Anda di halaman 1dari 20

BAB I

LINIER & APLIKASINYA


DALAM EKONOMI & BISNIS

Matematika merupakan bidang yang sangat menglobal, matematika


diperlukan hampir di semua bidang, termasuk ekonomi dan bisnis. Sebagai calon
ekonom & bisnismen maka keahlianmu bermain angka sangat diperlukan.
Matematika bukanlah pelajaran yang sulit. Kamu hanya perlu latihan dan terus
latihan. Matematika yang akan kita pelajari kali ini sangat bermanfaat dan dapat
mengubah dugaanmu tentang banyak hal.
A. Fungsi dan Persamaan Matematis dalam Ekonomi dan Bisnis
Setiap disiplin ilmu saling berkaitan antara satu bidang ilmu dengan
bidang lain. Demikian juga dalam ilmu ekonomi dan bisnis, kita banyak
mempergunakan persamaan dan fungsi matematis. Dengan menggunakan
simbol-simbol matematika, kita bisa membuat analisis tentang peristiwa atau
hubungan antar peristiwa yang terlalu panjang jika ditulis dengan kata-kata.
Simbol-simbol matematika ini disusun dalam bentuk fungsi matematis.
1. Fungsi Matematis
Fungsi adalah hubungan antara dua variabel atau lebih yang masingmasing variabel saling mempengaruhi. Secara umum, notasi suatu fungsi
dilambangkan sebagai berikut :

y= f(x)

Keterangan:
y = variabel terikat
x = variabel bebas
Yang dimaksud dengan variabel adalah suatu besaran yang nilainya
tidak tetap (berubah-ubah). Ada dua macam variabel, yaitu:
a. Variabel terikat (dependent variable) yaitu variabel yang nilainya
tergantung atau dipengaruhi oleh variabel lain.

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

b. Variabel babas (independent variable) yaitu variabel yang nilainya


tidak tergantung pada variabel lain atau tidak dipengaruhi yang lain.
Secara garis besar, fungsi matematis dapat dibagi dua yaitu fungsi
linier dan nonlinier.
a. Fungsi linier
Bentuk umum persamaan fungsi linier adalah:

y = f(x)
y = ax + b

keterangan:
a = koefesien arah atau lereng (slope) garis y
b = penggal (intercept) garis y pada suatu sumbu vertical y
Fungsi linier atau fungsi garis lurus adalah suatu fungsi di mana
variabel bebasnya paling tinggi berpangkat satu. Kurva fungsi linier
apabila digambarkan merupakan suatu garis lurus.
Contoh 1.1
y = 3x + 4

Dengan memberikan nilai tertentu pada variabel bebas x, lalu


disubstitusikan ke dalam persamaan fungsinya akan dapat diperoleh
nilai variabel y sebagaimana dicontoh dalam kolom-kolom x dan y
berikut:

10

13

16

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

Garis persamaan dapat dilihat pada gambar berikut:


Y
16

Y = 3x + 4

13
10
7
4

1 2

Gambar 1.1. Kurva persamaan linier y = 3x + 4


Selain penggambaran yang dilakukan menggunakan table, dapat
pula dilakukan dengan menghubungkan dua titik potong fungsi, yang
biasanya adalah dengan sumbu X dan sumbu Y. Hal ini juga menjadi
dua ciri penting dari fungsi linier selain ciri yang lain yaitu koefesien
arah atau lereng (slope) garis y yang nilainya sama dengan nilai a.

