Anda di halaman 1dari 67

MESIN BUBUT ( Turnning Machine )

Mesin bubut adalah mesin perkakas yang mempunyai gerak utama berputar, berfungsi
sebagai pengubah bentuk dan ukuran dengan jalan menyayat oleh pahat (tool).

Pada prinsip kerjanya mesin bubut mempunyai dua macam gerakaan, yaitu :

1. Gerak putar sumbu utama (spindle) yang dipasangkan pencekam benda kerja (Chuck).
2. Gerakan lurus (linier) dari eretan (Carriage) yang menggerakkan pahat (tool) menyayat
benda kerja, gerakan ini bisa arah memanjang, melintang, dan atau menyudut.

Dengan mengkombinasikan gerakan tersebut, maka dapat memotong benda kerja sesuai dengan
bentuk dan ukuran yang diinginkan.

0leh karena komponen utama mesin dan mungkin peralatan yang lain banyak dikerjakan dengan
mesin bubut, maka Mesin bubut dibedakan beberapa Jenis mesin

Jenis Mesin Bubut


1. Mesin bubut Horisontal standar
2. Mesin bubut senter
3. Mesin bubut permukaan
4. Mesin bubut kepala
5. Mesin bubut Vertical
6. Mesin bubut tirus
7. Mesin bubut penyalin
8. Mesin bubut otomatis
Mesin Bubut Tirus (Tapper atacment)
Mesin Bubut Penyalin ( Copy Turnning )
Mesin Bubut Otomatis

Mesin bubut dapat digunakan untuk berbagai macam pekerjaan bubut, antara lain :

- Meperkecil (mengupas) benda kerja (Bubut Luar / External Turnning)) atau


memperbesar lubang (Bubut Dalam / Internal Turnning) dengan hasil akhir
berpenampang bulat.
- Membuat bidang silinder bertingkat ( Luar / Dalam )
- Membuat bidang silinder tirus / Bubut tirus ( Luar / Dalam )
- Membuat alur
- Membuat ulir
- Mengebor
- Memotong
- Mengkartel
- Reamer, dan sebagainya
Bagian utama mesin bubut
1. Kepala tetap (Head stock)
Adalah merupakan gabungan komponen-komponen mesin (gear box) yang berfungsi
untuk merubah variasi putaran mesin, dan terdapat poros / sumbu utama mesin bubut,
yang nantinya dipasangkan benda kerja.
2. Eretan (Carriage)
Adalah suatu bagian mesin bubut yang berfungsi untuk menggerakkan Pahat bubut
(Tool) dalam proses pembubutan.
Eretan dibagi menjadi 3 bagian :
1. Eretan memanjang (longitudinal slide)
2. Eretan melintang (cross slide)
3. Eretan atas (Top slide)
Eretan memanjang
Eretan melintang
Eretan atas
3. Badan (Body)
Badan mesin bubut adalah komponen mesin bubut yang menentukan jarak Sumbu
utama dengan meja mesin (tinggi mesin) dan terdapat pasangan roda gigi (gear box) yang
menghubungkan mekanisme Kepala tetap dengan Eretan.
4. Meja mesin (Bed)
Adalah komponen mesin bubut sebagai landasan gerakan Eretan, Kepala lepas, Penyangga,
dan yang lainnya.
5. Kepala lepas (Tail Stock)
Adalah suatu alat bantu yang sangat penting, berfungsi untuk mendukung beda
kerja yang berukuran relatif panjang (dengan senter) supaya tidak terjadi lenturan
yang relatif besar, dan untuk proses pengeboran benda kerja (dengan Chuck bor).
Ukuran mesin bubut
Ukuran mesin bubut ditentukan oleh Jarak antara ujung senter (Head stock dengan Tail stock)
dan jarak sumbu utama (ujung senter) dengan permukaan meja mesin.

