Anda di halaman 1dari 13

APLIKASI INTEGRAL GAYA PADA PEGAS

MATEMATIKA TERAPAN 2

Sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Matematika Terapan 2

Dosen Pengampu:
Intan Fadhilah, S.Pd., M.Si.
Disusun Oleh :

1.AHMAD FAQIH AZKA (2241230072)


2.BIMA SATRIA UTAMA (2241230038)
3.KURNIAWAN ADI SUSANTO (2241230032)
4.ZULHAM ALIEF RACHMANDA (2241230019)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN PRODUKSI DAN PERAWATAN


JURUSAN TEKNIK MESIN.
POLITEKNIK NEGERI MALANG
TAHUN 2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah Tugas Besar yang berjudul “Aplikasi
Integral Gaya Pada Pegas”. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa dalam penyampaian hasil penelitian ini.
Laporan ini berisi tentang analisis perhitungan Mata Kuliah Matematika Dalam
Pembelajaran di Jurusan Teknik Mesin.
Penyusunan makalah ini dibuat tidak hanya dikarenakan kepentingan tugas yang
diberikan tetapi juga digunakan untuk meningkatkan pengetahuan agar bermanfaat di
kemudian hari. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan Makalah Matematika yang berjudul “Aplikasi Integral Gaya Pada
Pegas”.
Oleh karena itu kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari dosen pengajar.
Kami berharap semoga hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat, pembelajaran, dan
wawasan bagi pembaca.

Malang, 24 Mei 2023

Ahmad Faqih Azka

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... 2


DAFTAR ISI ..................................................................................................... 3
BAB I Pendahuluan ........................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................... 4
BAB II Dasar Teori............................................................................................ 5
2.1 Integral .................................................................................................. 5
2.2 Pegas ..................................................................................................... 5
2.3 Alat yang digunakan .............................................................................. 6
BAB III Pembahasan ......................................................................................... 7
3.1 Dokumentasi.......................................................................................... 7
3.2 Pembahasan ........................................................................................... 8
3.3 Definisi .................................................................................................. 9
3.4 Contoh Soal ........................................................................................... 9
BAB IV Penutup .............................................................................................. 11
Daftar Pustaka.................................................................................................. 12

3
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Dalam dunia Matematika, ada banyak sekali konsep dan rumusan masalah yang harus
dipahami dan diteliti. Salah satu dari konsep tersebut adalah integral yang mana memiliki peran
penting dalam dunia teknik mesin. Oleh karena itu, penting untuk memahami konsep tersebut
dan bagaimana cara mengaplikasikannya pada kehidupan sehari hari.
Pada makalah ini akan dibahas tentang Aplikasi Integral pada Pegas. Pegas merupakan
benda yang bersifat elastis yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis. Pegas biasanya
terbuat dari berbagai logam, namun umumnya terbuat dari baja.
Pada perkuliahan Teknik Mesin, mahasiswa mendapatkan kegiatan praktikum yaitu
“Praktek Kerja Bangku” yang dimana dalam langkah kerjanya (Job Sit) membutuhkan alat
yang bernama “Penyiku” untuk mengetahui kesikuan dari benda kerja.
Manfaat yang didapatkan dari hasil pengamatan ini adalah mahasiswa dapat mengetahui
dengan jelas dan akurat tentang bagaimana cara mengetahui aplikasi integral pada pegas. Dan
juga dapat memahami tujuan dari konsep pembelajaran “Geometri Matematika Terapan”.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan integral?
2) Bagaimana cara mengetahui aplikasi integral pada pegas?
3) Bagaimana cara mencari gaya pada pegas?

1.3 Tujuan
1) Mendeskripsikan apa yang dimaksud dengan Integral
2) Menjelaskan mengenai cara mengetahui aplikasi integral pada pegas
3) Menjelaskan cara mencari gaya pada pegas

4
BAB II
Dasar Teori

2.1 Integral
Integral adalah suatu proses mendapatkan suatu fungsi yang dipunyai oleh turunan
yang diberikan atau diketahui. Dalam hal ini, integral adalah suatu yang dapat dilihat
sebagai proses kebalikan dari turunan atau disebut sebagai anti turunan. Integral juga
disebut sebagi lawan dari turunan atau deferensial. Integral dibagi menjadi dua, yaitu
integral tentu dan integral tak tentu. Integral tak tentu memiliki batas atas dan batas
bawah, sedangkan integral tentu umumnya untuk mencari volume benda putar dan
luas
2.2 Pegas
Pegas atau pir adalah benda yang bersifat elastis yang digunakan untuk menyimpan energi
mekanis. Pegas biasanya terbuat dari berbagai macam logam, namun umumnya terbuat dari
baja.
Dalam bidang Teknik mesin, Pegas adalah elemen mesin yg berfungsi untuk mengontrol
gerakan dengen cara menahan, meredam getaran ,menghaluskan tumbukan dan model
pengontrolan gerakan lain. Tenaga kinetik benda telah diartikan sebagai kemampuan untuk
melakukan usaha karena adanya gerak. gaya elastis yang dilakukan oleh pegas ideal dan gaya
lain yang berlaku serupa disebut bersifat menghancurkan. Gaya grafitasi juga mengasingkan
jika bola dilemparkan vertikal ke atas, ia akan kembali ke tangan kita dengan tenaga kinetik
yang sama seperti ketika ia lepas dari tangan kita.
Jika pada suatu partikel bekerja satu atau lebih gaya dan ketika ia kembali keposisi semula
tanaga kinetiknya berubah, bertambahatau berkurang. maka dalam perjalanan pulang pergi itu
kemampuan melakukan pencapaian telah berubah.