Contoh 1.2
Y = -3x + 9
Dengan menggunakan ciri tersebut, kurva fungsi tadi dapat
digambarkan sebagai berikut:
1) Titik potong fungsi dengan sumbu Y, pada x = 0 maka y= 9, jadi
titiknya adalah A (0,9)
2) Titik potong fungsi dengan sumbu X, pada y = 0 maka 3x = 9,
sehingga x = 3 jadi titiknya adalah B (3,0)
3) Koefesien arah dari fungsi ini adalah a = -3
Jadi arah kurva menurun dengan bertambahnya nilai x, atau dengan
kata lain mempunyai hubungan atau berkorelasi negatif.
Dengan menggunakan ketiga ciri ini, maka dapat digambarkan
kurva fungsi y = -3x + 9 seperti berikut:

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

Y
15
12
Y = -3x + 9

9
6
3

1 2

Gambar 1.2. Kurva persamaan linier y = -3x + 9

Setelah kamu bisa menggambarkan fungsi linier lantas bagaimana


cara membentuk persamaan linier? Suatu persamaan fungsi linier dapat
dibentuk melalui dua macam cara yaitu:
1) Cara Dwi Koordinat
Dari buah titik dapat dibentuk sebuah persamaan linier yang
memenuhi kedua titik tersebut. Apabila diketahui dua buah titik A
dan B dengan koordinat masing-masing (x1,y1) dan (x2,y2), maka
persamaan liniernya adalah:

y y1
x x1

y 2 y1 x 2 x1
2) Cara Koordinat Lereng
Dari sebuah titik dan sebuah lereng dapat dibentuk sebuah
persamaan linier yang memenuhi titik tersebut. Apabila diketahui
koordinat titik A(x1,y1) dan lereng garisnya adalah a, maka
persamaan garisnya adalah
y y1 = a (x - x1)
Uji Kompetensi 1.1
1. Bentuklah persamaan linier yang memenuhi titik A (3, 4) dan
titik B(7,6) kemudian gambarkan persamaan garisnya

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

2. Bentuklah persamaan linier yang memenuhi titik A (4, 5) dan


lereng garis a= 0,5

b. Fungsi Nonlinier
Pada bagian ini hanya akan dibahas fungsi kuadratik. Fungsi
kuadratik adalah suatu fungsi nonlinier (tidak garis lurus) yang
variabel bebasnya berpangkat dua. Bentuk umum fungsi kuadratik
adalah:
1) y = f(x)
y = ax2 + bx + c
keterangan
a, b dan c adalah parameter, a dan b disebut koefesien sedang c
disebut konstanta
x = variabel bebas
y = variabel terikat
2) x = f(y)
x= ay2 + by + c
keterangan
a, b dan c adalah parameter, a dan b disebut koefesien sedang c
disebut konstanta
y = variabel bebas
x = variabel terikat
Kurva fungsi kuadratik apabila digambarkan merupakan garis tidak
lurus yang berbentuk parabola. Setiap parabola mempunyai satu titik
ekstrem atau titik puncak. Letak titik ekstrem ini mengandung empat
kemungkinan tergantung dari bentuk parabolanya (bisa di atas, di
bawah, di samping kanan dan di samping kiri)
Contoh 1.3
Fungsi parabola adalah y = x2 6x + 8
Dengan cara yang sederhana yaitu dengan menggunakan tabel x dan y
kamu dapat menggambarkan kurvanya. Tentukan dahulu nilai x

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

sebagai variabel bebas. Selanjutnya, dengan memasukkan nilai x


tersebut kedalam fungsi ini, maka akan kita peroleh besarnya nilai
variabel y.
Tabel x dan y sebagai berikut:
x

-2

-1

24

15

-1

12 3

y
12
10
8
6
4
2
x

Gambar 1.3. Kurva fungsi persamaan kuadrat y = x2 6x + 8


Selain itu, penggambaran kurva fungsi tersebut dapat pula
dilakukan dengan menggunakan cirri matematis yang penting dari
fungsi kuadratik y=ax2 + bx + c yang meliputi:
1) Titik potong fungsi dengan sumbu Y. Kerena terjadi pada x=0,
maka y = c. Jadi titik potong adalah A (0,c)
2) Titik potong fungsi dengan sumbu X, karena terjadi pada y=0,
maka y = ax2 + bx + c. Ada tiga kemungkinan yang terjadi, yaitu:
a) Apabila diskriminan (D) yaitu b2 4ac, lebih besar dari nol
(b2 4ac>0) maka terdapat dua buah titik potong, yaitu:

b b 2 4ac
(1) x1 =
2a
jadi titik B1 (

Matematika Bisnis

b b 2 4ac
;0)
2a

Agus Arwani, SE, M.Ag.

