Anda di halaman 1dari 70

MANUFAKTUR II

1. Dasar-dasar pemesinan
(machining)
2. Gerinda dan proses abrasif
lainnya
3. Spesifikasi geometri
4. Las
Fundamentals of Modern Manufacturing, by
Groover
Spesifikasi geometri dan kontrol kualitas by Taufiq
rochim

Operasi pemesinan dan mesin
perkakas (machine tools)
Diantara begitu banyak proses manufaktur,
pemesinan paling berguna dan akurat dalam
kapasitasnya menghasilkan produk dengan
berbagai bentuk dan ukuran, misalnya
mampu membuat ulir, roda gigi dan bidang
rata. Pengecoran juga mampu menghasilkan
produk dengan bentuk bervariasi, tetapi tidak
seakurat dan setepat pemesinan.
Komponen mesin dapat dikelompokan ke dalam dua
bagian, yaitu yang akan bergerak berputar (rotational)
dan tidak berputar (non rotational).
Komponen berputar memiliki bentuk silindrik atau
seperti piring (disk-like). Karakteristik proses yang
menghasikan bentuk silindrik ini adalah pahat
memotong benda kerja yang berputar, misalnya
proses bubut (turning), proses mengebor (boring).
Menggurdi (drilling) adalah salah satu proses yang
mirip dengan proses bubut, kecuali yang dibentuk
adalah silinder dalam dengan cara memutar pahat.
non rotational (juga disebut prismatik) adalah
komponen seperti balok atau plat, sebagaimana
ditunjukan pada Gambar 25.38
Operasi pemesinan dan mesin
perkakas (lanjutan)
OPERASI PEMBUBUTAN
Kondisi pemotongan
proses bubut.

Dimana:
N = Putaran spindel
[put/menit]
v = Kecepatan potong
[m/menit]
D
o
= Diameter awal
benda kerja [mm]

Turning adalah proses pemesinan dimana digunakan
pahat bermata potong tunggal untuk memotong material
dipermukaan benda yang diputar. Pahat diumpankan
secara linier sejajar dengan sumbu putaran.
N=v/Do
Operasi pembubutan silinder luar (turning)
tujuannya adalah untuk memperkecil diameter dari
D
o
menjadi D
f
. Perubahan diameter ditentukan oleh besarnya
kedalaman potong
Dimana:
d = kedalaman potong (depth of cut) [mm]
D
o
= Diameter awal [mm]
D
f
= Diameter akhir [mm]

Dimana:
f
r
= kecepatan makan (feed-rate) [mm/menit]
N

= putaran spindel (poros utama) [put/menit]
f

= gerak makan atau umpan (feed) [mm/putaran]
D
o
D
f
= 2 d
f
r
= N f
OPERASI PEMBUBUTAN
(lanjutan)
OPERASI PEMBUBUTAN
(lanjutan)

Dimana:
T
m
= waktu pemotongan sesungguhnya (waktu produktif:terjadi
geram) [menit]
L

= panjang pemesinan [mm]
f
r

= kecepatan makan [mm/menit]

Dimana:
MRR= laju pembentukan geram (material removal rate) [mm
3
/menit]
v

= kecepatan potong [m/menit]
d

= kedalaman potong [mm]

