BAB VIII
FUNGSI LINEAR, NON LINEAR DAN APLIKASINYA
PERSAMAAN GARIS
8.1. Definisi
➢ Gradien adalah ukuran kemiringan garis. Notasi gradien adalah m.
Rumus menentukan gradient dari dua buah titik yang diketahui adalah :
Gradien dari dua buah titik A(x1,y1) dan B(x2,y2) adalah :
𝑦 −𝑦
m=𝑥2−𝑥1
2 1
➢ Misalkan ∝ adalah sudut yang dibentuk garis dengan sumbu x positif , maka
gradien = tg ∝
Contoh :
Persamaan garis yang melalui titik A(2,4) dan titik B(6,5) mempunyai gradien sebesar
5−4 1
m=6−2 = 4
76
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
y − y1 x − x1
=
y2 − y1 x2 − x1
Contoh : Persamaan garis yang melalui titik A(9,6) dan B(7,8) adalah
Misalkan (x1,y1)=(9,6) dan (x2,y2)=(7,8)
𝑦−6 𝑥−9
= maka diperoleh -2(y-6)=2(x-9) sehingga didapat 0=x+y-15
8−6 7−9
• Jika diketahui gradient m dan titik yang dilalui (x0,y0), maka persamaan garisnya
adalah
y-y0=m(x-x0)
Contoh : Persamaan garis yang bergradien 2 dan melalui titik (2.5) adalah
y-5=2(x-2) maka y=2x+1
• Misalkan ∝ adalah sudut yang dibentuk garis dengan sumbu x positif , maka
gradient =tg ∝, maka persamaan garis yang melalui titik (x0,y0) adalah y-y0=tg ∝
(x-x0)
77
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta oleh
konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa jika harga naik
maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga sebaliknya bahwa jika harga turun
maka jumlah barang yang diminta naik, sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai
slope negatif (miring ke kiri)
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:
Qx = f (Px) : Qx = a – b Px
Atau
a 1
Px = – Qx
b b
dimana: Qx = Jumlah produk x yang diminta
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
Contoh:
fungsi permintaan P = 15 – Q
Fungsi Penawaran
Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan
oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa
jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian juga sebaliknya
bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun, sehingga grafik fungsi
penawaran mempunyai slope positif (miring ke kanan)
Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = -a + b Px
Atau
a 1
Px = + Qx
b b
dimana: Qx = Jumlah produk x yang ditawarkan
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
Contoh:
Fungsi pernawaran P = 3 + 0,5Q
78
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
Keseimbangan Pasar
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam keseimbangan (equilibrium) apabila
jumlah barang yang diminta di pasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik ditunjukan oleh persamaan:
Qd = Qs atau Pd = Ps
yaitu perpotongan kurva permintaan dengan kurva penawaran.
Dimana:
Qdx = Jumlah yang diminta dari produk X
Qdy = Jumlah yang diminta dari produk Y
Qsx = Jumlah yang ditawarkan dari produk X
Qsy = Jumlah yang ditawarkan dari produk Y
Px = Harga produk X
Py = Harga produk Y
a0, b0, m0, dan n0 adalah konstanta.
Syarat keseimbangan pasar dicapai jika:
Qsx = Qdx dan Qsy = Qdy
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan dan fungsi penawaran dari dua macam produk yang
mempunyai
hubungan substitusi sebagai berikut:
Qdx = 5− 2Px + Py
Qsx = 6 + Px − Py
Dan
Qdy = −5 + 4Px − Py
Qsy = −4 − Px + 3Py
79
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
Contoh:
Fungsi permintaan suatu produk ditunjukkan oleh P=15-Q dan fungsi penawaran
P=0,5Q+3.
Terhadap produk ini pemerintah mengenakan pajak sebesar Rp 3 per unit.
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum kena pajak ?
b. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sesudah kena pajak ?
c. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh konsumen ?
d. Berapa besar pajak per unit yang ditanggung oleh produsen ?
e. Berapa besar penerimaan pajak total oleh pemerintah ?
Jadi keseimbangan pasar sebelum kena pajak Q=8 dan P=7
Keseimbangan pasar setelah pajak:
Fungsi penawaran setelah pajak: P=0,5Q+3+3 P=0,5Q+6, sehingga keseimbangan
pasar setelah pajak Q=6 dan P=9
Besar pajak per unit yang ditanggung konsumen, sebesar selisih harga keseimbangan
setelah pajak dengan harga keseimbangan sebelum pajak yaitu: 9 - 7 = 2 per unit.
