PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan melalui audit lingkungan dan manfaat yang
diperoleh dari pelaksanaan audit tersebut, yang dapat dikelompokkan dalam beberapa bidang
berikut ini:
1. Bidang Manajemen
a. Menunjukkan komitmen nyata untuk meningkatkan kinerja lingkungan organsasi.
b. Dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan kebijakan manajemenlingkungan
atau uasaha untuk memperbaiki rencana saat ini.
c. Mengidentifikasi resiko dan dampak lingkungan, review terhadap pengendalian
manajemen dan sistem yang berkaitan dengan kewajiban dan resiko lingkungan, baik
yang telah lalu maupun saat ini.
d. Review proses dan prosedur operasi pabrik atau standar aktifitas lingkungan saat ini
terhadap operasi dan prosedur manajemen lingkungan perusahaan
e. Meningkatkan tindakan atau keingainan yang akan dilakukan perusahaan atau aktivitass
yang sesuai dengan tujuan lingkungan seperti: perngembangan yang berkelanjutan
2. Bidang Keuangan
a. Mencegah kerugian finansial melalui remediasi atau penghentian aktivitas atau
penutupan perusahaan, larangan-larangan pemerintah atau publikasi negatif yang
disebabkan oleh pemantauan dan pengelolaan yang buruk
b. Penilaian implikasi keuangan yang wajar(fair) terhadap masalah lingkungan, tanggung
jawab dan dampak dari peraturan baru
2
c. Menyoroti dimana biaya biaya bisa dihemat
3. Bidang Hukum
a. Untuk mengukur dan meningkatkan kepatuhan perusahaan atau aktivitas terhadap
peraturan peraturan bidang lingkungan seperti izin operasional standar emisi udara dan
sebagainya, kemudian menghindari sanksi hukum terhadapa aktivitas perusahaan atau
pengelolanya dibawah hukum dan peraturan yang berlaku.
b. Menunjukkan ketentuan implementasi manajemen lingkungan dan pengadilan jika
dibutuhkan
4. Bidang Pelatihan
a. Untuk memfasilitasi praktik lingkungan terbaik serta meningkatkan kesadaran staf
manajemen perusahaan mengenai kebijakan dan tanggung jawab lingkungan
b. Menilai pelatih, pengetahuan, dan kesadaran karyawan.
5. Bidang Pelaporan
a. Menyajikan laporan audit lingkungan untuk digunakan oleh aktivitas atau perusahaan,
berhubungan dengan komunitas lingkungan, pemerintah dan media masa
b. Menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan asuransi, instansi keuangan,
pemegang saham dan pihak pihak berkepentingan lainnya.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi pelaksanaan audit lingungan. Secara umum hal ini
juga berlaku dalam keberhasilan dalam audit bidang lain, meliputi:
1. Dukungan pihak manajemen
2. Pertisipasi semua pihak terlibat
3
3. Independensi dan objektivitas auditor
4. Persetujuan dalam ruang lingkup prosedur audit
Audit ini sering dilakukan sebagai pendahuluan untuk menilai kemampaun perusahaan
dalam memenuhi kepatuhannya terhadap ketentuan dan peraturan lingkungan yang berlaku.
Audit yang termasuk dalam kelompok audit ini adalah
Audit ini merupakan proses verifikasi terhadap tingkat kemampuan fasilitas dalam
memenuhi ketentuan undang-undang lingkungan, peraturan, batas emisi, dan
sebagainya.
4
2. Audit manajemen lingkungan
Audit ini memberikan perhatian yang sangat tinggi terhadap sistem manajemen lingkungan
yang diterapkan perusahaan sebagai pedoman bagaimana operasi dapat berjalaan secara
efektif dan efisien. Audit yang termasuk audit ini adalah
a. Audit perusahaan
Audit ini merupakan inisiatif dari manajemen puncak perusahaan induk dan
memberikan perhatian terhadap struktur organisasi, wewenang, dan tanggung jawab,
implementasi kebijakan, kesadaran, dan komunikasi.
b. Audit sistem
c. Audit kebijakan
b. Audit limbah
c. Audit produk
d. Audit lintas-batas
5
2.4 PROSES AUDIT
6
10. Pelatihan dan kesadaran staf
11. Informasi publikasi lingkungan
12. Respon terhadap pertanyaan dan pengaduan publik
7
menentukan kecukupan sumber daya audit.
