Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi
dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik
dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Tujuan ......................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah...................................................................................... 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
A. FUNGSI ....................................................................................................... 3
a. FUNGSI DAN HUBUNGAN ............................................................. 3
b. Variabel bebas dan Terikat ............................................................... 3
B. Fungsi Linier .............................................................................................. 4
a. Kemiringan Dan Titik Potong Sumbu .............................................. 4
b. Bentuk Umum Fungsi Linier ............................................................. 4
c. MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS ........................................... 4
d. HUBUNGAN DUA GARIS LURUS ................................................. 5
C. SISTEM PERSAMAAN LINIER ............................................................. 6
PERSAMAAN KETERGANTUNGAN LINIER DAN
KETIDAKKONSISTENAN ......................................................................... 7
D. PENERAPAN FUNGSI LINIER .............................................................. 9
a. FUNGSI PERMINTAAN ................................................................... 9
b. FUNGSI PENAWARAN .................................................................. 10
c. KESEIMBANGAN PASAR SATU MACAM PRODUK ................. 11
d. KESEIMBANGAN PASAR DUA MACAM PRODUK................ 12
e. SURPLUS KONSUMEN, PRODUSEN, DAN TOTAL.................... 14
f. PENGARUH PAJAK TEHADAP KESEJAHTERAAN .................. 16
E. Fungsi Non-Linear ................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
memudahkan hubungan antarvariabel ini maka cara terbaik adalah memilih dari
sekian banyak variabel ekonomi yang sesuai dengan permasalahan ekonomi,
kemudian kita hubungkan sedemekian rupa sehingga hubungan antara variabel
ekonomi menjadi suatu bentuk hubungan yang sederhana dan relevan dengan
keadaan ekonomi yang ada.
C. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. FUNGSI
Fungsi terbagi menjadi dua macam, yaitu: fungsi linier dan fungsi
nonlinier.
Misal:
P: Harga
Q: Permintaan
P dianggap mempengaruhi variabel Q sehingga P dianggap sebagai variabe bebas
dan dapat dinyatakan dengan 𝑄 = 𝑓(𝑃) atau sebaliknya Q dianggap
3
mempengaruhi P, maka Q dianggap sebagai variabel bebas dinyatakan dengan
𝑃 = 𝑓(𝑄)
B. Fungsi Linier
Suatu fungsi linier yang mencakup satu variabel bebas dan satu variabel
terikat mempunyai bentuk umum
Y= 𝑎0 + 𝑎1 X
Dimana 𝑎1 tidak sama dengan nol.
Bentuk ini disebut sebagai bentuk kemiringan titik potong( slope-
intercept). Bentuk seperti ini bila dilihat dari letak kedua variabel X dan Y, maka
bentuk ini dapat disebut sebagai bentuk eksplisit. Karena variabel bebas X dan
variabel terikat Y saling Terpisah oleh tanda sama dengan (=).
Untuk fungsi linier bentuk seperti ini nilai kemiringannya adalah a dan
nilai tidak potong sumbu Y adalah (0,𝑎0 ). Sebagai contoh, Y= 5+3X ,maka nilai
kemiringannya adalah 3 dan titik potong dengan sumbu Y adalah (0,5).
Akan tetapi, fungsi linier dapat juga berbentuk implist,yaitu kedua variabel
X dan variabel Y berada pada satu ruas (kiri) dan ruas kanan dijadikan nol.
4
d. HUBUNGAN DUA GARIS LURUS
5
C. SISTEM PERSAMAAN LINIER
Metode Eliminasi
Merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh
penyelesaian dari sistem persamaan linier. Metode ini memberikan suatu petunjuk
untuk mendeteksi sistem persamaan yang tidak mempunyai penyelesaian atau
sejumlah penyelesaian yang tidak terbatas.
Contohnya sebagai berikut:
Carilah nilai-nilai dari variabel X dan Y yang dapat memenuhi kedua
persamaan berikut:
3X-2Y= 7
2+4Y = 10
Penyelesaian:
1. Variabel yang akan dieliminasi adalah variabel Y.#
2. Karena variabel Y yang dipilih, maka persamaan (5.1) harus dikalikan
dengan konstanta 2, dan persamaan (5.2) dikalikan dengan konstanta 1, sehingga
kedua persamaan menjadi
3X-2Y= 7( Dikalikan dengan 2) ,maka 6X-4Y=14
2X=4Y= 10 (Dikalikan dengan konstanta 1) maka, 2X=4Y=10
3. Karena kedua koefisien dari variabel Y tandanya berbeda, maka harus
dijumlahkan, sehingga menjadi,
6𝑋 − 4𝑌 = 14
2𝑋 + 4𝑌 = 10
8𝑋 + 0 = 24
𝑋 =3
4. Subsitusikan nilai X=3 ke dalam salah satu persamaan semula agar
diperoleh nilai Y. Apabila disubsitusikan pada persamaan (5.1) Maka akan
menghasilkan,
3(3)-2Y = 7
-2Y = 7-9
Y=1
6
Jadi,himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut
adalah himpunan pasangan urut( 3,1).
