Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

FUNGSI LINIER DAN PENERAPANNYA DALAM BIDANG


EKONOMI DAN BISNIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Mathematics for Economics and Business

Dosen Pengampu:
Siti Saidah., S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Hotmayanti
22 02 21 0215 (39)

DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BAHAUDIN MUDHARY MADURA
2023
PEMBAHASAN

A. Fungsi Linier
Fungsi Linier adalah adalah fungsi polinom yang variabel bebasnya memiliki
pangkat paling tunggi adalah satu. Dikatakan fungsi linier apabila variabel x dan y
dalam persamaan tersebut mempuyai pangkat satu seperti (x1=x, y1=y). Oleh karena
itu fungsi linier sering disebut dengan persamaan garis lurus dengan bentuk umumnya
adalah sebagai berikut:
Bentuk umun fungsi liner 2 variabel ( x&y )
y = a0 + a1x
Dimana :
a0 konstanta, nilainya positif, negatif atau nol
a1 konstanta, nilainya positif, negatif atau nol
Contoh : y= 6 + 3x
f : x → mx + c atau f(x) = mx + c atau y = mx + c
 m adalah gradien \ kemiringan \ kecondongan = 3
 c adalah konstanta = 6
Didalam menyelesaikan persoalan fungsi linier ada dua cara yang perlu
dikrtahui, yaitu:
1. Membuat kurva fungsi linier
Cara membuat membuaut kurva linier antara lain :
a. Dengan cara sederhana
Yaitu dengan menggunakan tabel x dan y, dimana kita tentukan dulu nilai x
sebagai variabel bebas, maka dengan memasukkan beberapa nilai x kita
akan memperoleh nilai y.
Contoh : y = 4 + 2x
x -2 -1 0 1 2
y 0 2 4 6 8
Lalu titik dalam tabel tersebut ditandai dan dihubngkan untuk menghasilkan
garis seperti dalam kurva berikut ini :

b. Dengan cara matematis


Yaitu dengan cara mencari titik potong untuk sumbu x dan sumbu y.
Langkah-langkah membuat grafik fungsi linier dengan cara matematis :
 Tentukan titik potong dengan sumbu x,y = 0 diperoleh koordinat A(x1,0)
 Tentukan titik potong dengan sumbu y,x = 0 diperoleh koordinat B(0,y1)
 Hubungkan dua titik A dan B sehingga berbentuk garis lurus.
2. Bentuk Kurva Suatu Fungsi
Persamaan linear juga dapat ditulis dengan simbol y = ax + b
 jika a bernilai posotif : fungsi linear digambarkan garis dari kiri bawah ke
kanan atas.
 jika a bernilai negatif : fungsi linier digambarkan garis dari kiri atas ke
kanan bawah.
 Jika a bernilai nol : digambarkan garis yang sejajar dengan sumbu datar x
3. Gradien dan Persamaan Garis Lurus
Gradien adalah koefisien yang menentukan arah garis fungsi linier, biasanya
koefisien ini melekat pada variabel X (sisi vertikal\ horizontal).
4. Hubungan dua garis lurus