Jenis-jenis tool pada mesin bubut


1. Pahat kasar kanan
2. Pahat kasar kiri
3. Pahat halus kanan
4. Pahat halus kiri
5. Pahat alur /celah
6. Pahat ulir
7. Pahat radius
8. Pahat champer
9. Pahat profil
10. Pahat dalam ( 1÷9)
11. Pahat insert
12. Kartel (knurling)
13. Center drill
14. Mata bor
15. Counter shink, Counter bore, Bor step
16. Reamer , dan sebagainya
Jenis senter :
a. Senter tetap (mati )

b. Senter jalan (hidup)

c. Senter pipa
Pencekan benakerja
1. Pencekam 3 rahang serempak
2. Pencekam 4 rahang serempak
3. Pencekam 4 rahang indipenden
4. Pencekam dengan Collet
5. Pencekan dua senter dengan pembawa
Alat bantu dalam proses pembubutan

Dalam proses pembubutan kadang-kadang dipelukan alat bantu, untuk memudahkan dan
menyetabilkan konidisi pencekaman benda kerja atau pahat bubut (tool). Alat bantu dalam proses
pembubutan antara lain :

1. Penyangga ( Steady rest )


2. Pencekam Pahat (Tool post)
3. Pemegang pahat (Tool holder)
4. Senter
5. Pemegang benda kerja bantu (Mandrel )
Gambar tiga macam Mandrel

Bahan pahat bubut (Cutting Tool Material)


1. Baja karbon tinggi (0,3÷1,3)%C yang di keraskan
2. Baja bubut cepat (High Speed Steel) (HSS)
3. Centered Carbide, ialah non feros alloys ( Tungsten carbide, Cobalt, Titanium, dsb.) yang
diproduksi dengan cara Powder metalurgi
4. Ceramic yang dibuat paduan Alumunium oksid, yang diproduksi dengan cara seperti Powder
metalurgi
5. Diamond (intan), buatan atau Alam.
Pemotongan logam
Pemotongan logam (metal cutting) atau Chip machining, ialah proses pemotongan logam yang
dapat menghasilkan geram (chip) dari logam asal.

Tool Geometri
Bentuk pahat (tool) memberikan efek yang sangat penting pada proses pemotongan logam,
beberapa hal yang penting ialah :

1. Geometri element relative to chip formation (bentuk dari tool yang akan mempengaruhi geram)
2. Location of cutting edge (bentuk ujung alat potong)
3. Oriented of the tool with respect to work piece (oreantasi alat potong pada benda kerja)

Bahan yang terbuang akibat proses pemotongan logam cara penyayatan disebut tatal / geram /
bram (chip)

Hasil yang diperoleh dari pemotongan / pembentukan logam disebut produksi dari mesin perkakas.

Hal-hal yang sangat mempengaruhi kualitas produksi

1. Pahat potong (cutting tool)


2. Pemegang pahat (tool holder)
3. Benda kerja (work piece)
4. Pemegang benda kerja (work holder clamping system)
5. Kondisi alat / mesin
6. Operator
Membubut tirus
Dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Dengan pahat chamfer


2. Dengan menggeser top slide
3. Dengan menggeser tail stock
4. Dengan Taper atackment (bubut tirus)
5. Dengan mesin Bubut copy

Pahat Champer
Menggeser top slide

Menggeser Tail stock


D−d L L
Besar penggeseran Center pada Tail stock ( X ) = x = ½ ( D-d ) = mm atau
2 l l

X = L x (tan ½α ¿ = mm
Keterangan : D = Diameter besar
d = diameter kecil
L = Panjang benda kerja (jarak antara kedua center)
l = panjang yang ditirus
α = sudut ketirusan

L
X ≤ 50

Contoh
Suatu benda kerja seperti gambar diatas, bila Panjang benda kerja 100 mm, panjang yang
ditirus 60 mm, Diameter besar D = 30 mm, dan diameter kecilnya 28 mm.
Berapa besar penggeseran Tailsock ( X ) ?