1. rencana audit,
2. paket informasi latar belakang,
3. kuesioner lengkap informasi operasional dan audit checklist.
8
melakukan penilaian terhadap kebijakan internal dan kesesuaian terhadap prosedur
lingkungan;
menetapkan status praktik lingkungan yang sedang dijalankan saat ini;
mengidentifikasi peluang peningkatan.
a. Rapat Pembukaan
Mengawali aktivitas audit lapangan, dilakukan rapat pembukaan dengan office
manajer dan pegawai lapangan untuk:
1. memperkenalkan anggota tim audit,
2. menyampaikan tujuan dan ruang lingkup audit,
3. menjelaskan metode dan pendekatan audit,
4. menyampaikan pertanyaan-pertanyaan atau fokus pada pegawai lapangan,
5. mengarahkan asisten dan staf pendukung.
b. Review Dokumen
Dalam pelaksanaan audit lapangan, anggota tim audit harus melakukan review
terhadap dokumen-dokumen yang relevan seperti:
1. kebijakan manajemen,
2. sistem dokumentasi manajemen,
3. prosedur operasi,
4. catatan/rekaman (utilitas, persediaan, pemantauan, kalibrasi, transportasi,
pelatihan, dan lain-lain),
5. laporan audit periode sebelumnya,
6. notulen rapat tim green managementy
7. saran-saran yang ramah lingkungan [green suggestion).
9
1. terbaru,
2. lengkap sebagaimana mestinya
3. ditandatangani,
4. konsisten,
5. sesuai dengan kebutuhan yang relevan.
10
Setelah audit lapangan secara menyeluruh dilakukan, rapat penutup dilakukan dalam
rangka menyiapkan kesimpulan audit lapangan. Dalam rapat penutup ini, auditor
menyampaikan temuan-temuan yang diperoleh selama audit dan meminta klarifikasi
dari pihak yang berwenang dalam perusahaan. Rapat penutup juga membahas tentang:
1. pokok-pokok kekuatan dan kelemahan sistem,
2. mengangkat temuan-temuan yang membutuhkan penanganan dengan segera,
3. mengklarifikasi beberapa permasalahan yang sedang terjadi,
4. menyetujui jadwal penerbitan laporan.
11
Setelah draft audit dibuat, auditor menyampaikan draft tersebut untuk mendapatkan
tanggapan dari pihak manajemen. Pihak-pihak yang diberikan draft laporan untuk
diminta tanggapannya adalah:
1. komite manajemen audit,
2. senior manajemen audit lapangan,
3. fasilitator lapangan,
4. pegawai lapangan yang bertanggung jawab untuk mengimplementasikan
rekomendasi,
5. pihak-pihak lain yang berkepentingan.
i. Pelaporan Final
Setelah semua tanggapan yang berkaitan dengan draft laporan diterima, auditor
menyusun laporan final atas audit lingkungan yang dilakukan. Dalam membuat laporan
final auditor harus:
1. mengabungkan semua komentar yang diterima sebelum menerbitkan laporan
final,
2. meminta persetujuan kepada komite manajemen audit dan senior manajemen
lapangan.
12
audit tersebut, auditor menyertakan rekomendasi dan tindakan-tindakan perbaikan yang
harus dilakukan. Tanggung jawab untuk menindaklanjuti rekomendasi perbaikan ada
pada manajemen. Auditor melakukan pendampingan jika rekomendasi ditindaklanjuti.
Namun sebagai bentuk komitmen untuk melakukan peningkatan yang berkelanjutan,
manajemen harus melakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi yang diberikan
auditor. Tindak lanjut hasil audit mencakup beberapa aktivitas. Suatu rencana tindakan
(action plan) harus mencakup hal-hal berikut ini.
