ∆y = QPَ
Dari gambar itu dapat dilihat dengan jelas, bahwa ∆y = QP’, dan dy = QT kurang
lebih sama, jika ∆x = PQ sangatlah kecil. Pada hakekatnya jika variabel bebas
kecil sekali perubahannya, maka diferensial fungsi itu hamper sama dengan
kenaikan fungsi. Jika diferensial fungsi dapat dipakai untuk mendekati
perubahannya, apabila perubahan variabel bebas keci sekali.
Penerapan Diferensial Ekonomi
Pendapatan Tabungan;
Konsep diferensial dengan mudah dapat diperluas menjadi fungsi yang
terdiri dari dua atau lebih variabel bebas. Perhatikan fungsi tabungan
berikut ini :
S = S (Y,i)
Dimana S adalah tabungan (savings). Y adalah pendapatan nasional
(national income), dan i adalah suku bunga (interes rate). Fungsi ini kita
asumsikan seperti semua fungsi yang akan kita gunakan disini
diasumsikan kontinu dan memiliki derivative (parsial) kontinu, atau secara
simbolis, f Є C’. Derivatif parsial δS/δY mengukur kecenderungan
marginal (marginal propensity to save). Jadi, untuk semua perubahan
dalam Y, dY, perubahan S hasilnya dapat diaproksima dengan kuantitas
(δS/δY)dY. Demikian juga jika perubahan dalam i, di kita dapat (δS/δi)di
sebagai aproksimasi untuk menentukan perubahan S yang dihasilkan. Jadi
perubahan total dalam S diaproksimsi dengan diferensial
dS=(∂S/∂Y)dY+(∂S/∂i)di
Atau dengan menggunakan notasi yang lain,
dS=S_(Y ) dY+ S_i di
Perhatikan bahwa kedua derivative parsial Sy dan Si kembali menaikan
peran sebagai “pengubah” yang masing – masing mengubah dY dan di
menjadi dS yang bersesuaian. Pernyataan dS, yang merupakan jumlah
perubahan – perubahan hasil aproksimasi dari kedua sumber, disebut
diferensial total dari fungsi tabungan. Dan proses untuk mencari
diferensial total ini disebut diferensiasi total (total differentiation),
sebaliknya kedua komponen yang ditambahkan di ruas kanan disebut
sebagai diferensial parsial dari fungsi tabungan.
Tentu saja ada kemungkinan dimana Y dapat berubah sedangkan i
konstan. Dalam hal ini di = 0 dan diferensial total akan disederhanakan
menjadi diferensial parsial: dS=(δS/δY)dY. Dengan membagi kedua sisi
persamaan dengan dY diperoleh
(δS/δY)=(dS/dY)i konstan
BAB III
PENUTUP
Dumairy, “Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi”, edisi kedua, BPFE,