 Dua garis lurus yang sejajar


Terjadi ketika dua buah garis akan sejajar apabila kemiringann garis
yang satu sama dengan kemiringan garis yang lain (m1=m2).
 Dua garis lurus yang berhimpit
Terjadi ketika dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis
yang satu merupakan kelipatan dari persamaan garis yang lain. y1 =
mx1 + b1 akan berimpit dengan y2 = mx2 + b2, jik y1 = ny2 ; a1 b1 =
nb2.
 Dua garis lurus yang berpotongan
Dua buah garis akan berpotongan apabila kemirigan garis yang satu
tidak sama dengan kemiringan garis yang lain (m1 ≠ m2).
Untuk fungsi linier berpotongan, untuk mencari titik potongnya dapat
dilakukan dengan cara :
a. Metode Grafik
b. Metode Subtitusi
c. Metode Eliminasi
d. Metode Campuran
 Dua garis lurus yang tegak lurus
Terjadi saat dua garis akan saling tegak lurus apabila kemiringan garis
yang satu merupakan kebalikan dari kemiringan garis yang lain dengan
tanda yang berlawanan (m1 =-1\m2). Atau nilai perkalian
kemiringannya mengahasilkan nilai -1 (,1 x m2 = -1).
B. Penerapan Fungsi Linier
Penerapan fungsi dalam ekonomi dan bisnis merupakan salah satu bagian yang
sangat penting untuk dipelajari, karena model-model ekonomi yang berbentuk
matematika biasanya dinyatakan dengan fungsi. Fungsi dalam matematika
menyatakan suatu hubungan formal di antara dua himpunan data. Jikahimpunan data
tersebut adalah variabel, maka fungsi dapat dikatakan sebagai hubungan
antara dua variabel.
Fungsi adalah Suatu bentuk matematis yang menyatakan hubungan
ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Penerapan suatu fungsi dalam ekonomi sangatlah banyak entah itu fungsi
linier maupun non-linier. Fungsi linier sering dijumpai dalam suatu analisa yang
membutuhkan suatu kurva. Oleh karena itu materi fungsi khususnya fungsi linier
wajib untuk dikuasai. Berikut ini adalah beberapa contoh penerapan fungsi linier
di bidang ekonomi:
1. Penerapan Fungsi Linier pada Fungsi Permintaan
Fungsi Permintaan menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah barang
yang diminta oleh konsumen dengan anggapan bahwa faktor-faktor lain tetap
(ceteris paribus), yaitu selera tetap, pendapatan tetap dan harga barang-barang lain
tetap, maka ini menandakan bahwa apabila harga turun maka jumlah barang yang
diminta oleh konsumen naik,demikian pula sebaliknya.

a. Pada saat harga turun P1 ke P2, maka permintaan naik dari Q1 ke Q2.
b. Pada saat harga naik P1 ke P3, maka permintaan urun dari Q1 ke Q3.
Bentuk Umun Fungsi Permintaan:
Q = a – bP atat P = a\b – 1\b Q
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price,harga) dan
variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang berlawanan. Ini
mencerminkan, hukum permintaan yaitu apabila harga naik maka jumlah yang
diminta akan berkurang dan apabila harga turun maka jumlah yang
diminta akan bertambah.
Contoh:
Saat sebuah produk memiliki harga sebesar 100.000\unit, jumlah penawarannya
sebanyak 20 unit. Namun ketika harganya melambung menjadi 80.000\unit,
jumlah permintaannya menjadi 40 unit.
Tentukanlah Fungsi permintaan dari contoh di atas
Penyelesaian
2. Penerapan Fungsi Linier Pada Fungsi Penawaran
Fungsi Penawaran menunjukkan hubungan antara harga dengan jumlah barang
yang ditawarkan kepada konsumen, dengan anggapan faktor-faktor lain tetap
(ceteris paribus). Maka apabila tingkat harga meningkat, jumlah barang yang
ditawarkan bertambah, demikian pulasebaliknya.

1. Pa Pc : jumlah barang yang ditawarkakn naik Qa Qc


2. Pa Pb : jumlah barang yang ditawarkan turun Qa Qb
Bentuk Umum :
Q = -a + bP atau P = A\b + 1\b Q
Dalam bentuk persamaan diatas terlihat bahwa variable P (price,harga) dan
variable Q (quantity, jumlah) mempunyai tanda yang sama,yaitu sama-sama
positif. Ini mencerminkan,hukum penawaran yaitu apabila harga naik jumlah
yang ditawarkan akan bertambah dan apabila harga turun jumlah yang
ditawarkan akan berkurang.
Contoh :
Saat produk E memiliki harga sebesar 40.000\unit, jumlah penawarannya
sebanyak 100 unit. Namun ketika harganya melambung menjadi 60.000\unit,
jumlah permintaannya menjadi 200 unit.
Tentukanlah fungsi penawaran dari soal di atas.
Penyelesaian

3. Penerapan Fungsi Linier Pada Market Equilibrium ( Keseimbangan Pasar)


Pasar suatu jenis barang dikatakan berada dalam keseimbangan apabila jumlah
barang yang diminta dipasar tersebut sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Secara matematik dan grafik hal ini ditunjukka noleh persamaan :
Pasar suatu macam barang dikatakan berada dalam
keseimbangan(equilibrium) apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
samadengan jumlah barang yang ditawarkan.