T
m
= L / f
r
MRR = v f d

Jenis pemotongan dengan mesin
bubut.
a. Meratakan
permukaan
b. Membuat konis
c. Membuat kontur
d. Membentuk profil
e. Pemenggalan
f. Pemotongan,
putus
g. Membuat ulir luar
h. Memperbesar
diameter, bor
i. Menggurdi,
membuat
luabang
j. Membuat pola
tekstur, ini bukan
proses
pemotongan
Mesin Bubut (Engine lathe)
Cara memegang benda kerja pada
mesin bubut.
Mesin bubut turret pengoperasiannya manual. Tidak memiliki tail
stock (kepala gerak) karena tempatnya dipasang turret yang dapat
memegang sampai 6 pahat. Pahat ini dengan cepat dapat
didekatkan ke benda kerja untuk memotongnya, secara bergantian,
dilakukan dengan memutar turret (indexing the turret: penggeseran
sejauh sudut tertentu, tidak sampai satu putaran penuh).
Penggantian pahat yang bisa cepat, maka mesin ini
digunakan untuk produksi masal.
Jenis mesin bubut
1. Toolroom lathe
2. Speed lathe
3. Turret lathe
4. Chucking machine
5. Automatic screw machine
6. Numerically controlled lathe
Ukuran relatif lebih kecil dari mesin bubut, dilengkapi dengan
rentang pengaturan putaran dan gerak makan yang cukup
lebar.
Konstruksinya sederhana, tidak memiliki carriage
dan cross slide (kereta dan eretan melintang) jadi
juga tidak memiliki lead screw (poros ulir). Pahat
digerakan dengan tangan. Contoh: membubut
kayu, metal spinning (pembentukan, def. plastis)
dan pemolesan.
A bar machine mirip dengan mesin no 4 kecuali
pemegang benda kerjanya menggunakan collet,
dengan demikian memungkinkan memegang
benda kerja yang cukup panjang, yang secara
berkala dimajukan setiap akan dibuat produk yg
baru. Memajukan benda kerja, memutar turret (utk
mengganti pahat) dan gerak makan diatur
otomatis. Sering disebut mesin automatic bar
machine karena memiliki tingkat otomasi yang
tinggi. Contoh produknya baut dan part-part yang
kecil. Mesin pembuat baut ini sering juga disebut
automatic screw machine.
Seperti namanya mesin bubut tipe ini
memegang benda kerjanya dengan chuck
di spindelnya. Tidak memiliki tail stock jadi
benda kerja tidak bisa dipasang diantara
dua center. Mesin ini pendek (sumbu mesin
tidak panjang), dan hanya untuk benda
kerja yang ringan. Mirip dengan mesin
bubut turret bedanya adalah otomasi gerak
makannya. Fungsi operator adalah untuk
memasang dan melepas benda kerja.
4. Chucking machine
5. Automatic screw machine
6. Numerically controlled lathe
Mesin bubut no.4 dan 5
menggunakan pengontrol
konvensional seperti cam (poros
bubungan), dan peralatan mekanik
yang lain. Pengontrol yg modern
adalah Computer Numerical
Control, CNC (pengontrolan
berdasarkan data numerik).
Gerakan pahat atas dasar instruksi
program. Mesin CNC lebih canggih
dari pengontrol mekanik. Dengan
pengontrol CNC, mesin perkakas
lebih mampu melaksanakan siklus
pemesinan dan membuat geometri
produk yg rumit.
Multiple spindle bar machine
Spindel dan pahatnya banyak.
Contoh disamping ada 6 spindel
dengan 5 pahat ditambah satu
stopper (b), ke 5 Pahat memotong
secara simultan.
Pada setiap akhir siklus spindel
(dng collet dan benda kerja)
berputar (indexing)
Mesin ini produktivitas tinggi.

Boring Mill (mesin bor)
Boring serupa dengan membubut luar. Menggunakan pahat bermata potong
tunggal utk memotong benda kerja yang berputar. Perbedaannya adalah
bahwa proses boring (meluas; memperbesar diameter) pada bagian dalam
lubang yang telah ada. Mesinnya sering disebut boring machine atau boring
mill. Mesin bubut biasa bisa juga dipakai melakukan proses boring. Ada dua
set up mesin bor, lihat ganbar di bawah. Pada gambar (a) boring bar harus
cukup kaku guna menghindari defleksi dan chatter (lendutan dan getaran)
Boring bar terbuat dari
karbida yang disemen
(cemented carbide),
mampu menaikan
kekakuan karena
modulus elastisitasnya
cukup tinggi yaitu 620 x
103 MPa
Pahat sisipan dengan 4 sisi mata potong,
terbuat dari karbida yg disemen juga
Penjepit sekaligus
pematah geram
Mesin bor tipe vertikal
Cocok untuk
benda kerja yang
besar, berat dan
diameternya besar
juga. Biasanya
diameter lebih
besar dari pada
panjang benda.
Benda kerja
berputar
sementara itu
pahat melakukan
gerakan
pemotongan, bisa
vertikal maupun
horizontal.
MESIN GURDI DAN JENIS PEKERJAAN YANG
DAPAT DILAKUKAN
Menggurdi (drilling) adalah proses pemotongan
untuk membuat lubang pada benda kerja. Berbeda
dengan proses mengebor yang hanya mampu
memperbesar diameter lubang. Penggurdian
biasanya dilakukan dengan pahat silindrik yang
berputar yang memiliki dua sisi mata potong di
ujungnya. Perkakas potong ini disebut drill atau drill
bit. Prosesnya dilakukan pada mesin gurdi (drill
press), walaupun dengan mesin lain juga bisa
dilakukan penggurdian.
Bentuk standar twist - drill
Kondisi pemotongan
N = v/D

