Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejarah mencatat bahwa permulaan munculnya matematika berasal dari


bangsa yang bermukim sepanjang aliran sungai, seperti Bangsa Mesir di Sungai
Nil, Bangsa Babilonia di Sungai Tigris dan Eufrat. Pada perkembangan
peradaban, matematika diperlukan dalam kegiatan perdagangan, keuangan dan
pemungutan pajak. Sistem bilangan yang digunakan olah bangsa-bangsa jaman
dahulu bermacam-macam contohnya perhitungan dalam astronomi ataupun
geometri. Sebuah manuskrip tua orang Mesir bertajuk Papyrus Rhind yang
ditulis oleh Ahmes 200 SM (saat ini disimpan di musium London Inggris)
menginformasikan tentang aturan-aturan dan rumus-rumus untuk mencari luas
ladang dan isi gudang gandum yang digunakan waktu itu. Orang mesir juga telah
mengetahui bahwa bentuk Al-jabar ax + b = 0 secara geometri dapat dinyatakan
sebagai garis lurus. Demikian pula dengan bentuk-bentuk pangkat dua, telah
mampu mereka wujudkan sebagai bentuk-bentuk seperti ellips, parabola, dan
hiperbola.
Geometri adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan pertanyaan
bentuk, ukuran, posisi relative tokoh, dan sifat ruang. Ilmu geometri lahir dari tradisi
pengukuran tanah di tepi sungai nil. Geometri muncul secara independen di sejumlah
budaya awal sebagai ilmu pengetahuan praktis tentang panjang, luas, dan volume.
Dengan kemunculan pengenalan atau penemuan koordinat kartesius menandai tahap baru
untuk geometri. Matematikawan Rane Discartes, yang lahir di sebuah Desa La
Haye Prancis 1596, adalah orang yang memiliki ketertarikan pada bidang
geometri ini. Descrates telah menemukan sebuah metode untuk menyajikan
sebuah titik sebagai bilangan berpasangan dalam sebuah bidang datar. Bilangan-

1
bilangan tersebut terletak pada dua garis saling tegak lurus satu dengan lainnya
dan berpotongan di sebuah titik dinamakan Origin (0,0), biasanya disimbolkan
dengan huruf kapital O (0,0).Bidang itu dinamakan bidang cartesius.
Di dunia matematika ilmu kartesius sudah dikenal baik oleh siswa,
mahasiswa, maupun yang lainnya. Awalnya koordinat kartesius ditulis hanya dalam
kertas namun sekarang telah bisa menggunakan software. Namun jika ditanya kepada
siswa disekolah, kebanyakan siswa tidak tahu sejarah dari sistem koordinat kartesius
itu sendiri. Oleh karena itu pada makalah ini akan dibahas sejarah bagaimana proses
ditemukannya koordinat kartesius dan manfaatnya pada perkembangan zaman modern.

B. Rumusan Maslah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Bagaimana sejarah awal sistem koordinat cartesius?
2. Siapakah yang menemukan system koordinat kartesius?
3. Apa saja manfaat dari system koordinat kartesius?
4. Bagaimana Peran Filsafat dalam Matamatika?

A. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah awal sistem koordinat cartesius
2. Untuk mengetahui siapakah tokoh yang menemukan system koordinat
kartesius
3. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari system koordinat kartesius
4. Untuk Mengetahui Peran Filsafat dalam Matematika.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Awal Penemuan Sistem Koordinat Kartesius

Suatu ketika,saat descartes jalan-jalan di Breda, ia melihat kerumunan


orang dan di tengah kerumunan berdiri orang tua yang menantang siapa pun yang
dapat memecahkan problem matematika. Memecahkan problem itu mudah
baginya namun mengalami hambatan bahasa membuat Descartes berteriak-teriak
mencari orang yang dapat menterjemahkan bahasanya yaitu bahasa Perancis ke
dalam bahasa Belanda. Kemudian Muncul seorang lelaki setengah baya dengan
senang hati menawarkan jasanya. Penterjemah itu tidak lain adalah Isaac
Beeckman, matematikawan terkemuka Belanda saat itu, menyatakan bahwa
problem matematika tersebut terlalu mudah karena langsung dapat dipecahkan.
Beeckman heran, seorang prajurit dapat memecahkan problem matematika
pastilah bukan prajurit biasa. Mereka saling berkenalan dan sejak saat itu Isaac
Beeckman menjadi teman sekaligus pembimbing Descartes. Atas anjuran
Beeckman pula lah, Descartes mau menekuni matematika kembali. Untuk
memancing minat akan matematika, Descartes diberi tugas memecahkan problem.
Empat bulan setelah insiden pertemuan itu, Descartes melaporkan kepada
Beeckman tentang penemuannya, cara baru mempelajari geometri. Menurutnya
tidak ada sistem yang mampu memecahkan cara pembuktian orang Yunani
kecuali diperoleh kelelahan luar biasa karena mencoba mencitrakannya.