b b 2 4ac
(2) x2 =
2a
jadi titik B2 (

b b 2 4ac
;0)
2a

b) Apabila diskriminan (D) adalah sama dengan nol (D=0), maka


hanya terdapat satu buah titik potong, yaitu:
x 1=

b
2a

c) Apabila diskriminan (D) adalah lebih kecil dari nol (D<0),


maka tidak terdapat titik potong fungsi kuadratik ini dengan
sumbu X.
3) Titik puncak, yaitu titik di mana arah kurva fungsi kuadratik
(parabola) berbalik arah. Titik puncaknya adalah:
P (x=

b
D
; y=
)
2a
4a

4) Sumbu simetris adalah sumbu yang membagi atau membelah dua


kurva fungsi kuadratik tersebut menjadi dua bagian yang sama
besarnya. Sehingga, disebut juga pencerminan separuh kurva di
sisi-sisi sebelahnya. Garis sumbu simetris ini bergerak melalui titik
puncak. Persamaan sumbu simetris ini adalah:
X=

b
2a

Dari contoh di atas, kamu dapat menggambarkan kurva fungsi


kuadratik tersebut dengan mencari ciri-ciri matematis yang penting
dari fungsi kudratik itu.
Ciri-ciri matematis yang penting dari fungsi y = x2 6x + 8 adalah:
1) Titik potong fungsi dengan sumbu Y pada x = 0 maka y = 8
2) Titik potong fungsi dengan sumbu X pada y =0, maka

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

D = b2 4ac
= 36 4(1)8
=4
Oleh karena D>0, maka terdapat dua buah titik potong, yaitu:

b b 2 4ac
2a

X1.2 =

6 36 4(1)(8)
2(1)

62
2

x1 = 4 jadi titik B1(4,0) dan x2=2 jadi titik B2 (2,0)


3) Titik puncaknya adalah
P (x=
P(x=

b
D
; y=
)
2a
4a

6
(36 4(1)(8))
3; y
=-1
2(1)
4(1)

P(3,-1)
4) Sumbu simetris adalah x =
Dengan

menggunakan

b
6
=
3
2a 2(1)

ciri-ciri

ini,

maka

kamu

dapat

menggambarkan fungsi kuadratik y = x2 6x + 8 seperti gambar


Bila bentuk fungsi kuadratik ini x = f(y) yaitu x = ay2 + by + c, maka
akan dijumpai bentuk kurva parabola yang berbeda pula. Adapun cara
perhitungannya hampir sama.
Uji Kompetensi 1.2
1. Diketahui fungsi parabola y= x2 -6x+9
Carilah ciri-ciri matematis fungsi tersebut, gambarkan kurva fungsi
tersebut dan bagaimana bentuk parabolanya
2. Diketahui fungsi parabola x = y2 3y + 2
Carilah ciri-ciri matematis fungsi tersebut, gambarkan kurva fungsi
tersebut dan bagaimana bentuk parabolanya

