Anda di halaman 1dari 23

FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Matematika Ekonomi”


Dosen Pengampu:
Kadek Surya Octamela S.Pd.M.Pd

Oleh:
Kelompok 2
 Ni Nengah Nonik Swandewi (2302612010716)
 Putu Dira Mahendra (2302612010723)
 Ni Made Wulan Hyndria Mayun (2302612010726)
 Ni Putu Ika Febri Utari (2302612010728)
 Komang Sri Rahayu Febriana Wirasanti (2302612010729)
 I Nyoman Sudika (2302612010730)
 Cindy Sevently Br. Surbakti (2302612010741)

KELAS L (MALAM)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Kadek Surya Octamela S.Pd.M.Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah Matematika Ekonomi yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan tugas ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Denpasar, 21 Oktober 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

COVER.........................................................................................................................1

KATA PENGANTAR.................................................................................................2

DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB I Pendahuluan.....................................................................................................4

1.1Latar Belakang..................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................4

1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................4

BAB II Pembahasan....................................................................................................5

2.1 Fungsi Permintaan............................................................................................5

2.2 Fungsi Penawaran............................................................................................7

2.3 Keseimbangan Pasar........................................................................................9

2.4 Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar..............................................9

BAB III Contoh Soal.................................................................................................13

BAB IV Kesimpulan..................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................22

BAB I
3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam analisa ekonomi dan bisnis penerapan suatu fungsi memegang peranan
penting, oleh karena variabel-variabel fenomena ekonomi bisnis yang terjadi satu sama
lainnya saling kait-mengkait. Hubungan fungsional antara variabel ekonomi yang
bersifat kuantitatif dapat diabstraksi dan diformulasikan dalam bentuk suatu fungsi.

Dalam menggambarkan suatu fungsi, sesuai dengan konvensi matematis, variabel


terikat diletakkan pada sumbu tegak dan variabel bebas diletakkan pada sumbu datar
(Chiang dan Wainwright, 2005). Budnick (1993), Chiang dan Wainwright (2005)
secara konsisten menerapkan konvens matematis tersebut, dalam aplikasi matematik dan
ekonomi.

Dalam makalah ini akan dibahas mengenai aplikasi atau penerapan fungsi linear
dalam ekonomi dan bisnis yang dibatasi pada fungsi permintaan dan penawaran,
keseimbangan pasar, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, dan
keseimbangan pasar dua jenis barang.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, adapun rumusan masalah yang dapat penulis buat yaitu:

a. Apa yang dimaksud dengan fungsi permintaan?


b. Apa yang dimaksud dengan fungsi penawaran?
c. Apa itu keseimbangan pasar?
d. Apa saja pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan dari makalah ini yaitu:

a. Untuk memahami materi tentang fungsi permintaan


b. Untuk memahami materi tentang fungsi penawaran
c. Untuk memahami materi tentang keseimbangan pasar
d. Untuk mengetahui pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar

4
BAB II
PEMBAHASAN

Fungsi Linier adalah fungsi f pada domain R yang ditentukan oleh


f(x)= mx + n dengan m, n bilangan riil (R) dengan m ≠ 0. Dengan kata lain, fungsi linear
adalah suatu fungsi dengan pangkat tertinggi dari variabel bebasnya adalah satu.
Fungsi Linear memiliki persamaan y = mx + n dan grafiknya merupakan garis lurus. Secara
umum dapat dinyatakan sebagai berikut :

 Pengaplikasian Fungsi Linear dalam Ekonomi dan Bisnis


Dalam analisa ekonomi dan bisnis penerapan suatu fungsi memegang peranan
penting, oleh karena variabel-variable ekonomi bisnis yang saling berkaitan. Hubungan
fungsional antara variabel ekonomi yang bersifat kuantitatif dapat diaplikasikan dan
diformulasikan dalam bentuk suatu fungsi.
Pembahasan kali ini mengenai aplikasi atau penerapan fungsi linear dalam ekonomi
dan bisnis yang dibatasi fungsi permitaan dan fungsi penawaran, keseimbangan pasar, serta
pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar

2.1 Fungsi Permintaan


Fungsi permintaan suatu barang (jasa) adalah fungsi yang menyatakan hubungan
antara tingkat harga dengan kuantitas barang (jasa) yang diminta oleh pembeli(konsumen)
pada kurun waktu tertentu, dengan asumsi ceteris paribus. Variabel bebas lainnya yang
dimaksud antara lain adalah tingkat harga barang substitusi, tingkat pendapatan
konsumen, selera konsumen dan jumlah konsumen potensial
 Notasi Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan terhadap harga secara umum dinyatakan sebagai,

Qd = f(P)

5
P = Harga perunit
barang(jasa),
Qd = kuantitas barang(jasa)
yang diminta
P = Harga perunit
barang(jasa),
Qd = kuantitas barang(jasa)
yang diminta
P = Harga perunit
barang(jasa),
Qd = kuantitas barang(jasa)
yang diminta
P = Harga per unit barang (jasa),
Qd = kuantitas barang (jasa) yang diminta
 Fungsi Permintaan Linear secara umum

Qd = a - bP

Qd = Kuantitas barang / jasa yang di minta konsumen

P = Harga per unit barang / jasa

a = Konstanta (kuantitas barang / jasa harga per unit 0)

6
b = Slope kurva permintaan adalah negatif

 Kurva / Grafik Fungsi Permintaan

Umumnya (dalam keadaan normal) kurva permintaan memiliki angka arah (slope) yang
negatif.

Gambar A di atas meunjukan juga, bahwa antara harga dengan kuantitas terdapat hubungan
negatif (yang terbalik), yang artinya bila harga barang naik, kuantitas barang yang diminta
oleh pembeli berkurang begitu pula sebaliknya.

Gambar B dalam keadaan khusus (kasus tertentu) angka arah kurva permintaan mungkin
saja menjadi 0, yaitu kuantitas barang/jasa yang diminta tetap tanpa memperhatikan harga.

Gambar C bisa dikatakan tak berhingga (tak terdefinisikan), yaitu kuantitas barang yang
diminta oleh konsumen be rubah pada harga tetap (stabil).

Contoh Soal :

Fungsi Permintaan suatu barang berbentuk Qd = 10 – P/5

P = harga per kg barang (ribu rupiah)

Qd = kuantitas barang yang diminta (kg)

Pertanyaan :

a. Tentukanlah batas-batas nilai Qd dan P yang memenuhi fungsi permintaan tersebut.

Penyelesaian :

a. Batas-batas nilai Qd dan P yang memenuhi fungsi permintaan.

(1) Bila Qd = 0, maka nilai P =….?

Qd = 10 – p/5
7
0 = 10 – p/5

P = 50 satuan harga = 50 ribu rupiah = Rp 50 ribu.

(2) Bila P = 0, maka nilai Qd = ….?

Qd = 10 – p/5

Qd = 10 – 0/5

Qd = 10 (satuan kuantitas) = 10 x 1 kg = 10 kg

Jadi, batas-batas nilai Qd dan P yang memenuhi fungsi permintaan adalah :

0 ≤ Qd ≤ 10 kg dan 0 ≤ P ≤ Rp 50 ribu.

2.2 Fungsi Penawaran


Fungsi Penawaran dapat di artikan suatu barang (jasa) yang menyatakan hubungan
antara harga (pasar) suatu barang/jasa dengan kuantitas tertentu, dengan asumsi ceteris
paribus (variable bebas lainnya yang mempengaruhi kuantitas barang yang akan di
tawarkan).
 Variabel bebas lainnya yang di maksud yaitu tenknik produksi, pajak, subsidi, dan
tingkat suku bunga (pinjaman) bank.

