A D
C F
ΔABC~ΔDEF m∠A = m∠D, m∠B = m∠E, m∠C = m∠F dan ÆB
= ÆC = BC .
DE DF EF
Semua prinsip kekongruenan berlaku pada kesebangunan. Selain itu masih ditambah
prinsip yang hanya berlaku pada kesebangunan. Prinsip pertama dan dua prinsip
terakhir berikut tidak dibuktikan, karena cakupannya menjadi sangat meluas.
Jika tiga garis sejajar l1, l2, dan l3 mempunyai du ua garis transversal bersama t1 d an t2
sehingga menghasilkan enam titik potong seca- ra berturut-turut A, B, C dan D, E, F maka di-
penuhi:
ÆB DE
ÆC = DF
l3 C F
B E
l3
i
A D
t1 t2
Pandang dua segitiga siku-siku ΔABF dan ΔADE berikut. Tunjukkan bahwa
ΔABF~ΔADE.
E
A B D
Jawab:
T E
β3
β2 α3
S F
β1 α2
α1
A B D
Perhatikan bahwa luas daerah α1+ α2+α3 = β1+β2+β3. Karena α1 = β1 dan α3 = β3 maka
α2 = β2. Dari sini dihasilkan α1+ β1 + β2 = α1+ β1 + α2 sehingga
Dari (*), (**), BST, dan definisi kesebangunan maka disimpulkan ΔABF~ΔADE.
Akibat:
Setiap garis yang memotong segitiga dan sejajar salah satu sisinya maka akan
menghasilkan dua segitiga sebangun.
A
E
D ΔABE ~ ΔACD
Q
M
6 cm
8 cm 4 cm
6 cm
P R
3 cm
LK 12 cm
Buktikan bahwa ∆KLM dan ∆PQR adalah sebangun, kemudian tulislah pasangan-
pasangan sudut yang sama besar!
Jawab:
KL 12 2
PQ = 6 = 1
LM 8 2
= =
QR 4 1
KM 6 2
= =
PR 3 1
Karena KL
= LM = KM = 2 maka ∆KLM dan ∆PQR adalah sebangun.
PQ QR PR 1
Sisi KL bersesuaian dengan sisi PQ, sudut di depan KL adalah ∠M dan sudut di depan
PQ adalah ∠R, artinya m∠M = m∠R.
Sisi LM bersesuaian dengan sisi QR, sudut di depan LM adalah ∠K dan sudut di
depan QR adalah ∠P, artinya m∠K = m∠P.
Sisi KM bersesuaian dengan sisi PR, sudut di depan KM adalah ∠L dan sudut di depan
PR adalah ∠Q, artinya m∠L = m∠Q.
650
700 450
E
700 450 D
A B
Buktikan bahwa ∆ABC dan ∆DEF adalah sebangun, kemudian tulislah pasangan-
pasangan sisi yang mempunyai perbandingan sama!
Jawab:
Karena: m∠A = m∠D = 700
m∠B = m∠E = 450 m∠C
= m∠F = 650
maka ∆ABC dan ∆DEF sebangun.
Kemudian m∠A = m∠D, sisi di depan ∠A bersesuaian dengan sisi di depan ∠D, artinya
BC bersesuaian dengan EF.
Selanjutnya m∠B = m∠E , sisi di depan ∠B bersesuaian dengan sisi di depan ∠E,
artinya AC bersesuaian dengan DF.
Kemudian m∠C = m∠F, sisi di depan ∠C bersesuaian dengan sisi di depan ∠F, artinya
AB bersesuaian dengan DE.
Jadi,
AB BC AC
DE = EF = DF