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

2. Penerapan Fungsi Matematis dalam Ekonomi


a. Fungsi Permintaan
Ingatkah kamu tentang hukum permintaan? Dalam hukum
permintaan berbunyi bahwa banyak sedikitnya jumlah barang yang
diminta (Q) sangat tergantung pada tingkat harga barang tersebut (P).
Hubungan antara kedua variabel tersebut dapat dinyatakan dalam suatu
formula yang dinamakan fungsi permintaan. Jadi fungsi pemintaan
merupakan hubungan antara variabel yang menentukan/mempengaruhi
jumlah barang yang diminta, yaitu harga (independent variable)
dengan variabel jumlah barang yang diminta (dependent variable).
Hubungan kedua variabel itu dinyatakan sebagai Q merupakan fungsi
dari P, atau
Q = f(P)
Keterangan :
Q = variabel jumlah barang yang diminta
P = variabel harga
Di dalam fungsi permintaan, variabel yang menentukan tidak
selalu hanya satu (harga barang tersebut). factor-faktor yang turut
menentukan suatu permintaan adalah harga barang lain (barang
subsitusi dan barang komplementer), pendapatan konsumen, selera,
jumlah penduduk dan lain-lain. Hubungan variabel-variabel tersebut
dinyatakan sebagai berikut:

Q= f(PL,Y,PS PK, S, I, Po)


Keterangan:
Q = jumlah barang yang diminta
PL = harga barang itu sendiri
Y = rata-rata pendapatan rumah tangga konsumen
PS = harga barang subsitusi
PK = harga barang komplementer

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

10

S = selera
I = distribusi pendapatan
Po = populasi
Kurva permintaan (D) sebagai fungsi harga berbentuk menurun
dari kiri atas ke kanan bawah. Dalam kurva permintaan, variabel
jumlah barang dan variabel harga tidak mungkin terjadi untuk nilainilai negatif, sehingga nilai yang berlaku selalu diambil yang positif.
Kurva permintaan juga mempunyai ketentuan bahwa pada suatu
tingkat harga (P) hanya terkandung satu nilai jumlah barang (Q) atau
sebaliknya. Selain itu, naik turunya jumlah barang yang diminta hanya
diakibatkan oleh naik turunya tingkat harga (ceteris paribus)
1) Fungsi Permintaan Linier
Bentuk umum dari fungsi permintaan sebagai berikut:

Q = aP + b

Keterangan:
Q = Jumlah barang yang diminta
P = harga barang
a = koefesien
b = konstanta
Contoh 1.4
Fungsi permintaan suatu barang adalah Q = -4P + 12. Dari fungsi
ini terlihat bahwa Q = f(P), di mana Q merupakan variabel yang
dicari atau tidak bebas, sedangkan P merupakan variabel yang
menentukan atau bebas. Jika digambarkan dalam bentuk kurva,
maka akan terlihat seperti gambar 1.4. Perlu diingat bahwa untuk
menggabarkan kurva tersebut sumbu Q merupakan sumbu
horisontal dan sumbu P sumbu vertikal. Hal ini diperlukan untuk
memudahkan analisis lebih jauh, yaitu analisis biaya, pendapatan
dan keuntungan. Dalam berbagai analisis tersebut, kuantitas yang

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

11

diminta (Q) harus ditempatkan pada sumbu horisontal. Juga perlu


diperhatikan bahwa skala jumlah barang (Q) dan harga (P) tidak
harus sama besar.
P
3

Q
12
Gambar 1.4 Kurva permintaan Qd= -3P + 12 atau Qd=12 - 3P
Uji Kompetensi 1.3
1. Pada harga Rp 10,- jumlah barang yang diminta 40 unit dan
pada harga Rp 20,- jumlah barang yang diminta menjadi 30
unit. Buatlah fungsi permintaan dan gambar grafiknya
2. Pada harga beras Rp 3500,- jumlah barang yang diminta 50 ton
dan pada harga beras Rp 4500, jumlah beras yang diminta 35
ton. Buatlah fungsi permintaan dan garmbarkan grafiknya
2) Fungsi permintaan kuadratik
Bentuk umum fungsi kuadratik Q = f(P) adalah
Q = aP2 + bP + c
Keterangan:
Q