Metode Substitusi
Untuk memperoleh himpunan penyelesaian dari kedua variabel yang
memenuhi kedua persamaan dalam metode subsitusi.
Contoh:
3X-2Y =7
2X+ 4Y =10
Misalkan, variabel yang dipilih pada persamaan (5.2) adalah variabel X,maka
akan menjadi,
2X=10-4Y
X=5-2Y( koefisien variabel X=1)
Karena persamaan (5.2) yang dipilih, maka subsitusikan kedalam persamaan
pertama,sehingga menjadi
3(5-2Y)-2Y= 7
15-6Y-2Y= 7
15-8Y= 7
-8Y= 7-15
Y= 1
Subsitusikan niai Y = 1 ini ke dalam salah satu persamaan mula-mula , misalkan
persamaan (5.1) sehingga memperoleh hasil,
3x-2(1)=7
3X=7+2
X= 3
Jadi, himpunan penyelesaian yang memenuhi kedua persamaan tersebut adalah
himpunan pasangan urut (3,.1)
7
8
D. PENERAPAN FUNGSI LINIER
a. FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan variabel-variabel lain yang memengaruhinya pada
suatu periode tertentu. Variabel-variabel ini bila ditelusuri dalam perekonomian
yang sesunguhnya sangat banyak jumlahnya. Umumunya para ahli ekonomi
(ekonom) berasumsi bahwa produk yang akan diminta/dibeli oleh konsumen
selama satu periode waktu tertentu tergantung pada lima variabel utama, yaitu :
1.Harga barang itu sendiri
2.Pendapatan konsumen
3.Harga barang lain yanng saling berhubungan
4.Harga barang yang diharapkan pada periode waktu mendatang
5.Selera konsumen
6.Belanja untuk iklan.
Secara sistematis fungsi permintaan di atas dapat ditulis menjadi,
Qdx,t = f (Px,t,Py,t,Yt,Pex,t+1,St,At)
(6.1)
Dimana :
Qdx,t = Jumlah produk X yang dibeli/diminta oleh konsumen dalam periode t
Px,t = Harga barang X dalam periode t
Py,t = Harga barang lain yang saling berhubugan dengan periode t
Yt = Pendapatan konsumen dalam periode t
Pex,t+1 = Harga produk X yang diharapkan dalam periode mendatang, t + 1
St = Selera dari konsumen pada periode t
At = Belanja periklanan pada periode t
Dalam teori ekonomi hubungan fungsional antara variabel jumlah produk yang
diminta oleh konsumen dengan kelima variabel bebas (hal-hal lain dianggap
konstan) adalah sebagai berikut:
1. Qdx,t mempunyai hubungan yang negatif dengan Px,t
2. Qdx,t mempunyai hubungan positif atau negatif dengan Py,t
3. Qdx,t mempunyai hubungan positif atau negatif dengan Yt
4. Qdx,t mempunyai hubungan yang positif dengan Pex,t+1
5. Qdx,t mempunyai hubungan yang positif dengan St
6. Qdx,t mempunyai hubungan yang positif dengan At
Dari keenam variabel bebas di atas, variabel harga produk itu sendiri yang
dianggap paling penting sehingga digunakan sebagai variabel bebas. Sedangkan
kelima variabel bebas lainnya dianggap konstan. Dengan demikian, penulisan
fungsi permintaan ini dapat ditulis kembali secara lebih sederhana menjadi,
Qx = f(Px) (6.2)
Bila fungsi permintaan ini ditransformasikan ke dalam bentuk persamaan linier,
maka bentuk umumnya adalah,
Qx = a + bPx (6.3)
Dimana :
Qx = Jumlah barang X yang diminta
Px = Harga produk X
9
a dan b = Parameter
Pada persamaan (6.3) ini ada dua hal penting, pertama parameter b bernilai
negatif. Ini dikarenakan bahwa fungsi permintaan tunduk pada hukum
permintaan──yaitu: “jika harga suatu produk naik, maka jumlah produk yang
diminta oleh konsumen akan berkurang; sebaliknya, jika harga suatu produk
turun, maka jumlah produk yang diminta oleh konsumen akan
bertambah”──Dengan asumsi variabel lainnya konstan. Kedua variabel bebas Px
berpangkat 1. Dengan demikian fungsi permintaan ini bila digambarkan kurvanya
akan mempunyai kemiringan (slope) yang negatif yaitu menurun dari kiri atas ke
kanan bawah, dan berbentuk garis lurus.
