Anda di halaman 1dari 23

Presentasi Tugas

Matematika Bisnis

Kelompok 2
Anggota Kelompok
Awaludin Jamil : 1201323038
Rika Melisa : 1201323216
Rina Atikah : 1201323218
Rizka Nurul Hamzah : 1201323219
Sandi : 1201523019
Silvi Nurhasanah : 1201523026
Rumusan Masalah
1. Apa itu kaidah-kaidah diferensial dalam kalkulus, dan apa peran
pentingnya dalam analisis matematika?
2. hubungan antara turunan Bagaimana dan fungsi dalam analisis
matematika?
3.Apa antara turunan pertama (derivatif) dan turunan kedua (turunan
kedua), dan apa implikasinya dalam menganalisis fungsi perbedaan?
1. kaidah-kaidah diferensial

Diferensial membahas tentang tingkat perubahan suatu fungsi


sehubungan dengan perubahan kecil dalam variable bebas fungsi yang
bersangkutan.Dengan diferensial dapat pula di sidik kedudukaan
kedudukan khusus dari fungsi yang sedang di pelajari seperti titik
maksimum,titik belok dan titik minimumnya – jika ada.Berdasarkan
manfaat-manfaatnya inilah konsep diferensial menjadi salah satu alat
anlisis yang sangat penting dalam bisnis dan ekonomi sebagaimana
diketahui,analisis dalam bisnis da ekonomi sangat akrab dengan maslah
perubahan ,penentuan tingkat maksmumdan tingkat minimum.
Pembahasan
Secara umum, membentuk turunan sebuah fungsi dapat di lakukan dengan cara terlebih
dahulu menentukan kuosien diferensinya, kemudian menentukan limit kuosien diferensi
tersebut untuk pertambahan variable bebaas mendekati nol.langkah langkahnya adalah
sebagai berikut :
2. Hakikat Derivati dan Diferensial

Notasi derivatif dy/dx sesungguhnya terdiri atas dua suku, yaitu dy dan dx. Suku dy dinamakan diferensial
dari y, sedangkan dx merupakan diferensial dari x. Diferensial dari x(dx) mencerminkan perubahan sangat
kecil pada variabel bebas x.
Adapun diferensial dari y(dy) mencerminkan taksiran perubahan pada variabel terikat y berkenaan
dengan perubahan sangat kecil pada variabel bebas x.Difereperensial dari variabel terikat sebuah fungsi
sekaligus merupakan pula diferensial dari fungsi yang bersangkutan, yakni hasilkali derivatifnya terhadap
perubahan variable bebas.
Berdasarkan penjelasan mengenai masing-masing dx dan dy di atas, maka derivative dy/dx tak lain adalah
lereng taksiran (approximated slope) dari kurva y = f(x) pada kedudukan x tertentu. Lereng yang
sesungguhnya (the true slope) adalah kuosien diferensi ∆𝑦∆𝑥. Lerng taksiran ini dapat lebih besar (over
estimated) dari, atau lebih kecil (under – estimated) dari,atau sama dengan lereng sesungguhnya.Hal ini
tergantung pada jenis fungsinya dan besar- kecilnya perubahan pada variable bebas.
Untuk Fungsi y = f(x) yang linier, lereng taksiran senantiasa sama dengan lereng sesungguhnya,
berapapun ∆𝑥. Dengan kata lain, derivatif fungsi linier tak lain adalah kuosien diferensinya, 𝑑𝑦𝑑𝑥 = ∆𝑦∆𝑥.
Berapapun ∆𝑥 akan selalu dy = ∆𝑦, sehingga 𝑑𝑦/𝑑𝑥 = ∆𝑦∆𝑥.
Gambar (a) di atas menunjukkan lereng taksiran yang over estimated; dy > ∆𝑦 sehingga derivative (dy/dx) > kuosien
diferensi (∆𝑦∆𝑥).
Fungsi y = f(x) yang non-linear, semakin besar ∆𝑥 semakin besar pula perbedaan antara lereng taksiran (derivative, dy/dx)
dan lereng sesungguhnya (kuosien diferensi, ∆𝑦∆𝑥). Semakin besar ∆𝑥, semakin besar pula perbedaan antara dy dan ∆𝑦,
sehingga kian besar pula perbedaan antara , 𝑑𝑦𝑑𝑥 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑦∆𝑥. Sebaliknya, semakin kecil ∆𝑥, semakin kecil pula perbedaan