= Jumlah barang yang diminta

= harga barang

a dan b = koefesien
c

= konstanta

Contoh 1.5
Fungsi permintaan suatu barang adalah
Q = P2 5P + 6
Dari fungsi permintaan ini dapat diketahui bahwa apabila Q=0
maka P2 5P +6 = 0, sehingga diperoleh :

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

12

Nilai P1 dan P2 dapat diperoleh dengan cara faktorial dan rumus


ABC.
Cara pertama menggunakan faktorisasi yaitu
P2 5P +6 = 0
(P 3) (P - 2) jadi P1 = 3 dan P2 = 2
Sedangkan menggunakan rumus ABC sebagai berikut:

b b 2 4ac
P1.2
2a
P1.2

5 25 24
5 1
=
2
2

maka P1=

5 1 6
3
2
2

P2 =

5 1 4
2
2
2

Sedangkan titik puncak atau titik ekstrem yang merupakan ciri


fungsi kuadratik adalah pada (Q, P) atau (-0,25, 2,5) sumbu
simetris dari fungsi permintaan ini adalah pada P =
5
2,5
2(1)

dan

Q=

2a

b 2 4ac (5 2 ) 4(1)(6) 25 24

4a
4(1)
4

1
0,25 sesuai dengan kaidah fungsi permintaan, maka kurva
4

permintaannya hanya bagian yang bergerak dari kiri atas ke kanan


bawah dan yang berada di kuadran I.
P
3
2
Q
6
12
Gambar 1.5 Kurva permintaan Q = P2 5P + 6

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

13

Uji kompetensi 1.4


Fungsi permintaan Minyak Bimoli adalah
Q = P2 9P + 18
Carilah P dan Q serta titik puncak P dan gambarkan grafiknya

b. Fungsi penawaran
Fungsi penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan pada
berbagai tingkat harga. Sesuai dengan hukum penawaran, hubungan
antara kedua variabel tersebut adalah positif. Artinya, jika harga (P)
suatu barang naik, ceteris paribus, maka jumlah barang (Q) yang
ditawarkan akan bertambah begitu pula sebaliknya.
Fungsi penawaran merupakan hubungan antara variabel yang
menentukan/mempengaruhi jumlah barang yang ditawarkan, yaitu
harga (independent variable) dengan variabel jumlah barang yang
ditawarkan (dependent variable). Hubungan kedua variabel itu
dinyatakan sebagai Q adalah fungsi P, atau:

Q = f(P)

Keterangan
Q = variabel jumlah barang yang ditawarkan
P = variabel harga barang

Di dalam fungsi penawaran, variabel yang menentukan tidak selalu


satu (yaitu harga barang tersebut), melainkan dapat lebih dari satu.
Selain harga barang itu, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
penawaran misalnya adalah biaya produksi, perkembagan teknologi,
jumlah bahan baku yang tersedia dan lain-lain.

Q = f (PL, T, Tc, P)

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

14

Keterangan
Q = jumlah barang yang ditawarkan
PL = harga barang yang bersangkutan
T = harga-harga faktor produksi
Tc = perkembangan teknologi
P = perubahan produktivitas sumber daya

1) Fungsi Penawaran Linier


Bentuk umum dari fungsi penawaran linier adalah:

Q = aP + b

Keterangan:
Q = Jumlah barang yang ditawarkan
P = harga barang
a = koefesien
b = konstanta
Contoh 1.6
Fungsi penawaran suatu barang adalah Q = 0,25P 1. Batas-batas
yang berlaku untuk kurva penawaran ini adalah:
a) variabel jumlah barang Q0 dan
b) variabel harga barang P 4
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar 1.7 kurva penawaran
P