Jawab :
L 100
Penggeseran Tailsock X = ½ ( D-d ) = ½ ( 30-28 ) = ½ . 2 . 1,667 = 1,667 mm
l 60
L 100
X ≤ 50 → X ≤ 50 → 1,667 ≤ 2 memenuhi syarat

Mesin bubut tirus


Mesin bubut penyalin (copy)

Langkah-langkah pembubutan

1. Pencekaman benda kerja dan tool


2. Facing
3. Pemakanan kasar
4. Finishing dan chamfer
5. Membububut alur
6. Facing dan chamfer

Menghitung Waktu permesinan


Proses permesinan bubut secara umum dapat dihitung dengan Rumusan sebai berikut :

Tm = tm + ts + tnp
Tm = waktu proses pembubutan benda kerja

tm = waktu proses penyayatan benda kerja (secara automatic)

ts = waktu setting benda kerja dan pahat

tnp = waktu tidak produktif (mengarahkan pahat ke benda kerja, mengembalikan posisi pahat,
istirahat, mengasah pahat, trouble alat/mesin, dsb.)
Ulir
Ulir adalah suatu komponen yang berfungsi untuk mempersatukan beberapa komponen menjadi satu
kesatuan, penerus daya, pemindah material, dan sebagainya.

Macam-macam ulir

Menurut bentuk / Profilnya

a. Ulir segi tiga


b. Ulir trapezium
c. Ulir buttres
d. Ulir bulat
e. Ulir segi empat

Menurut arah ulir

a. Ulir kanan
b. Ulir kiri

Menurut jumlah alurnya :

a. Ulir alur tunggal (single thread)


b. Ulir alur ganda (doble thread)
c. Ulir alur tiga (triple thread)
Menurut Standarisasinya :

a. Metris
b. Whithwort & Gase
c. Univied

M 12x1,75 1” – 10 UNC

M 12x1,50 1” – 14 UNF
Syarat dua ulir luar (baut) dengan ulir dalam(mur) dapat dipasangkan :

1. Jenis ulir sama


2. Pith / lead nya sama
3. Diameter ulir bersesuaian

Mengulir (thread cutting)

Cara pembuatan ulir

1. Secra manual ( dengan Tap / Sney )


2. Dengan mesin Bor / Bubut menggunakan Tap/Sney
3. Dengan mesin Bubut ( membubut ulir )
4. Dengan mesin Fris :
- Dengan Cutter milling ( extrnl ) ( Long threads milling)
- Dengan multi threads (extrnal / internl) (Short threads milling)
5. Dengan mesin Grinding
6. Secara Rolling (Forging): - Dengan Flat rolling dies
- Dengan Rollers
7. Dsb.

Mengulir (thread cutting)


Membuat ulir dengan mesin bubut digiunaakan pahat (tool) khusus ulir (Pahat ulir) sesuai dengan
jenisnya :

- Pahat ulir Metris dan Univied, ujungnya bersudut 60o


- Pahat ulir Whithwort dan Gas, ujungnya bersudut 55o
- Pahat ulir trapezium, ujungnya berbentuk trapesium, dsb.

Dengan mesin bubut kita dapat membuat bermacam-macam jenis ulir, baik yang standar maupun yang
tidak standar.

Dalam proses pembuatan ulir pada mesin bubut yang harus diperhatiakan adalah Perbandingan jumlah
putaran Spindle (benda kerja) dengan Poros transportir, hal ini harus sesuai. Perbandingan putaran ini
diperoleh dari susunan pasangan roda gigi (change gears) yang menghubungkan poros spindle dengan
poros transportir. Perbandingan putaran ini atas dasar perbandingan Kisar (Lead) ulir pada benda kerja
dengan Kisar (Lead) ulir pada poros transportir.

Beberapa kemunkinan kesalahan dalam proses pembuatan ulir dengan mesin bubut dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu :

1. Kesalahan Progresive, ialah kesalahan Lead atau Pits disebabkan karena kesalahan susunan
pasangan roda gigi (change gears), dan atau kesalahan posisi handle.
2. Kesalahan Periodik, ialah kesalahan kisar (lead) yang sesaat, ini disebabkan karena kerusakan
komponen mesin (Pena pengaman putus, Roda gigi rompal, hubungan roda gigi yang tidak
sempurna mungkin pengkikatan yang kurang kuat atau jarak roda gigi yang terlalu jauh, dsb.).
Perhitungan pasangan Roda gigi (Change gears Calculation) digunakan rumusan sebagai berikut :

Kisar ( Lead) padabenda kerja( Lb) Jumlah gigi Roda gigi pada Poros spindle( Z 1)
=
Kisar ( Lead) pada Poros transport ir (Lp) Jumlah gigi Roda gigi pada Poros transport ir ( Z 2)

