Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

Segitiga merupakan suatu bangun datar yang mempunyai tiga buah sisi
dan tiga buah sudut.

Definisi 3.2.1 Misalkan A, B, dan C adalah titik-titik yang tak segaris, sehingga
gabungan dari segmen AB , AC , dan BC disebut segitiga, dan dinotasikan dengan
ΔABC.

Perhatikan gambar 3.2.1, titik-titik A, B, dan C disebut puncak dan segmen garis
AB , AC , dan BC disebut sisi. Setiap ΔABC mempunyai tiga sudut, yaitu BAC
, ABC , dan ACB , atau bisa ditulis dengan A , B, dan C . Pada setiap
segitiga mempunyai sudut luar dan sudut jauh yang masingmasing disebut dengan
sudut exterior dan sudut remote interior.

Gambar 3.2.2

6 buah sudut exterior dari ΔABC, yaitu BCD, ACE, CBG, ABF, BAH,
dan CAI. Selain itu pada ΔABC juga mempunyai sudut remote interior yaitu
A dan B yang merupakan sudut remote interior dari BCD dan ACE, A
dan C yang merupakan sudut remote interior dariCBG dan ABF, dan B
dan C yang merupakan sudut remote interior dari BAH dan CAI. Pada
teorema berikut akan dinyatakan bahwa besar sudut exterior lebih besar dari pada
sudut remote interiornya.

Teorema 3.2.1. Besar sudut exterior dari sebuah segitiga adalah lebih besar dari
pada tiap-tiap sudut remote interior nya.

1
BAB II

KONGRUENSI ANTARA DUA SEGITIGA

Sebelum masuk pada pembahasan dari kongruen antara dua segitiga, akan
dijelaskan dulu mengenai korespondensi. Korespondensi antara dua segitiga
adalah pemasangan satu-satu antara sisi dan sudut yang bersesuaian dari segitiga
satu ke segitiga yang lainnya. Sebagai contoh misalkan diberikan korespondensi
antara titik sudut ΔABC dengan ΔDEF yang ditulis ABC DEF . Perhatikan
gambar 3.3.1, ΔABC dan ΔDEF adalah pemasangan satu-satu dari titik -titik sudut
kedua segitiga tersebut, yaitu A  D , B E , C F dan AB  DE ,
AC  DF , BC  EF , sehingga dikatakan ΔABC berkorespondensi dengan
ΔDEF.

Definisi 3.3.1. Diberikan korespondensi antara dua segitiga. Apabila setiap pasang
sisi yang berkorespondensi sama panjang, dan setiap pasang sudut yang
berkorespondensi sama besar sehingga korespondensi kedua segitiga tersebut
dikatakan kongruen. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian include,
yaitu sebagai syarat dari dua segitiga dikatakan kongruen, yang dijelaskan pada
definisi berikut ini.

Definisi 3.3.2. Sebuah sisi segitiga dikatakan included dengan sudutsudutnya


adalah jika puncak-puncaknya adalah titik akhir dari segmen garis tersebut.

Sebuah sudut segitiga dikatakan included dengan sisi-sisinya adalah jika


sudut tersebut berada pada sisi-sisi yang mengapitnya, sebagai contoh: Perhatikan
gambar 3.3.2, pada ΔGHI, GI included dengan G dan I , dan G included
dengan GH dan GI .

2
Postulat 3.3.1. Setiap korespondensi S-Sd-S (Sisi-sudut-sisi) adalah kongruen.

B E

A C D F

Gambar 3.3.3.

Perhatikan gambar 3.3.3, dua sisi dan satu sudut dari kedua segitiga tersebut
adalah kongruen yaitu, AB ≅ DE, ∠A ≅ ∠DF, sehingga ∆ABC ≅ ∆ DEF.

Postulat 3.3.2 Setiap korespondensi Sd-S-Sd (sudut-sisi-sudut) adalah kongruen.

B E

A C D F

Gambar 3.3.4.

Perhatikan gambar 3.3.4, dan dua sisi dan satu sudut dari kedua segitiga tersebut
adalah kongruen yaitu, ∠A ≅ ∠B dan AC ≅ DF, ∠C ≅ ∠F, sehingga ∆ABC ≅
∆DEF.

3
Teorema 3.3.1 Setiap korespondensi S-Sd-Sd (sisi- sudut-sudut) adalah kongruen.

Bukti :

Perhatikan ∆ABC dan ∆DEF pada gambar 3.3.5 Terlihat bahwa ∠A ≅ ∠D, ∠B ≅
∠E dan AC ≅ DF maka ∆ABC ≅ ∆DEF. Akan ditunjukkan bahwa ∆ABC ≅
∆DEF.