Besar pajak per unit yang ditanggung produsen, sebesar selisih tarif pajak per unit yang
dikenakan dengan besar pajak per unityang ditanggung konsumen, yaitu: 3 - 2 = 1 per
unit.
Besar penerimaan pajak total oleh pemerintah, adalah prkalian tarif pajak per unit dengan
jumlah keseimbangan setelah pajak, yaitu: 3 x 6 = 18.
Adanya subsidi yang diberikan pemerintah atas penjualan suatu barang akan menyebabkan
produsen menurunkan harga jual barang tersebut sebesar subsidi per unit (s), sehingga
fungsi penawarannya akan berubah yang pada akhirnya keseimbangan pasar akan berubah
pula. Fungsi penawaran setelah subsidi menjadi:
Soal-soal Latihan:
80
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
2. Fungsi permintaan akan sebuah arloji ditunjukkan oleh perilaku sebagai berikut. Bila
dijual dengan harga 5, maka terjual sebanyak 2 unit, sedangkan bila harganya 2 terjual
8 unit. Di pihak lain produsen hanya mau menjual 3 unit pada tingkat harga 2, dan
menjual 12 unit jika harganya 5. Tentukan:
a. Fungsi permintaan arloji !
b. Fungsi penawaran arloji !
c. Keseimbangan pasar !
d. Gambar pada diagram Cartesius !
3. Carilah harga dan jumlah keseimbangan pasar dari dua macam barang, bila diketahui
fungsi permintaan dan penawarannya sebagai berikut:
Qdx=5-2Px+Py dan Qdy=6+Px-Py
Qsx=-5+4Px-Py dan Qsy=-4-Px+3Py
4. Fungsi permintaan dan penawaran akan suatu jenis barang ditunjukkan oleh
persamaan: Qd=1500-10P dan Qs=20P-1200. Setiap barang yang terjual dikenakan
pajak sebesar Rp 15,00 per unit.
Tentukan :
a. Harga dan jumlah keseimbangan sebelum pajak !
b. Harga dan jumlah keseimbangan setelah pajak !
c. Gambarkan kedua keseimbangan tersebut dalam satu sumbu silang!
d. Beban pajak yang ditanggung konsumen !
e. Beban pajak yang ditanggung produsen!
f. Penerimaan pemerintah dari pajak atas penjualan barang tersebut !
81
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
lurus horisontal. Dari gambar di atas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi akan
tetap menanggung
biaya sebesar A rupiah.
C
\ FC=biaya tetap
Q
Fungsi Variabel Variable Cost / VC)
Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume kegiatan. Semakin banyak barang yang diproduksi, biaya variabel
akan meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah produksi. Contoh biaya variabel
adalah: biaya bahan baku, biaya bahan pembungkus (kemasan) dan label. Jika
digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya variabel (VC) berupa garis lurus
ke kanan atas (kemiringan / gradien positif).
Rp FC = Fixed Cost
Dari gambar diatas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi, maka tidak
mengeluarkan biaya variabel.
C
VC = biaya Variabel
Q
Fungsi Biaya Total (Total Cost /TC)
Biaya total adalah hasil dari penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel, atau
dengan persamaan matematis sebagai:
TC = FC +Total VC atau
TC = FC +VC.Q.
Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya total (TC), merupakan
gabungan dari garis biaya tetap (FC) dengan garis total biaya variabel (TVC) yaitu
berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan positif) dengan titik awal tidak pada titik
(0,0) tetapi dimulai dari biaya tetap.
C VC+TC
VC
FC
82
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
Pendekatan Matematis
Perhitungan analisa impas (Break Even) didasarkan oleh persamaan matematis
sebagai berikut:
Keterangan:
TR = Total Revenue (Pendapatan Total)
TC = Total Cost (Biaya Total)
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)
VC = Variable Cost (Biaya Variabel) per unit
Q = Quantity (jumlah produk penjualan)
P = Price (Harga jual barang) per unit
83
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
P TC
TR
E(QE,PE)
FC
Latihan Soal-soal
1. Amir merencanakan mendirikan tempat penitipan sepeda motor di dekat terminal. Harga
sewa tanah dan bangunan per bulan sebesar Rp 400.000,00. Tanah dan bangunan itu
diperkirakan dapat menampung sepeda motor sebanyak 200 unit Untuk menjaga sepeda
motor, Amir mempekerjakan 4 orang karyawan secara bergantian yang digaji sebesar Rp
200.000,00 sebulan. Selain gaji tetap karyawan-karyawan tersebut memperoleh insentip
yang besarnya Rp 100,- per orang untuk setiap sepeda motor yang masuk ke tempat
penitipan tersebut. Tarif yang dikenakan kepada setiap pelanggan sebesar Rp 1.000,00 per
hari.
Tentukan :
a. Besarnya Biaya Tetap (FC), Biaya Variable / unit (VC/unit), persamaan Biaya
Totalnya (TC) per bulan dan persamaan Penerimaan Totalnya (TR) !
b. Titik Impas penitipan sepeda motor tersebut, baik dalam rupiah maupun dalam unit !.
c. Berapa laba yang diterima Amir jika sepeda motor yang masuk penitipan sebanyak
4.500 unit dalam satu bulan !
2. Seorang produsen menjual produknya seharga Rp 5.000,00 per satuan. Biaya Tetap per
bulan Rp 3.000.000,00 dan biaya variabel sebesar 40% dari harga jual. Tentukan :
a. Titik impas baik dalam unit maupun dalam rupiah.
b. Gambarkan diagram impasnya.
c. Jika terjual 1.500 satuan, maka hitunglah labanya.
d. Jika produsen tersebut menginginkan laba sebesar Rp 3.000.000,00 tentukan
berapa banyak produknya harus terjual.
e. Jika harga dinaikan menjadi Rp 7.500,00 tentukan titik yang baru (biaya
variabel tidak ikut naik)..
84
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
4. Fungsi permintaan pulpen dari suatu merk dicerminkan oleh gejala sebagai berikut :
jika dijual seharga Rp 5000 per buah maka laku 3000 buah, sedangkan jika dijual dengan
harga Rp 4000 akan laku 6000 buah.
a. Rumuskan fungsi permintaan dan gambarkan grafiknya
b. Berapa jumlah pulpen yang diminta jika barang ini diberikan secara cuma-cuma.
c. Berapa harga maksimum pulfen agar masih ada yang membeli barang tersebut
5. Sebutir bola lampu merk Edison, bila dijual seharga Rp 3000 akan laku sejumlah 1000
butir. Pada setiap kenaikan harga sebesar Rp 100 jumlah penjualannya bertambah
sebanyak 400 butir!
a. bagaimana fungsi permintaan bola lampu tersebut
b. Gambar kurva permintaannya
6. Permintaan konsumen akan suatu barang dicerminkan oleh fungsi P=7-1/2 Q dan
penawarannya oleh produsen adalah P= 1/3 + 1/3 Q
Berapa harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan yang tercpta!
7. Penawaran sebuah barang dicerminkan oleh Qs=-4 +2P dan perrmintaannya Qd=11-P.
Pemerintah menetapkan pajak sebesar 3 untuk setiap unit !
a. Bagaimana keseimbangan sebelum pajak
b. Bagaimana keseimbangan setelah pajak
c. Berapa bagian pajak yang menjadi beban konsumen dan berapa beban pajak yang
diterima produsen
8. Dalam sebuah pasar yang terdiri dari 2 komoditi (X dan Y) diketahui bahwa
permintaan terhadap suatu komoditi dipengaruhi oleh harga kedua komoditi tsb,
sedangkan penawarannya hanya dipengaruhi oleh harga masing-masing komoditi !
9. Biaya variabel rata-rata yang dikeluarkan oleh seorang produsen adalah 60% dari
harga jual produknya, sedangkan biaya tetapnya keseluruhan adalah Rp 3000. Harga jual
produk per unit Rp 20
a. Berapa jumlah produk yang harus dihasilkan agar produsen tadi pulang pokok
b. Berapa profitnya jika memproduksi 400 unit
10. Harga jual suatu barang Rp 50. Biaya tetap rata-ratanya adalah Rp 10 dan biaya
variabel rata-rata Rp 25
a. Berapa unit barang harus dihasilkan jika produsen ingin mendapatkan laba sebesar Rp
6000
b. Berapa unit barang yang harus dihasilkannya kalau ternyata ia tidak memperoleh
keuntungan tapi juga tidak rugi
c. berapa barang yang dihasilkannya jika ternyata ia merugi sebesar Rp 1500
85
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
Persamaan Kuadrat
Menentukan Akar-akar Persamaan Kuadrat
Bentuk Umum persamaan kuadrat : ax2+ bx + c=0 , a±0. Nilai x yang memenuhi persamaan
kuadrat tersebut dinamakan akar-akar atau penyelesaian. Ada beberpa cara dalam
menyelesaikan persamaan kuadrat, namun yang perlu kita ketahui hanya dua cara, yakni :
(1) Pemfaktoran
Contoh 1:
X2-2X-3=0
− b b 2 − 4ac
x1 , x2 =
2a
Contoh :
X2-2X-3=0
Jenis-jenis Akar
x2 – 4x – 5 = 0
D = b2 – 4 ac = (-4)2 – 4 (1)(-5) = 36 > 0
maka diperoleh akar-akar dengan cara pemfaktoran, yakni : (x – 5)(x + 1)=0 dimana x =
5 atau x = - 1 (keduanya bernilai real)
Contoh 2 :
4x2 + 4x + 1 = 0
D= (4)2 – 4 (4)(1)=0 = 0
Maka diperoleh akar-akar dengan cara pemfaktoran , yakni : (2x+1)(2x+1) = 0
dimana x1=x2=-1/2
2. Jika D > 0 , maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar real yang berbeda
Contoh :
2x2 + 3x – 2 = 0
Nilai Diskriminannya adalah : D = (-3)2 – 4 (2)(-2) = 25 > 0
Penyelesaian dengan cara pemfaktoran adalah : (2x – 1)(x+2) = 0 didapat x1=1/2 atau
x2=-2
3. Jika D =0 , maka persamaan kuadrat mempunyai dua akar real yang sama
Contoh :
9x2-9x+1=0
Nilai Diskriminanya adalah (-9)2 – 4 (9)(1) = 0
Penyelesaian dengan pemfaktoran adalah : (3x – 1)(3x – 1) = 0 didapat x1=x2=1/3
4. Jika D < 0, maka persamaan kuadrat mempunyai akar-akar yang tidak real atau
imajiner
Contoh :
x2 + x + 5 = 0
Nilai Diskriminanya adalah : (1)2 – 4 (1)(5) = -19 < 0
Penyelesaian persamaan kuadrat dengan rumus ABC adalah :
87
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
− 1 12 − 4(1)(5) − 1 − 19 − 1 19i
x1 , x 2 = = =
2(1) 2 2
−1 1 −1 1
Jadi akar-akarnya : x1= + 19i atau x2= − 19i
2 2 2 2
1 1 x + x2
4. + = 1
x1 x2 x1 x2
Membentuk Persamaan Kuadrat
1. Jika diketahui akar-akar persamaan kuadrat adalah α dan β, maka persamaan kuadrat
yang dapat dibentuk adalah : x2-( α + β) x + α.β=0
ax2 + bx + c=0
Contoh :
Diketahui persamaan kuadrat x2-3x -4=0 , maka persamaan kuadrat yang akar-akar
kebalikannya adalah -4x2-3x +1 =0 atau 4x2+3x-1=0
b. Persamaan kuadrat baru yang akar-akarnya n lebih dari (x1+n) dan (x2+n) adalah :
a(x-n)2+ b(x-n) +c =0
Contoh :
Diketahui persamaan kuadrat 2x2-x+3=0
Persamaan kuadrat yang akar-akarnya 2 lebih besar adalah :
88
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
d. Persamaan kuadrat yang akar-akarnya kuadrat dari (x12 dan x22) adalah :
Fungsi Kuadrat
Grafik Fungsi Kuadrat
5. Nilai Definit positif artinya nilai fungsi selalu positif : D<0 a>0
Nilai Definit negatif artinya nilai fungsi selalu negarif : D<0 a<0
89
Dra Neneng Nuryati, M.Pd
MODUL MATEMATIKA BISNIS
Diketahui persamaan garis y=mx+n dan fungsi kuadrat : y = px2+qx +r, maka berlaku
Substitusi garis =mx+n pada y=ax2+bx +c, misal diperoleh : y=ax2+bx+c
Selanjutnya tentukan D=b2-4ac, maka berlaku :
a. garis dan parábola saling berpotongan, jika D≥0
b. garis dan parábola saling berpotongan di dua titik, jika D>0
c. garis dan parábola bersinggungan, jiak D=0
d. garis dan parábola tidak berpotongan , jika D<0
90
Dra Neneng Nuryati, M.Pd