Untuk menangani garis-garis dan bentuk-bentuk ruang diperlukan sebuah


grafik untuk menggambarkannya. Grafik dibuat dengan menyilangkan garis

3
horizontal – diberi nama sumbu x, dengan garis vertikal – diberi nama sumbu y,
dimana persilangan itu terjadi pada titik nol [0]. Pada sumbu x sisi kanan adalah
positif sedang sisi kiri negatif. Begitu pula, bagi sumbu y di sisi atas adalah positif
dan sedang di sisi bawah negatif. Bentuk-bentuk atau garis-garis dapat digambar
pada grafik sessuai dengan posisinya yang ditandai dengan angka-angka. Setelah
lama “bermain” dengan garis-garis akhirnya Descartes menemukan bahwa semua
garis lurus mempunyai persamaan umum: ax + by + c = 0, dimana a, b dan c
adalah konstanta. Dengan demikian ditemukanlah koordinat kartesius. Koordinat
kartesius dalam bahasa inggris dituliskan Cartesian coordinates/orthogonal
coordinates yang mana cartesian diambil dari kata nama penemunya dalam
bahasa Latin. Sistem koordinat kartesius pertama kali ditemukan oleh ahli
matematika sekaligus filsuf dari Perancis, Rene Descartes. Descartes telah
berperan besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri. Bagaimana bisa
dikatakan seperti itu? koordinat kartesius menyajikan sebuah cara dalam
merepresentasikan setiap titik pada bidang datar melalui pasangan-pasangan
bilangan. Istilah Kartesius digunakan untuk mengenang ahli matematika sekaligus
filsuf dari Perancis Descartes, yang perannya besar dalam menggabungkan aljabar
dan geometri (Cartesius adalah latinisasi untuk Descartes). Hasil kerjanya sangat
berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi. Ide
dasar sistem ini dikembangkan pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya
Descartes. Pada bagian kedua dari tulisannya Discourse on Method, ia
memperkenalkan ide baru untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada
sebuah permukaan, dengan menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus antar
satu dengan yang lain. Dalam tulisannya yang lain, La Géométrie, ia
memperdalam konsep-konsep yang telah dikembangkannya.Gagasan awal tentang
sistem koordinat telah lama ditemukan, menurut krantz (2006, hal.151-152) menyatakan
bahwa Apollo'nius (sekitar 200 SM) membuat sistem koordinat khusus pada kerucut

4
untuk mempelajari bagian kerucut .

(Coordinates of Apollo’nius).

Hipparchus (sekitar 150 SM) dan Marinus dari Tire (sekitar 150 M.) menggunakan
versi garis lintang dan bujur untuk tujuan navigasi dan astronomi. Namun, Rene
Descastes lah yang menyusun gagasan untuk menyatukan/ menggabungkan Aljabar
dan Geometri dengan sistem koordinat. Descartes juga yang menciptakan gagasan
untuk menggambar sebuah fungsi dengan arah horizontal digunakan sumbu x dengan
x positif untuk arah ke kanan dan x negatif untuk arah ke kiri. Sedangkan arah vertikal
digunakan sumbu y dengan y positif untuk arah ke atas dan y negatif untuk arah ke
bawah. Istilah kartesius pada sistem koordinat ini digunakan untuk mengenangnya,
dimana ia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius dalam literature berbahasa latin
(Cartesius adalah latinasi untuk Descartes) yang telah berperan besar dalam
menggabungkan aljabar dan geometri. Descartes mampu menghadirkan pengetahuan
matematika masa lampau ke dalam system koordinatnya dengan bentuk
permasalahan dan penyelesaian geometri secara sistematik. Kini Aljabar hadir tidak
lagi sebagai bentuk bangun belaka melainkan muncul sebagai bentuk yang lengkap
dengan koordinatnya. Hasil kerjanya sangat berpengaruh dalam prkembangan geometri
analitik, kalkulus, dan kartografi.

5
B. Tokoh Penemu sistem koordinat kartesius (Rene Descartes)

Sistem koordinat kartesius pertama kali ditemukan oleh ahli matematika


sekaligus filsuf dari Perancis, Rene Descartes. Istilah kartesius pada sistem koordinat
ini digunakan untuk mengenangnya, dimana ia juga dikenal sebagai Renatus Cartesius
dalam literature berbahasa latin (Cartesius adalah latinasi untuk Descartes) yang
telah berperan besar dalam menggabungkan aljabar dan geometri. Rene
Descartes dikenal sebagai ahlli filsafat modern pertama yang besar. Ia juga
penemu biologi modern, ahli fisika, dan matematikawan. Ia lahir di Touraine,
Prancis, putra dari seorang ahli hukum, yang lumayan kekayaannya. Ayahnya
mengirimnya ke sekolah Jeswit pada umur 8 tahun. Karena kesehatannya yang
kurang baik, Descartes diizinkan menghabiskan waktu paginya belajar di tempat
tidur, suatu kebiasaan yang dipandangnya berguna sehingga dilanjutkannya
sepanjang hidupnya. Pada umur 20 tahun, ia mendapat gelar sarjana hukum dan
selanjutnya menjalani kehidupan seorang tuan yang terhormat, menjalani dinas
militer beberapa tahun dan tinggal beberapa waktu di Paris dan kemudian di
Belanda. Ia pergi ke Swedia diundang untuk mengajari Ratu Christina, di mana
ia meninggal karena pneumonia pada tahun 1850.

6
Gambar 2
Pada tahun 1612, dia pergiRene Decartes
ke Paris namun kehidupan sosial disana ia anggap
membosankan, dan kemudian mengasingkan ke daerah terpencil yang bernama daerah
Faubourg di Perancis untuk menekuni Geometri. Dalam pandangan hidupnya,
Descartes menolak untuk mempercayai segala sesuatu sampai dia bisa membangun atau
menemukan landasan untuk mempercayai hal itu sebagai sebuah kebenaran. Pandangan
Descartes yang paling terkenal adalah “Cogito ergo sum” yang berarti “saya berfikir
oleh karenanya saya ada”. Atas pandangan itu membuat ia berpikir bahwa pengetahuan
yang telah ada harus di buktikan dan di kembangkan, maka ia menciptakan sistem
koordinat kartesius dalam konsep aljabar yang dikembangkannya dalam geometri.
Konsep dasar dari ide Descartes ini adalah menentukan posisi suatu titik pada bidang
datar yang dikembangkannya pada tahun 1637 dalam dua tulisan karya Descartes,
yaitu tulisan yang berjudul “Discourse on Method” yang berisi pengenalan ide baru
untuk menggambarkan posisi titik atau obyek pada sebuah permukaan dengan
menggunakan dua sumbu yang bertegak lurus satu sama lain dan tulisan lainnya yang
berjudul “La Geometrie” dimana dalam tulisan ini ia memperdalam konsep-konsep
yang telah dikembangkannya (Anglin, 1991).

7
Gambar 3.
Descartes telah menemukanCover
sebuah
bukumetode untukon
Discourse menyajikan sebuah titik sebagai
bilangan berpasangan dalam sebuah Method
bidang datar. Bilangan-bilangan tersebut terletak
pada dua garis saling tegak lurus satu sama lain dan berpotongan disebuah titik yang
dinamakan Origin (0,0) biasanya di simbolkan dengan huruf kapital O(0,0). Bidang itu
dinamakan bidang koordinat atau lebih dikenal sebagai bidang kartesius. Setelah abad
ke-17, Rene Descartes menggunakan abjad-abjad awal alfabet, misalnya a, b, dan c
untuk konstanta; dan akhir alfabet, misalnya x, y, z, dan t digunakan untuk variabel.
Untuk Sistem koordinat 2 dimensi digunakan variable x dan y. Sebagai petunjuk arah
horizontal digunakan sumbu x dengan x positif untuk arah ke kanan dan x negatif
untuk arah ke kiri. Sedangkan arah vertikal digunakan sumbu y dengan y positif
untuk arah ke atas dan y negatif untuk arah ke bawah. Posisi setiap titik ditandai
dengan pasangan dua bilangan yang merupakan pasangan posisi x dan y yaitu (x , y)
dan disebut koordinat. Sistem yang menentukan posisi titik pada bidang datar ini
disebut sistem koordinat.

8
Gambar 4.
Sistem koordinat Kartesius 2 dimensi

Sedangkan dalam sistem koordinat kartesius 3 dimensi menggunakan


variabel x, y,z. Menurut Wikipedia, terdapat kesepakatan penamaan untuk variabel.
Salah satu kesepakatan penamaan itu menyatakan bahwa x, y, dan z biasanya
menyatakan tiga sistem koordinat kartesius untuk suatu titik dalam geometri Euklides.

Gambar 5.
Sistem Koordinat Kartesius 3 dimensi

Namun pada pengembangannya sistem koordinat kartesius 2 dimensi lebih sering


digunakan dan lebih dikenal. Dalam matematika, sistem koordinat kartesius digunakan
untuk menentukan tiap titik dalam bidang dengan menggunakan dua bilangan yang biasa
disebut koordinat x (absis) dan koordinat y (ordinat) dari titik tersebut. Karena kedua
sumbu bertegak lurus satu sama lain, bidang xy terbagi menjadi empat bagian yang
disebut empat kuadran. Kuadran I kedua koordinat bernilai positif (x,y), kuadran II
koordinat x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif (-x,y), kuadran III kedua
koordinat bernilai negatif (-x,-y), dan kuadran IV koordinat x bernilai positif dan

9
koordinat y negatif (x , -y).

Gambar 6.
Kuadran pada sistem koordinat kartesius

Descartes mampu menghadirkan pengetahuan matematika masa lampau ke dalam


sistem koordinatnya dengan bentuk permasalahan dan penyelesaian geometri secara
sistematik. Kini Aljabar hadir tidak lagi sebagai bentuk bangun belaka melainkan
muncul sebagai bentuk yang lengkap dengan koordinatnya. Hasil kerjanya sangat
berpengaruh dalam perkembangan geometri analitik, kalkulus, dan kartografi.

C. Manfaat Sistem Koordinat Kartesius

Dalam kehidupan sehari- hari bidang koordinat cartesius sangatlah


mutlak dibutuhkan. Salah satunya adalah dalam hal perkapalan atau
penerbangan. Seorang nahkoda dapat mengetahui jalur yang dilewati kapal di
laut itu bisa dilihat pada layar moniir yang sudah dilengkapi alat yang canggih
seperti radar sebagai alat pendeteksi, kompas petunjuk arah radar radio daan
masih banyak lainnya. Oleh karena itu seorang nahkoda harus memahami cara
membaca denah atau menentukan letak suaatu tempat pada bidang koordinat
Cartesius. Sistem koordinat kartesius juga dapat digunakan pada kehidupan. Misalnya
pada pelajaran ilmu-ilmu sosial, ada pembahasan tentang peta suatu provinsi atau
bahkan peta Negara. Letak suatu kota, gunung, danau, pulau dapat dianggap sebagai

10
kedudukan. Untuk memudahkan pembacaan peta, peta sering dilengkapi dengan garis
bantu yang mendatar dan tegak lurus atau garis lintang dan garis bujur. Dasar
pembuatan garis tersebut merupakan dasar dari bidang koordinat.

Gambar 7.
Kenampakan alam pada suatu wilayah

Pada denah diatas terdapat beberapa kenampakan alam dan tempat


aktivitas manusia. Pada denah diatas ada beberapa kenampakan alam yang
muncul misalnya, sungai, kolam ikan, perkebunan kelapa, dan persawahan.
Banyak alternative jalan jika kita ingin menuju ke tempat kenampakan alam pada
denah diatas. Suai terletak di sebelah utar pasar tradisional, sebelah barat kolam
ikan, dan sebelah selatan persawahan. Jika ingin ke perkebunan kelapa yaiyu
terletak di sebelah utara komplek perumahan, sebelah timir puskesmas dan
kolam ikan, dan sebelah selatan sekolah. Jika inin kepersawahan tepatnya di
selatan kantor kelurahan, barat puskesmas dan sebelah utara sungai, dan jika
ingin kekolam ikan terletak di sebelah timuur sungai, sebelah utara pasar
tradisional, selatan puskesmas dan sebelah barat perkebunan kelapa.

11
Gambar 8.
Kenampakan lokasi suatu benda

Pada gambar diatas adalah ada beberapa benda yang terleta pada suatu
petak bangun datar. Pada baris tertulis huruf A, B, sampai G. sedangkan pada lajur
tertera angka 1smpai 7. Hal ini memudahkan para pembaca memahami letak
benda pada denah.
Pohon kelapa terletak pada lajur1, baris ke E, atau (1,E)
Komputer terletak pada lajur 1, baris G, atau (1,G)
Becak terletak pada lajur 2, baris A, Atau (2,A)
Penghapus terletak pada lajur 2, baris F, atau (2,F)
Telefon terletak pada lajur 3, baris B, atau (3,B)
Meja terletak pada lajur 3, Baris D, atau (3,D)
Rumah Sakit terletak pada lajur 4, baris C, atau (4,C)
Motor terletak padalajur 4, baris F, atau (4,F)
Mobil terletak pada lajur 5, baris E, atau,(5,E)
Helm terletak pada lajur ke 6, baris ke F, atau (6,F)
Kalkulator terletak pada lajur 7, baris ke A, atau (7,A)
Rumah terletak di lajur 7, baris F, atau (7,F)