5
Tanpa beban

Setelah ditaruh beban


Setelah digeser sejauh x

Gambar 1.1 Pegas


Pegas yang ujung mula-mula berada pada titik X0 bila diberi beban dengan massa m maka,
pegas tersebut akan bertambah penjangnya sebesar x.

2.3 Alat yang digunakan


 Timbangan Pegas
Neraca pegas (dinamometer) adalah timbangan sederhana yang menggunakan pegas
sebagai alat untuk mengukur massa benda yang memanfaatkan hubungan antara beban
yang diterapkan dengan deformasi pegas. Hubungan beban dan pegas ini umumnya
bersifat linier, jika beban yang ditimbang dilipatgandakan maka deformasi pegas menjadi
dua kali lipat. Ketelitian neraca pegas adalah 0.01 gram.

Gambar 1.2 Timbangan Pegas

6
BAB III
Pembahasan
3.1 Dokumentasi

Pada tugas kali ini, kelompok kami menggunakan alat berupa timbangan pegas sebagai alat
yang digunakan dalam aplikasi integral pada ilmu matematika terapan

7
3.2 Pembahasan
Banyak masalah penting yang berkaitan dengan mencari usaha yang dilakukan oleh
variabel gaya dalam arah gerak. Sebagai contoh, gambar di bawah ini menunjukkan pegas
dalam keadaan diam (tidak dikompresi atau diregangkan). Jika sahabat ingin menarik balok
secara horizontal (lihat gambar di bawah ini), maka sahabat harus memberikan lebih banyak
gaya pada balok untuk mengatasi peningkatan regangan gaya pegas Jadi, tujuan sahabat

berikutnya adalah untuk mendefinisikan apa yang dimaksud dengan usaha yang dilakukan oleh
variabel gaya dan menentukan rumus untuk menghitungnya. Hal ini akan membutuhkan
kalkulus.
Gambar 3.2 Penerapan Pegas

Misalkan sebuah benda bergerak ke arah positif sepanjang garis koordinat sementara
dikenal gaya variabel F(x) dalam arah gerak. Jelaskan apa yang dimaksud dengan usaha W
yang dilakukan oleh gaya pada benda saat benda bergerak dari x = a ke x= b dan tentukan
rumus untuk menghitung usaha tersebut

Prinsip dasar untuk memecahkan masalah ini adalah untuk membagi interval [a, b] menjadi
subinterval yang cukup kecil sehingga gaya tidak bervariasi banyak pada setiap subinterval.
Hal ini akan memungkinkan sahabat untuk memperlakukan gaya konstan pada setiap
subinterval dan memperkirakan usaha pada setiap subinterval menggunakan Rumus usaha
secara umum di atas. Dengan menambahkan aproksimasi ke usaha pada subinterval, sahabat
akan memperoleh jumlah Riemann yang mendekati usaha W di seluruh interval. Dengan
mengambil limit jumlah Riemann, sahabat akan memperoleh integral untuk W.

8
3.3 Definisi
Misalkan sebuah benda bergerak ke arah positif sepanjang garis koordinat selama interval
[a, b] Ketika benda tersebut dikenal variabel gaya F(x) dalam arah gerak, maka sahabat

mendefinisikan usaha W yang dilakukan oleh gaya pada objek sebagai

Hukum Hooke [Robert Hooke (1635 - 1703). fisikawan Inggris) menyatakan bahwa
dalam kondisi yang sesuai, pegas yang diregangkan x satuan di luar panjang mula-mula
menarik kembali dengan gaya
F(x) = -kx
di mana k adalah konstanta (disebut konstanta pegas atau kekakuan pegas). Nilai k
tergantung pada faktor-faktor seperti ketebalan pegas dan bahan yang digunakan dalam
komposisinya. Karena k = F(x)/x, konstanta k memiliki satuan gaya per satuan panjang.

3.4 Contoh Soal

Soal:
1) Sebuah pegas memiliki fungsi gaya restitusi (restoring force) yang diberikan oleh Hukum
Hooke serta konstanta pada pegas sebesar 20 N/m, di mana x adalah perpindahan dari
posisi yang ditunjukkan pada timbangan yang berupa perpindahan massa. Tentukan gaya
yang di hasilkan oleh pegas saat sebuah benda ditarik dari posisi x = 0 hingga x = 8.

Penyelesaian:
Pada timbangan pegas, gaya restitusi pegas (F) proporsional dengan perpindahan pegas (x)
berdasarkan Hukum Hooke. Dalam hal ini, F = -kx, di mana k adalah konstanta pegas.

