Anda di halaman 1dari 3

BEBERAPA CONTOH APLIKASI TURUNAN DALAM BERBAGAI BIDANG

1.  Pada bidang Matematika


Turunan digunakan untuk pencarian dalam limit, yang bentuk soal limitnya harus
di faktorkan atau di kalikan terlebih dahulu dengan akar sekawan. Selain itu , Aplikasi
turunan juga digunakan untuk menentukan persamaan garis singgung.Contoh
penggunaan Turunan untuk menentukan Garis singgung : Tentukan persamaan garis
singgung dari y = x3 - 2x2 - 5 pada titik (3,2).
Jawab :
Y=f(x)= x3-2x2-5
Y=f(x)=3x2-4x f ’(3) = 3(3)2 - 4(3) = 15 ; m = 15.
Rumus persamaan Garis singgung :
y-yo = m (x-xo), maka garis singgung fungsi diatas adalah :
Y – 2 = 15 (x – 3) atau y = 15x – 43

2.  APLIKASI TURUNAN DALAM BIDANG EKONOMI   


  Penerapan penggunaan turunan parsial matematika pada kehidupan sehari-hari
sangat banyak. Hampir semua bidang ada. Pada bidang ekonomi fungsi turunan dipakai
untuk mencari biaya marjinal, yaitu dengan cara menurunkannya dari persamaan biaya
total. Bisa ditulis biaya marjinal = biaya total’. Para matematikawan mengenal biaya
marjinal  sebagai dc/dx, turunan C terhadap x. dengan demikian dapat didefinisikan harga
marjinal sebagai dp/dx, pendapatan marjinal sebagai dR/dX, dan keuntungan marjinal
sebagai dp/dx.
contoh soal:
sebuah perusahaan mempunyai biaya 3200 + 3,25x – 0,0003x 2 dengan jumlah
persatuan x=1000. tentukan biaya rata-rata dan biaya marjinal?
Penyelasaian:
biaya rata-rata = C(x)/x
= 3200+3,25x-0,0003x2 / X
= 3200+3,25 (1000)-0,0003(1000)2 / 1000
= 6150 / 1000 = 6,15
Maka biaya rata-rata persatuan yaitu 6,15 x 1000 = Rp.6150
biaya marjinal = dc/dx
= 3,25-0,0006x
= 3,25-0.0006 (1000)
= 2,65
maka biaya marjinalnya, 2,65 x 1000 = Rp.2650 Pada x=1000
  Dari hasil di atas, dapat dikatakan bahwa dibutuhkan Rp.6150 untuk
memproduksi 1000 barang pertama dan membutuhkan Rp. 2,65 untuk membuat 1 barang
setelah barang yang ke 1000, hanya dibutuhkan Rp. 2650 untuk membuat 1000 barang
yang sama.
Demikian postingan saya tentang turunan parsial. Mohon maaf bila ada kesalahan
Semoga postingan ini bermanfaat. Jika anda butuh postingan yang lain, anda bisa
meninggalkan comment dan saya akan berusaha memposting postingan yang anda
butuhkan.
ELASTISITAS
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional
dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas
mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan
harga.
Penggunaan paling umum dari konsep elastisitas ini adalah untuk meramalkan
apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak
perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini
digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini
sangat berkaitan dengan seberapa besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh.
Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang
produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan,
tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya
menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi
sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini
ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia
peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya,
sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan
tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus
memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan
bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan
seterusnya.
DEFINISI MATEMATIS
Koefesien elastisitas diukur dari persentase perubahan kuantitas barang dibagi
dengan persentase perubahan harga. Secara sederhana kalimat tersebut dapat dirumuskan:
Atau secara umum, elastisitas “y terhadap x” adalah:
Elastisitas biasa disimbolkan sebagai ‘E’, ‘e’ atau epsilon kecil, ‘ε’. Selain elastisitas
linier tersebut ada juga elastisitas non linier.
3. Aplikasi Turunan Parsial Dalam Bidang Fisika
Matematika merupakan ilmu dasar dari segala ilmu yang lain,sekarng ini
matematika digunakan sebagai alat penting di berbagai bidang ilmu pengetahuan,salah
satunya dalam bidang pengetahuan fisika dengan menghubungkan fungsi suatu turunan
parsial dalam bidang tersebut.
Turunan parsial itu adalah suatu proses melakukan differensial  dari suatu fungsi
yang hanya melibatkan satu macam variabel dari keseluruhan variabel yang berkontribusi
terhadap perubahan fungsi tersebut.
Berikut ini adalah contoh turunan parsial yang menggunakan 3 variabel. Dalam bidang
fisika. contoh rumus jarak yang ditempuh oleh benda yaitu: y = ½gx2+v0x+y0 dimana
y0 menyatakan jarak awal dari titik 0. Apabila rumus ini diturunkan menjadi turunan yang
pertama y’ = dy/dx maka akan menjadi y= gx+v0, dimana v0menyatakan kecepatan awal.
Rumus ini masih bisa diturunkan menjadi turunan yang kedua yaitu d2y/dx2,
menjadiy=g(konstan), sehingga menjadi rumus percepatan, dimana jika suatu benda
dijatuhkan dari ketinggian tertentu di atas permukaan bumi.
Sehingga kita dapat mengetahui bahwa dengan turunan parsial, kita dapat membuktikan
rumus-rumus dari turunan sebelumnya. Seperti rumus diatas dari rumus jarak,hingga
dapat rumus percepatan. Rumus-rumus itu didapat hanya dari satu rumus saja.
Dengan demikian turunan parsial dibilang sebagai hubungan yang mengaitkan
suatu fungsi dengan turunan-turunannya melalui variabel-variabel yang dimaksud.

Anda mungkin juga menyukai