12
Gambar 89
Peta Sulawesi

Kota Banawa terletak pada koordinat (2,H)


Kota Poso terletak pada koordinat (4, 9)
Kota Luwuk terletak pada koordinat (9,G)

Selain pada peta, Saat ini terdapat teknologi yang memanfaatkan sistem koordinat
kartesius yaitu GPS dan Google Earth. Global Positioning System (GPS) adalah sistem
navigasi berbasis satelit yang dibuat dari sebuah jaringan 24 satelit yang ditempatkan
pada orbitnya oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat. GPS pada awalnya
ditujukan untuk aplikasi militer, tetapi pada tahun 1980-an, pemerintah Amerika
membuat sistem GPS untuk penggunaan sipil. GPS bisa bekerja dalam kondisi cuaca
apapun, di manapun diseluruh dunia, dan 24 jam sehari. Cara Kerja GPS adalah Satelit
GPS mengelilingi bumi dua kali sehari pada orbit yang sangat tepat dan mengirimkan
sinyal informasi ke bumi. Receiver GPS mengambil informasi ini dan menggunakan
triangulasi untuk menghitung lokasi yang tepat dimana user berada. Pada dasarnya,

13
receiver GPS membandingkan waktu saat sinyal ditransmisikan oleh satelit dengan
waktu saat sinyal tersebut diterima receiver.
Perbedaan waktu itu memberitahu receiver GPS seberapa jauh jarak satelit
tersebut. Kemudian, dengan pengukuran jarak dari beberapa satelit lagi, receiver
dapat menentukan dimana posisi user dan menampilkannya pada peta digital. Sebuah
receiver GPS setidaknya harus terkunci ke sinyal dari tiga satelit untuk menghitung
posisi 2D (garis lintang dan bujur) dan melacak pergerakan (tracking). Dengan
terkunci ke sinyal dari empat satelit atau lebih, receiver GPS dapat menentukan posisi
3D (lintang, bujur, dan ketinggian). Setelah posisi user ditentukan, perangkat GPS
dapat menghitung informasi lainnya, seperti kecepatan, jalur, jarak perjalanan, jarak
ke tujuan, waktu matahari terbit dan terbenam, dan masih banyak lagi. Google earth
(atau Google Map) merupakan salah satu aplikasi berbasis citra satelit yang dapat
digunakan untuk mengetahui posisi, titik koordinat Bumi, dan arah kiblat. Penggunaan
aplikasi ini dapat digunakan ketika terhubung dengan internet sehingga pencarian
mudah dilakukan. Google earth dirancang dengan pemetaan Bumi yang dibangun
dengan mengandalkan beberapa macam data. Program ini bekerja dengan memetakan
Bumi dari super imposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi
udara, dan globe GIS 3D.

14
Gambar 10.
Sistem Kerja GPS

Google earth (atau Google Map) merupakan salah satu aplikasi berbasis citra satelit
yang dapat digunakan untuk mengetahui posisi, titik koordinat Bumi, dan arah kiblat.
Penggunaan aplikasi ini dapat digunakan ketika terhubung dengan internet sehingga
pencarian mudah dilakukan. Google earth dirancang dengan pemetaan Bumi yang
dibangun dengan mengandalkan beberapa macam data. Program ini bekerja dengan
memetakan Bumi dari super imposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit,
fotografi udara, dan globe GIS 3D. Google earth ini awalnya dikenal earth viewer,
google earth dikembangkan oleh Keyhole. Inc sebelum diambil oleh google pada tahun
2004 kemudian ganti nama menjadi google earth pada tahun 2005. Hingga saat ini
mampu digunakan oleh masyarakat umum melalui komputer personal yang berbasis
windows. Untuk sistem kerja google earth ini sangat sederhana yaitu membuat
pemetaan Bumi dari superimposisi gambar yang dikumpulkan dari pemetaan satelit,
foto udara dan globe GIS 3D. Selanjutnya diolah oleh google sehingga kita dapat
menemukan tempat yang dicari dengan mudah.

GPS dan Google Earth mempunyai kemiripan. Diantaranya yaitu keduanya


sama- sama dapat digunakan untuk mengetahui titik koordinat suatu tempat. Namun
aplikasi GPS misalnya GPS android jika geser sedikit saja maka titik koordinat Bumi
yang ditampilkan dapat berubah dikarenakan sinyal yang berubah-ubah. Sedangkan
google earth sangat bergantung pada sinyal atau koneksi dengan internet. Jika tidak
tersambung dengan internet maka aplikasi tersebut tidak bisa beroperasi. Selain itu
aplikasi google earth tidak bisa menampilkan titik koordinat tepat pada posisi pengamat
berdiri dan tidak bisa dibawa kemana-mana.