Ketika kita mau mencari suatu gaya atau energi benda, kita harus mencari persamaannya
terlebih dahulu yang dilakukan oleh pegas, kita dapat menggunakan integral dari fungsi gaya
restitusi pegas

F = ∫-k(x) dx

9
Dalam hal ini, konstanta pegas = 20. Substitusikan ke dalam rumus pekerjaan:

0
F = ∫8 −𝑘 (𝑥)𝑑𝑥
0
F = ∫8 −20(𝑥)𝑑𝑥
20
F = [- 2 𝑥 2 ]08
20 20
F = [- 2 (0)2 ] - [- 2 (8)2 ]
F = 0 – (-160)
F = 160 N
Jadi, gaya yang dihasilkan oleh pegas saat benda ditarik dari posisi x = 0 hingga x = 8 adalah
160 N.

2) Sebuah timbangan pegas diberi restorasi gaya sebesar 10 N pada perpindahan sejauh 2 meter dari
kesetimbangan pegas. Tentukan nilai dari konstanta pegas dari timbangan pegas tersebut

Penyelesaian:
Gunakan hukum hooke untuk menentukan persamaan integral yang menggambarkan gaya pegas
F(x) = -kx
Integralkan kedua sisi persamaan ini terhadap perpindahan sejauh x meter

Pada informasi diatas menyebutkan bahwa terdapat perpindahan sejauh 2 meter dari
kesetimbangan awal, hal itu menunjukkan bahwa penyelesaiannya memiliki batas atas 0
meter dan batas bawah 2 meter.

Kemudian gunakan aturan integral untuk menyelesaikan persamaan dan terapkan batas-batas
integral tersebut.

0
10 = ∫2 −𝑘(𝑥)𝑑𝑥
0
10 = −𝑘 ∫2 (𝑥)𝑑𝑥
1
10 = −𝑘 [2 𝑥 2 ]02
1 1
10 = −𝑘 [[2 (2)2 ] - [2 (0)2 ]]
10 = −𝑘(2)
10 = −2𝑘
10
Selesaikan persamaan untuk mencari nilai k:

10 = −2𝑘
10
=k
−2

𝑘 = 5 𝑁⁄𝑚
Jadi nilai konstanta pegas (k) adalah 5 𝑁⁄𝑚.

11
BAB IV
Penutup

Dalam studi ini, kami menggali berbagai aplikasi integral pada pegas dan menemukan
bahwa integral memainkan peran kunci dalam menganalisis dan memahami perilaku pegas.
Salah satu aplikasi integral pada pegas adalah dalam menghitung pekerjaan yang dilakukan
oleh pegas. Metode integral memungkinkan kita untuk mengkuantifikasi energi yang diserap
atau dilepaskan oleh pegas dalam merespons gaya yang diberikan. Kami juga menemukan
bahwa integral digunakan dalam menghitung energi potensial elastis yang disimpan dalam
pegas. Mengintegrasikan fungsi gaya restitusi pegas terhadap perpindahan pegas
memungkinkan kita untuk memperoleh estimasi yang akurat tentang gaya yang dihasilkan
dari suatu tarikan pada timbangan pegas.
Dalam hasil kedua perhitungan kami diatas, untuk soal perhitungan yang pertama
memiliki hasil sebesar 160 N, dan ternyata cukup besar untuk menarik sebuah timbangan
sampai ke berat mencapai 8 kg dari posisi kesetimbangan. Kemudian untuk soal
perhitungan yang kedua memiliki hasil dari konstanta pegas sebesar 5 𝑁⁄𝑚 dan hasil tersebut
terbilang relatif kecil pada peregangan pegasnya, hal itu menandakan bahwa kekuatan
peregangan pada pegas kecil untuk menahan beban luar yang besar. Dan dari kedua
perhitungan diatas memiliki satu kesamaan yaitu menggunakan prinsip dari Hukum Hooke
karena pegas yang diregangkan sejauh x satuan di luar panjang mula-mula menarik kembali
dengan gaya
Penerapan integral pada pegas dalam dapat membantu dalam menghitung pekerjaan yang
dilakukan oleh pegas. Pekerjaan ini dapat dihitung dengan menggunakan integral dari fungsi
gaya restitusi pegas terhadap perpindahan pegas. Dengan menggunakan konsep integral pada
pegas, kita dapat memahami dan menganalisis perilaku pegas serta menghitung berbagai
parameter yang terkait dengan pergerakan dan energi dalam sistem pegas tersebut.

12
Daftar Pustaka

Ezi, M, K. (2019). Desain dan Didaktis luas permukaan dan volume balok, journal of
mathematical science and mathematic education, 56-62.

Syahbana, A . (2013). Alternatif pemahaman konsep umum volume suatu bangun ruang,
edumatica volume, 2-6.

Khoirunnisa, A . (2020). Analisis kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal matematika materi
luas permukaan dan volume bangun ruang sisi datar, skripsi, 24-29

13

Anda mungkin juga menyukai