Qs = a + bPs

Qs=Jumlah barang yang ditawarkan


Ps = Harga barang yang ditawarkan
a & b = Konstanta

 Kurva/ grafik fungsi penawaran

8
Umumnya (dalam keadaan normal) kurva penawaran memiliki angka arah (slope) yang
positif.
Gambar A di atas meunjukan juga, bahwa antara harga dengan kuantitas barang / jasa
yang ditawarkan oleh penjual adalah positif (berbanding lurus)
(yang terbalik), yang artinya bila harga barang naik, maka kuantitas barang yang
ditawarkan oleh penjual bertambah begitu pula sebaliknya.

Gambar B yaitu kuantitas barang yang ditawarkan oleh penjual akan tetap tanpa
memperhatikan harganya.

Gambar C yaitu kuantitas yang ditawarkan oleh penjual berubah pada harga tetap.

Contoh Soal :
Diketahui fungsi penawaran minuman keras berizin sebagai berikut: Qs = 5/3 P – 20
P = harga tiap botol minuman keras (puluh ribu rupiah)
Qs = kuantitas minuman keras yang ditawarkan oleh produsen/penjual
Pertanyaan :
Tentukan batas-batas nilai Qs dan P yang memenuhi fungsi penawaran minuman keras
tersebut.
Penyelesaian :
Batas-batas nilai Qs dan P yang memenuhi fungsi penawaran
Qs = 5/3 P – 20
Bila Qs = 0, maka
Qs = 5/3 P – 20
0 = 5/3 P – 20
20 = 5/3 P
P = 60/5 = 12 (satuan harga) = 12 x sepuluh ribu rupiah = Rp. 120 ribu.

9
Jadi, batas-batas nilai Qs dan P yang memenuhi fungsi penawaran tersebut adalah : Qs ≥ 0
dan P ≥ Rp 120 ribu

2.3 Keseimbangan Pasar


Dalam hal ini keseimbangan pasar adalah pertemuan antara pembeli atau konsumen
dengan penjual atau produsen guna melakukan transaksi (jual-beli) suatu barang atau jasa,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keseimbangan pasar akan terjadi bila:
1) Harga barang (jasa) yang ditawarkan oleh produsen (penjual) sama dengan harga
yang diminta oleh konsumen (pembeli), atau
2) Kuantitas barang (jasa) yang ditawarkan oleh produsen (penjual) sama dengan
kuantitas barang diminta oleh konsumen (pembeli).

2.4 Pengaruh Pajak Terhadap Keseimbangan Pasar


Pajak penjualan yang dikenakan pemerintah terhadap suatu barang mengakibatkan
harga barang tersebut akan naik dan sebaliknya kuantitas barang yang diminta oleh konsumen
akan turun. Jenis pajak yang kita bahas di bawah ini hanya pajak per unit dan pajak yang
proporsional terhadap harga (pajak dalam bentuk prosenan). Besarnya pajak penjualan yang
dipungut pemerintah terhadap barang yang terjual, akan mengeser kurva penawaran ke atas
(ke kanan), dan kurva permintaannya tetap. Kedua jenis pajak tersebut akan mempengaruhi
harga melalui perubahan penawaran. Ini berarti fungsi permintaan tetap sedangkan fungsi
penawarannya berubah.
■ Pajak t-per unit Bila fungsi permintaan dan penawaran suatu barang semula (sebelum
pajak), masing-masing Qd = f(P) = a - bP dan Qs = g(P) = c + dP, maka setelah diberlakukan
pajak (setelah pajak) t per unit akan menjadi :
Fungsi permintaan (tetap) : Qdt = Qdt = a - bP
Fungsi penawaran (berubah) : Qst = c + d(P-t)
Selanjutnya keseimbangan pasar (titik equilibirum) akan terjadi bila : Qdt = Qst