15
D. Peran Filsafat Dalam Matematika

Dalam pembelajaran matematika sejak dini siswa sudah di didik untuk


menggunakan logika sehari-hari yang tentunya akan menjadi lebih mudah bagi
siswa dalam menerima dan memahami pelajaran matematika. Penyampaian materi
pelajaran matematika menjadi sangat menarik dan lebih diutamakan dengan
bimbingan guru. Dengan ini siswa mampu menemukan konsep dan rumus-rumus
matematika dasar sehingga siswa sangat menyukai dan menumbuhkan semangat
eksplorasi dunia angka, bilangan dan konsep matematika yang lebih rumit.
Penyampaian suatu materi pelajaran matematika akan menjadi sedikit lebih lama
dibandingkan penyampaian materi dengan metode biasa (konvensional). Namun,
dengan implementasi filsafat sebagai latar belakang lahirnya suatu konsep
matematika, maka setiap siswa diharapkan mampu dan mau mempelajarinya
sampai tuntas dan mencintai matematika dengan lebih mendalam. Menurut
Bakhtiar (2004) manfaat yang ditimbulkan dari implementasi filsafat matematika
pada pelajaran matematika di sekolah yaitu nilai pelajaran matematika akan
meningkat. Bukan itu saja, kecintaan siswa pada pelajaran matematika menjadi
lebih nyata dan jauh dari abstrak (bisa menjawab soal tapi tidak memahami
konsepnya!)

Anak dari berbagai usia berfikir sesuai dengan tingkat usianya.


Matematika adalah subjek ideal yang mampu mengembangkan proses berpikir
anak dimulai dari usia dini, usia pendidikan kelas awal (pendidikan dasar),
pendidikan menengah, pendidikan lajutan dan bahkan sampai mereka berada di
bangku perkuliahan. Hal ini diberikan untuk mengetahui dan memakai prinsip
matematika dalam kehidupan sehari-hari baik itu mengenai perhitungan,

16
pengerjaan soal, pemecahan masalah kehidupan di lingkungan sekolah ataupun di
lingkungan masyarakat. Khusus untuk siswa, matematika sangat berguna sekali
bagi mereka untuk mengembangkan proses berfikir mereka mulai dari hal-hal
yang sederhana sampai kepada hal-hal yang rumit. Tahapan dimana siswa sudah
bisa mempraktekkan matematika dalam kehidupan sehari-hari yang tentunya juga
ditunjang oleh berbagai cara serta metode pembelajaran yang menyenangkan bagi
siswa. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan anak kelas yang cenderung
bermain dan belajar.

Tidak bisa dipungkiri, siapapun akan bangga jika punya anak pintar
matematika atau paling tidak nilai matematikanya selalu bagus. Sehingga orang
tuapun tidak segan-segan untuk memberikan atau mengikutkan anak-anak mereka
les tambahan untuk mata pelajaran matematika dengan harapan anak-anak mereka
mendapatkan nilai yang bagus. Pada hal nilai bagus yang didapatkan oleh anak-
anak mereka dalam berhitung saja tidak cukup kalau tidak bisa menganalisis atau
merubah dari soal cerita ke bahasa matematika dan mengembalikan lagi ke dalam
soal cerita atau kalau tidak bisa menggunakan matematika dalam kehidupan
sehari-hari (Problem Solving). Maka tidak jarang anak-anak yang bagus nilainya
di kelas awal akan mengalami kesulitan atau turun nilainya pada tahap kelas
tinggi, menengah, atas dan kuliah. Matematika merupakan cabang mata pelajaran
yang luas cakupannya dan bukan hanya sekedar bisa berhitung atau
mensubtitusikan ke rumus saja tetapi mencakup beberapa kompetensi yang
menjadikan siswa tersebut dapat memahami dan mengerti tentang konsep dasar
matematika. Belajar matematika juga membutuhkan kemampuan bahasa, untuk
bisa mengerti soal-soal atau mengerti logika, juga imajinasi dan kreativitas. Dan
sekiranya dipergunakan dalam lingkungan sekolah , yaitu antara guru dan siswa
maka kuncinya adalah mengambil contoh dalam hidup sehari-hari dan dibuat
semenarik mungkin.