Contoh soal:
Suatu produk jika harganya Rp.100,- akan terjual 10 unit, dan bila harganya turun
menjadi RP.75,- akan terjual 20 unit. Tentukanlah fungsi permintaannya dan
gambarkan grafiknya?
Penyelesaian:
Diketahui: P1 = 100; P2 = 75; Q1 = 10; Q2 = 20
Q - Q1
Fungsi Permintaan Khusus
Fungsi permintaan yang baru aja dibahas adalah fungsi permintaan linier yang
normal, dimana kemiringannya adalah negatif. Sedangkan fungsi permintaan
linier yang mempunyai kemiringan nol dan tak terhingga disebut fungsi
permintaan khusus. Fungsi permintaan ini dapat kita jumpai pada produk-
produk khusus.
b. FUNGSI PENAWARAN
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang
ditawarkan oeh produsen untuk dijual dengann variabel-variabel lain yang
memengaruhi pada suatu periode tertentu. Menurut ahli ekonomi ada lima
variabel utama, yaitu:
1. Harga produk tersebut
2. Tingkat teknologi yang tersedia
3. Harga dari faktor-faktor produksi (input) yang digunakan
4. Harga produk lain yang berhubungan dengan produksi
5. Harapan para produsen terhadap harga produk tersebut dimasa datang
10
Dalam teori ekonomi hubungan fungsional antara variabel jumlah produk yang
ditawarkan oleh produsen dengan kelima variabel bebas (hal-hal lain dianggap
konstan) adalah sebagai berikut:
1) Qsx,t mempunyai hubungan yang positif dengan Px,t
2) Qsx,t mempunyai hubungan yang positif dengan Tt
3) Qsx,t mempunyai hubungan yang negatif dengan PF,t
4) Qsx,t mempunyai hubungan yanng positif dengan PR,t
5) Qsx,t mempunyai hubungan yang negatif dengan Pex,t+1
Fungsi penawaran diatas, dapat disederhanakan lagi dengan menganggap variabel
dari harga produk tersebut yang paling berpengaruh, sedangkan keempat variabel
lainnya dianggap konstan. Jadi, fungsi penawarannya adalah:
Qsx = g(Px)
Dimana:
Qsx = Jumlah produk X yang ditawarkan oleh produsen
Px = Harga produk X
Contoh soal:
Jika harga suatu produk Rp.500,- maka jumlah yang akan terjual sebnyak 60 unit.
Bila harganya meningkat menjadi Rp.700,- maka jumlah produk yang terjual
sebanyak 100 unit. Tunjukkanlah fungsi penawarannya dan gambarkan dalam satu
diagram!
Penyelesaian:
Diketahui: P1 = 500 ; P2 = 700 ; Q1 = 60 ; Q2 = 100
Fungsi Penawaran Khusus
Fungsi penawaran yang normal adalah mempunyai kemiringan positif. Sementara
fungsi penawaran khusus adalah fungsi penawaran yang mempunyai kemiringan
nol dan tak terhingga, seperti juga pada fungsi permintaan.
11
Qs = -10 + P
a) Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar secara aljabar!
b) Gambarkan harga dan jumlah keseimbangan pasar tersebut dalam sebuah
grafik!
Penyelesaian:
a) Mencari keseimbangan pasar secara aljabar.
Syarat keseimbangan pasar adalah Qd = Qs
Qd = Qs
50 – P = -10 + P
50 + 10 = P + P
60 = 2P
P = ̲6̲0̲ = 30 (harga keseimbangan = Pe)
2
Untuk memperoleh nilai Q keseimbangan, subtitusikan nilai P = 30 ke
dalam salah satu persamaan permintaan atau penawaran (dalam hal ini persamaan
permintaan), sehingga diperoleh,
Q = 50 – P
Q = 50 – 30
Q = 20 (jumlah keseimbangan)
Jadi, harga dan jumlah keseimbangan pasar terjadi pada titik E(20,30).
b) Mengambarkan keseimbangan pasar.