10
E = Titik keseimbangan pasar sebelum pajak
Et = Titik keseimbangan pasar setelah pajak
PE = Harga per unit barang keseimbangan pasar sebelum pajak
Pt = Harga per unit barang keseimbangan pasar setelah pajak
QE = Kualitas barang keseimbangan pasar sebelum pajak
Qt = Kualitas barang keseimbangan pasar sebelum pajak
■ Pajak Prosentase (r %) Jika pajak yang dikenakan dalam bentuk prosentase terhadap harga
jual tiap unit barang, maka harga jual setelah dikenakan pajak prosentase sebesar r, akan
bertambah sebesar r.p, dan bentuk fungsi Q dalam P nya adalah sebagai berikut:
1. Fungsi penawaran sebelum pajak : Qs = g(P) = c + dP
Fungsi Penawaran Setelah Pajak

2. Hubungan P dan Pr dinyatakan oleh

3. Hubungan pajak per unit (t) dan pajak prosentase (r) adalah

t = Pr - P
Pr = harga keseimbangan setelah pajak
P = harga barang yang ditawarkan sebelum kena pajak
r = besarnya pajak prosentasi
4. Total pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
T = t.Qr

11
BAB III

CONTOH SOAL
1. Biaya tetap untuk memproduksi sejenis barang adalah Rp 3.600.000,00. Biaya variable per
unit adalah 40% dari harga jual per unitnya. Harga jual per unitnya adalah Rp 200.000,00.
Tentukanlah kuantitas pulang pokok. Agar labanya Rp 2.400.000,00, berapa unit seharusnya
berproduksi?

Diket :

FC = 3600000

VCU = 40% dari harga jual per unit (P)

P = 200000

L = 2400000

Penyelesaian :

VCU = 40% x 200000

VCU = 80000

BEP = FC/P-VCU

BEP = 3600000/200000-80000

BEP = 3600000/120000

BEP = 30

L = (TP-BEP)(P-VCU)

L/(P-VCU) = TP . BEP

TP = L/P-VCU + BEP

TP = 2400000/200000-80000 + 30

TP = 50

12
2.

Penyelesaian :

a) Rumus = Q – Q1/Q2 –Q1 = P – P1/ P2 – P1

Qd = Q – 14/8 – 14 = P – 2/4 – 2

Q – 14/-6 = P – 2/2

(kali silang)

2Q – 28 = -6P + 12

2Q = -6P + 12 + 28

2Q = -6P +12 + 28

2Q = -6P + 40

Q = -6P/2 + 40

=-3 + 20

b) Qs = Q – 1/5 – 1 = P – 2/4 – 2

Q – 1/ 4 = P – 2/2

(kali silang)

2Q – 2 = 4P -8

2Q = 4P – 8 + 2

2Q = 4P – 6

Q = 4P – 6/2 – 6

Q = 2P - 3

13
c) Qp (harga keseimbangan)

Rumus : Qd = Qs
Penyelesaian

Diketahui: Qd = -3 + 20

Qs = 2P – 3

Jadi,

Qd = Qs

-3 + 20 = 2P – 3

-3 -2P = -3 -20

-5P = -23

P = -23/-5

P = 4,6

Qs = 2P -3

Q = 2.(4,6) -3

Q = 9,2 – 3

Q = 6,2

Jadi Qp = (6,2), (4,6)

d) Grafik

14
3. Fungsi permintaan dan penawaran sejenis barang adalah:

Qd = -1/2P + 25 dan Qs = 2P – 50 Apabila pemerintah penjualan sebesar t = 5 per unit,

a)Tentukanlah harga kan kuantitas keseimbangan sebelum dan sesudah pajak

b)Tentukanlah persentase perubahan harga dan perubahan kuantitas keseimbangan, setelah


pemerintah menarik pajak.

c)Tentukanlah total pajak yang diterima oleh pemerintah Tentukanlah total pajak yang
ditanggung oleh produsen Tentukanlah total pajak yang dibebankan kepada konsumen

d)Buatlah grafiknya dalam satu gambar

Penyelesaian :

