ARAH PADA FUNGSI LINIER DAN ELASTISITAS DALAM KONSEP EKONOMI Hubungan Antar Garis Lurus: Berpotongan, Berimpit, Sejajar Dua buah garis lurus akan Dua buah garis lurus Dua buah garis lurus berpotongan bila ke dua dikatakan berimpit bila dikatakan sejajar bila garis tersebut mempunyai intercept dan koefisien koefisien arahnya sama tetapi koefisien arah yang tidak arahnya sama. mempunyai intercept yang sama. berbeda. Peran dan Deskripsi Konstanta dalam Konsep Ekonomi Dalam konsep ekonomi, masing-masing konstanta pada fungsi matematis memiliki istilah/ nama tersendiri, seperti: 1. Pada fungsi konsumsi: C = a + bY dimana C = konsumsi; Y = pendapatan maka dalam konsep ekonomi besarnya “a” menunjukkan Autonomous/ Initial Consumption. 2. Pada fungsi investasi: I = Io – bR dimana I = investasi; R = tingkat bunga maka dalam konsep ekonomi besarnya Io = Autonomous Investment 3. Pada fungsi total cost: TC = a + bQ dimana TC = biaya total; Q = jumlah output maka dalam konsep ekonomi besarnya “a” menunjukkan biaya tetap (Fixed Cost) 4. Pada fungsi pajak: T = To + tY dimana t = tarif pajak (dalam %), Y = pendapatan maka dalam konsep ekonomi besarnya “To” menunjukkan Lump Sum (Fixed) Tax. Koefisien Arah Garis Linier versus Sifat Hubungan Fungsional Antar Variabel Pada fungsi linier Y= f(X) =a+mX m = Koefisien arah garis Y= f(X) yang menunjukkan sifat hubungan antara variabel Y dengan X. Koefisien arah yang bernilai positif menandakan bahwa hubungan antara Y dan X searah (positif), artinya bila X naik maka Y juga naik, dan bila X turun maka Y juga turun. Koefisien arah yang bernilai negatif menandakan bahwa hubungan antara Y dan X berlawanan arah (negatif), artinya bila X naik maka Y turun, dan bila X turun maka Y naik. Kumpulan data A Kumpulan data B Kumpulan data C Kumpulan data D Y X Y X Y X Y X 2 1 12 7 10 15 8 3 4 2 15 6 8 12 4 4 6 3 18 5 6 9 0 5 8 4 21 4 4 6 -4 6 Kumpulan data A Kumpulan data B Kumpulan data C Kumpulan data D mempunyai mempunyai mempunyai mempunyai koefisien arah + koefisien arah - koefisien arah + koefisien arah - Koefisien arah garis untuk fungsi-fungsi yang otonom akan bernilai nol untuk garis lurus yang sejajar sumbu datar (sumbu X) seperti Y = Yo dimana Yo = konstan, tapi bagi garis yang tegak lurus sumbu datar (sumbu X) seperti X = Xo maka nilai koefisien arahnya tak hingga. Coba Saudara tentukan besarnya koefisien arah garis dan persamaan fungsinya untuk masing-masing kumpulan data di bawah ini lalu gambarkan kurvanya, yang memenuhi fungsi Y=f(X): Kumpulan data E Kumpulan data D Y X Y X 4 1 2 5 4 2 6 5 4 3 8 5 4 4 10 5 Deskripsi dari Koefisien Arah Garis Lurus Pada fungsi linier Y=a + mX m = ΔY/ ΔX = koefisien garis arah garis lurus m dapat dideskripsikan secara verbal sebagai berikut: bila ada kenaikan X sebesar 1 unit (Δ X =1) maka Y akan naik sebesar m unit (ΔY = m) , dan bila X turun 1 unit (Δ X = -1) maka Y akan turun sebesar m unit (Δ Y = -m). Maka “m” merupakan rasio antara kenaikan Y terhadap kenaikan I unit X, atau rasio antara penurunan Y terhadap penurunan I unit X sehingga m = ΔY/ΔX = m/1 atau = -m/-1. Contoh: 1. Y = 2 + 3X kita deskripsikan sbb: bila X naik 1 unit (Δ X = 1) maka Y akan naik 3 unit (ΔY= 3) atau jika X turun 1 unit (ΔX = -1) maka Y turun 3 unit (ΔY= -3) sehingga koefien arah garis tersebut (m) = 3/1 atau -3/-1 = 3. 2. Y = 4 - 2X kita deskripsikan sbb: bila X naik 1 unit (ΔX=1) maka Y akan turun 2 unit (ΔY=-2) atau bila X turun 1 unit (ΔX=-1) maka Y naik 2 unit. Konsep “marginal” dalam Ilmu Ekonomi Secara umum konsep “marginal” menunjukkan rasio antara perubahan satu variabel dengan perubahan variabel liannya.