Q
-1
Gambar 1.6 Kurva penawaran Qs= 0,25P 1 atau Qs=-1 + 0,25P

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

15

Uji Kompetensi 1.5


1. Fungsi penawaran Jagung adalah Q = P 3. Gambarkan
grafiknya dan buatlah batas-batasnya
2. Pada harga ditawarkan Rp 100 jumlah barang yang ditawarkan
500 unit dan pada harga Rp 150 jumlah yang ditawarkan 400
unit, buatlah fungsi penawaran dan gambarkan grafiknya.
2) Fungsi Penawaran Kuadratik
Pada suatu fungsi penawaran kuadratik, kurva penawarannya akan
berbentuk parabola. Bentuk umum fungsi penawaran kuadratik dari
Q = f(P) adalah
Q = aP2 + bP + c
Keterangan:
Q = Jumlah barang yang ditawarkan
P = harga barang
a dan b = koefesien
c = konstanta
Contoh 1.7
Fungsi penawaran suatu barang adalah Qs= P2 + P -2. Dari fungsi
penawaran tersebut diketahui bahwa titik potong fungsi dengan
sumbu Q adalah apabila P=0 maka Q = -2, sedangkan titik potong
fungsi dengan sumbu P adalah apabila Q=0, maka P2 + P -2 = 0
sehingga dapat diperoleh:
Dengan cara faktorial dari persamaan P2 + P -2 = 0 adalah
(P + 2) dan (P 1) jadi P1 = -2 dan P2 = 1
sedangkan menggunakan rumus ABC adalah

P1.2

b b 2 4ac
2a

P1.2

1 1 8
1 9 1 3
==
=
2
2
2

maka P1=

Matematika Bisnis

1 9 2
1
2
2

Agus Arwani, SE, M.Ag.

16

P2 =

1 9 4

2
2
2

Titik ekstrem dari fungsi penawaran ini adalah pada titik (Q,P) atau
(-2,25;-0,5) sumbu simetris dari fungsi permintaan ini adalah pada
b
1
b 2 4ac (12 ) 4(1)(2)
P=

-0,5 dan Q=

2a 2(1)
4a
4(1)

1 8 9

2,25
4
4

1
Q
-2
-2
Gambar 1.7 Kurva permintaan Q = P2 + P -2
Kurva penawaran dari barang tersebut ditunjukkan oleh gambar
1.7. Batas-batas yang berlaku untuk kurva penawaran tersebut
adalah
a) variabel jumlah barang Q 0 dan
b) variabel harga barang P 1

Uji Kompetensi 1.6


Fungsi penawaran Mie Instan adalah Q = 2P2 + 0,5P 2,5
1. Gambarkan bentuk kurva penawarannya
2. Carilah batas-batas yang berlaku untuk penawaran tersebut

c. Keseimbangan Pasar (Equilibrium)


Pasar adalah tempat bertemunya pembeli (kekuatan permintaan)
dan penjualan (kekuatan penawaran) baik dalam pengertian langsung

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

17

maupun tidak langsung. Harga pasar adalah harga yang terjadi pada
titik keseimbangan kedua kekuatan tersebut yang ditentukan oleh titik
perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran.
Contoh 1.8
Fungsi permintaan suatu barang adalah Qd= - P + 11 dan fungsi
penawarannya Qs= 2P 4, Kurva permintaan barang tersebut dapat
digambarkan dengan mencari titik potong fungsi dengan sumbu Q dan
P. Titik potong fungsi denmgan sumbu Q adalah bila P = 0 sehingga
Q=11. jadi titiknya (11,0). Sedangkan titik potong fungsi dengan
sumbu P adalah Q=0 sehingga P + 11 = 0, maka P=11, titiknya
(0,11).
Kurva penawaran barang ini digambarkan dengan bantuan titik
potong fungsi dengan sumbu Q dan P. Titik potong fungsi dengan
sumbu Q adalah bila P=0 sehingga Q=-4, sehingga titiknya (-4,0).
Sedangkan titik potong fungsi sumbu P adalah bila Q=0, sehingga 2P
4 =0, maka P = 2 dan titiknya adalah (0,2)
Kurva permintaan dan penawaran dari barang tersebut ditunjukkan
oleh gambar 1.8. Sedangkan titik keseimbangan pasar dari barang ini
adalah pada perpotongan kurva permintaan dan penawarannya yang
diperoleh dengan cara:
D = Qd = -P + 11
S = Qs = 2P 4
Keseimbangan pasar
Qd = Qs
-P + 11 = 2P 4
15 = 3P atau 3P = 15
P