f
r
= N f

T
m
= (t + A)/ f
r


Untuk lubang
buntu:
T
m
= d/ f
r


A = 0.5 D tan (90 /2)
MRR = ( D
2
f
r
)/4
buntu
Dimana:
N : putaran spindel [put/menit]
v : kecepatan potong (pada bagian luar diameter)[m/menit]
D : diameter pahat gurdi [mm]
f
r
: kecepatan makan [mm/menit]
f : gerak makan [mm/putaran]
T
m
: waktu pemesinan [menit]

t : tebal benda kerja [mm]
A : panjang pengawalan [mm]
d : panjang lubang [mm]
MRR : laju pembentukan geram [mm
3
/menit]


Notasi:
Berbagai proses pemotongan
dengan mesin gurdi:
Jenis mesin gurdi
Tipe lantai (upright drill,gb
samping)
Tipe bangku (bench drill)
Tipe radial (radial drill)
Gang drill (serangkaian
mesin gurdi)
Numerical control drill
press.
Mesin gurdi radial:
cocok untuk benda
kerja yang besar
dan berat. Pahat
gurdi bisa
diarahkan ke
berbagai posisi,
dengan cara
memutarnya thdp
berbagai sumbu
putar, atau
menggeser
sepanjang
lengannya.
Mesin gurdi radial:
MENGEFREIS (MILLING)
Mengefreis adalah operasi pemesinan dimana benda kerja
diumpankan ke pahat silindrik bermata potong jamak yang
berputar. Sumbu putar pahat tegak lurus arah gerak makan
benda kerja. Pahat freis demikian disebut: memiliki sejumlah
gigi. Mesin perkakasnya disebut mesin freis (milling
machine).
Bentuk permukaan terpotong biasanya berupa bidang rata.
Tetapi bisa juga membuat bentuk lain dengan cara mengatur
lintasan pahat atau memakai pahat dengan bentuk tertentu.
Dengan demikian variasi bentuk produk sangat
dimungkinkan. Mesin ini paling banyak digunakan dalam
operasi pemesinan.
Mengefreis adalah pemotongan interrupted, menyebabkan
dalam satu putaran pahat setiap giginya selalu menerima
gaya potong maupun temperatur pemotongan yang berubah-
ubah. Oleh karena itu material dan geometri pahat harus
dipilih sedemikian rupa sehingga mampu mengatasi kondisi
tersebut.
Cara mengefreis
Mengefreis datar
(mengefreis selubung;
peripheral milling)

Mengefreis tegak
(mengefreis muka; face
milling).

Beberapa contoh mengefreis
selubung
Mengefreis datar: sumbu pahat selalu //
bidang terpotong.