1. Tujuan tindakan.
2. Tindakan-tindakan khusus yang dibutuhkan.
3. Pihak-pihak yang bertanggung jawab.
4. Alokasi anggaran.
5. Program implementasi.
13
Review terhadap rencana tindakan dilakukan untuk menilai keberhasilan dan
masalah-masalah yang timbul dari implementasi rencana tindakan yang sudah
dijalankan. Poin-poin kunci untuk di-review termasuk:
1. review terhadap hasil implementasi rencana tindakan,
2. menetapkan tingkat peningkatan kinerja yang dicapai,
3. ruang lingkup dan jadwal audit periode berikutnya.
1. rencana tindakan,
2. laporan status implementasi tindak lanjut,
3. ruang lingkup dan jadwal audit periode berikutnya.
2.5 SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Sistem manajemen lingkungan ini sebagian besar diadopsi dari SNI 19-14001-2005, yang
merupakan terjemahan dari ISO 14001-2004 tentang Audit Manajemen Lingkungan
(Environment Management System).
14
5. Menetapkan struktur dan program untuk menerapkan kebijakan dan mencapai tujuan
serta memenuhi sasaran.
6. Memfasilitasi perencanaan, pengendalian, pemantauan, tindakan pencegahan dan
perbaikan, audit dan review untuk memastikan bahwa kebijakan dipenuhi dan sistem
manajemen lingkungan tetap memadai.
7. Mampu menyesuaikan dengan perubahan kondisi.
2. Kebijakan Lingkungan
1. sesuai dengan silat» ukuran» dan dampak lingkungan dari kegiatan, produk, dan
jasanya;
2. mencakup komitmen pada perbaikan berkelanjutan dan pencegahan pencemaran;
15
3. mencakup komitmen untuk menaati peraturan per undang-undangan yang berlaku dan
persyaratan lain yang diikuti perusahaan terkait dengan aspek lingkungannya;
4. menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran
lingkungan;
5. didokumentasikan, diterapkan, dan dipelihara;
6. dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama perusahaan
7. tersedia untuk masyarakat.
3. Perencanaan
a. Aspek Lingkungan
16
c. Pembuangan ke tanah.
d. Penggunaan bahan baku dan sumber daya alam,
e. Penggunaan energi.
f. Pancaran energi seperti panas, radiasi, getaran dan sebagainya.
g. Limbah dan produk samping.
h. Atribut fisik seperti ukuran, bentuk, warna, penampilan.
17
demikian peran dan tanggung jawab lingkungan seharusnya tidak dibatasi pada fungsi
manajemen lingkungan saja, tetapi juga termasuk bidang lain pada perusahaan.
Manajemen puncak perusahaan harus menunjuk satu orang atau lebih wakil manajemen
tertentu, yang tidak tergantung pada tanggung jawab lainnya, yang harus mempunyai
peran, tanggung jawab dan kewenangan yang telah ditetapkan untuk:
a. memastikan bahwa sistem manajemen lingkungan ditetapkan, diterapkan, dan
dipelihara sesuai dengan persyaratan standar yang berlaku;
b. melapor kepada manajemen puncak mengenai kinerja sistem manajemen
lingkungan untuk kajian termasuk rekomendasi perbaikan.
Perusahaan harus memastikan bahwa setiap orang yang bertugas untuk atau atas
nama perusahaan yang berpotensi menyebabkan satu atau lebih dampak lingkungan
penting yang diidentifikasi, mempunyai kompetensi yang berasal dari pendidikan,
pelatihan, atau pengalaman yang memadai dan perusahaan harus menyimpan rekaman
yang terkait dengan kompetisi tersebut. Di samping itu perusahaan juga harus
mengidentifikasi keperluan pelatihan yang terkait dengan aspek lingkungan dan sistem
manajemen lingkungan. Perusahaan harus memberikan pelatihan atau cara lain untuk
memenuhi keperluan tersebut dan menyimpan rekaman terkait.