15
3

P = 5 (harga keseimbangan)
Q = -P + 11
Q = -5 + 11

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

18

Q = 6 (kuantitas keseimbangan atau jumlah barang yang diminta


dalam kondisi equilibrium)
Jadi titik keseimbangan pasarnya pada E (6,5)

P
12
10
8
6
4
2

S
E(6,5)

Q
-4

11
D

Uji Kompetensi 1.7


1. Diketahui fungsi permintaan Qd = 4 P dan fungsi penawaran
Qs= 2P 2. Jika tiap unit barang tersebut dikenakan pajak
sebesar 1 per unit, maka titik keseimbangan sebelum kena pajak
(Eo) dan setelah pajak (Er). Hitunglah titik keseimbangan Eo dan
Er dan gambar grafiknya!
2. Fungsi permintaan beras ditunjukkan oleh Q = P2 7P + 12 dan
fungsi penawarannya adalah Q = P2 + P 2. Gambarkan kurva
permintaan

dan

kurva

penawarannya

serta

carilah

titik

keseimbangannya.

d. Fungsi Konsumsi dan Fungsi Tabungan


Dalam ekonomi makro, pendapatan masyarakat sebuah negara
secara keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan pada dua
kategori pengeluaran yaitu konsumsi dan tabungan.

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

19

Y=C+S

Keterangan
Y = pendapatan nasional
C = konsumsi (consumption)
S = tabungan (saving)
Konsumsi nasional dan tabungan nasional merupakan fungsi linier dari
pendapatan nasional.

C = f(Y)
C = a + bY

Keterangan
a = autonomous
b = MPC (marginal propensity to consume)
C
Y
Konstanta a menunjukkan besarnya konsumsi nasional apabila
pendapatan nasional = 0. Jadi, mencerminkan konsumsi nasional
minimal yang pasti ada dan harus tersedia, walaupun pendapatan
nasionalnya nihil. Secara grafis, a ini merupakan penggal kurva
konsumsi

pada

sumbu

vertikal

C.

Sedangkan

koefesien

mencerminkan besarnya tambahan konsumsi sebagai akibat adanya


tambahan pendapatan nasional sejumlah tertentu. Dengan kata lain b
adalah marginal propensity to consume (MPC). Secara garis b
merupakan koefesien arah dari kurva konsumsi.
Berdasarkan identitas Y = C + S, sedangkan C = a + bY, maka fungsi
tabungannya dapat dicari:
Y=C+SS =YC
S = Y a bY

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

20

S = -a + (1-b)Y
Keterangan
a

= dissaving pada pendapatan nihil

(1-b)

= MPS (marginal propensity to save)


S
Y
= 1 MPC

Konstanta a merupakan penggal kurva tabungan pada sumbu


vertikal S. Koefesien (1-b) yaitu marginal propensity to save
merupakan lereng dari kurva tabungan.
Contoh 1.9
Konsumsi

masyarakat

Indonesia

ditunjukkan

oleh

persamaan

C = 25 + 0,75Y. Bagaimana fungsi tabungannya? Berapa besarnya


konsumsi tersebut jika besarnya pendapatan nasional 100?
Jawab:
S=YC
S = Y 25 0,75Y
S = -25 + 0,25Y
Jika Y = 100
C = 25 + 0,75 (100)
= 100
S = -25 + 0,25(100)
=0
P
C
100
75
50
25
S

25 50 75 100
-25

Matematika Bisnis

Agus Arwani, SE, M.Ag.

Anda mungkin juga menyukai