Maka terdapat tiga kemungkinan untuk AB dan DE, yaitu :

1. AB =DE

B E

A C D F

Gambar 3.3.5

Maka diperoleh :
AB ≅ DE, ∠A ≅ ∠D dan AC ≅ DF,
Sehingga dari postulat 2.3.1 kongruensi S-Sd-S diperoleh ∆ABC ≅ ∆DEF.

2. AB < DE

B’ E

A C D F

Gambar 3.3.6

Perhatikan bahwa ∆ABC dan ∆DEF pada gambar 3.3.6, pada ∆ABC, Misal B’
adalah titik pada AB sehingga AB’ = DE, maka dari Postulat S-Sd-S diperoleh

4
∆AB’C ≅ ∆DEF. Oleh karena itu, ∠AB’C ≅ ∠DEF. Karena diketahui bahwa
∠ABC ≅ ∠DEF, maka ∠ABC ≅ ∠AB’C, namun hal tersebut tidak mungkin
sebab dari ∠ABC adalah merupakan sudut exterior dari ∆BB’C, sehingga dari
teorema 3.2.1diperoleh ∠ABC ≅ ∠AB’C. Jaadi kemungkinan ini tidak bisa
digunakan.

3. AB > DE

E
B’

A C D F

Gambar 3.3.9

Perhatikan bahwa ∆ABC dan ∆DEF pada gambar 3.3.9, sama halnya dengan
bukti 2, bahwa dari postulat S-Sd-S diperoleh ∆AB’C ≅ ∆DEF. Oleh karena itu,
∠AB’C ≅ ∠DEF. Dan karena diketahui bahwa ∠ABC ≅ ∠DEF, maka ∠ABC ≅
∠AB’C. Hal ini juga tidak mungkin sebab ∠AB’C adalah sudut exterior dari
∆BB’C sehingga ∠AB’C > ∠ABC. Jadi kemungkinan 3 juga tidak terpenuhi
Karena hanya kemungkinan 1 yang terpenuhi, jadi haruslah AB = DE sehingga
diperoleh bahwa ∆ABC ≅ ∆DEF.

Jadi terbukti bahwa korespondensi S-Sd-Sd adalah kongruen.

Teladan 3.3.1

Diberikan AR dan BH berpotongan di titik F seperti pada gambar 3.3.10.

Tunjukkan AB ≅ RH

5
Gambar 3.3.10

Penyelesaian : Perhatikan langkah berikut

1. AF = RF
2. FB = BH
3. ∠𝐴𝐹𝐵 = ∠𝑅𝐹𝐻
4. Δ𝐴𝐹𝐵 ≅ Δ𝑅𝐹𝐻

Dari (1), (2), (3) dan (4) maka:

AB ≅ 𝑅𝐻

Teladan 3.3.2. Misalkan dua sudut dari suatu segitiga adalah sama, tunjukkan
bahwa kedua sisi di depan sudut yang sama adalah kongruen.

Penyelesaian:

Perhatikan gambar di bawah ini

B C

6
Diberikan

Δ𝐴𝐵𝐶 jika ∠𝐵 ≅ ∠𝐶 akan ditunjukkan akan ditunjukkan AB = AC

∠𝐵 ≅ ∠𝐶

𝐵𝐶 ≅ 𝐶𝐵

∠𝐶 ≅ ∠𝐵
Maka berdasarkan sd-s-sd diperoleh

Δ𝐴𝐵𝐶 ≅ Δ𝐴𝐶𝐵
Sehingga AB = AC
Latihan

Perhatikan gambar di bawah ini!

D C

G
H

K
A
B

Perhatikan gambar di atas, jika DG = CH, ∠𝐷 = ∠𝐶 AG tegak lurus DK, BH


tegak lurus CK tunjukkan bahwa bahwa AD = BC

Penyelesaian

Diberikan Δ𝐴𝐺𝐷 𝑑𝑎𝑛 Δ𝐻𝐵𝐶 jika ∠𝐷 ≅ ∠𝐶 𝑑𝑎𝑛 ∠𝐺 ≅ ∠𝐻 akan ditunjukkan


AD = BC

∠𝐷 ≅ ∠𝐶

𝐷𝐺 ≅ 𝐻𝐶

∠𝐺 ≅ ∠𝐻
Maka berdasarkan sd-s-sd diperoleh

Δ𝐴𝐷𝐺 ≅ Δ𝐵𝐻𝐶
Sehingga AD = BC

Anda mungkin juga menyukai