17
Agar tercapainya semua itu maka peranan guru sangat penting dalam
pembelajaran ini. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi professional
yang cukup kompleks, sebagai integrasi dari berbagai kompetensi guru secara
utuh dan menyeluruh. Ada delapan keterampilan mengajar yang sangat berperan
dan menentukan kualitas pembelajaran, yaitu keterampilan bertanya, memberi
penguatan, mengadakan variasi, menjelaskan, membuka dan menutup pelajaran,
membimbing diskusi kelompok kecil, mengelola kelas, serta mengajar kelompok
kecil atau perorangan. Penguasaan terhadap keterampilan mengajar tersebut harus
untuh dan terintegrasi. Dipandang dari segi lain seorang guru harus mempunyai
pendekatan dan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan dan memilih
metode-metode pembelajaran yang efektif serta berusaha memberikan variasi
dalam metode pembelajaran agar tidak kelihatan atau menyebabkan siswa atau
peserta didik jenuh. Jika hal ini diterapkan, maka dituntut sekali inisiatif guru
untuk melakukan variasi dan krativitas guru. Guru merupakan seorang figur yang
menjadi tauladan dan pedoman bagi siswa dalam bidang pendidikan dan
pengajaran. Guru merupakan nara sumber yang akan memberikan dan
menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan bagi siswa, terutama
sekali dalam hal pemahaman dan penyelesaian mata pelajaran matematika. Tetapi
hal tersebut kemungkinan besar tidak sampai pada tahap yang diharapkan. segala
macam bentuk persoalan yang akan diberikan kepada siswa harus
menggambarkan persoalan yang ditemui sehari-hari atau dengan kata lain yang
berdekatan dengan pengalaman empiris peserta didik di lapangan. Jadi dengan
adanya kegiatan pembelajaran yang mengaitkan langsung dengan kehidupan nyata
peserta didik akan dengan mudah dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.

Filsafat merupakan ilmu yang mempelajari semua yang ada di dunia ini.
Filsafat mempunyai cakupan yang sangat luas, sehingga banyak sekali yang dapat
kita pelajari di dalam filsafat. Ketika kita melakukan aktifitas sehari-hari, kita tak

18
luput dari belajar tentang filsafat. Menurut Depag (2001) filsafat dapat diartikan
sebagai ilmu yang mempelajari atutan-aturan atau norma dalam kehidupan.
Mempelajari filsafat adalah belajar tentang hidup, bagaimana hidup kita bisa
berguna untuk diri sendiri dan juga orang lain. Di perguruan tinggi filsafat
menjadi salah satu maka kuliah yang dipelajari. Menurut Bakhtiar (2004) filsafat
di perguruan tinggi berbeda dengan filsafat dalam kehidupan sehari-hari. Filsafat
yang dibahas di sini PT bersifat lebih khusus. Misalnya dalam pendidikan
matematika, filsafatnya adalah filsafat pendidikan matematika. Dalam pendidikan
matematika, belajar filsafat adalah belajar pikiran para filsuf. Dengan kita
mempelajari pikiran para filsuf, kita akan memahami tentang filsafat itu. Selain itu
berfilsafat adalah berpikir dalam koridor spiritual, etik dan estetika. Setinggi-
tinggi orang berfilsafat adalah sopan santun terhadap ruang dan waktu. Dalam
filsafat yang kita pelajari mencakup yang ada dan yang mungkin ada. Filsafat
yang dipelajari di perguruan tinggi akan membantu guru untuk dapat menerapkan
filsafat dalam pembelajaran di sekolah. Menurut Ebbutt dan Straker (1995)
hakekat matematika sekolah mencakup 4 hal yaitu: a). Kegiatan penulusuran
pola/hubungan; b). Kegiatan problem solving; c). Kegiatan investigasi; dan
terakhir d). Kegiatan komunikasi. Penerapan hakekat matematika sekolah tersebut
merupakan salah satu peran filsafat dalam pembelajaran di sekolah.

Dengan hakekat matematika sekolah tersebut diharapkan siswa akan dapat


membangun matematikanya sendiri. Siswa dituntut untuk lebih kreatif dan aktif
dalam proses pembelajaran sehingga guru hanya berperan sebagai pendamping
dalam pembelajaran, sedangkan siswa mengkonstruksikan matematikanya sendiri.
Filsafat sebagai ilmu dari segala ilmu, maka penerapan filsafat dalam
pembelajaran di sekolah menjadi salah satu hal yang menarik perhatian. Mengapa
demikian? Karena biasanya filsafat hanya ada di perguruan tinggi, namun pada
zaman sekarang filsafat juga ada di sekolah. Walaupun hanya sebagai pelengkap