18
3. Komunikasi
Berkaitan dengan aspek lingkungan dan sistem manajemen lingkungan, perusahaan
harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk:
a. Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang beragam di perusahaan;
b. Menerima, mendokumentasikan, dan menanggapi, dan menanggapi komunikasi yang
terkait dari pihak eksternal yang berkepentingan.
perusahaan harus memutuskan apakah akann melaksanakan komunikasi kepada pihak
eksternal mengenai aspek lingkungannya dan harus mendokumentasikan keputusan
tersebut. Bila keputusan perusahaan adalah melaksanakan komunikasi eksternal tersebut,
maka perusahaan harus menetapkan dan menerapkan metode untuk komunikasi eksternal
tersebut.
4. Dokumentasi
Dokumentasi sistem manajemen lingkungan harus mencakup:
a. Kebijakan, tujuan dan sasaran lingkungan.
b. penjelasan lingkup sistem manajemen lingkungan.
c. penjelasan unsur-unsur utama sistem manajemen lingkungan dan keterkaitannya
serta rujukan kepada dokumen terkait
d. dokumen, termasuk rekaman yang disyaratkan oleh standar ini;
e. dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh perusahaan sebagai dokumen
penting untuk memastikan perencanaan, operasi dan pengendalian proses secara
efektif yang terkait dengan aspek lingkungan penting
19
a. pernyataan kebijakan tujuan dan sasaran,
b. informasi mengenai aspek lingkungan penting,
c. prosedur,
d. informasi mengenai proses,
e. struktur organisasi,
f. standar internal dan eksternal,
g. rencana kedaruratan
h. rekaman
5. Pengendalian Dokumen
Dokumen yang diperlukan oleh sistem manajemen lingkungan harus dikendalikan
Kekaman adalah jenis dokumen khusus dan harus dikendalikan mengikuti persyaratan
pengendalian rekaman. Perusahaan harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara
prosedur untuk :
a. menyetujui dokumen sebelum diterbitkan,
b. menyetujui, memutakhirkan seperlunya, dan menyetujui ulang (rruprove) dokumen.
c. memastikan agar perubahan dan status revisi dokumen terakhir dapat diidentifikasi,
d. memastikan agar versi dokumen yang berlaku tersedia di tempat penggunaan.
e. memastikan agar dokumen tetap terbata dan dapat dengan mudah diidentifikasi.
20
f. memastikan agar dokumen yang berasal dari pihak eksternal yang ditetapkan oleh
perusahaan sebagai dokumen penting untuk perencanaan dan operasi sistem
manajemen lingkungan diidentifikasi dan penyebarannya dikendalikan,
g. mencegah penggunaan dokumen kedaluwarsa dan menerapkan identifikasi yang
sesuai pada dokumen tersebut bila masih disimpan untuk maksud tertentu
6. Pengendalian Operasional
Perusahaan harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi yang terkait dengan
aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan, tujuan dan
sasaran lingkungan agar operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi tertentu, dengan :
a. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur tcrdokumentasi untuk
mengendalikan situaslyang tidak sesuai dengan kebijakan, tujuan, dan sasaran
lingkungan apabila prosedur tersebnt tidak ada;
b. Menentukan kriteria operasi dalam prosedur, dan
c. Menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur yang terkait dengan aspek
lingkungan penting yang telah diidentifikasi pada barang dun jasa yang digunakan
oleh perusahaan, serta mengomunikasikan prosedur dan persyauUn yang berlaku
termasuk kepada pemasok dan kontraktor.
21
a. Sifat bahaya di lokasi (on-site hazard), seperti: cairan mudah terbakar, tangki
penyimpanan dan gas bertekanan tinggi, serta tindakan yang dilakukan jika terjadi
tumpahan atau pelepasan ke lingkungan karena terjadi kecelakaan.
b. Jenis dan skala situasi darurat atau kecelakaan yang paling mungkin terjadi.
c. Metode yang paling memadai untuk menanggapi kecelakaan atau situasi darurat.
d. Rencana komunikasi internal dan eksternal.
e. Tindakan yang diperlukan untuk meminimalkan kerusakan lingkungan.
f. Mitigasi dan tindakan tanggapan yang dilaksanakan untuk berbagai jenis kecelakaan
atau situasi darurat yang berbeda-beda.