antara lereng taksiran dan lereng sesungguhnya. Dan jika ∆𝑥 sangat kecil (∆𝑥 0), lereng taksiran akan sama dengan lereng
sesungguhnya (kalaupun terdapat perbedaan, nilainya sedemikian kecilnya sehingga boleh diabaikan).
Gambar (b) di atas menunjukkan lereng taksiran yang under estimated; dy < ∆𝑦
sehingga derivative (dy/dx) < kuosien diferensi (∆𝑦/∆𝑥).

Contoh soal:
Andaikan y = 3x2 – 4x + 5 dan ingin diketahui serta dibandingkan nilai dy dan nilai ∆𝑦 untuk
∆𝑥 = 0,0001 dari kedudukan x = 2.
Jawab:
= 6𝑥 − 4 = 6(2)− 4 = 8
dy = ∆𝑥 = 8 (0,0001) = 0,0008
∆𝑦 = 𝑓(𝑥 + ∆𝑥)− 𝑓(𝑥)
∆𝑦 = 3(𝑥 + ∆𝑥− 4(𝑥 + ∆𝑥)+ 5 − (3− 4𝑥 + 5)
∆𝑦 = 3(2 + 0,0001− 4(2 + 0,0001)+ 5 − (3𝑥2 − 4𝑥 + 5) = 0,0008
jadi, dy = ∆𝑦 = 0,0008, maka 𝑑𝑦𝑑𝑥 = ∆𝑦∆𝑥 = 8. Berarti lereng taksiran persis sama dengan
lereng sesungguhnya.
3. Hubungan antara Fungsi dan Derivatifnya
Pendekatan kalkulus diferensial amat berguna untuk menyidik bentuk gam bar suatu
fungsi non-linear. Dengan mengetahui besarnya harga dari turunan pertama (first
derivative) dan turunan kedua (second derivative) sebuah fungsi, akan dapat dikenali
bentuk gambar dari fungsi tersebut. Secara berurutan seksi. seksi berikut akan membahas
hubungan antara fungsi nonlinear dan derivatif pertamanya, guna mengetahui apakah
kurvanya menaik ataukah menurun pada kedudukan tertentu; hubungan antara fungsi
parabolik dan derivatifnya, guna mengetahui letak dan bentuk titik ekstrimnya (maksimum
atau minimum); serta hubungan antara fungsi kubik dan derivatifnya, guna mengetahui
letak dan bentuk titik ekstrim serta letak titik beloknya. Akan tetapi sebelum semua itu,
marilah kita perhatikan hubungan secara umum antara sebuah fungsi dan fungsi- fungsi
turunannya.
Berdasarkan kaidah diferensiasi, dapat disimpulkan bahwa turunan dari suatu fungsi berderaj at "n"
adalah sebuah fungsi berderaj at "-1". Dengan perkataan lain, turunan dari suatu fungsi berderajat
3 adalah sebuah fungsi berderajat 2; turunan dari fungsi berderajat 2 adalah sebuah fungsi
berderajat 1; turunan dari fungsi berderajat I adalah sebuah fungsi berderajat 0 alias sebuah
konstanta, dan akhirnya, turunan dari sebuah konstanta adalah 0.
Diferensial Fungsi Sederhana

Perhaatikan pengangan derajat fungsi pada masing – masing turunanya.