12
Misalkan ada dua macam produk X dan Y yang saling berhubungan,
dimana Qdx adalah jumlah yang diminta untuk produk X; Qdy adalah jumlah yang
diminta untuk produk Y; Px adalah harga barang Y, maka fungsi permintaan
untuk kedua produk tersebut dapat ditulis menjadi,
Qdx = a0 – a1 Px + a2 Py (6.7)
Qdy = b0 + b1 Px – b2 P2 (6.8)
Sedangkan fungsi penawaran untuk kedua produk tersebut dapat ditulis menjadi,
Qsx = -m0 + m1 Px + m2 Py (6.9)
Qsy = -n0 + n1 Px + n2 Py (6.10)
Dimana:
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
Px = Harga barang X
Py = Harga barang Y
a0 , b0 , m0 , n0 = konstanta
keseimbangan pasar akan terjadi apabila jumlah yang diminta dari produk
X sama dengan jumlah yang ditawarkan dari produk X atau (Qd = Qs); dan jumlah
yang diminta dari produk Y sama dengan jumlah yang ditawarkan dari produk Y
atau (Qdy = Qsy).
Contoh soal:
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari dua macam produk yang
mempunyai hubunngan substitusi sebagai berikut
Qdx = 5 – 2Px + Py (6.11)
Qdy = 6 – Px - Py (6.12)
dan,
Qsx = -5 + 4Px - Py (6.13)
Qsy = -4 – Px + 3Py (6.14)
Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasarnya!
Penyelesaian:
Gunakanlah syarat keseimbangan pasar, kemudian selesaikanlah persamaan (6.11)
dan (6.13) serta (6.12) dan (6.14) dengan menggunakan metode eliminasi,
sehingga diperoleh:
Qdx = Qsx
Qdx = 5 - 2Px + Py
Qdx = -5 + 4Px - Py
0 = 10 - 6Px + 2Py (6.15)
Qdy = Qsy
Qdy = 6 + Px - P y
Qdy = -4 - Px + 3Py
0 = 10 - 2Px - 4Py (6.16)
13
0 = 10 – 6Px + 2Py (x2)→0 = 20 – 12Px + 4Py
0 = 10 + 2Px – 4Py (x1)→0 = 10 – 2Px – 4Py +
0 = 30 – 10Px + 0
10Px = 30
Px= 3
Substitusikan nilai Px = 3 ke dalam persamaan (6.15) untuk memperoleh nilai Py,
2Py = 6Px – 10
2Py = 6(3) – 10
2Py = 8
Py = 4
14
b) Jika harga pasar turun menjadi 60 maka besarnya surplus konsumen
adalah luas area segitiga dibawah kurva permintaan dan diatas garis harga
60 yaitu sebesar ((120-60)×(15))/2=Rp.450,-
Surplus Produsen
Surplus produsen (producer’s surplus atau PS) adalah selisih antara jumlah yang
diterima secara aktual (actually receives) oleh produsen dari penjualan suatu
produk dengan biaya minimun yang dikeluarkan oleh produsen agar bisa dijual
atau ditawarkan dipasar.
Surplus produsen geometri adalah area yang berada di atas kurva penawaran dan
dibawah garis harga yang sebenernya produsen jual atau harga keseimbangan di
pasar. Rumusnya adalah:
PS = OPeEQe – OPBEQe = PBPeE (6.18)
Contoh soal:
Bila diketahui fungsi penawaran dari suatu produk adalah Ps = 15 + 3Q, dimana P
adalah harga per unit produk dan Q adalah jumlah produk yang dijual
a) Hitunglah besarnya surplus produsen, jika harga pasarnya adalah Rp.60,-
per unit!
b) Jika harga pasarnya naik dari Rp.60,- menjadi Rp.75,- per unit, hitunglah
surplus produsen yang baru
Penyelesaian;
Jika harga produk 60 maka jumlah yang diminta 15 unit, dan bila harga naik 5
maka jumlah yang diminta menjadi 20
a) Besarnya surplus produsen jika harga 60 adalah luas area segitiga di atas
kurva penawaran dan di bawah garis harga 60 yaitu sebesr ((60-
15)x15)/2=Rp.337,50,-
b) Besarnya surplus produsen jika harga pasar naik menjadi 5 adalah luas
segitiga diatas kurva penawaran dan dibawah garis harga 75 yaitu sebesar
((75-15)x15)/2=Rp.450,-
Surplus Total
Mengukur besarnya kesejahteraan secara keseluruhan baik kesejahteraan pembeli
maupun kesejahteraan penjual ini disebut surplus total atau juga sering disebut
manfaat ekonomi neto atau kesejahteraan total. Jadi, surplus total adalah
penjumlahan antara surplus konsumen dan durplus produsen.
Berdasarkan definisi diatas maka secara matematika surplus total rumusnya dapat
ditulis menjadi,
TS = CS + PS (6.19)
Dimana,
TS = Surplus total
CS = Surplus konsumen
PS = Surplus produsen
Contoh soal:
Bila diketahui fungsi permintaan dari suatu produk adalah Pd = 120 – 4Q dan
fungsi peawarannya adalah Ps = 15 + 3Q dimana P adalah harga perunit produk
dan Q dalah jumlah produk yang dibeli da dijual. Hitunlah besar surplus totalnya!
15
Penyelesaian:
1. Terlebih dahulu mencari harga dan jumlah keseimbangan pasar
Syarat keseimbangan pasar adalah Pd = Ps , sehingga
120 – 4Q = 15 + 3Q
-4Q – 3Q = 15 – 120
- 7Q = -105
−105
Q = 7 = 15
16
Pd = f(Q) dan Ps = F(Q)
Secara geometri, pajak yang dikenakan oleh pemerintah sama dengan
mengeserkan kurva penawaran mula-mula keatas setinggi t per unit.
Penerimaan pajak total oleh pemerintah, adalah
T = (t)(Qt) (6.23)
Dimana:
T = Jumlah penerimaan pajak oleh pemerintahan
Qt = Jumlah keseimbangan setelah dikenakan pajak.
T = pajak per unit
Contoh soal:
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh Pd = 15 – Q dan fungsi
penawaran Ps = 0,5Q + 3. Terhadap produk tersebut dikenakan pajak oleh
pemerintah sebesar Rp3,- per unit.
a) Berapakah harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan sesudah kena
pajak?
b) Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah?
c) Berapa besarpajak yang ditanggung oleh konsumen dan produsen?
Penyelesaian:
Diketahui fungsi permintaan Pd = 15 – Q dan fungsi penawaran Ps = 0,5Q + 3.
Syarat keseimbangan pasar adalah Pd = Ps , maka:
15 – Q = 0,5Q + 3
-Q – 0,5Q = 3 – 15
-1,5Q = -12
−12
Q = −1,5 = 8
17
Substitusikan nilai Q, maka:
P = 15 – 6
P=9
Jadi, keseimbangan pasar setelah kena pajak Et (6,9)
18
E. Fungsi Non-Linear
Fungsi yang biasanya berbentuk pangkat baik itu kuadrat, kubik, pangkat
empat dan seterusnya
Bentuk umum fungsi non linear
y=
1. f(x) = xn Kuadrat
Fungsi
Bentuk umum dari fungsi kuadrat
𝑌 = 𝑓(𝑋) = 𝑎𝑋 2 + 𝑏𝑋 + 𝐶
Dimana :
Y = variabel terikat
X = variabel bebas
a,b, dan c = konstanta, dan a≠ 0
Koordinat titik puncak dan suatu parabola dapat diperoleh dengan rumus :
−𝒃 −(𝒃𝟐 −𝟒𝒂𝒄)
Titik Puncak = { 𝟐𝒂 , }
𝟒𝒂
RUMUS KUADRAT
−𝑏 ± √𝑏 2 − 4𝑎𝑐
𝑋1,2 =
2𝑎
19
Dimana :
a,b, dan c = konstanta, dan a≠ 0
b. FUNGSI PENAWARAN
Bentuk umum :
𝑃 = 𝑐 + 𝑏𝑄 + 𝑎𝑄 2
atau
𝑄 = 𝑐 + 𝑏𝑃 + 𝑎𝑃2
Dimana :
a,b, dan c = konstanta, dan a≠ 0
CONTOH SOAL
1. Jika fungsi kuadrat 𝑌 = 𝑋 2 − 8𝑋 + 12, carilah koordinat titik puncak dan
carilah akar-akarnya!
−𝒃 −(𝒃𝟐 −𝟒𝒂𝒄)
Jawab : Koordinat titik puncak = { 𝟐𝒂 , }
𝟒𝒂
−(−8) −((−8)2 −4(1)(12)
={ , }
2 4(1)
8 −(64−48)
= {2 , }
4
={4, −4}
Untuk X=0, maka Y=12, sehingga titik potong sumbu Y adalah (0,12)
Untuk Y=0, maka 𝑋 2 − 8𝑋 + 12 = 0
8±√64−48 8±√16
𝑋1,2 = =
2 2
8±4 8−4
Maka 𝑋1 = 2 = 6 dan 𝑋2 = 2 = 2
Jadi akar-akar dar persamaan tersebut adalah x= 6 dan x= 2
Y-Values
14
12
10
8
6
4 Y-Values
2
0
0 2 4 6 8 10
-2
-4
-6
20
21