Ada dua cara mengefreis datar
a. Mengefreis naik (up
milling; conventional
milling)
b. Mengefreis turun
(down milling; climb
milling)
Perbandingan up dan down
milling
Up milling
Arah putaran pahat
berlawanan dengan gerak
makan, pada saat pahat mulai
memotong
Awal memotong dng geram
yang tipis berangsur menebal
s.d pahat keluar dari benda
kerja
Geram lebih panjang
Umur pahat relatif pendek,
karena lebih lama menggesek
benda kerja
Pahat cenderung mengangkat
benda kerja saat keluar dari
benda kerja
Down milling
Arah putaran pahat searah
dengan gerak makan, pada
saat pahat mulai memotong
Awal memotong dng geram
yang tebal berangsur menipis
s.d pahat keluar dari benda
kerja
Geram lebih pendek
Umur pahat relatif panjang,
karena lebih singkat
menggesek benda kerja
Pahat cenderung menekan
benda kerja ke meja mesin,
bisa menimbulkan getaran.
Digunakan back lash
compensator untuk
menghindarinya.



Mengefreis tegak
Mengefreis
tegak: sumbu
pahat
bidang
terpotong.
a) Conventiona
l face milling
b) Partial face
milling
c) End milling
d) Profile
milling
e) Pocket
milling
f) Surface
contouring
Kondisi pemotongan dalam
proses freis
N = v / D
f
r
= N n
t
f
MRR = w d f
r
freis selubung:

A = d(D d)
Tm = (L + A)/ f
r

freis muka:

A = O = D/2 (gb. 25.20 a)
A = O = w(D w)(gb.25.21.b)
T
m
= (L + 2A)/ f
r



N : putaran spindel [rpm]
v : kecepatan potong [m/menit]
D : diameter pahat [mm]
f
r
: kecepatan makan
[mm/menit]
n
t
: jumlah gigi [buah]
f : gerak makan/ gigi [mm/gigi]
MRR : laju pembentukan geram
[cm
3
/menit]
d : kedalaman potong [mm]
w : lebar pemotongan [mm]
A : langkah pengawalan [mm]
O : langkah pengakhiran [mm]
T
m
: waktu pemotongan
esungguhnya [menit]



A : langkah pengawalan [mm]
O : langkah pengakhiran [mm]
Berbagai tipe mesin freis
Klasifikasi mesin freis menurut orientasi sumbu
spindel (poros utama)
1. Mesin freis vertikal .sumbu spindel vertikal
2. Mesin freis horizontal. sumbu spindel horizontal
Klasifikasi lainnya:
1. Knee and column
2. Bed type
3. Planer type
4. Tracer mills
5. CNC milling machine
1.Tipe lutut dan kolom (knee and
column)
Arbor adalah poros untuk memegang dan memutar pahat. Pengaturan
posisi pahat dengan ring (cincin/bushing)
Perhatikan peralatan yang
dapat diputar, fasilitas ini
menambah variasi geometri
produk yang bisa dibuat
2. Tipe meja simplex dengan
spindel horizontal
Dikatakan tipe Simplex
karena hanya memiliki satu
spindel. Duplex jika memiliki
dua spindel dan Triplex jika
memiliki tiga spindel.
Dirancang untuk kapasitas
produksi tinggi
Struktur mesin yang kokoh,
sehingga mampu memotong
dengan kondisi pemotongan
yang berat.