4. Penerapan Ekonomi
Teori diferensial amat lazim diterapkan dalam konsep,elastisitas, konsep nilai marjinal dan
konsep optimisasi. Dalam kaitannya dengan konsep elastisitas, pada sub-bab ini secara
berurutan akan dibahas penerapan diferensial dalam penghitungan elastisitas berbagai
variabel ekonomi. Sedangkan dalam kaitannya dengan konsep nilai marjinal dan konsep
optimisasi, akan dibahas penerapan diferensial dalam pembentukan fungsi atau
penghitungan nilai marjinal dari berbagai variabel ekonomi; serta penentuan nilai
optimum dari fungsi atau variabel yang bersangkutan. Kemudian akan dibahas pula
hubungan antara nilai total, nilai marjinal dan nilai rata-rata dari fungsi biaya dan fungsi
produksi.
1.Elastisitas
Elastisitas dari suatu fungsi y = f(x) berkenaan dengan x dapat didefi- nisikan sebagai:

Ini berarti bahwa elastisitas y = f(x) merupakan limit dari rasio antara perubahan relatif dalam y terhadap perubahan
relatif dalam x, untuk perubahan x yang sangat kecil atau mendekati nol. Dengan terminologi lain, elastisitas y
terhadap x dapat juga dikatakan sebagai rasio antara persentase perubahan y terhadap presentase perubahan x.

a). Elastisitas Permintaan


Elastis permintaan (istilahnya yang lengkap elastis harga -permintaan ,price elasticity of demand)ialah suatu koefisien
yang menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga.jadi, merupakan
rasio antara persentase perubahan jumlah harga .Jika fungsi permintaan dinyatakan dengan Q_(d=f(P) ), Maka
elastisitas peeermintaannya:
Kasus 43
Permintaa suatu barang di cerminkan ,dari kedudukan D = 4 -P,dimana D melambangkan jumlah barang yang di minta dan P
adalah harga baranganya per unit.Hitunglah elastisitas permintaanya pada tingkat p = 3 dan pada tingkat permintaan

Catatan :
Dalam konsep elastisitas permintaan, yang di pentingkan adalah besarnya
angka hasil perhitungannya; apakah angka tersebut lebihbesar dari atau kahsama dengan
atau lebih kecil dari satu; yakni untuk menentukan apakah sifat perminytaanya
elastic,elastic -uniter,atau inelastic.sedangkan tanda di sekedar mencerminkan berlakunya
hukkum perrmintaan bahwa jumlah yang di minta bergerak berlawanan arah dengan
harga.
b). Elastisitas Penawaran
Elastisitas penawaran (istilahnya yang lengkap: elastisitas harga penawaran, price elasticity of supply) ialah suatu koefisienyang
menjelaskan besarnya perubahan jumlah barang yang di tawarkan berkenaan adanya perubahan harga. Jadi, merupakan rasio
antara persentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan terhadap persentase perubahan harga. Jika fungsi penawaaran ddi
nyatakan dengan Q_s = f(P), maka elastisitas penawaranya.
Kasus 44
c). Elastisitas Produksi
Elastisitas produksi ialah suatu koefisien yang menjelaskan besarnya perubahann
jumlah keluaran (output) yang dihasilkan akibat adanya perubahan jumlah masukan (input) yang digunakan.
Jadi, marupakan rasio antara peresentase perubahan jumlah keluaran terhadap presentase jumlah masukan.
Jika P melmabangkan jumlah produk yang di hasilkan sedanagkan x melambangkan jumlah faktor produksi
yang di gunakan,dan fungsi produksi dinyatakan dengan P = f(x),maka elastisitas produknya:
Kasus 45
Kesimpulan
Diferensial membicarakan tentang cara mengukur perubahan dalam
sebuah fungsi terkait dengan perubahan kecil dalam variabel
independen fungsi tersebut. Dengan menggunakan diferensial, kita
dapat juga mengamati posisi khusus dalam fungsi yang sedang
dipelajari, seperti titik maksimum, titik belok, dan titik minimum.
Penerapan konsep diferensial memiliki manfaat dalam analisis di
bidang bisnis dan ekonomi, di mana perubahan, penentuan titik
maksimum, dan titik minimum seringkali menjadi perhatian utama.
Konsep diferensial juga berlaku untuk fungsi yang hanya melibatkan
satu variabel independen dalam persamaannya. Teori Diferensial
umumnya diterapkan dalam konteks elastisitas dan nilai marjinal. Ini
termasuk penghitungan elastisitas permintaan, elastisitas
penawaran, elastisitas produksi, serta pembentukan fungsi dan
perhitungan nilai marjinal dalam berbagai variabel ekonomi.
-Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai