Anda di halaman 1dari 14

FUNGSI LINIER

NAMA : RITA MONIKA


STAMBUK : C 301 15 323
FUNGSI LINIER

Fungsi linier adalah fungsi yang paling sederhana


karena hanya mempunyai satu variabel bebas dan
berpangkat satu pada variabel bebas tersebut,
sehingga sering disebut sebagai fungsi berderajad
satu. Bentuk umum persamaan linier adalah: y = a +
bx; dimana a adalah konstanta dan b adalah
koefisien (b≠0). Atau sering dinyatakan dalam
bentuk implisit berikut: Ax + By + C = 0
A. KEMIRINGAN DAN PENGGAL GARIS

Sesuai dengan namanya fungsi linier jika digambarkan pada koordinat


cartesius akan berbentuk garis lurus (linier). Kemiringan pada setiap
titik yang terletak pada garis lurus tersebut adalah sama. Hal ini
ditunjukkan oleh koefisien b pada persamaan y = a + bx. Koefisien ini
untuk mengukur perubahan nilai variabel terikat y sebagai akibat dari
perubahan variabel bebas x sebesar satu unit. Sedangkan a adalah
penggal garis pada sumbu vertikal (sumbu y). Penggal a
mencerminkan nilai y pada kedudukan x = 0.
Kemiringan (slope) dari fungsi linier adalah sama dengan
perubahan variabel terikat x dibagi dengan perubahan dalam variabel
bebas y. Kemiringan juga disebut gradien yang dilambangkan dengan
huruf m. Jadi:

Kemiringan = m =
Sebagai contoh, y = 15 – 2x, kemiringannya
adalah –2. Ini berarti bahwa untuk setiap
kenaikkan satu unit variabel x akan menurunkan 2
unit variabel y.
MENENTUKAN PERSAMAAN GARIS

Sebuah persamaan linier dapat dibentuk melalui


beberapa macam cara, antara lain: (1) metode dua titik
dan (2) metode satu titik dan satu kemiringan.
1. Metode Dua Titik
Apabila diketahui dua titik A dan B dengan koordinat
masing-masing (x1, y1) dan (x2, y2), maka rumus
persamaan liniernya adalah:
misal diketahui titik A (2,3) dan titik B (6,5), maka
persamaan liniernya adalah:

4y – 12 = 2x – 4
4y = 2x + 8
Y = 0,5x + 2
2. Metode Satu Titik dan Satu Kemiringan

Dari sebuah titik A (x1, y1) dan suatu kemiringan


(m)dapat dibentuk sebuah persamaan linier dengan
rumus sebagai berikut;
y – y1 = m (x – x1)
Misal diketahui titik A (2,3) dan kemiringan m=0,5
maka persamaan liniernya adalah:
y – y1 = m (x – x1)
y – 3 = 0,5(x – 2)
Y – 3 = 0,5x – 1
Y = 0,5x + 2
HUBUNGAN DUA GARIS LURUS

Dua buah garis lurus mempunyai empat macam


kemungkinan bentuk hubungan berimpit, sejajar,
berpotongan dan tegak lurus.

a. Berimpit b. Sejajar

c. Berpotongan d. Tegak lurus


Berimpit, dua buah garis akan berimpit apabila persamaan garis
yang satu merupakan kelipatan dari (proporsional terhadap)
persamaan garis yang lain.
Sejajar, dua buah garis akan sejajar apabila kemiringan garis
yang satu sama dengankemiringan garis yang lain (m1 = m2).
Berpotongan, dua buah garis akan berpotongan apabila
kemiringan garis yang satu tidak sama dengan kemiringan garis
yang lain (m1 ?m2).
Tegak lurus, dua garis akan saling tegak lurus apabila
kemiringan garis yang satu merupakan kebalikan dari kemiringan
garis yang lain dengan tanda yang berlawanan (m1 = - 1/m2).
Atau nilai perkalian kemiringannya menghasilkan –1 (m 1 x m2 =
-1).
PENERAPAN FUNGSI LINIER

Fungsi linier adalah suatu fungsi yang sangat sering digunakan oleh para
ahli elonomi dan bisnis dalam menganalisa dan memecahkan masalah-
masalah ekonomi. Hal ini dikarenakan bahwa kebanyakan masalah
ekonomi dan bisnis dapat disederhanakan atau diterjemahkan ke dalam
model yang berbentuk linier.
Beberapa penerapan fungsi linier dalam bidang ekonomi dan bisnis adalah:
a. Fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasar
b. Keseimbangan Pasar Dua Macam Produk
c. Pengaruh Pajak dan Subsidi Terhadap Keseimbangan Pasar.
d. Fungsi biaya, fungsi pendapatan dan analisis Pulang Pokok (BEP=Break
Even Point)
e. Fungsi Konsumsi dan Tabungan
f. Model Penentuan Pendapatan Nasional
FUNGSI PERMINTAAN, FUNGSI PENAWARAN DAN
KESEIMBANGAN PASAR

FUNGSI PERMINTAAN
Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang diminta
oleh konsumen dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan bahwa
jika harga naik maka jumlah barang yang diminta turun, demikian juga
sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang diminta naik,
sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope negatif (miring ke kiri)
Notasi fungsi permintaan akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = a – b Px
Atau
Px =a/b – 1/b Qx
dimana: Qx = Jumlah produk x yang diminta
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
Kurva permintaan

12

10

8
Qd = a - bPx
6
P

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16
Q
FUNGSI PENAWARAN

Fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara jumlah produk yang ditawarkan


oleh produsen untuk dijual dengan harga produk. Di dalam teori ekonomi dijelaskan
bahwa jika harga naik maka jumlah barang yang ditawarkan bertambah, demikian
juga sebaliknya bahwa jika harga turun maka jumlah barang yang ditawarkan turun,
sehingga grafik fungsi permintaan mempunyai slope positif (miring ke kanan)
Notasi fungsi penawaran akan barang x adalah:
Qx = f (Px)
Qx = -a + b Px
Atau
Px = a/b + 1/b Qx
dimana: Qx = Jumlah produk x yang ditawarkan
Px = Harga produk x
a dan b = parameter
Contoh:
Fungsi pernawaran P = 3 + 0,5Q
Kurva penawaran

P
12

10

8
P
6

0
0 1 2 3 4 5 6

Anda mungkin juga menyukai