Anda di halaman 1dari 2

Tugas 1 :

Pendidikan di daerah terpencil sering kali terkendala masalah penggunaan Teknologi


Informasi dan Komunikasi karena minimnya sarana dan prasarana tersebut. Hal inilah
yang menyebabkan pembelajaran di daerah terpencil cukup terbatas. Padahal di era
kemajuan TIK ini seharusnya peserta didik bisa belajar banyak hal karena akses
informasi yang tak terbatas.

Pertanyaan :

1. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut ?

Jawab :

Pendidikan merupakan hak setiap manusia. Terlebih lagi di zaman yang


terus menerus berkembang saat ini. Namun, seperti kita ketahui tidak semua
kalangan bisa mendapatkan pendidikan yang memadai. Seperti kasus yang di
paparkan di atas, bahwa salah satu yang menjadi kendala untuk belajar adalah
kelengkapan sarana prasarana yang dimilki. Kendala ini sering kita ketemui di
daerah-daerah pedalaman (kampung). Sehingga banyak anak-anak muda yang
terbilang gaptek ( gagap tekhnologi ).

Terlebih lagi pada saat pandemi seperti ini dimana pembelajaran


diharuskan dari rumah. Tentunya banyak kebingungan-kebingungan pada
mereka.

Sikap saya melihat kasus seperti ini adalah prihatin dan sebisa mungkin
untuk membantu agar mereka lebih mengenal tekhnologi-tekhnologi yang ada.
Inilah salah satu alasan mengapa saya mengikuti kegiatan kampus mengajar dari
kemendikbud.

2. Strategi apa yang akan anda gunakan untuk mengatasi hal tersebut ?

Strategi yang akan saya ambil dalam mengatasi hal tersebut adalah dengan
melakukan langkah pertama untuk mengenalkan tekhnologi-tekhnologi yang digunakan
dalam proses pembelajaran secara online. Hal yang akan saya lakukan adalah dengan
melakukan sosialisasi dan tutoring terhadap siswa maupun guru-guru.

Jawab :

Tugas 2 :

Kegiatan pembelajaran di sekolah kebanyakan masih berbasis pada buku paket dari
pemerintah. Dimana buku paket tersebut memuat materi pelajaran yang sama, baik
sekolah di kota mau pun sekolah di daerah terpencil. Padahal setiap daerah memiliki
kondisi, situasi, potensi, dan kebutuhan yang berbeda. Misalnya sekolah yang berada di
daerah pegunungan tentu memiliki kondisi, situasi, potensi, dan kebutuhan yang
berbeda dengan sekolah yang berada di daerah tepi laut. Maka kurang tepat rasanya jika
materi pelajaran untuk kedua sekolah tersebut disamakan.

Pertanyaan :

1. Bagaimana menurut pendapat anda mengenai hal tersebut ?

Saya sependapat bahwa kurang tepat jika materi yang diajarkan tidak sesuai
dengan kondisi yang ada. Hal ini justru sulit untuk dipahami karena siswa di buat
seperti menghayal akan keadaan. Contohnya pada pelajaran biologi dimana
submaterinya adalah biotik dan abiotik. Pada buku di beri contoh dengan lingkungan
pegunungan sedangkan siswa tersebut berada pada tepi pantai. Tentunya siswa tersebut
akan menghayal sebab siswa tersebut belum pernah melihat komponen biotik maupun
abiotik yang dijelaskan dalam buku.

Anda mungkin juga menyukai