19
dalam pembelajaran, namun filsafat memberikan pengaruh yang besar dalam
pembelajaran di sekolah. Filsafat adalah kegiatan berpikir, sehingga dalam setiap
pembelajaran siswa melakukan kegiatan filsafat. Dengan penerapan filsafat dalam
pembelajaran di sekolah, maka proses belajar mengajar akan berjalan dengan
efektif dan efisien. Filsafat memberikan keuntungan bagi guru dan juga siswa.
Bagi guru, dengan adanya pelajaran filsafat, maka guru akan lebih memahami
karakter dari siswa-siswanya. Belajar filsafat adalah berpikir, sehingga guru dapat
mengetahui sejauh mana pola pikir siswa-siswanya dalam memahami matematika.
Pada pelajaran filsafat, pendidikan karakter juga tercakup di dalamnya.
Pendidikan karakter meliputi material, formal, normatif dan spiritual. Dan dalam
pembelajaran di sekolah, keempat faktor tersebut merupakan salah satu peran
filsafat dalam pembelajaran di sekolah. Bagi siswa, filsafat memberikan
pengetahuan yang baru. Mungkin sebelum-sebelumnya mereka belum pernah
mendengar dan mengetahui tentang filsafat dan pada kesempatan ini siswa belajar
tentang filsafat. Dengan belajar filsafat, siswa menjadi pribadi yang mandiri.
Siswa belajar untuk mengkonstruksikan matematikanya sendiri dengan bantuan
guru. Dengan demikian pemahaman siswa yang satu dengan siswa yang lain tidak
sama, tergantung dari kemampuan mereka masing-masing

20
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem koordinat kartesius yang ditemukan oleh Rene Decartes dan ditulis
dalam bukunya pada tahun 1967, sampai sekarang masih digunakan dalam pelajaran
matematika disekolah. Selain itu penemuan sistem koordinat kartesius ini menjadi titik
awal dari perkembangan geometri analitik, Kalkulus (Newton), dan kortografi.
Koordinat kartesius pada era modern yaitu dikembangkan nya aplikasi untuk mencari
letak suatu tempat, sesorang bahkan cuaca seperti GPS dan Google Earth (Google
Map). Pernahkah anda berpikir teknologi seperti apa yang memanfaatkan sistem
koordinat kartesius yang akan muncul di masa depan? Mari kita membayangkan kita
berada di tahun 2100 tepatnya 83 tahun kedepan. Mungkin akan ada teknologi yang
sangat canggih. Mungkin akan ada aplikasi yang sekali klik akan muncul peta berupa
hologram, kemudian jika kita mencari posisi sebuah tempat cukup dengan
menyebutkan nama tempat tersebut sehingga seolah-olah kita berada di tempat itu
dengan gambar posisi tersebut yang seperti nyata dengan update gambar terbaru.
teknologi secanggih apapun yang akan diciptakan dimasa depan dapat berguna bagi
manusia, dan dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh manusia.

B. Saran

Mempelajari system koordinat sangatlah penting agar mengetahui bagaimana


sejarah munculnya system koordinat, siapa penemunya dan bagaimana
emplementasinya dalam kehidupan sehari-hari.

21
DAFTAR PUSTAKA

Anglin, W.S. (1991). Mathematics: A Concise History and Philosophy. [Ebook


online]
Elzaffa. (2014). Studi Komparasi GPS Android dan Google Earth dalam
PenetuanKoordinat Tempat. [Online]. Diakses di
https://goresankataku.wordpress.com/2014/04/09/studi-komparasi-gps-android-dan-
google-earth-dalam-penentuan-koordinat-tempat/
Heryanto, A. (2010). Kamus Penemu. [Online].Diakses di
http://icl.googleusercontent.com/?lite_url=http://kamuspenemu.blogspot.co
m/2010/03/ilmu- ukur-koordinat.html?m%3D1&ei=C8MoH5aa&lc=id-ID&s=1
Krantz, S.G. (2006). An Episodic History of Mathematics. [Ebook online]

Mahsetyo, G. (2008). Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:Universitas


Terbuka Jakarta
Maschurroh, M. (2012) Tugas Matematika 3: Sistem Koordinat. [Online].
Diakses di http://kumpulan-tugasperkuliahan.blogspot.com/2012/03/tugas-
matematika- 3-sistem- koordinat.html?m=1 [5 Juni 2015]
Muhammad, M. (2014). Apa itu Koordinat Kartesius. [Online]. Diakses di
https://mahinmuhammad.wordpress.com/2014/12/30/apa-itu-koordinat-
kartesius/&ei=oWCbM_Wy&lc=id-ID&s=1

Rahayu, E. (2015). Apa itu GPS dan Cara Kerjanya. [Online].


Diakses di http://www.ekorahayu.com/apa-itu-gps-dan-cara-
kerjanya.html

22
23

Anda mungkin juga menyukai