g. Keperluan untuk proses evaluasi setelah kecelakaan untuk menetapkan dan
menerapkan tindakan perbaikan dan pencegahan.
h. Pengecekan berkala terhadap prosedur tanggap darurat.
i. Pelatihan terhadap personel tanggap darurat.
j. Daftar personel kunci dan instansi perbantuan termasuk informasi detail mengenai
kontak penting (seperti dinas pemadam kebakaran, jasa pembersihan tumpahan, dan
sebagainya)
k. Rute evakuasi dan tempat berkumpul yang aman.
l. Potensi terjadinya situasi darurat atau kecelakaan pada fasilitas yang lokasinya
berdekatan (seperti pabrik, jalan, lintasan kereta api).
m. Kemungkinan saling membantu dengan perusahaan sekitarnya.
8. Pemeriksaan
a. Pemantauan dan Pengukuran
Perusahaan harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk
secara berkala memantau dan mengukur karakteristik pokok operasinya yang dapat
menimbulkan dampak lingkungan penting. Prosedur tersebut harus termasuk
pendokumentasian informasi untuk memantau kinerja pengendalian operasional yang
berlaku dan pemenuhan tujuan dan sasaran lingkungan perusahaan.
Perusahaan harus memastikan agar peralatan pemantauan dan pengukuran
dikalibrasi atau diverifikasi, digunakan dan dipelihara, serta menyimpan rekaman
terkait. Karakteristik pokok adalah karakteristik yang diperlukan oleh perusahaan
22
sebagai pertimbangan untuk menentukan bagaimana perusahaan mengelola aspek
lingkungan, pentingnya mencapai tujuan dan sasaran serta memperbaiki kinerja
lingkungan.
b. Evaluasi Penataan
Sesuai dengan komitmen terhadap penataan, perusahaan harus menetapkan,
menerapkan dan memelihara prosedur untuk secara berkala mengevaluasi penataan
terhadap persyaratan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan
harus mengevaluasi penataan terhadap ketentuan lain yang diakuinya. Perusahaan
dapat menggabungkan evaluasi tersebut dengan evaluasi terhadap penataan peraturan
yang dimiliki, undang undang atau menelapkan prosedur yang terpisah dan harus
menyimpan rekaman hasil evalusi berkala tersebut.
d. Pengendalian Rekaman
23
Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara rekaman yang
diperlukan untuk menunjukkan pemenuhan persyaratan Sistem Manajemen
Lingkungan dan hasil yang dicapai. Disamping itu perusahaan juga harus
menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk pengidentifikasian,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan, penahanan (retention)
e. Audit Internal
Perusahaan harus memastikan bahwa audit internal terhadap Sistem Manajemen
Lingkungan dilaksanakan pada jangka waktu yang direncanakan untuk:
1. Menentukan apakah Sistem Manajemen Lingkungan
a. Memenuhi pengaturan yang direncanakan untuk manajemen lingkungan; dan
b. Telah diterapkan dan dipelihara secara memadai
2. Menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen.
f. Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen lingkungan perusahaan
dalam jangka waktu tertentu, untuk memelihara kesesuaian, kecukupan dan
efektivitas sistem yang berkelanjutan. Tinjauan harus termasuk mengkaji kesempatan
untuk perbaikan dan keperluan untuk melakukan perubahan pada sistem manajemen
lingkungan termasuk kebijakan lingkungan, tujuan dan sasaran lingkungan. Rekaman
tinjauan manajemen harus disimpan. Masukan kepada tinjauan manajemen harus
termasuk :
1. Hasil audit internal dan evaluasi penataan terhadap persyaratan perundang-
undangan dan persyaratan lain yang diikuti perusahaan;
2. Komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan termasuk keluhan;
3. Kinerja lingkungan perusahaan;
4. Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran;
5. Status tindakan perbaikan dan pencegahan;
24
6. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya;
7. Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan perundang-
undangan yang berlaku dan parsyaratan lain yang terkait dengan aspek
lingkungan dan;
8. Rekomendasi perbaikan.
BAB III
KESIMPULAN
25