Konsep marginal dalam ekonomi:
Marginal Propensity to Consume (MPC) = rasio antara perubahan konsumsi dengan perubahan pendapatan (ΔC/ΔY) = lereng dari fungsi konsumsi: C = a + bY. Sehingga MPC = b. Marginal Propensity to Save (MPS) = rasio antara perubahan tabungan dengan perubahan pendapatan (ΔS/ΔY) = lereng dari fungsi tabungan: S = -a + (1-b)Y, sehingga MPS = (1-b) Marginal Physical Product of inputs (MPPi)= rasio antara perubahan total produksi dengan perubahan jumlah input(ΔTP/Δi) = lereng dari fungsi total produksi : TP = a + βi, sehingga MPPi = β Marginal Revenue (MR), rasio antara perubahan penerimaan total (TR) dengan perubahan output (ΔTR/ΔQ) = lereng dari fungsi penerimaan total TR= PQ; maka MR = P Marginal Rate of Substitution (MRS), rasio antara perubahan masing-masing jumlah barang yang dikonnsumsi (ΔQy/ΔQx) = lereng dari fungsi Indifference ; Qy = φQx; maka MRS = φ
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)) rasio antara
perubahan masing-masing jumlah input untuk menghasilkan tingkat produk tertentu (ΔK/ΔL) = lereng dari fungsi isoquant: K = a + μL, maka MRTS = μ
Marginal Utility(MU) rasio antara perubahan kepuasan total
(TU) dengan perubahan jumlah barang yang dikonsumsi (ΔTU/ΔQ) = lereng dari fungsi kepuasan total: TU = ψQ, maka MU = ψ Konsep Elastisitas Titik Elastisitas titik mengukur seberapa besar respon variabel tertentu terhadap perubahan variabel penyebabnya pada suatu tingkat variabel yang tertentu. Jadi elastisitas titik merupakan rasio antara perubahan variabel terikat terhadap perubahan variabel bebasnya pada sutu titik atau nilai tertentu. Konsep elastisitas yang dikenal dalam ilmu ekonomi misalnya konsep elastisitas harga permintaan/penawaran, elastisitas pendapatan permintaan, elastisitas harga silang permintaan, dsb.
Elastisitas Titik pada Fungsi Linier dengan Satu Variabel Bebas
Jika Y = f (X) = a + mX; maka secara umum elastistas Y terhadap X (E) merupakan rasio antara perubahan Y terhadap perubahan X. Koefisien elastisitas Y terhadap X dinyatakan secara matematis sebagai berikut : Y / X m X Y E= atau E= atau E = m dimana m Y/X Y / X Y X Contoh: Fungsi permintaan barang B diketahui sebagai berikut : Q = 8 – 0,5P ; dengan P = harga/unit, Q = jumlah barang. Maka bila kita ingin mengetahui elastisitas harga permintaannya pada tingkat harga Rp 5,- kita harus mengetahui dulu berapa jumlah yang diminta (Q) pada P = 5. Besarnya Q pada P = 5 adalah Q = 8 – 0,5 (5) = 5,5 unit. Maka elastisitas harga permintaan pada tingkat harga Rp 5, adalah: X P 5 Em m 0 ,5 0 ,45 Y Q 5 ,5
Elastisitas pada Fungsi Linier Multivariabel
Jika Y = f(X1, X2, X3,…) = a + m1X1 + m2X2 + m3X3 + … ; maka Elastistas Y terhadap masing-masing X1, …. Xn pada tingkat harga X dan Y tertentu adalah: X Ei mi i i 1 ,2 ,3 ,.... n Y Contoh: Bila diketahui persamaan sebagai berikut : Y = 15 - 0,2X1 + 2,2X2 + 0,05X3 Hitunglah koefisien elastisitas Y terhadap masing-masing X1, X2, X3 pada nilai X1 = 4 ; X2 =3 dan X3=100 Jawab : Pada nilai X1 = 4 ; X2 =3 dan X3=100 maka nilai Y adalah: Y = 15 – 0,2(4) + 2,2(3) + 0,05(100) = 25,8 Maka nilai koefisien elastisitas Y terhadap masing-masing X adalah : X i E i m i maka Y X1 4 E1 m 1 0 ,2 0 , 031 Y 25 , 8 X 2 3 E 2 m 2 2 ,2 0 , 256 Y 25 , 8 X3 100 E3 m 3 0 , 05 0 ,19 Y 25 , 8 Latihan 4 1. Jika diketahui bentuk fungsi permintaan barang X sebagai berikut : a) Qdx = 10 – 2Px ; b) 2,5Qdx + 5Px = 20 c) 2,8 Px = - 0,7Qdx + 3,5; dimana Qdx = jumlah barang X yang diminta; Px = harga X per unit. Hitunglah nilai koefisien elastisitas permintaan barang X terhadap perubahan harganya.
2. Jika diketahui persamaan fungsi permintaan barang X sebagai berikut
Qdx = 200 – 0,65Px + 0,008M – 0,85Py; Qdx = jumlah barang X yang diminta; Px = harga X per unit, M = Pendapatan konsumen, Py = harga barang Y perunit. Hitunglah besarnya elastistas harga permintaan X, elastisitas pendapatan permintaan X dan elastisitas harga silang permintaan X pada tingkat harga X US$ 150 dan pendapatan konsumen US$ 10.000 serta harga barang Y sebesar US$ 100;