Lb Z 1
=
Sehingga : Lp Z 2

Contoh soal

1. Sebuah benda kerja akan dibuat ulir tunggal dengan kisar 2 mm, dikerjakan dengan mesin bubut
yang poros transportirnya berkisar 6 mm, Persediaan roda gigi ; 20, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50, 60,
65, 70, 75, 80, 90, 100, 110, 120, 127.
Tentukan pasangan roda gigi yang harus terpasang !
Jawab :
Lb Z 1 2 20
=
Pasangan Roda gigi Lp Z 2 → 6 = 60 → Jadi Z1 = 20 gigi dan Z2 = 60 gigi
2. Sebuah benda kerja akan dibuat ulir tunggal dengan kisar 1 mm, dikerjakan dengan mesin bubut
yang poros transporternya berkisar 12 mm. Persediaan roda gigi ; 20, 20, 25, 30, 35, 40, 45, 50,
60, 65, 70, 75, 80, 90, 100, 110, 120, 127.
Tentukan pasangan roda gigi yang harus terpasang !
Jawab :
Lb Z 1 1 1 1 20 30
=
Pasangan Roda gigi Lp Z 2 → 12 = 4 x 3 = 80 x 90 →

Jadi Z1 = 20 gigi, Z2 = 80 gigi, Z3 = 30 gigi, dan Z4 = 90 gigi

3. Sebuah benda kerja akan dibuat ulir tunggal dengan kisar 3 mm, dikerjakan dengan mesin bubut
yang poros transporternya berkisar ¼” (4 gang tiap Inchi). Persediaan roda gigi ; 20, 20, 25, 30, 35,
40, 45, 50, 60, 65, 70, 75, 80, 90, 100, 110, 120, 127.
Tentukan pasangan roda gigi yang harus terpasang !
Jawab :
Lb Z 1 3 3x 4 12 6 60
=
Pasangan Roda gigi Lp Z 2 → 25,4/ 4 = 25,4 = 25,4 = 12,7 = 127 →

Jadi Z1 = 60 gigi, dan Z2 = 127 gigi


Nokkenas, Poros bumbungan ( Cam shaft )
Adalah suatu poros yang mempuyai dua atau lebih sumbu utama, yang berfungsi untuk merubah
gerak putar menjadi gerak lurus (linier).

Poros Eksentrik
Adalah suatu poros yang mempuyai dua atau lebih sumbu utama, yang berfungsi untuk merubah
gerak lurus (linier) menjadi gerak putar atau sebaliknya, gerak putar menjadi gerak lurus.

Eccentric Turning

The term "eccentric" is given to a rotating machine part which is used to "throw" a mechanism eccentric
with its main center line. Eccentrics may be said to include all crank motions, also many cam motions. In
general shop terms, however, an eccentric is a machine part having an outer circle which is off center or
eccentric with its shaft.

In construction it may be machined as a part of its own shaft, or it may be so made as to slip onto a shaft in
which case provision must be made for keying it to the shaft.

Throw of Eccentric

The throw of an eccentric may be taken as the radius of eccentricity or it may He taken to mean twice the
radial eccentricity.

Machining Eccentrics
While eccentrics may be machined in a variety of ways, the accompanying text will consider the lathe only.
If the eccentric is of the simple form of two circles with their centers offset in relation to each other, the
work must be done on a mandrel provided with two sets of centers, one pair for each circle, Fig. 149.

Fig. 148. Machining Crank Shaft.

Eccentric Solid with Shaft

In this case if the throw of the eccentric is less than the radius of the shaft, both sets of work centers may
be made in the shaft ends. Where the throw is too great to allow this, some provision must be made for the
second set of centers.

Two methods for doing this are in common use, (a) casting or forging lugs upon each end of the shaft
sufficiently large to include the needed centers, (b) use of attachments for the shaft ends, the attachments
themselves being provided with the desired centers. Eccentrics Not Solid with Shaft. Eccentrics of this sort
are usually those which have a hole chucked through their center of throw. Such eccentrics are usually
finished upon mandrels having two sets of centers. Fig. 150 shows such a mandrel. Work centers

Fig. 149. General Shape of Eccentric.

Anda mungkin juga menyukai