4.Tracer mills

Disebut juga profiling mill, untuk
mereproduksi bentuk2 produk yang tidak
teratur, dengan cara pahat digerakan
mengikuti pola (template) yang telah
disiapkan. Contoh produk: mold dan die
Fungsi mereproduksi tersebut saat ini telah
digantikan mesin CNC.
5. CNC milling
Adalah mesin dimana pengontrolan gerak pahat
dikontrol berdasarkan data, tidak sebagaimana
pada tracer mill yang menggunakan template.
Sangat bagus untuk memotong bentuk-bentuk yang
rumit (tidak teratur) seperti profil, pocket, permukaan
yang berlekak lekuk dan die sinking (melekuk ke
dalam). Sumbu sumbu mesin ini (gerakan pahat)
dikontrol secara simultan sesuai dengan lintasan
pahat yang diprogramkan. Operator melakukan
penggantian pahat maupun memasang dan
melepas benda kerja.
MACHINING CENTERS DAN
TURNING CENTERS
Machining center adalah mesin perkakas
dengan tingkat otomasi yang tinggi, mampu
melakukan berbagai operasi pemotongan
dalam satu set up, dengan kendali CNC dan
sangat sedikit memerlukan perhatian
operator.
Dengan tipikal tersebut di atas, mesin
umumnya menggunakan pahat yang berputar
seperti pahat freis dan gurdi.
Fitur machining center yang
membuat produktifitasnya tinggi:
Automatic tool-changing:
Untuk melakukan satu operasi pemesinan ke yang lain perlu penggantian
pahat. Penggantian/ penukaran pahat dari spindel ke drum dan sebaliknya
dilakukan dengan mudah oleh automatic tool-changer. Kapasitas
penyimpanan drum umumnya berkisar antara 16 hingga 80 pahat.
Pallet shuttles:
Beberapa machining center dilengkapi dengan dua atau lebih pallet, dengan
demikian ada benda kerja sedang dipasang atau dilepas, sementara itu mesin
tetap menjalankan proses pemotongan benda kerja yang lain. Dengan pallet
ini bisa dikurangi waktu nonproduktif.
Automatic work-part positioning
Machining center memiliki lebih dari tiga sumbu. Salah satu sumbu tambahan
adalah sumbu putar meja mesin yang memungkinkan pemosisian benda kerja
pada sudut tertentu relatif terhadap spindel. Meja mesin yang dapat diputar
akan memungkinkan pahat melakukan pemotongan pada empat sisi benda
kerja, dalam sekali set up.
Sebuah machining center dng
lima sumbu
pallet
Drum
Automatic tool
changer
CNC TURNING CENTER 4 AXIS
TURRET
PAHAT
SPINDEL
KEMAMPUAN CNC TURNING
CENTER YANG CANGGIH
Mampu mengukur dimensi benda kerja,
setelah pemesinan (work part gaging)
Memiliki sensor pendeteksi umur pahat (tool
monitoring)
Otomasi penukar pahat, jika telah aus (ATC
when tools become worn)
Otomasi penggantian benda kerja (automatic
work part changing)



Benda kerja dengan fitur
silindrik dan bidang rata
serta lubang tegak lurus
sumbu benda mampu
dipotong hanya dengan
satu mesin mill-turn
CNC MIL-TURN
Adalah turning center yang dilengkapi dengan kemampuan
memosisikan benda kerja (silindrik) pada sudut tertentu, sehingga
pahat yang berputar (seperti pada mesin freis) dapat melakukan
pemesinan di bagian luar benda kerja. Seperti gambar di bawah.
OPERASI PEMESINAN LAINNYA
Beberapa operasi mesin perkakas yg akan dibahas berikut ini adalah:
1. Mesin sekrap dan planer/skrap meja (shaper and planer)
2. Mesin pemarut (broaching)
3. Gergaji (sawing)
1. Mesin sekrap dan planer/skrap meja (shaper and planer),serupa.

Perbedaan antara shaping dan planing adalah pelaku kecepatan potong dan
gerak makan. Pada shaping v oleh pahat, f oleh benda kerja. Planing
sebaliknya
shaper
Pahat bergerak
translasi maju (v
m
)
dan balik mundur
(v
r
).
v
m
/ v
r
1, karena
v
r
lebih besar dari
pada v
m.
Tujuannya
untuk memperkecil
waktu nonproduktif.

pahat
Open side planer
Untuk benda
kerja yang
besar.
Ada dua tipe
mesin:
Single column
planer (open
side plener)
Double column
planer
Bentuk produk yang bisa dilakukan
dengan shaper dan planer
Dove tail (ekor burung)
MESIN PEMARUT (BROACHING)
a)Terminologi geometri gigi pemarut
b) contoh perkakas pemarut utk internal
Contoh produk hasil mesin
pemarut (broaching)
Mesin broaching
tipe vertikal,
yang memiliki
panjang
langkah
sampai dengan
600 mm
Tiga jenis mesin
gergaji:
a. Power hacksaw
b. Band saw vertical
c. Circular saw

sekian

Anda mungkin juga menyukai