Syarat Keseimbangan Pasar :


Qd = Qs
Qd = jumlah permintaan
Qs = jumlah penawaran
E = titik keseimbangan
Pe = harga keseimbanga
Qe = jumlah keseimbangan
Contoh:
Diketahui fungsi permintaan dan penawaran adalah sebagai berikut.
- Fungsi Permintaan Qd = 40 – 4P
- Fungsi Penawaran Qs = -20 + 8P
Hitunglah harga dan output keseimbangan dari persamaan tersebut!
Jawaban:
Qd = Qs
40 – 4P = -20 + 8P
-4P-8P = 40 + 20
-12P=60
P=5
Dari nilai P = 5, kita bisa memasukkan ke persamaan Qd = 40 – 4P, Qd = 40 - 4
(5), Qd = 40-20 = 20.
Jadi, keseimbangan tercapai saat harga Rp 5,- dan output sebanyak 20 unit.

4. Penerapan Fungsi Linier Pada Pajak


Pajak adalah jenis pungutan yang dilakukan pemerintah terhadap
produsen/penjual sehingga beban pajak akan menambah besar biaya yang harus
dipikul oleh produsen/penjual. Akibatnya harga yangditawarkan akan naik,
kenaikannya sebesar pajak yang dibebankan. Adadua macam pajak, antara lain:
Pajak Per unit
Pajak per unit adalah pajak yang dikenakan terhadap suatu barangyang besarnya
tetap untuk setiap unit barang.

Fungsi sebelum pajak : FS → P = aQ + b


Fungsi setelah pajak : FSt → P = (aQ + b) + t
 Pajak yang ditanggung konsumen: (Pt – P) Qt
 Pajak yang ditanggung produsen: (Qt .t)- (Pt – P) Qt
 Pajak yang diterima pemerintah: Qt.t

5. Penerapan fungsi Pajak Linier Pada Subsidi


Subsidi merupakan kebalikan dari pajak, pengaruhnya terhadapkeseimbangan
pasar berbalikan dengan pengaruh pajak. Subsidi yangdiberikan atas
produksi/penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut menjadi
rendah. Dengan adanya subsidi, produsen merasa ongkos produksinya menjadi
lebih kecil sehingga bersedia menjual lebih murah.
Fungsi sebelum subsidi : FS → P = aQ + b
Fungsi setelah subsidi : FSs→ P = aQ + b –  S

Subsidi Per Unit


 Subsidi per unit diberilambang “s”, Apabila pemerintah memberika nsubsid
isebesar s per unit barang pada suatu perusahaan,maka beban produsen akan
berkurangsehingga harga dapat diturunkan.
 Permintaan pembeli hanya tergantung dari harga saja, sehingga fungsi
permintaannya tetap. Sedangkan penjual/produsen akan menyesuaikan fungsi
penawarannya, sehingga fungsi penawaranny aberubah. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Fungsi penawara nsebelum subsidi: P = f(Q)
Fungsi penawaran setelah subsidi: P1 = f(Q)-s
 Karena harga per unit turun, maka harga keseimbangan pasar yang baru menjadi
lebih rendah dari semula, sedangkan jumlah/kuantitas keseimbangan pasar
menjadi lebihtinggi. Ini berarti grafik fungsi penawaran bergeser kebawah
sejauh s per unit,dan grafik fungsi permintaannya tetap.
Contoh soal pajak dan subsidi:
Fungsi permintaan barang ditunjukkan oleh persamaan Q= -p + 25 dan
penawarannya Q = p - . terhadap baang tersebut dikenakan pajak sebesar t – 1 per
unit ditanyakan :
a. Berapakah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum
pajak?
b. Berapakah harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan setelah
pajak?
c. Besar pajak yang ditanggung konsumen, produsen, dan pemerintah ?
Penyelesaian

Anda mungkin juga menyukai