Diketahui :

Qd = -1/2P + 25

Qs = 2P – 50

t=5

a. Sebelum pajak
Qd = Qs
-1/2P + 25 = 5P – 50
-1/2P – 5P = -50 – 25
-5,5 P= -75
P= -75/-5,5
P= 13,63
PE = 13,63
Qs = 5P – 50
= 5.(13,63) – 50
= 68,15 – 50 = 18,15
QE = 18,15
b. Sesudah pajak
Qs = 5(P-5) – 50
= 5P – 25 – 50
QS’= 5P – 75
Qd = Qs
-1/2P + 25 = 5P – 75
-1/2P – 5P = -75-25
-5,5 P = -100
P = -100/-5,5

15
P = 18,18
PE’ = 18,18
Qs = 5P – 75
= 5.(18,18) – 75
= 90,9-75
QE’= 15,9
Jadi PE’, QE’ = 18,18 , 15,9

c. Pajak yang diterima pemerintah


T = t . Qr
= 5 . 15,9 = 79,5
Pajak yang ditanggung oleh konsumen
Pk = Pe – Pt
= 13,63 – 18,18
= -4,55
Pajak yang ditanggung oleh produsen
Pp = t – Pk
= 5 – (-4,55)
= 9,55
d. Grafik
Sebelum Pajak
Qd = -1/2P + 25
Qd = (0 , 25)
P = (50 , 0)

Qs = 5P – 50
Qs = (0 , -50)
P = (10 , 0)
Sesudah Pajak
Qs’ = 5P – 75
Qs’ = (0 , -75)
P = (15 , 0)

16
4. Suatu perusahaan menderita rugi sebesar Rp1.000,00, bila menjual

barang sebanyak 20 unit. Tetapi bila perusahaan menjual barangnya

sebanyak 100 unit, perusahaan akan memproleh laba sebanyak

Rp 3.000,00. Bila harga jual barang tersebut Rp 150,00 per unit.

Pertanyaan

(a) Tentukanlah fungsi penerimaan total, biaya total dan fungsi biaya

variabel.

(b) Tentukanlah kuantitas pulang pokok (impas)

(c) Tentukanlah besar penerimaan total, biaya total, biaya variabel

dan biaya tetapnya pada posisi pulang pokok

Diketahui :

 Jika menjual 20 unit barang, maka perusahaan menderita rugi Rp1.000,00.


 Jika menjual 100 unit barang, maka perusahaan mendapat untung Rp3.000,00.

 Harga jual satu unit barang = Rp150,00

Penyelesaian :

a. Harga jual barang = Rp150,00 per unit, maka

fungsi penerimaan totalnya adalah:


R=P.Q

= 150 . Q

= 150Q

Jika menjual 200 unit barang, maka perusahaan mendapat untung Rp3.000,00,
maka fungsi biaya variabel dan biaya totalnya adalah:

Fungsi biaya variabel: VC = Q . v

= Q . 100

= 100Q

Biaya total: C = FC + VC

= 3.000 + 100Q

17
b. Kuantitas pulang pokok diperoleh jika R = C, berarti:

150Q = 3.000 + 100Q

50Q = 3.000

Q = 60

c. Kuantitas besar penerimaan total pada posisi pulang pokok.

R = 150Q

= 150(60)

= 9.000

= Rp9.000,00
 Kuantitas besar biaya variabel pada posisi pulang pokok.

VC = 100Q

= 100(60)

= 6.000

= Rp6.000,00

 Kuantitas besar biaya total pada posisi pulang pokok.

C = 3.000 + 100Q

= 3.000 + 100(60)

= 3.000 + 6.000

= 9.000

= Rp9.000,00

 Kuantitas besar biaya tetap pada posisi pulang pokok.

FC = R – VC

= 150Q – 100Q

= 50Q

= 50(60)

= 3.000

= Rp3.000,00

18
5. Dalam periode waktu tertentu, fungsi permintaan dan penawaran

pupuk urea di suatu daerah dicerminkan oleh persamaan berikut:

Qd + 12P – 12 = 0 dan Qs – 3P + 3 = 0

Q= kuantitas pupuk (satuan dalam kg), P = harga per kg pupuk

(satuan dalam ribu rupiah).Pemerintah memberikan subsidi sebesar

Rp 1.000,00 per kg pupuk yang terjual.

Pertanyaan :

(a) Tentukanlah kuantitas dan harga keseimbangan pasar sebelum

dan sesudah adanya subsidi.

(b) Tentukanlah total subsidi yang dinikmati oleh konsumen.

(c) Tentukanlah total subsidi yang dinikmati oleh produsen.

(d) Tentukanlah total subsidi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

Penyelesaian :

a) Qd+12p-12=0 Qs-3p+3=0

Qd=12p+12 Qs=3p-3

 Fungsi sebelum subsidi

Qd=12p+12

Qs=3p-3

 Fungsi setelah subsidi s=1.000,00

Qds=12p+12

Qss=3(p+s)-3

3(p+1.000,00)-3

3p+3.000,00-3 Qss=3p

+ 2997 Keseimbangan sebelum subsidi

12p+12=3p-3

19
12+3=3p+12p

15=15p

15p=15

P=1

Substitusikan P=1 ke Qds atau Qss

Qss=3p-3

=3.1-3

Qe=0

E(Pe,Qe)=E(1,0)

 Keseimbangan setelah subsidi

-12p+12=3p+2997

-12-3p=2997-12-15p

= 2985 : -15p

P= -199

Qds=-12.(-199)+12

= 2400

B. Total Subsidi yang di nikmati konsumen

Sk = P.Qs

=(1-(-199).2400

= 480.000

C. Total subsidi yang dinikmati produsen

Sp = S-P.Qs

=1000-200.2400

=800.2400

=1.920.000

20
D. Total Subsis yang di nikmati pemerintah

S=Sk+Sp=S.Qs

=480.000+1.920.000

=2.400.000

21
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Fungsi permintaan suatu barang (jasa) adalah fungsi yang menyatakan hubungan
antara tingkat harga dengan kuantitas barang (jasa) yang diminta oleh pembeli(konsumen)
pada kurun waktu tertentu, dengan asumsi ceteris paribus. Variabel bebas lainnya yang
dimaksud antara lain adalah tingkat harga barang substitusi, tingkat pendapatan konsumen,
selera konsumen dan jumlah konsumen potensial.
Fungsi Penawaran dapat di artikan suatu barang (jasa) yang menyatakan hubungan
antara harga (pasar) suatu barang/jasa dengan kuantitas tertentu, dengan asumsi ceteris
paribus (variable bebas lainnya yang mempengaruhi kuantitas barang yang akan di
tawarkan).
Keseimbangan pasar adalah pertemuan antara pembeli atau konsumen dengan penjual
atau produsen guna melakukan transaksi (jual-beli) suatu barang atau jasa, baik secara
langsung maupun tidak langsung.

22
DAFTAR PUSTAKA

Wirawan, Nata. 2021. Cara Mudah Memahami Matematika Ekonomi dan Bisnis.
Denpasar: Keraras Emas.

Kholida Quthrunanda. (2022, 12 Juli). Fungsi Penawaran dan Permintaan: Lengkap dengan
Contoh serta Rumusnya detikjabar. https://www.detik.com/jabar/berita/d-6175117/fungsi-
penawaran-dan-permintaan-lengkap-dengan-contoh-serta-rumusnya#:~:text=Fungsi
%20penawaran%20(supply)%20adalah%20hubungan,ditawarkan%20oleh%20produsen
%20kepada%20konsumen

23

Anda mungkin juga menyukai